Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular
b. Peraturan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pemcemaran Air.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.
e. Perturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKESPER/IV/2010
Tentang Persyaratan Kulaitas Air Minum;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
736/MENKES/PER/IV/2010 tentan Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air
Minum.
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Higiene Sanitasi Depot Air Minum
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
l. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.56/Mnlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
m. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang
pasar sehat
n. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
o. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah
p. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggara Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
2. Gambaran Umum
Indonesia masih menghadapi permasalahan berbagai penyakit dan masalah gizi yang
berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) seperti keaadaan gagal
tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek dari
standar WHO 2005 (Kemenkes RI, 2013). Masalah balita pendek menggambarkan
adanya masalah gizi kronis yang dipengaruhi oleh kondisi ibu/ calon ibu, masa janin, dan
masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita serta masalah
lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Factor yang
mempengaruhi Stunting adalah Pola Makan, Pola Asuh dan Penyehatan Air dan Sanitasi.
Kabupaten Banggai Laut merupakan salah satu kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi
Tengah. Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata telah
dibangun sarana pelayanan kesehatan yaitu 10 puskesmas yang terdiri dari 3 Puskesmas
perawatan dan 7 Puskesmas. permasalahan berbagai penyakit dan masalah gizi di
kabupaten Banggai laut masih terjadi maka dari itu pemerintah Kabupaten Banggai laut
dalam penaganan Kesehatan berupaya Mendorong pelayanan kebutahan dasar
masyarakat berupa sarana dan prasarana air bersih, penerangan, telkomonikasi, serta
pelayanan yang maksimal yang tertuang dalam misi pemerintah Kabupaten Banggai Laut
tahun 2020- 2025.
.
No Rincian Menu/Komponen Uraian
Upayadeteksidini, preventif dan respons penyakit
1 Pendampingan pembinaan teknis Merupakan kegiatan pendampingan pembinaan
penyelenggaraan kesehatan lingkungan di Penyelenggaran kesehatan lingkungan yang
Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, Tempat dilaksanakan di Tempat Fasiltas Umum
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum dan (Puskesmas, Sekolah SD dan SMP dan Pasar),
Fasyankes Tempat Pengelolaan Pangan (Depot Air Minum,
Jasa Boga, Restoran, Rumah Makan dan Kantin).
Sarana Air Minum (Reservoir, Sumur Gali) dan
fasyankens

B. PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat


1 Pendampingan pembinaan teknis penyelenggaraan 1. 60 1. Pengelola TFU,
kesehatan lingkungan di Sarana Tempat dan Fasilitas Tempat Pengunjung dan
Umum, Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum Fasilitas Masyarakat
dan Fasyankes Umum 2. Pemilik TPP, Penjamah
2. 75 TPP dan Masyarakat
Tempat 3. Petugas Puskesmas dan
Pengelolaan Masyarakat
Pangan 4. Petugas Sanitarian
3. 34 Puskesmas
Sarana Air
Minum
4. 10
Fasyankes

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


N Rincian Menu/Komponen Output Metode Tahapan
o Satuan Volume Pelaksanan Pelaksana
Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
1 Pendampingan pembinaan teknis Dokume 4 Swakelola 1. Persiapan
penyelenggaraan kesehatan lingkungan di nLaporan Administrasi
Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, 2. Pelaksanaan
Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Kegiatan
Minum dan Fasyankes 3. Waktu Pelaksanaan
(februari-September)
4. Pembuatan Laporan
Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2023 dengan estimasi
sampai dengan Triwulan 3 dengan Rincian sebagai berikut:

Kegiatan Bulan

Ja Feb Mar April Me Juni Juli Agust Sep Oktober November Desember
n i

Analisis
Kegiatan

Pelaksanaan
Kegiatan

Evaluasi
Kegiatan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pendampingan pembinaan teknis penyelenggaraan kesehatan Rp. 129.950.000
lingkungan di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, Tempat
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum dan Fasyankes
JUMLAH Rp. 129.950.000

Anda mungkin juga menyukai