Anda di halaman 1dari 7

MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Volume 5 | Nomor 3 | Agustus |2022


e-ISSN: 2614-6673 dan p-ISSN: 2615-5273
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Penyuluhan Peran dan Kesadaran Warga Tanah Merah Dalam Upaya


Peningkatan Partisipasi Masyarakat Untuk Pemeliharaan Infrastruktur Banjir
Dharwati Pratama Sari1, Pandu K.Utomo2, Abdillah Hasby Chairi3, Aditya Rahmathias Putra4,
Hani Frisca5

Keywords : Abstrak. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan


Partisipasi masyarakat; untuk meningkatkan peran dan kesadaran dalam upaya
Penanganan banjir; peningkatan partisipasi masyarakat untuk pemeliharaan
Infrastruktur banjir. infrastruktur banjir di Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara.
Metode Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : 1) pretest sebelum
penyampaian materi 2) penyampaian materi pemahaman tentang
potensi banjir yang ada di kawasan Tanah Merah, fungsi
Corespondensi Author bangunan infrastruktur banjir, dan pentingnya peran dan
1
Teknik Sipil, Arsitektur, kesadaran masyarakat warga Tanah Merah dalam memelihara
Universitas Mulawarman infrastruktur banjir yang ada di kawasan Tanah Merah.3) post
Samarinda
test setelah penyampaian materi. Hasil dari kegiatan ini adalah
Email:
dharwatipratamasari@ft.unmul.ac.id
pemahaman warga tentang penyebab dan dampak banijr,
penanganan banjir, bangunan infrastruktur banjir dan cara
pemeliharaannya serta berdasarkan hasil post test yang dilakukan
adanya dampak positif yaitu peningkatan pengetahuan dan
pemahaman warga Tanah Merah.

History Article Abstract. Thic community Service activity aims to to increase


Received: 12-04-2022; the role and awareness in efforts to increase community
Reviewed: 20-05-2022; participation for the maintenance of flood infrastructure in Tanah
Revised: 24-06-2022;
Merah Village, North Samarinda. The methods of
Accepted: 28-07-2022;
Published: 19-08-2022;
implementating community service activity is carried out in
several stages, including: 1) pretest before delivering the material
2) delivery of understanding material about the potential for
flooding in the Tanah Merah area, the function of flood
infrastructure buildings, and the importance of the role and
awareness of the Tanah Merah community in maintaining
existing flood infrastructure in the Tanah Merah area. 3) post test
after the delivery of the material. The result of this activity is the
understanding of residents about the causes and impacts of
flooding, flood management, flood infrastructure buildings and
how to maintain them and based on the results of the post test
carried out there is a positive impact, namely increasing
knowledge and understanding of Tanah Merah residents.

PENDAHULUAN perkembangan kota Samarinda yang semakin


pesat memberikan dampak dalam berbagai
Peristiwa banjir pada umumnya aspek sehingga peristiwa banjir ini semakin
merupakan interaksi antara kejadian alam meningkat. Untuk mengurangi konsekuensi
dengan perbuatan manusia. . Sejalan dengan yang ditimbulkan oleh banjir maka diperlukan

391
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

tindakan dalam upaya penanganan banjir (Kadir Penanggulangan Bencana yang disusun untuk
et al., 2017). rentang selama 5 (lima) tahun, seperti
Berbagai alternatif strategi pasca Peringatan dini banjir Early Warning System
bencana banjir telah dilaksanakan, selama ini (EWS) sebagai pendeteksi akan terjadinya banjir
banyak ditemukan proyek rekonstruksi karena bagi masyarakat, pembuatan saluran
kerugian kerusakan parah yang tinggi di pengendalaian banjir yaitu drainase yang
Indonesia, sayangnya berdasarkan proyek berfungsi untuk mengurangi kelebihan debet air
rekonstruksi masa lalu, program mengalami sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu.
masalah/masalah berulang, seperti Program kerja Pemerintah Kota
ketidaksesuaian budaya atau iklim, lokasi yang Samarinda dalam upaya pengendalian banjir
buruk, dan masalah sosial di dalam daerah (Sari telah terlihat seperti pembuatan saluran drainase
& Ruslin Anwar, 2021). Perkembangan Kota yaitu gorong-gorong. Namun perubahan kondisi
Samarinda yang semakin pesat memberi dampak lingkungan di tanah merah membuat saluran
dalam berbagai aspek Lahan yang semula tidak dapat bekerja secara maksimal. Curah
berfungsi untuk pertanian atau kawasan hutan hujan yang tinggi seringkali masih
non-budidaya berubah menjadi kawasan menyebabkan banjir di tanah merah. Oleh
perumahan dan industri. Adanya degradasi karena itu diperlukan pendekatan lebih lanjut
lingkungan di area ini berpotensi menyebabkan oleh pihak pemerintah untuk penanganan banjir
erosi, pendangkalan atau sedimentasi, dan di kawasan tanah merah, seperti melakukan
penyempitan sungai Mahakam atau anak sungai reboisasi ulang, memperluas daya tampung air
Mahakam. Permasalahan inilah yang menjadi hujan, dan perbaikan gorong-gorong.
salah satu penyebab banjir di Kota Samarinda. Terdapat beberapa faktor terjadinya Banjir di
Pengetahuan tentang bencana alam merupakan Samarinda, yaitu:
pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai 1. Curah hujan yang tinggi
ilmu terapan dan kajian keilmuan (Adi et al., Rata-rata curah hujan paling rendah yaitu 96
2021). Permasalahan banjir di Kota Samarinda milimeter yaitu pada bulan Agustus. Curah
harus diantisipasi dengan sebuah perencanaan hujan di Kota Samarinda palin tinggi terdapat
matang terkait kewilayahan. Pananganan yang pada bulan Desember yaitu dengan rata-rata
paling awal dilakukan adalah memberikan curah hujan 184 milimeter yang berpotensi
pengetahuan kepada masyarakat agar sadar menimbulkan bencana banjir.
terhadap bencana banjir ini, kemudian mereka 2. Manusia
dapat menyebarluaskan pengetahuan tersebut Pertumbuhan penduduk di Kalimantan
kepada keluarga dan masyarakat luas di Timur yang meningkat cukup. Faktor yang
lingkungannya. Hal ini dapat memberikan mengakibatkan pertumbuhan penduduk yaitu
dampak positif dan dinilai cukup efektif untuk karena Banyaknya perantau yang menganggap
membuat masyarakat peduli terhadap bahwa masih terdapat banyak peluang kerja di
lingkungan dan ancaman banjir. Dengan Kalimantan timur. Dengan adanya penambahan
demikian banjir akan bisa diatasi dan kerugian jumlah penduduk maka beriringan dengan
dari berbagai aspek pun bisa dihindari. adanya perubahan tata guna lahan /atau
Kelurahan Tanah Merah merupakan pembangunan yang tidak memikirkan dampak
salah satu wilayah yang termasuk dalam lingkungan yang akan ditimbulkan, seperti
kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, bencana banjir yang disebabkan air yang meluap
Kalimantan Timur. Wilayah ini berjarak sekitar dari saluran drainase dan sungai.
10 km dari pusat kota Samarinda dan memiliki 3. Permukaan tanah yang rendah
tipologi persawahan, perladangan, perkebunan, Kondisi permukaan tanah yang rendah dapat
industri sedang, dan termasuk kawasan tambang. menjadi risiko besar tergenang banjir dibanding
Penanganan terhadap banjir di kawasan ini telah dengan daerah permukaan tanah yang tinggi.
dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah 4. Daerah resapan yang minim
daerah. Program kebencanaan terhdap Air hujan yang jatuh akan diserap oleh
perencanaan penanggulangan bencana banjir di daerah resapan air yaitu kedalam tanah. Daerah
kota Samarinda pada Badan Penanggulanan yang memiliki daerah resapan air yang minim
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi sudah akan menjadi faktor besar dari adanya bencana
diterapkan melalui APBD dan APBN dengan banjir. Seperti kota Samarinda yang daerah
mengacu Rencana Strategi (Renstra) Pemerintah resapannya sudah ditutup oleh aspal dan beton.
Provinsi dan disinkronisasikan dengan Renstra 5. Penyumbatan aliran air

392
Vol 5 No 3 Agustus 2022

Kurangnya kesadaran manusia dalam 4. Melakukan metode survei yang dilakukan


membuang sampah pada tempatnya dan dalam seminggu ke depan dengan random
memiliki kebiasaan membuang sampah di sampel di kawasan tanah merah, apakah
selokan atau di sungai. Penyumbatan yang materi yang telah diberikan kepada
disebabkan oleh sampah pada sungai masyarakat terpilih telah disebar luaskan
menyebabkan terjadinya bencana banjir. kepaa masyrakat sekitar. Untuk
6. Berkurangnya luasan hutan mendapatkan hasil yang akurat dalam
Tempat resapan air yang berkurang yaitu pembuatan jurnal ini dilakukan
hutan, akar-akar pohon di hutan yang berfungsi menggunakan metode penelitian Survei
sebagai serapan air ditebang. Dengan lahan yang untuk memperoleh informasi dengan
cenderung terbuka menyebabkan terjadinya membagikan kuisioner. “Kuisioner adalah
erosi yang mengendapkan tanah yang terbawa teknik pengumpulan data yang dilakukakn
ke tempat yang lebih rendah seperti sungai , dengan cara memberi seperangkat
selokan, danau, dsb yang memicu ternyadinya pertanyaan /atau pernyataan tertulis kepada
luapan air ke daratan. Samarinda, Kalimantan responden untuk menjawabnya” (Sugiyono,
Timur merupakan wilayah “langganan banjir’, 2018). Pada umumnya, metode survei
maka dari itu masyarakat harus waspada dengan digunakan untuk memperoleh informasi
kemungkinan bencana alam ini. secara luas dan dalam jumlah yang banyak
Seringnya banjir yang terjadi membuat (Nela Anggraeni, 2021).
timbulnya dampak negatif bagi masyarakat
setempat, yaitu: HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Rusaknya sarana dan prasarana
Arus air banjir yang kuat merusak berbagai Kegiatan pengabdian ini dilaksankan
macam fasilitas umum, kendaraan, rumah pada tanggal 9 Mei 2022 di aula RT 13
tinggal hingga merusak akses jalan seperti Kelurahan Tanah Merah sebanyak 15 orang dan
jembatan yang roboh. tanggal 16 Mei 2022 sebanyak 35 orang
2. Menimbulkan wabah penyakit responden. Pembagian waktu pelaksanaan ini
Penyakit yang muncul ketika terjadinya dilakukan dengan pertimbangan kesesuaian
banjir yaitu seperti diare, tifoid, dsb yang waktu antara tim pengabdian dan warga RT 13.
disebabkan lingkungan yang kotor dan sampah- Setelah koordinasi dilakukan maka disepakati
sampah yang tergenang. jadwal seperti di atas.
3. Melumpuhkan transportasi Dokumentasi pada saat pelaksaaan kegiatan
Masyarakat yang tinggal dikawasan yang penyuluhan pada masyrarakat yang terpilih
tergenang banjir tidak dapat melakukan diantaranya, Ketua RT 13, Ketua RT 15,
aktivitas yang lancar /atau terhambat. Sehingga Pemuka agama, ibu-ibu PKK, karang taruna,
dapat menimbulkan kerugian pada aspek dan warga setempat dapat dilihat pada Gambar 1
ekonomi.

METODE

Metode pengabdian masyarakat yang digunakan


dengan kegiatan berikut :
1. Memberikan pre-test kepada peserta untuk
melihat pemahaman masyarakat yang
mewakili kawsasan tersebut tentang sebab-
akibat bencana banjir di Tanah Merah
2. Memberikan materi dalam bentuk presentasi Gambar 1. Pengarahan ketua tim kepada
mengenai sebab-akibat bencana banjir, dan masyarakat yang hadir
penanganan banjir, serta bagaimana
pemeliharaan bangunan pengendali banjir Pre-test dan post-test dibagikan kepada 15
dan mengantisipasi bahaya banjir. orang yang mengikuti pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan post-test untuk melihat penyuluhan dengan daftar pernyataan :
kemampuan dalam menangkap pemahaman 1. Apakah banjir menjadi isu yang besar di
atas materi yang telah dilakukan dengan Kawasan Kelurahan Tanah Merah,
melakukan post-test
393
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Samarinda, Kalimantan Timur untuk saat menangani banjir di kawasan ini ?


ini? 5. Apa program pemerintah daerah dalam
2. Berikut ini yang merupakan kegiatan menangani banjir di kawasan Tanah Merah
manusia yang dapat mengakibatkan ?
terjadinya bencana banjir kecuali ? 6. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana kondisi
3. Menurut Bapak/Ibu warga di Kawasan drainase yang baik ?
Kelurahan Tanah Merah, Samarinda, 7. Bencana alam banjir akan menimbulkan
Kalimantan Timur apakah faktor sampah kerugian apa ?
yang menyebabkan banjir di Kawasan ini ? 8. Segala upaya untuk mengurangi risiko
4. Apa peranan Bapak/Ibu warga di Kawasan bencana disebut ?
Kelurahan Tanah Merah, Samarinda, .
Kalimantan Timur dalam mencegah dan

Grafik 1. Rekapitulasi hasil pre-test dan post-test tentang sebab-akibar banjir dan penanganan banjir

Grafik 2. Rekapitulasi hasil pre-test dan post-test tentang materi ke-2

Berdasarkan grafik 1 dapat dilihat hasil masyarakat kelurahan Tanah Merah


kuesioner sebagai berikut : menanggapi isu banjir sangat serius dan
1. Pertanyaan pertama memiliki hasil pretest membutuhkan cara pencegahan dan
71% dan hasil post test 100%, dengan penanganannya.
jawaban didominasi oleh jawaban bahwa 2. Pertanyaan kedua memiliki hasil pre test

394
Vol 5 No 3 Agustus 2022

44,30% dan hasil post test 94,10%, dapat dengan baik untuk mengalirkan air saat
ditarik kesimpulan bahwa penyebab banjir terjadi hujan ?
di Tanah Merah diakibatkan kurangnya 6. Upaya apa yang dapat dilakukan oleh
kesadaran masyarakat dalam menjaga masyrakat untuk menangani
lingkungan seperti tidak mebuang sampah permasalahan banjir ?
pada tempatnya. 7. Apakah perlu untuk memperdalam
3. Pertanyaan ketiga memiliki hasil pre test parit/selokan di sekitar RT. 13 Tanah
42,20% dan hasil post test 70,60% dapat Merah agar mencegah banjir ?
dilihat bahwa penyebab terbesar banjir di 8. Penyakit apa saja yang timbul setelah
Tanah Merah adalah faktor sampah yang bencana banjir ?
dibuang sembarangan. Berdasarkan grafik 2 dapat dilihat hasil
4. Pertanyaan keempat memiliki hasil pre test kuisioner sebagai berikut:
23,50% dan hasil post test 53,30% dengan 1. Pertanyaan pertama memiliki hasil pre test
jawaban bahwa masyarakat Tanah Merah 44% dan hasil post test 67% dengan
sangat antusias dalam memelihara jawaban bahwa banjir dikawasan tanah
lingkungan tempat mereka tinggal untuk merah sudah ditangani oleh pemerintah
mencegah terjadinya banjir. setempat yaitu rekonstruksi drainase.
5. Pertanyaan kelima memiliki hasil pre test 2. Pertanyaan kedua memiliki hasil pretest
70,60% dan hasil post test 100% dengan 100% dan hasil post test 100% dengan
hasil jawaban bahwa masyarakat Tanah jawaban seluruh responden bahwa cara
Merah membutuhkan perbaikan drainase untuk menanggulangi pasca banjir adalah
agar tidak terjadi penyumbatan yang dengan menjaga lingkungan sekitar dan
menyebabkan banjir. rajin membersihkan saluran air.
6. Pertanyaan keenam memiliki hasil pre test 3. Pertanyaan ketiga memiliki hasil pre test
29,40% dan hasil post test 78,50% dengan 82,40% dan hasil post test 93,30% dengan
hasil jawaban bahwa masyarakat tanah hasil jawaban bahwa kegiatan yang dapat
merah beranggapan bahwa saluran drainase menyebabkan terjadinya banjir salah
yang baik adalah saluran yang dapat satunya adalah membuang sampah
menampung dan menyalurkan limpasan air
hujan ataupun air limbah.
7. Pertanyaan ketujuh memiliki hasil pre-test
47,10% dan hasil post test 66,70% dengan
hasil jawaban bahwa bencana alam banjir
menimbulkan risiko adanya korban jiwa dan
kerusakan lingkungan.
8. Pertanyaan kedelapan memiliki hasil pre-
test 33,30% dan hasil post test 70,60%
dengan hasil jawaban bahwa upaya untuk sembarangan dan tidak membersihkan
mengurangin risiko bencana disebut mitigasi sampah di parit /atau drainase.
bencana. 4. Pertanyaan keempat memiliki hasil pre test
Berikut daftar pernyataan mengenai 46, 70% dan hasil post test 93,30% dengan
materi ke-2. hasil jawaban bahwa drainase sebagai salah
1. Apakah banjir di kawasan tanah merah, satu infrastruktur pengendali banjir yang
telah ditangani pemerintah setempat ? perlu dikelola dengan tujuan agar air tidak
2. Bagaimana cara untuk menanggulangi pasca meluap ke suatu kawasan dan berfungsi
bencana banjir ? secara optimal sesuai dengan kegunaannya.
3. Berikut ini yang merupakan kegiatan 5. Pertanyaan kelima memiliki hasil pre test
manusia yang dapat mengakibatkan 23,50% dan hasil post test 34% dengan hasil
terjadinya banjir, Kecuali ? jawaban bahwa masyarakat di kawasan
4. Drainase sebagai salah satu infrastruktur RT.13 Tanah Merah merasa bahwa drainse
pengendali banjir perlu dikelola dengan /atau selokan bekerja dengan sangat baik
tujuan berikut, kecuali ? untuk mengalirkan air saat hujan terjadi.
5. Apakah menurut Bapak/Ibu drainase / 6. Pertanyaan keenam memiliki hasil pre test
parit / gorong-gorong yang ada di 84,80% dan hasil post test 100% dengan
kawasan RT. 13 Tanah Merah bekerja hasil jawaban upaya daalam menangani
395
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

permasalahan banjir yang dapat dilakukan 33,30% dan hasil post test 70,60% dengan
oleh masyarakat adalah dengan menjaga hasil jawaban bahwa beberapa penyakit
lingkungan sekitar. yang biasanya timbul pada saat bencana
7. Pertanyaan ketujuh memiliki hasil pre test banjir yaitu penyakit infuenza, batuk, dan
47,10% dan hasil post test 66,70% dengan demam.
hasil jawaban bahwa perlunya gotong Dalam waktu seminggu, kami
royong untuk memperdalam parit /atau melakukan peninjauan kembali melalui survei
selokan di sekitar RT.13 Tanah Merah untuk dengan mengambil random sampel yang tertuju
mencegah banjir. pada warga sekitar. Dan hasilnya adalah pada
8. Pertanyaan kedelapan memiliki hasil pre test grafik 3.

Grafik 3. Rekapitulasi hasil peninjauan kembali

SIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR RUJUKAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan Kelurahan Tanah Merah, Kota Adi, H. P., Wahyudi, S. I., & Poedjiastoeti, H.
Samarinda, dapat ditarik kesimpulan bahwa (2021). Edukasi Guru SD Kaligawe
warga sekitar menganggap bahwa banjir di Semarang sebagai Upaya Peningkatan
Tanah Merah perlu diatasi dengan cara Partisipasi Masyarakat dalam
melanjutkan rekonstruksi drainase. Dengan Pemeliharaan Infrastruktur Pengendali
adanya rekonstruksi drainase maka air akan Banjir. Indonesian Journal of Community
terus dialirkan dan tidak akan mengganggu Services, 3(1), 10.
pengguna jalan karena air yang berlebihan dan https://doi.org/10.30659/ijocs.3.1.10-18
menggenang.
Kadir, Y., Patuti, I. M., & Desei, F. L. (2017).
Masyarakat Tanah Merah juga telah
Model Sumur Resapan dan Drainase
menyadari bahwa faktor terjadinya banjir adalah
Untuk Penanggulangan Banjir Dengan
karena kurangnya kesadaran masyarakat
Memanfaatkan Material Lokal.
setempat dalam menjaga lingkungan dengan
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada
membuang sampah pada tempatnya, karena
Masyarakat, 1(2), 92.
sampah yang mereka buang dengan sembarang
https://doi.org/10.30651/aks.v1i2.835
mengakibatkankan drainase tersumbat. Oleh
karena itu, perlunya masyarakat merencanakan Nela Anggraeni, F. A. (2021). DAMPAK
untuk bergotong royong memperdalam drainase/ BENCANA BANJIR BAGI
parit /gorong-gorong untuk mecegah bencana MASYARAKAT JALAN GELATIK,
banjir. KELURAHAN TEMINDUNG PERMAI,
KECAMATAN SAMARINDA ULU,

396
Vol 5 No 3 Agustus 2022

KOTA SAMARINDA. Jurnal Pengembangan Model AHP-Based untuk


Swarnabhumi, 6(1), 64–74. Mengevaluasi Program Mitigasi Bencana
Banjir : Studi Kasus di Jakarta, Indonesia.
Sari, D. P., & Ruslin Anwar, M. (2021).
8(2), 63–72.
DEVELOPING AN AHP-BASED MODEL
FOR EVALUATING MITIGATION Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif,
PROGRAMS FOR FLOOD DISASTER: kualitatif dan kombinasi (mixed methods)
CASE STUDY IN JAKARTA, INDONESIA (Cetakan ke). Bandung : Alfabeta, 2018.

397

Anda mungkin juga menyukai