391
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
tindakan dalam upaya penanganan banjir (Kadir Penanggulangan Bencana yang disusun untuk
et al., 2017). rentang selama 5 (lima) tahun, seperti
Berbagai alternatif strategi pasca Peringatan dini banjir Early Warning System
bencana banjir telah dilaksanakan, selama ini (EWS) sebagai pendeteksi akan terjadinya banjir
banyak ditemukan proyek rekonstruksi karena bagi masyarakat, pembuatan saluran
kerugian kerusakan parah yang tinggi di pengendalaian banjir yaitu drainase yang
Indonesia, sayangnya berdasarkan proyek berfungsi untuk mengurangi kelebihan debet air
rekonstruksi masa lalu, program mengalami sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu.
masalah/masalah berulang, seperti Program kerja Pemerintah Kota
ketidaksesuaian budaya atau iklim, lokasi yang Samarinda dalam upaya pengendalian banjir
buruk, dan masalah sosial di dalam daerah (Sari telah terlihat seperti pembuatan saluran drainase
& Ruslin Anwar, 2021). Perkembangan Kota yaitu gorong-gorong. Namun perubahan kondisi
Samarinda yang semakin pesat memberi dampak lingkungan di tanah merah membuat saluran
dalam berbagai aspek Lahan yang semula tidak dapat bekerja secara maksimal. Curah
berfungsi untuk pertanian atau kawasan hutan hujan yang tinggi seringkali masih
non-budidaya berubah menjadi kawasan menyebabkan banjir di tanah merah. Oleh
perumahan dan industri. Adanya degradasi karena itu diperlukan pendekatan lebih lanjut
lingkungan di area ini berpotensi menyebabkan oleh pihak pemerintah untuk penanganan banjir
erosi, pendangkalan atau sedimentasi, dan di kawasan tanah merah, seperti melakukan
penyempitan sungai Mahakam atau anak sungai reboisasi ulang, memperluas daya tampung air
Mahakam. Permasalahan inilah yang menjadi hujan, dan perbaikan gorong-gorong.
salah satu penyebab banjir di Kota Samarinda. Terdapat beberapa faktor terjadinya Banjir di
Pengetahuan tentang bencana alam merupakan Samarinda, yaitu:
pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai 1. Curah hujan yang tinggi
ilmu terapan dan kajian keilmuan (Adi et al., Rata-rata curah hujan paling rendah yaitu 96
2021). Permasalahan banjir di Kota Samarinda milimeter yaitu pada bulan Agustus. Curah
harus diantisipasi dengan sebuah perencanaan hujan di Kota Samarinda palin tinggi terdapat
matang terkait kewilayahan. Pananganan yang pada bulan Desember yaitu dengan rata-rata
paling awal dilakukan adalah memberikan curah hujan 184 milimeter yang berpotensi
pengetahuan kepada masyarakat agar sadar menimbulkan bencana banjir.
terhadap bencana banjir ini, kemudian mereka 2. Manusia
dapat menyebarluaskan pengetahuan tersebut Pertumbuhan penduduk di Kalimantan
kepada keluarga dan masyarakat luas di Timur yang meningkat cukup. Faktor yang
lingkungannya. Hal ini dapat memberikan mengakibatkan pertumbuhan penduduk yaitu
dampak positif dan dinilai cukup efektif untuk karena Banyaknya perantau yang menganggap
membuat masyarakat peduli terhadap bahwa masih terdapat banyak peluang kerja di
lingkungan dan ancaman banjir. Dengan Kalimantan timur. Dengan adanya penambahan
demikian banjir akan bisa diatasi dan kerugian jumlah penduduk maka beriringan dengan
dari berbagai aspek pun bisa dihindari. adanya perubahan tata guna lahan /atau
Kelurahan Tanah Merah merupakan pembangunan yang tidak memikirkan dampak
salah satu wilayah yang termasuk dalam lingkungan yang akan ditimbulkan, seperti
kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, bencana banjir yang disebabkan air yang meluap
Kalimantan Timur. Wilayah ini berjarak sekitar dari saluran drainase dan sungai.
10 km dari pusat kota Samarinda dan memiliki 3. Permukaan tanah yang rendah
tipologi persawahan, perladangan, perkebunan, Kondisi permukaan tanah yang rendah dapat
industri sedang, dan termasuk kawasan tambang. menjadi risiko besar tergenang banjir dibanding
Penanganan terhadap banjir di kawasan ini telah dengan daerah permukaan tanah yang tinggi.
dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah 4. Daerah resapan yang minim
daerah. Program kebencanaan terhdap Air hujan yang jatuh akan diserap oleh
perencanaan penanggulangan bencana banjir di daerah resapan air yaitu kedalam tanah. Daerah
kota Samarinda pada Badan Penanggulanan yang memiliki daerah resapan air yang minim
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi sudah akan menjadi faktor besar dari adanya bencana
diterapkan melalui APBD dan APBN dengan banjir. Seperti kota Samarinda yang daerah
mengacu Rencana Strategi (Renstra) Pemerintah resapannya sudah ditutup oleh aspal dan beton.
Provinsi dan disinkronisasikan dengan Renstra 5. Penyumbatan aliran air
392
Vol 5 No 3 Agustus 2022
METODE
Grafik 1. Rekapitulasi hasil pre-test dan post-test tentang sebab-akibar banjir dan penanganan banjir
394
Vol 5 No 3 Agustus 2022
44,30% dan hasil post test 94,10%, dapat dengan baik untuk mengalirkan air saat
ditarik kesimpulan bahwa penyebab banjir terjadi hujan ?
di Tanah Merah diakibatkan kurangnya 6. Upaya apa yang dapat dilakukan oleh
kesadaran masyarakat dalam menjaga masyrakat untuk menangani
lingkungan seperti tidak mebuang sampah permasalahan banjir ?
pada tempatnya. 7. Apakah perlu untuk memperdalam
3. Pertanyaan ketiga memiliki hasil pre test parit/selokan di sekitar RT. 13 Tanah
42,20% dan hasil post test 70,60% dapat Merah agar mencegah banjir ?
dilihat bahwa penyebab terbesar banjir di 8. Penyakit apa saja yang timbul setelah
Tanah Merah adalah faktor sampah yang bencana banjir ?
dibuang sembarangan. Berdasarkan grafik 2 dapat dilihat hasil
4. Pertanyaan keempat memiliki hasil pre test kuisioner sebagai berikut:
23,50% dan hasil post test 53,30% dengan 1. Pertanyaan pertama memiliki hasil pre test
jawaban bahwa masyarakat Tanah Merah 44% dan hasil post test 67% dengan
sangat antusias dalam memelihara jawaban bahwa banjir dikawasan tanah
lingkungan tempat mereka tinggal untuk merah sudah ditangani oleh pemerintah
mencegah terjadinya banjir. setempat yaitu rekonstruksi drainase.
5. Pertanyaan kelima memiliki hasil pre test 2. Pertanyaan kedua memiliki hasil pretest
70,60% dan hasil post test 100% dengan 100% dan hasil post test 100% dengan
hasil jawaban bahwa masyarakat Tanah jawaban seluruh responden bahwa cara
Merah membutuhkan perbaikan drainase untuk menanggulangi pasca banjir adalah
agar tidak terjadi penyumbatan yang dengan menjaga lingkungan sekitar dan
menyebabkan banjir. rajin membersihkan saluran air.
6. Pertanyaan keenam memiliki hasil pre test 3. Pertanyaan ketiga memiliki hasil pre test
29,40% dan hasil post test 78,50% dengan 82,40% dan hasil post test 93,30% dengan
hasil jawaban bahwa masyarakat tanah hasil jawaban bahwa kegiatan yang dapat
merah beranggapan bahwa saluran drainase menyebabkan terjadinya banjir salah
yang baik adalah saluran yang dapat satunya adalah membuang sampah
menampung dan menyalurkan limpasan air
hujan ataupun air limbah.
7. Pertanyaan ketujuh memiliki hasil pre-test
47,10% dan hasil post test 66,70% dengan
hasil jawaban bahwa bencana alam banjir
menimbulkan risiko adanya korban jiwa dan
kerusakan lingkungan.
8. Pertanyaan kedelapan memiliki hasil pre-
test 33,30% dan hasil post test 70,60%
dengan hasil jawaban bahwa upaya untuk sembarangan dan tidak membersihkan
mengurangin risiko bencana disebut mitigasi sampah di parit /atau drainase.
bencana. 4. Pertanyaan keempat memiliki hasil pre test
Berikut daftar pernyataan mengenai 46, 70% dan hasil post test 93,30% dengan
materi ke-2. hasil jawaban bahwa drainase sebagai salah
1. Apakah banjir di kawasan tanah merah, satu infrastruktur pengendali banjir yang
telah ditangani pemerintah setempat ? perlu dikelola dengan tujuan agar air tidak
2. Bagaimana cara untuk menanggulangi pasca meluap ke suatu kawasan dan berfungsi
bencana banjir ? secara optimal sesuai dengan kegunaannya.
3. Berikut ini yang merupakan kegiatan 5. Pertanyaan kelima memiliki hasil pre test
manusia yang dapat mengakibatkan 23,50% dan hasil post test 34% dengan hasil
terjadinya banjir, Kecuali ? jawaban bahwa masyarakat di kawasan
4. Drainase sebagai salah satu infrastruktur RT.13 Tanah Merah merasa bahwa drainse
pengendali banjir perlu dikelola dengan /atau selokan bekerja dengan sangat baik
tujuan berikut, kecuali ? untuk mengalirkan air saat hujan terjadi.
5. Apakah menurut Bapak/Ibu drainase / 6. Pertanyaan keenam memiliki hasil pre test
parit / gorong-gorong yang ada di 84,80% dan hasil post test 100% dengan
kawasan RT. 13 Tanah Merah bekerja hasil jawaban upaya daalam menangani
395
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
permasalahan banjir yang dapat dilakukan 33,30% dan hasil post test 70,60% dengan
oleh masyarakat adalah dengan menjaga hasil jawaban bahwa beberapa penyakit
lingkungan sekitar. yang biasanya timbul pada saat bencana
7. Pertanyaan ketujuh memiliki hasil pre test banjir yaitu penyakit infuenza, batuk, dan
47,10% dan hasil post test 66,70% dengan demam.
hasil jawaban bahwa perlunya gotong Dalam waktu seminggu, kami
royong untuk memperdalam parit /atau melakukan peninjauan kembali melalui survei
selokan di sekitar RT.13 Tanah Merah untuk dengan mengambil random sampel yang tertuju
mencegah banjir. pada warga sekitar. Dan hasilnya adalah pada
8. Pertanyaan kedelapan memiliki hasil pre test grafik 3.
396
Vol 5 No 3 Agustus 2022
397