Anda di halaman 1dari 7

DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.

002

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

INTEGRASI BANGUNAN CARESTER (CARE AND RESCUE


CENTRE) DALAM KONSEP MITIGASI BANJIR DI KOTA
MAKASSAR

Khilda Wildana Nur1, Fitrawan Umar2, Siti Fuadillah A. Amin3


Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar
Surel: 1 khildawildananur@unismuh.ac.id; 2 fitrawan.umar@unismuh.ac.id,
3sitifuadillah@unismuh.ac.id

Vitruvian vol 10 no 3 Juni 2021


Diterima: 28 12 2020 | Direvisi: 22 06 2021 | Disetujui: 25 06 2021 | Diterbitkan: 30 06 2021

ABSTRAK
Kota Makassar merupakan salah satu kota yang dianugerahi penghargaan sebagai kota yang
paling tanggap bencana pada tahun 2019. Salah satu faktor yang berkontribusi dalam keberhasilan
merespon bencana adalah dengan adanya bangunan Carester (Care and Rescue Center).
Carester adalah layanan terintegrasi lintas institusi di Kota Makassar yang bertujuan memberikan
pelayanan keadaan darurat dan layanan publik di Kota Makassar. Bangunan ini direncanakan
tersebar di 6 lokasi, namun saat ini baru terbangun di 3 (tiga) titik lokasi yaitu di Kecamatan Ujung
Tanah, Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Manggala.
Penelitian ini mengkaji tentang bentuk kontribusi Carester dalam konsep mitigasi, khususnya
bencana banjir yang menjadi bagian penting dalam keselarasan lingkungan sumber daya air di
Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif terhadap obyek penelitian. Metode yang
diartikan dalam pemecahan masalah dilakukan dengan menyelidiki dengan menggambarkan
keadaan dari obyek dan subyek yang diteliti. Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil
observasi, wawancara dan studi literatur. Data kemudian dianalisa dengan metode sinkronik
reading, yaitu menyelaraskan semua informasi yang ada sehingga didapatkan kesimpulan dari
semua referensi.
Kajian integrasi ini dapat menjadi pedoman dalam membangun unit bangunan yang tanggap
bencana secara terpadu yang melibatkan berbagai instansi. Riset ini dapat menstimulasi bangunan
dan kota lain agar membangun dengan pendekatan konsep Carester yang diselaraskan dengan
konsep arsitektur dan tata ruang wilayah.
Kata Kunci: Carester, mitigasi, banjir, spasial, Makassar

ABSTRACT
Makassar is one the cities that is awarded as the most resilient city in 2019. One contributed factor
in successful in disaster response is the existence of Carester building (care and rescue centre).
Carester is integrated services in multi sectoral in Makassar aiming at responding emergency and
public services. This building has been planned in 6 distributed locations, eventhough recently it is
only built in 3 locations; Ujung Tanah District, Tamalanrea District and Manggala District.
This study discusses about sort of Carester contribution in mitigation concept, especially in flood as
the essential matter in terms of environmental balance of water resource in Makassar. This study
describe research object in explorative-descriptive ways. This meant method in problem solving is
conducted by investigating from researched objects. The collecting data is gained from
observation, interview, and literature study. Then, data is analyzed through synchronic reading to
adjust all the information hence it can be summarized from all refferentions.
This integrated study may become a guideline in building development unit that responses disaster
in multi intitutions. This research is able to stimulate the building and the city in order to build
Carester that has synchronization with architecture and spatial concept.

Keywords: Carester, mitigation, flood, spatial, Makassar

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 187
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.002

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.3 Juni 2021 : 187-193

PENDAHULUAN wilayah kawasan terpadu yang tertuang


dalam RTRW Makassar terdampak banjir
Indonesia yang berada zona cincin
meliputi Kawasan Bandara terpadu,
api memiliki kondisi geografis yang
Kawasan Pemukiman Terpadu, Kawasan
memungkinkan terjadinya bencana, baik
Riset dan pendidikan tinggi terpadu,
disebabkan oleh faktor alam, non-alam,
Kawasan Pergudangan Terpadu, dan
maupun faktor manusia. Pada umumnya di
Kawasan Industri Terpadu (Mahardi, 2014).
wilayah kota, bencana yang kerap terjadi
adalah banjir yang secara instan terjadi Berdasarkan peta tingkat kerawanan
akibat perubahan iklim yang diikuti proses bencana, terdapat sebaran area yang
sedimentasi, kenaikan muka air laut, abrasi memiliki tingkat kerawanan rendah yaitu di
dan ketidaktanggapan kota dalam tatanan Kecamatan Manggala, Kecamatan
aliran drainase. Pemerintah Kota Makassar Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea,
telah memprioritaskan penanganan masalah Kecamatan Biringkanaya dan sebelah utara
banjir, seperti yang tertuang pada dokumen Kecamatan Somba Opu. Tingkat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah kerawaanan tinggi berada di Kecamatan
Daerah (RPJMD) Kota Makassar dan Mariso, Kecamatan Ujung Pandang,
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah
Makassar tahun 2015-2035 yang diarahkan dan Kecamatan Bontoala (Aslam, dkk,
untuk mengatasi berbagai permasalahan 2016). Tahun 2013 dan terakhir tahun 2017
tersebut dengan menekankan pada terjadi genangan mulai dari ketinggian 50
dorongan aspirasi pembangunan cm hingga 1,5 m. Banjir tertinggi terjadi di
masyarakat di Kota Makassar. kodam 3, kelurahan katimbang Kecamatan
Biringkanaya (Saibi dan Hasanuddin, 2018).
Kegiatan mitigasi dapat dilakukan
melalui pelaksanaan penataan ruang, Upaya pengendalian banjir telah
pembangunan infrastruktur, dan rekayasa menjadi prioritas Pemerintah Kota
tata bangunan. Bencana dapat dibagi dalam Makassar, namun dari tahun ke tahun
3 (tiga) jenis, yaitu bencana dari alam, kejadian banjir masih sering terjadi di Kota
bencana intervensi manusia dan bencana Makassar. Seiring dengan bencana
kombinasi antara alam dan manusia. Banjir tersebut, maka perlu dilakukan perencanaan
merupakan salah satu bentuk fenomena dan implementasi dalam multi sektoral.
alam yang terjadi akibat intensitas curah Upaya preventif tak terkecuali bidang
hujan yang tinggi di mana terjadi kelebihan arsitektur dan rancang kota telah banyak
air yang tidak tertampung oleh jaringan dioptimalkan untuk memitigasi bencana
pematusan suatu wilayah (Rahmat, 2014). banjir pada kawasan perkotaaan.
Selain itu, pertumbuhan penduduk memicu
Kota Makassar termasuk kota besar
tingginya permintaan hunian yang tidak
dengan jumlah penduduk yang terus
sebanding dengan penyediaan fasilitas
mengalami peningkatan setiap tahunnya
sarana dan prasarana yang memadai,
yang dibarengi dengan dinamika masalah
berkorelasi pada minimnya upaya mitigasi
perkotaan. Hal ini berdampak kepada
baik manajemen dan infrastruktur
peningkatan kebutuhan lahan dan
penanggulangan bencana (Widiantoro,
pemenuhan kebutuhan pelayanan dan
2016).
prasarana kota yang dapat berpengaruh
Berdasarkan Rencana Tata Ruang pada menurunnya kualitas lingkungan
Wilayah (RTRW) Kota Makassar Tahun seperti degradasi lingkungan. Kota
2015-2035, Makassar termasuk dalam Makassar juga menjadi salah satu kota yang
kategori kawasan rawan banjir. Hal tersebut mendapat penghargaan nasional tahun
disebabkan kota Makassar memiliki kondisi 2019 sebagai kota tanggap bencana. Salah
topografi berupa dataran rendah yang dekat satu faktor yang berkontribusi dalam
dengan pantai dan tempat bermuaranya 2 keberhasilan merespon bencana adalah
(dua) sungai besar yaitu Sungai Jeneberang dengan adanya bangunan Carester (Care
dan Sungai Tallo. Dengan kondisi fisik and Rescue Center).
wilayah perkotaan yang cenderung datar
Besarnya risiko, kerusakan dan
serta kondisi drainase yang ada saat ini
dampak kerugian yang ditimbulkan akibat
sepenuhnya belum berfungsi optimal
dari bencana menjadikan penelitian
menimbulkan sejumlah ruas jalan dan
Carester ini sebagai bagian dari solusi
kompleks perumahan di Makassar
mitigasi bencana banjir. Besarnya dampak
tergenang dan kebanjiran setiap kali hujan
banjir terhadap banyaknya korban yang
turun lebih dari lima jam (Syam, 2015). Luas

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 188
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.002

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

ditimbulkan dan pelaksanaan pembangunan finansial,


maka diperlukan survei dan pemetaan untuk psikologis
menentukan zona rawan banjir di Kota Kontribusi Pra banjir Kesiapsiaga
Makassar untuk mengantisipasi kerugian Carester an dan
yang dapat diakibatkan bencana banjir. dalam tanggap
Carester diharapkan akan menjadi bagian mitigasi bencana
konstelasi wilayah kota terhadap model banjir banjir
penataan ruang kawasan perkotaan. Saat banjir Operasional
Carester berperan memberikan saat terjadi
perlindungan bagi warganya dan banjir
mengurangi kerentanan dan meningkatkan Pasca banjir Upaya
kapasitas terhadap unsur-unsur fisik wilayah mitigasi
yang memiliki risiko bencana. Selain itu, pemulihan
prototype Carester diharapkan dapat wilayah
menjadi inisiasi kota lain untuk membangun yang
pusat layanan publik kebencanaan. terdampak
METODOLOGI Sinkronis Lokasi dan Sesuai/
asi lingkup tidak sesuai
Penelitian ini bersifat deskriptif Carester sebaran
eksploratif terhadap obyek penelitian. terhadap Carester
Metode yang diartikan dalam pemecahan Konsep secara
masalah dilakukan dengan menyelidiki Mitigasi spasial
dengan menggambarkan keadaan dari Bencana Kesesuaian Sesuai/
obyek dan subyek yang diteliti. Metode dengan tidak sesuai
pengumpulan data diperoleh dari hasil Rencana
observasi, wawancara dan studi literatur. Tata Ruang
Data kemudian dianalisa dengan metode Kota
sinkronik reading, yaitu menyelaraskan Makassar
semua informasi yang ada sehingga tahun 2015-
didapatkan kesimpulan dari semua 2035
referensi. Metode eksploratif memiliki tujuan Kesesuaian Improvisasi
untuk merumuskan ataupun memperoleh kondisi konsep yang
sesuatu yang baru, untuk menentukan suatu eksisting dan kebih
hal yang sebelumnya belum ada. Konsep kontekstual
Lokasi penelitian di Kota Makassar terpadu adanya
dengan melingkupi 3 bangunan Carester di mitigasi Carester
Makassar sesuai dengan konstelasi dalam setiap lokasi dan kondisi
RTRW Kota Makassar 2015-2035. Obyek Carester di eksisting
studi pada penelitian ini adalah kejadian Makassar saat ini
bencana banjir di kota Makassar dalam
siklus 5 tahunan, terutama dalam lingkup
layanan Carester di Kecamatan Ujung
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanah, Kecamatan Tamalanrea dan
Kecamatan Manggala. Integrasi Lingkup Layanan Lokasi
Data diperoleh dari observasi, Carester
wawancara dan dokumentasi. Prosedur Carester adalah layanan terintegrasi
pengumpulan data pada penelitian ini juga lintas institusi di Kota Makassar yang
menggunakan instrumen wawancara, bertujuan untuk memberikan pelayanan
terstruktur maupun tidak terstruktur. keadaan darurat dan layanan publik dalam
misi penyelamatan dan tanggap darurat
Tabel 1. Indikator Penelitian (rescue) bencana, yang berperan utama
Indikator Uraian Keterangan dalam ambulans, pemadam kebakaran,
Lokasi Radius km, satuan polisi dan bencana. Sedangkan fasilitas
Carester pelayanan kelurahan, pelayanan (care) menyangkut layanan yang
populasi menjangkau unit lingkungan seperti
penduduk penebangan pohon, kriminalitas dan
Lingkup Edudasi, kecelakaan.
pelayanan sosialisasi, Layanan Carester diinisiasi oleh
bantuan Walikota Makassar priode 2013-2018 Moh.

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 189
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.002

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.3 Juni 2021 : 187-193

Ramdhan Pomanto. Carester menjadi unit


layanan satu atap dalam hal kebencanaan
di Kota Makassar. Program kelurahan
tangguh, sekolah aman bencana serta
inisiasi shelter aman di wilayah rawan
bencana juga menjadi program prioritas
Carester. Saat ini baru ada 3 (tiga) yang
dibangun dari total 6 (enam) Carester. Saat
ini yang terbangun berada di Kecamatan
Ujung Tanah, Kecamatan Tamalanrea dan
Kecamatan Manggala.
Sebelum ada Carester, masyarakat
mengadukan adanya bencana kepada Gambar 1. Interior Carester
BNPD, Damkar dan unit sektroral lain di
instansi Pemerintah Kota Makassar. Posko
Carester tersebut merupakan tempat Kontribusi Carester dalam Mitigasi Banjir
penyimpanan beberapa unit kendaraan Secara umum, permasalahan banjir di
pemadam kebakaran, kendaraan home Kota Makassar dibedakan antara banjir
care, Satpol PP, Punggawata, Kepolisian. yang ditimbulkan oleh meluapnya air sungai,
Dengan penduduk 1,7 jutaan, dalam sehari dan banjir yang disebabkan oleh genangan
ada 1000 keluhan masyarakat terkait air, karena air tidak dapat mengalir secara
bencana di Kota Makassar. Hal ini hampir cepat ke pembuangan alam. Keberadaaan
setara dengan jumlah aduan kota Jakarta. kantong air di Balang Tonjong, Danau
Setiap kejadian yang direspon positif dan Mawang dan Rawa Boloh masih harus
sigap oleh Carester mengurangi korban didukung dengan pengendalian banjir
bencana. Sebagai contoh, penanggulangan dengan pembangunan waduk tunggu dan
banjir di Kecamatan Tamalanrea pada tahun long storage atau penggelontoran saluran
2018, dan bahkan bencana kebakaran yang primer.
biasanya menghabiskan ratusan rumah, Hirarki jaringan saluran drainase
Carester yang juga menjadi posko perkotaan Makassar telah memenuhi
pemadam kebakaran dapat mereduksi persyaratan, yakni saluran drainase
rumah yang terbakar secara signifikan. perkotaan yang melayani daerah
permukiman dan dialirkan pada saluran
Dari 3 (tiga) titik lokasi Carester, tersier, yang selanjutnya diarahkan ke
penanganan terhadap banjir menjangkau saluran sekunder dan berakhir ke saluran
seluruh kecamatan. Jika kondisi banjir primer. Namun, bencana banjir tetap
darurat, ketiga unit Carester terjun langsung menjadi siklus tahunan mengancam
ke lokasi. Radius pelayanan dalam satuan lingkungan binaan di Kota Makassar. Sejauh
administrasi tidak berlaku, lebih kepada ini, Carester lebih mengoptimalkan kepada
prediksi dari kantor pusat. Dalam pelayanan pada saat terjadi banjir dan
kesesuaian persyaratan lokasi, posko upaya mitigasi pemulihan bencana pada
tanggap darurat telah memenuhi dari aspek wilayah yang mengalami banjir. Carester
keamanan, aksesibilitas yang berada di menjadi bentuk apliktif dari gabungan call
jalan kolektor, memiliki ruang fungsional dan centre 911 dan 311 di Amerika dan Kanada,
utilitas bangunan yang memadai. Pada 1 karena dengan layanan 112 Carester sudah
unit Carester, terdapat beberapa ruang melingkupi segala aduan masyarakat yang
fungsional antara lain ruang tidur, ruang dapat direspon dengan parameter darurat
rapat, ruang komunikasi (war room), ruang yang dijangkau 15 menit dan care maksimal
loker, pantri, ruang makan, gudang dan respon 24 jam.
KM/WC. Fungsi ruang tersebut sudah Sebagai bangunan yang
terbilang efektif dalam mendukung aktifitas dikoordinasikan lintas sektoral, operasional
satuan tugas yang terdiri dari unit kerja Carester pada saat terjadi bencana seolah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana memiliki cabang lokasi baru. Pada posko
dan Brimob. Carester didesain sesuai Carester darurat, petugas penanggulangan
dengan simulasi jika terjadinya bencana. bencana berkoordinasi dengan pihak lain
Antara lantai 1 dan lantai 2 terdapat tiang seperti Palang Merah Indonesia, Dinas
seluncuran yang menjadi jalur langsung Sosial, Dinas Kesehatan, dan jajaran
menurunkan logistik dan sekaligus untuk institusi lain. Selain itu, Carester
memudahkan koordinasi para petugas. menyelenggarakan operasi tanggap darurat

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 190
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.002

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

Bencana secara terstruktur, sistematis, Makassar, namun sampai saat ini setelah
cepat, tepat, serta bersinergi dan kepemimpinan 1 priode walikota Makasssar
berkoordinasi dengan lembaga atau institusi Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto, hanya
lain yang bergerak pada lokasi yang sama berjumlah 3 unit yang tersebar di
tanpa mengurangi efektifitas bantuan yang Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan
diberikan kepada korban bencana. Manggala dan Kecamatan Tamalanrea.
Selain penanganan bencana banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah
yang kejadiannya berkala mengikuti musim (BPBD) memetakan ada enam kecamatan
hujan, delik aduan masyarakat di Carester dari 14 kecamatan di Kota Makassar rawan
juga didominasi oleh bencana kebakaran. bencana banjir, yakni Kecamatan Rappocini,
Pusat komando pemadam kebakaran yang Manggala, Panakukkang, Tallo,
berada di pusat kota di Jalan Ratulangi Tamalanrea, dan Tamalate.
menjadi terbantu dan terdistribusi dengan Benchmark untuk Kota Makassar
adanya Carester. Sistem operasional di menggunakan Benteng Rotterdam dengan
Carester menunggu koordinasi dari pusat ketinggian + 2.981 di atas muka air laut rata-
dapat pula dari langsung masyarakat. rata (MSL), dengan pasang surut harian
Siklus manajemen risiko bencana 0.56 m dijadikan dasar pengukuran peil.
(Disaster Risk Management Cycle) adalah Standar itu juga menjadi titik penentuan
sebuah pendekatan di dalam melakukan lokasi Carester, selain dari faktor genangan
adaptasi yang memiliki tahapan yang saling kota Makassar.
berkesinambungan sehingga membentuk Sistem kategorisasi wilayah dalam
pola adaptasi terhadap bencana. Multidisplin masterplan drainase Kota Makassar
dan pendekatan terpadu terhadap bencana menjabarkan Area I meliputi Kecamatan
sebaiknya memberikan respon terhadap Ujung Tanah dan sebagian Kecamatan
masyarakat dalam pra dan pasca bencana. Wajo, Area II meliputi Kecamatan
Masyarakat Kota Makasssar membutuhkan Mamajang, Kecamatan Mariso, Kecamatan
model berbasis aplikasi mitigasi kesiagaan Ujung Pandang, Kecamatan Wajo,
terhadap banjir dengan menjadi bagian Kecamatan Bontoala, dan Kecamatan
lingkup peranan Carester. Pada Kecamatan Makassar, Area III meliputi Kecamatan
Ujung Tanah misalnya, walaupun lokasi Tamalate, Area IV meliputi Kecamatan
berdampingan langsung dengan Manggala dan sebagian Kecamatan
permukiman padat penduduk, keberadaan Panakkukang, dan Area V meliputi
Carester tidak mengganggu aktivitas warga, Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan
justru sebaliknya, tidak jarang Carester Biringkanaya, serta Urban V meliputi
menjadi titik kumpul kegiatan komunitas Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan
warga. Rappocini.
Ketiga titik lokasi Carester yang
sudah ada secara umum telah
merepresentatifkan prioritas penanganan.
Untuk wilayah cakupan Kecamatan Ujung
Tanah meliputi Jl. Tarakan dan Jl. Sulawesi,
untuk Kecamatan Tamalanrea antara lain di
Perum Hamzi/Antara, BTP dan di
Kecamatan Manggala terdapat di Perumnas
Antang, Nipa-nipa dan sekitarnya. Di
seluruh kecamatan di Kota Makassar
terdapat genangan, namun sejauh ini bisa
teratasi, kecuali di Manggala yang memang
daerah rendah, genangan bisa bertahan dua
sampai tiga hari, yang pada kasus
Gambar 3. Area Parkir Carester genangan telah menyiagakan aparat pada
daerah - daerah genangan dengan
ketinggian air telah mencapai 50 cm.
Sinkronisasi Carester terhadap Konsep
Mitigasi Bencana dan Tata Ruang
Makassar

Awalnya Carester yang


direncanakan berjumlah 12 di kota

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 191
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.002

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.3 Juni 2021 : 187-193

Carester di setiap kecamatan. Dalam


konteks di lapangan, ada lokasi yang tepat
untuk membangun Carester, namun
kesiapan lahan tidak cocok dimana lahan
tersebut bukan tanah milik Negara. Faktor
penghambat lain pendirian Carester
menyangkut kinerja pemerintah yang
bergantung pada birokrasi, suksesi
pimpinan dalam hal ini kebijakan walikota
dalam menentukan prioritas arah
pembangunan.
Menindaklanjuti keberadaan
Carester di masa mendatang, pemerintah
Kota Makassar sebaiknya menggunakan
prototipe Carester yang disesuaikan dengan
kondisi lahan. Hasil dari responden yang
terlibat mengungkapkan bahwa desain
Carester ini cukup fleksibel, inovatif dan
sangat fungsional keberadaannya.
Kelangsungan pembangunan terutama
menyangkut mitigasi bencana seyogyanya
tidak terikat pada birokrasi yang ditunggangi
factor politik atau kewenangan pimpinan
pemerintah kota. Penyelenggaraan
penanggulangan bencana tidak akan sukses
tanpa dukungan dari berbagai pihak.
Penanggulangan bencana banjir yang
menjadi bentuk kewajiban pemerintah harus
bersifat komprehensif.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
• Pembangunan Carester telah memuat
Gambar 3. Lokasi Carester terhadap kaidah dari segi eksistensi arsitektur
Lingkungan sekitar dan tata ruang, terutama terkait mitigasi
banjir. Dalam arsitektur, penataan
Prioritas Pemerintah Kota Makassar layout Carester sudah sesuai dengan
secara spasial tersebut didapatkan dari kaidah hubungan ruang, efisiensi
zona genangan kritis, sedang dan tidak sirkulasi terutama pada saat
kritis. Pada umumnya di daerah kritis seperti pergerakan darurat dan efektivitas
yang ditangani area Kecamatan Tamalanrea aksesibilitas indoor dan outdoor. Dalam
disebabkan oleh pendangkalan saluran tatanan spasial, penentuan lokasi
drainase akibat sedimentasi dan sampah. Carester telah sesuai dengan
Saluran sekunder banyak yang rusak dan konfigurasi ruang yang rentan terhadap
butuh perbaikan, dan kapasitas saluran bencana.
sekunder tidak mampu melayani debit banjir • Carester diharapkan akan menjadi
maksimum. bagian konstelasi wilayah kota
Pemecahan masalah banjir tidak terhadap model penataan ruang
semata-mata hanya memperbesar kawasan perkotaan. Carester berperan
penampang saluran, tetapi perlu memberikan perlindungan bagi
dipertimbangkan termasuk dalam kategori warganya dan mengurangi kerentanan
mana penyebab banjir tersebut. dan meningkatkan kapasitas terhadap
Penanganan permasalahan genangan unsur-unsur fisik wilayah yang memiliki
cukup kompleks dengan pertimbangan risiko bencana.
biaya ekonomis, aplikasi tekinis, dan tidak
mengabaikan kerumitan pembebasan
tanah/lahan. Faktor pembebasan lahan
inilah yang menjadi kendala pembangunan

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 192
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i3.002

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

Saran/Rekomendasi Saiby, A. M. S., & Hasanuddin, H. A. ( 2018,


December). Studi Kapasitas Tampungan
Kelangsungan pembangunan Waduk Nipa-Nipa Sebagai Upaya
terutama yang terkait mitigasi seharusnya Penanggulangan Banjir Kota Makassar.
tidak terpaku pada birokrasi politik dan In Seminar Nasional Hasil Penelitian &
durasi pimpinan pemerintah kota. Selama Pengabdian Kepada Masyarakat
Carester membawa perubahan yang positif (Snp2m).enth Edition | Reference and
terhadap upaya pengurangan bencana di Application. United States of America:
Kota Makassar, pembangunan Carester Printed in the United States of America.
diharapkan tetap berlanjut pada priode
selanjutnya. Carester dapat menjadi rujukan Setyowati, D. L. 2019. Pendidikan
bangunan dengan fungsi mitigasi yang Kebencanaan. Universitas Negeri
Kajian selanjutnya sangat memungkinkan Semarang.
dalam aspek kekhususan hidrologi, dan
mitigasi bencana lainnya seperti kebakaran.
Adapun aspek sosial, ekonomi dan budaya Syam, N. 2015. Arahan Penanganan
dapat menjadi riset yang dapat disinkronkan Kawasan Rawan Banjir Berbasis Gis
sehingga bangunan dapat terintegrasi (Geography Information System) Di
dengan kota. Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Plano Madani: Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota, 4(2), 42-48.
DAFTAR PUSTAKA
Aslam, S. A., & Ismullah, M. F. Mikrozonasi Rachmat, A. R. 2014. Arahan adaptasi
Seismisitas Wilayah Makassar dan kawasan rawan bencana banjir di
Sekitarnya Berdasarkan Data Kecamatan Manggala Kota Makassar
Mikrotremor Dan Data Spt (Standard (Doctoral dissertation, Institut Teknologi
Penetration Test). Sepuluh Nopember).

Ciptaningrum, M. U. 2017. Adaptasi Widiantoro, B. A. 2016. Analisis Tingkat


Peningkatan Resiliensi Aspek Sosial Resiko Bencana Kebakaran Di
Berdasarkan Konsep Climate and Kecamatan Mariso Kota Makassar
Disaster Resilience Initiative (CDRI) Berbasis Sistem Informasi Gegrafis
(Doctoral dissertation, Institut Teknologi (SIG). Plano Madani: Jurnal
Sepuluh Nopember). Perencanaan Wilayah dan Kota, 5(1), 94-
102.
Hoedajanto, Dradjat, Riyansyah,
Muhammad, Bangunan Tahan Gempa
Dan Tanggung Jawab Legal Praktisi
Konstruksi Indonesia dalam
https://www.researchgate.net/publication/
301648765_Bangunan_Tahan_Gempa_
dan_Tanggung_Jawab_Legal_Praktisi_K
onstruksi_Indonesia

Mahardy, A. I. 2014. Analisis Dan Pemetaan


Daerah Rawan Banjir Di Kota Makassar
Berbasis Spatial. Tugas Akhir, Jurusan
Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, Makassar.

Masoumi, Z., van L Genderen, J., & Maleki,


J. (2019). Fire Risk Assessment in Dense
Urban Areas Using Information Fusion
Techniques. ISPRS International Journal
of Geo-Information, 8(12), 579.

Khilda Wildana Nur, Fitrawan Umar, Siti Fuadillah, Integrasi Bangunan Carester (Care And Rescue
Centre) dalam Konsep Mitigasi Banjir di Kota Makassar 193

Anda mungkin juga menyukai