Anda di halaman 1dari 8

DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.

008

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


TERHADAP STRATEGI KETAHANAN PERKOTAAN
(Studi Kasus: Perubahan Iklim di Kota Malang)

Riza Yenni Lestari Astuti1, Eko Priyo Purnomo2


Department of Government Affairs and Administration, Jusuf Kalla School of Government,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
Surel: 1 riza.yenni86@gmail.com; 2 eko@umy.ac.id

Vitruvian vol xx no y bulan 202x


Diterima: 08 05 2020 | Direvisi: 23 02 2021 | Disetujui: 28 02 2021 | Diterbitkan: 28 02 2021

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang Jawa Timur dengan tujuan untuk mengetahui menegenai
Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan terhadap Perubahan Iklim dalam Strategi Ketahanan
Perkotaan di Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualititatif yang
bersifat deskriptif, yang dilakukan sebagai menggambarkan permasalahan yang sedang diteliti serta
mengintergrasikan data ditempat penelitian secara objektif. Adapun jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil studi pustaka, review terhadap
dokumen-dokumen, menelaah dari riset terdahulu, sumber-sumber tulisan dari berbagai website dan
media sosial pemerintah terkait, maupun berita serta dokumentasi yang dapat menunjang serta
melengkapi bahan analisis penelitian. Kita tahu bahwa pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan generasi penerus, namun
pembangunan berkelanjutan juga akan menjadi ancaman yang mengancam manusia. Banyak
masyarakat yang datang ke Kota Malang untuk belajar bekerja dan berwisata, sehingga akan muncul
beberapa masalah menenai lingkungan yang ada di kota tersebut. Kota Malang merupakan salah
satu kota di Jawa Timur yang masuk tiga besar dalam tingkat kemacetan yang tinggi setelah Jakarta
dan Bandung. Melonjaknya transportasi mengakibatkan kemacetan dan menimbulkan polusi udara.
Maka seberapa siapkah pemerintah Kota Malang dalam menghadapi situasi ini dalam upaya
ketahanan kota.
Kata Kunci: Pembangunan Berkelanjutan, Iklim, Ketahanan Perkotaan

ABSTRACT
This research was conducted in Malang City of East Java with the aim to find out about the Analysis
of the Impact of Sustainable Development on Climate Change in Urban Resilience Strategies in
Malang City. This research is a descriptive qualitative research method, which is conducted as a
description of the problem being studied and integrates data in the research objectively. The types
of data used in this study are secondary data obtained from the results of literature studies, reviews
of documents, reviews from previous research, sources of writing from various websites and related
government social media, as well as news and documentation that can support and complete
research analysis material. We know that environmentally sustainable development will be very
beneficial for the community and future generations, but sustainable development will also be a threat
that threatens humans. Many people come to the city of Malang to study work and travel, so that
there will be some problems surrounding the environment in the city. Malang is one of the cities in
East Java which is in the top three in a high level of traffic jam after Jakarta and Bandung. The surge
in transportation has resulted in congestion and air pollution. So how ready is the Malang City
government in dealing with this situation in the city resilience effort
Keywords: : Sustainable Development, Climate, Urban Resilience

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 155
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.2 Februari 2021 : 155-162

PENDAHULUAN secara legal. Akibat dari perilaku sebagian


besar yang tidak bertanggung jawab maka,
Pertumbuhan penduduk yang semakin
hampir lingkungan hidup ini akan dipenuhi
meningkat akan menyebabkan gerak
dengan kerusakan atau destruksi.
pertumbuhan penduduk di suatu daerah
Menyadari akan hal tersebut, muncul
perkotaan akan memicu berbagai
pemikiran dan kesadaran dari pemangku
permasalahan akan diperkeruh lagi dengan
kebijakan untuk mengkaji suatu paradigma
adanya urbanisasi. Hal ini dilatar belakangi
dan perspektif baru mengenai aspek
adanya pembangunan disektor industri
bencana serta mencari solusi tentang
sehingga penduduk yang mendiami suatu
bagaimana seharusnya kota dirancang dan
wilayah di perdesaan beralih ke perkotaan
siap menghadapi berbagai jenis ancaman
dengan harapan dapat meningkatkan taraf
bencana secara mandiri. Untuk itu terdapat
hidup. Peningkatan populasi manusia dari
Undang – undang No. 26 tahun 2007 tentang
tahun ke tahun yang sangat cepat akan
Penataan Ruang, dijelaskan bahwa dalam
berdampak pada peningkatan jumlah
upaya penyelenggaraan penataan ruang
kebutuhan akan sandang, pangan dan papan
bermaksud untuk mewujudkan ruang wilayah
juga ketersediannya lapangan pekerjaan.
yang nyaman, aman, produktif dan
Masalah sosial yang dihadapi oleh
berkemlanjutan yang berlandaskan pada
masyarakat kota adalah masalah akan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional
pemenuhan kebutuhan akan keamanan
agar terwujudnya pencegahan dampak
lingkungan. Hal ini akan mengakibatkan
negatif terhadap lingkungan yang
pengeksploitasi yang tinggi terhadap sumber
memanfaatkan ruang dan dapat terwujudnya
daya alam dan akan cenderung
perlindungan fungsi ruang wilayah.
mengabaikan aspek-aspek lingkungan
Pola Urbanisasi ini akan sangat
hidup. Dengan bertambahnya angka jumlah
meningkatkan kerentanan terhadap
penduduk maka akan diperlukan lahan untuk
perubahan iklim (Malau, 2013). Sistem
melakukan aktivitas guna menunjang
perkotaan terdiri dari empat sub bagian yang
kehidupannya dan akan memanfaatkan
kompleks seperti jaringan pemerintahan,
sumber daya alam yang telah tersedia guna
jaringan infrastruktur perkotaan, jaringan
memenuhi kebutuhan hidup. Ekploitasi
material dan aliran energi, dan jaringan sosio
terhadap potensi alam yang dilakukan secara
– ekonomi yang bersifat dinamis (Prima
berlebihan, akan menimbulkan dampak bagi
Agung, 2014). Dampak dari urbanisasi ini
kelestarian sumber daya alam dan fungsi
akan sangat terasa dalam kehidupan sehari
lingkungan. Dampak yang ditimbulkan
– hari. Banyaknya populasi manusia
seperti kekeringan, pencemaran (air, tanah
sehingga muncul bangunan yang berdiri
maupun udara), bencana (banjir, tanah
sehingga akan mengakbatkan alih fungsi
longsor, dan lain sebagainya), kerusakan dan
lahan. Lahan yang seula untuk penghijauan
lain-lain.
lama – lama akan hilang digantikan dengan
(Purnomo., 2011) Sumber daya
bangunan yang menjulang tinggi dan pusat
bersama atau sumber daya bisa bermanfaat
industri. Hal ini akan mempengaruhi kualitas
tetapi terkadang bisa berbahaya bagi
udara yang ada di kota. Selain kualitas udara
kemanusiaan. Walaupun ilmu pengetahuan
yang semakin menurun dampak ini juga akan
dan teknologi yang terus berkembang,
berpengaruh terhadap kualitas tanah akibat
namun bermacam bencana terus
adanya pembuangan gas cair ke dalam
mengancam dampak dari bencna akan
tanah tanpa di filter terhadap zat-zat kimia
datang dari berbagai sisi daik dari
yang terkandung di dalamnya adanya
pendidikan, kesehatan, perekonomian dan
kegiatan industri.
lain sebagainya. Dengan berjalannya waktu
Tanah yang seharusya subur ditanami
kerusakan sumber daya alam akan
tumbuhan menjadi tanah yang sulit untuk
mengalami peningkatan baik secara jumlah
ditanami tumbuhan dikarenakan sudah
maupun luas wilayah. Kerusakan ini
tercemar. Banyaknya kasus alih fungsi lahan
disebabkan oleh tingginya tingkat ekploitasi
yang dilakukan oleh manusia menjadikan
yang dilakukan, tidak hanya pada kawasan
sebuah wilayah akan permasalahan mulai
produksi yang dibatasi oleh sumber daya
dari tingkat yang paling rendah hingga yang
alam namun juga terjadi pada kawasan
paling tinggi. Munculnya bangunan akan
lindung dan konservasi yang sudah
menggeser fungsi lahan yang ditanami
ditentukan. Kerusakan ini disebabkan baik
tumbuhan, hal ini juga akan mengakibatkan
dari pihak usaha komersial yang sudah
tingkat polusi naik dan akan berimbas pada
mempunyai izin secara sah ataupun dari
perubahan iklim di suatu wilayah.
pihak individu yang belum mempunyai izin

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 156
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

Kota Malang merupakan salah satu NGO harus mampu mengembalikan struktur
kota di Jawa Timur yang masuk tiga besar lahan sebagaimana denagn fungsinya
dalam tingkat kemacetan yang tinggi setelah sehinga akan tercipta kondisi lingkungan
Jakarta dan Bandung. Oleh karena itu yang kondusif bagi masyarakat yang
muncul berbagai permasalahan terutama menghuninya.
mengenai pencemaran udara, banyak jalan Konsep ketahanan kota mempunyai
yang tidak dapat menampung kendaraan korelasi dengan konsep pembangunan
yang digunakan para wisatawan yang pergi berkelanjutan (Sustainable Developments).
tempat pariwisata hal ini akan membuat Konsep ini diadakan dengan adanya
suasana kurang nyaman bagi wisatawan dan dukungan dari mitigasi, adaptasi dan inovasi.
menimbulkan polusi udara yang semakin Berikut penjelasan dari konsep aspek
meningkat. Selain itu banyaknya pabrik yang ketahanan kota:
berdiri dan membuang asap sisa a. Mitigasi, merupakan kapasitas
pembakaran ke udara. Menurut Badan objek yang disesuaikan dengan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kapasitasnya sendiri dengan
pada wilayah Jawa Timur merupakan wilayah
pengurangan resiko yang
yang sering dilanda bencana hal ini
dibuktikan pada gambar peta berikut. disesuaikan.
b. Adaptasi, penyesuaian terhadap
resiko yang telah disesuaikan
dengan kerentanan dan bahaya
yang telah ada pada objek.
c. Inovasi, ialah time frame yang
pengimplementasi kegiatan
sudah dianggap baru dalam
menangani resiko yang
sesungguhnya diluaar
Gambar 1. Peta Persebaran Tingkat kebiasaan kapasitas yang telah
Bencana ada pada objek.
Sumber : BNPB
Maka dapat disimpulkan bahwa kota
Jumlah penduduk pada tahun 2019 yang tanguh mempunyai hubungan yang erat
sebanyak 870.682 (bps) dengan luas denagn diantara masing – masing aspek
wilayah 145,28 km (bps), semakin ketangguhan kota yaitu “semakin tangguh
bertambahnya tahun semakin banyak pula suatu kota maka semakin baik pengentasan
jumlah pengunjung atau wisatawan yang resko kota yang memiliki inovasi adaptasi
datang ke Malang. Kota Malang juga dijuluki dan mitigasi” (Indiriastjario, 2018)
sebagai kota Pelajar sehingga banyak Penelitian ini dilakukan di Kota Malang
masyarakat yang tertarik untuk merasakan Jawa Timur degan tujuan untuk mengetahui
pendidikan di Kota ini. Hal ini akan memicu menegenai Analisis Dampak Pembangunan
banyaknya kendaraan yang bermunculan, Berkelanjutan terhadap Perubahan Iklim
sehingga akan menimbulkan berbagai dalam Strategi Ketahanan Perkotaan di Kota
ancaman bencana, selain itu keserakahan Malang. Kita tahu bahwa pembangunan
manusia juga dapat memicu datangnya berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
bencana yang tidak terduga. Banyaknya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat
wisatawan dan penduduk yang mendiami dan generasi penerus, namun pembangunan
wilayah ini akan memunculkan banyak berkelanjutan juga akan menjadi ancaman
bangunan yang berdiri sebagai pusat wisata yang mengancam manusia. Salah satu yang
sehingga akan banyak bangunan yang melatar belakangi munculnya bencana
berdiri adalah ulah dari mansia itu sendiri, manusia
Untuk mewujudkan kota yang tahan dan sifat keserakahannya menjadikan
akan becana atau Kota Tangguh dengan sumber daya alam cepat habis dan rusak.
berdasarkan pembangunan berkelanjutan Semakin rusak tatanan suatu wilayah maka
maka disilah peran dari Pemerintah, NGO Pemerintah juga harus bertindak tegas untuk
dan masyarakat dibutuhkan. Pemerintah meminimalisir dampak dari adanya bencana
juga harus mampu memanfaatkan ruang yang lebih parah lagi. Hal ini juga sangat di
terbuka dengan maksimal hal ini untuk sorot oleh Komunitas Lingkungan sebagai
mewujudkan struktur ruang. Pemerntah juga rasa cinta terhadap lingkungan, sehingga

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 157
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.2 Februari 2021 : 155-162

dapat mengurangi resiko munculnya HASIL DAN PEMBAHASAN


bancana dengan cara bersosialisasi
(Budiharjo., 2005) Disebut kota yang
terhadap masyarakat untuk menjaga
berkelanjutan harus memiliki beberapa
laingkungan sehingga tidak terjadi
komponen diantaranya harus memiliki
perubahan iklim yang sangat ekstrim.
perekonomian yang kuat, lingkungan yang
serasi, tingkat sosial yang relatif setara dan
penuh dengan keadilan, kadar peran serta
METODOLOGI
masyarakat yang tinggi dan konservasi
Penelitian ini merupakan penelitian energi yang terkendali dengan baik. Menurut
dengan metode kualititatif yang bersifat Undang-undang No 32 tahun 2009, bahwa
deskriptif, yang dilakukan sebagai pembangunan berkelanjutan mencakup tiga
menggambarkan permasalahan yang ruang lingkup kebijakan yaitu perlindungan
sedang diteliti serta mengintergrasikan data lingkungan, pembangunan sosial dan
ditempat penelitian secara objektif. Metode pembangunan ekonomi. Pembangunan
penelitian kualitatif adalah serangkaian berkelanjutan sangat menentukan dalam
prosedur penelitian yang menghasilkan data kerangka mitgasi terhadap perubahan iklim.
deskriptif berupa kata – kata baik tulisan Dalam kasus ini tidak hanya generaasi muda
maupun lisan mengenai sifat individu, situasi, yang terancam akan bahaya, namun terdapat
gejala dari kelompok ataupun golongn masyarakat di beberapa wilayah tertentu
tertentu yang sedang diamati (Moleong, yang telah mengalami beberapa dampak dari
1994). Adapun jenis data yang digunakan perubahan ilkim seperti di Kota Malang.
dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari hasil studi pustaka,
review terhadap dokumen – dokumen,
menelaah dari riset terdahulu, sumber –
sumber tulisan dari berbagai website dan
media sosial pemerintah terkait, maupun
berita serta dokumentasi yang dapat
menunjang serta melengkapi bahan analisis
penelitian.
Penelitian ini berlokasi di Malang Jawa
Timur. Dengan data diperoloh dari literatur
review terhadap dokumen, jurnal da surat
kabar.

Gambar 3. Segitiga Pembangunan


Berkelanjutan
Sumber: pustaka.ut.ac.id

Pembangunan berkelanjutan dikenal


dengan sebutan tiga pilar berkelanjutan yang
menghubungkan tiga aspek yaitu aspek
lingkungan, ekonomi dan sosial.
Pembangunan berkelanjutan akan berkaitan
dengan faktor – faktor yang bersinggungan
dengan kehidupan sehari-hari, masalah alam
dan aspek lingkungan secara langsung
maupun tidak langsung. Saat ini di Kota
Malang sedang digalakkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
yang disesuaikan dengan target pencapaian
Sustainable Development Goals (SDGs).
Gambar 2. Lokasi penelitian
Namun dengan adanya pembangunan
Sumber : wikipedia.org
berkelanjutan tidak menutup emungkinan
dengan adanya dampak yang ditimbulkan,
seperti kemacetan, polusi udara,
pencemaran lingkungan dan lain

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 158
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

sebagainya. Tetapi juga terdapat dampak kota pelajar Kota Malang juga menjadi
yang positif seperti terbukanya lapangan tempat favorit untuk menimba ilmu.
pekerjaan, bertambahnya pengetahuan
mengenai alat – alat teknologi dan lain – lain. Tabel 1. Pertumbuhan Penduduk Kota
Banyaknya pembangunan yang tidak Malang
memperhatikan lingungan akibatnya Kecamatan di
2015 2016 2017 2018 2019
pembangunan tersebut dapat merusak Kota Malang
lingkungan. Ketidak seimbangan ekosistem Kedungkandang 186068 188175 190274 192316 194341
dan pencemaran lingkungan akan Sukun 190053 191513 192951 194321 195659
mengancam kehidupan manusia. Sumber Klojen 104127 103637 103129 102584 102018
Daya Alam (SDA) yang dilimpahkan di dunia Blimbing 177729 178564 179368 180104 180805
ini tersedia sangat melimpah dan dapat
tercipta kembali atau dapat diperbarui. Lowokwaru 193321 194521 195692 196793 197859
Namun dengan adanya pembangunan KOTA MALANG 851298 856410 861414 866118 870682
ekonomi yang semakin berkobar maka Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Malang
semakin banyak pula sumber daya alam
yang diambil. Sehingga persediaan sumber Dari Tabel 3. tampak jumlah penduduk
daya alam semakin menipis, keserakahan Kota Malang dari tahun ke tahun selalu
dari sifat manusia juga melatar belakangi mengalami kenaikan. Pada tahun 2015
kelangkaan sumber daya alam. Di Kota sebanyak 851.298 jiwa
Malang laham persawahan semakin menipis, (malangkota.bps.go.id). Pada tahun 2019 ini
hal ini dikarenakan banyaknya alih fungsi
penduduk yang mendiami Kota Malang ini
lahan. Dahulu lahan hijau yang membentang
berjumlah 870.682 jiwa
luas biasa ditanami padi sekarang berubah
(malangkota.bps.go.id). Melihat Kota Malang
menjadi gedung dan perumahan. yang semakin bertambah jumlah
Luas lahan sawah di Kota Malang ialah penduduknya maka akan memunculkan
1.065 hektae, namun hanya 969 hektar yang beberapa dampak bagi penduduk Kota
sekarang dapat ditanami padi. Dengan Malang.
kondisi lahan persawahan yang semakin Dampak negatif adanya peningkatan
menipis masyarakat Kota Malang diharapkan jumlah penduduk di Kota Malang ialah
dapat memanfaatkan lahan pekarangan terjadinya kemacetan di beberapa jalan
rumah untuk menanam atau memproduksi besar di Kota Malang, meningkatnya polusi
tanaman pangan atau hasil pangan.
udara, berkurangnya lahan pertanian,
Munculnya bangunan atau gedung – gedung
pencemaran lingkungan dan lain
akan menyebakan ruang hijau brkurang dan
sebagainya.
menambah polusi udara. Namun disisi lain Dengan bertambahnya penduduk
dengan adanya pembangunan gedung – yang mendiami suatu wilayah maka akam
gedung atau bangunan menjadikan muncul berbagai permasalahan lingkungan.
terbukanya lapangan pekerjaan bagi Polusi udara yang semakin meningkat
masyaarakat sekitar. Mengurangi angka disebabkan banyaknya kendaraan bermotor
pengangguran dan menekan angka yang semakin melonjak tinggi hal ini dapat
kemiskinan di Kota Malang. memperkeruh kestabilan udara dan
Sarana fasilifas untuk memenuhi kesehatan manusia. Apalagi dengan keadan
keperluan kebutuhan hidup di daerah di jalan raya yang macet akan menambah
pedesaan masih sangat sulit didapatkan. Hal polusi udara. Selain melonjaknya kendaran
itu akan memdorong pemikiran masyarakat bermotor yang menyebabkan polusi udara,
di pedesan untuk melakukan urbanisasi.
pembangunan pabrik 159ndustry yang
Gaya hidup masyarakat, kurangnya dilakukan oleh investor – investor akan
lapangan pekerjaan di luar bidang pertanian menambah pencemaran udara dikarenakan
dan bertambahnya penduduk juga akan asap dari pabrik 159ndustry. Sisa – sisa
menjadi pendorong masyarakan untuk pembakaran yang dilakukan oleh pabrik
urbanisasi. Harapan dengan melakukan 159ndustry akan dibuang ke udara dengan
urbanisasi ialah akan dapat meningkatkan begitu saja. Tidak hanya sehari dua hari hasil
taraf kehidupan dari sebelumnya. Saat ini di pembakaran dibuang ke udara namun setiap
Kota Malang terjadi peningkatan jumlah hari.
penduduk, banyak masyarakat berbondong-
bondong menetap di Kota Apel ini
dikarenakan banyak lapangan pekerjaan
yang tidak terdapat di pedesaan. Sebagai

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 159
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.2 Februari 2021 : 155-162

Hal ini dilakukan untuk mengetahui daerah


mana saja dan seberapa besar tingkat
pencemaran udara di titik yang telah
dilakukan pengujian. Hasil dari pengujian
tersebut dikatakan bahwa terdapat beberapa
tempat yang mengalami pencemaran udara
dengan kualitas yang buruk, tempat – tempat
tersebut kebanyakan terjadi pada wilayah
yang sering terjadi kemacetan. Dari
beberapa kota yang ada di Jawa Timur, Kota
Malang termasuk dalam kota yang
mempunyai kualitas udara yang paling buruk.
Gambar 4. Polusi Udara dari Pabrik
Pencemaran udara denagn waktu
Sumber : jatimtimes.com
yang cukup lama akan menimbulkan
pemanasan global yang berkepanjangan dan
Dengan banyaknya penduduk yang
perubahan iklim. Kondisi iklim yang tidak
mendiami wilayah di Kota Malang dan
stabil akan menyebabkan munculnya
ditambah adanya pembangunan pabrik
bencana alam seperti angin siklon puting
industri maka Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
beliung, badai, kebakaran hutan dan
Kota Malang ini akan beralih fungsi. Banyak
kekeringan yang akan berdampak pada
bangunan yang berdiri di atas Ruang
kesehatan mental dan fisik masyarakat. Pola
Terbuka Hijau dikarenakan banyaknya
iklim yang tidak stabil juga akan
populasi manusia yang memerukan tempat
menyebabkan efek samping yang secara
tinggal. Akibat keserakahan manusia yang
tidak langsung terhadap kesehatan manusia
ingin menguasai lahan menjadikan kadar
(Keman, 2007).
oksigen menipis hal ini akan berdampak
Perubahan ilkim akan berdampak
pada berubahnya iklim di Kota Malang.
pada penyakit diare seperti kolera, Demem
Pembangunan berkelanjutan tidak
Berdarah Dengue (DBD), malaria dan
selamanya akan berdampak baik namun juga
sejenisnya, karena pada musim penghujan
terdapat dampak negatifnya, namun
akan menyebabkan bancana banjir dan saat
keadaan ini diperkeruh dengan ulah
musim kemarau akan terjadi kekeringan.
manusia.
Perubahan musim ini akan berdampak
terhadap menyediaan air bersih. Selain
Perubahan iklim 1979 - 2017 bencana banjir Kota Malang juga dihadapkan
dengan bencana ekstrem seperti tanah
longsor dan hujan yang disertai dengan angin
kencang.
Apabila kesusakan lingkungan sudah
tidak mampu dikendalikan maka peran
pemerintah harus segera menangani
permasalahan tersebut. Perlunya dibuat
Undang-undang yang mengatur mengenai
lingkungan dan digalakkannya peraturan
tersebut. Terdapat beberapa NGO atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
juga ikut dalam berpartisipasi dalam
membangun lingkungan sehingga tidak
menimbulkan pemicu bencana dan
perubahan iklim yang sangat ekstrim.
Gambar 5. Perubahan iklim
Sumber: tentangtahun.blogspot.com
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada saat ini keadaan udara di Kota
Malang cukup sedang, tingkat polusi pada Kota Malang menjadi tempat yang
saat ini bekisar pada kelembapan 65% sangat menjanjikan bagi para wisatawan
dengan Indeks kualitas udara (AQI) dan maupun pendatang. Banyak masyarakat
polusi udara di KLHK Malang adala 153. yang datang ke Kota Malang untuk belajar
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bekerja dan berwisata, sehingga akan
telah melakukan pengujian terhadap kadar muncul beberapa masalah menenai
pencemaran udara yang tersebar di 20 titik. lingkungan yang ada di kota tersebut.

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 160
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

p-ISSN : 2088-8201 e-ISSN : 2598-2982

Melonjaknya transportasi mengakibatkan Jurnal Kesehatan Lingkungan, vol.3


kemacetan dan menimbulkan polusi udara. no. 2 hal. 195-204.
Banyaknya bangunan serta pabrik-pabrik M. Zaini, A. T. ( 2015). Implementasi
yang berdiri akan mengubah susunan Pembangunan Berkelanjutan
tatanan perkotaan dan akan menimbulkan Berwawasan Lingkungan Studi Pada
masalah pencemaran lingkungan. Oleh Kelurahan Lempake Kecamatan
karena itu pemerntah Kota Malang harus Samarinda Utara Kota Samarinda.
membuat kebijakan untuk solusi jangka JIEP, Vol. 15, No 2 hal 24-31.
panjang dan dapat mewujudkan strategi Malau, W. (2013). Dampak Urbanisasi
pembangunan berkelanjutan. Apabila Terhadap Pemukiman Kumuh (Skim
masalah ini tidak segera ditindak lanjuti Area) di Daerah Perkotaan. JUPIIS :
kemungkinan besar bahaya yang timbul juga Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial,
semakin bahaya seperti perubahan iklim Vol. 5 No. 02 Hal 39-47.
yang disebabkan meningkatnya polusi udara Prima Agung, D. H. (2014). Pengaruh
sehingga lapisan ozon menipis. Dampak Urbanisasi Terhadap Konsumsi
yang lain seperti kesehatan masyarakat juga Energi dan Emisi CO2 : Analisis
terganggu, pencemaran udara, temperatur Provinsi di Indonesia. Jurnal
udara yang semakin tinggi dan paling Kuantitatif Terapan, Vol 10 No. 1.
parahnya muncul beberapa bencana alam. Purnomo, Eko Priyo. (2011 ). The
Untuk menghadapi perubahan iklim stakeholders’ analysis and
yang mungkin terjadi sewaktu-waktu maka development indicator of
pemerintah mengambil kebijakan seperti sustainability on the community
penguatan sistem perkiraaan cuaca dan project. Available at SSRN 1818584.
iklim, meningkatkan kapasitas pengkajian Rosada, D. (2016). Konsep Pembangunan
ilmiah, mengarusutamakan kedalam Berkelanjutan Studi Kasus: Kota
kebijakan suatu program dan meningkatkan Bandung Dengan Tujuh Program
edukasi komunikasi serta informasi kepada Prioritas. 473-478.
masyarakat. Rosana, M. (2008). Kebijakan Pembangunan
Berkelanjutan yang Berwawasan
DAFTAR PUSTAKA Lingkungan di Indonesia. Jurnal
Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 1 No.
A. Bandjar, R. M. (2014). Strategi, Mapping 1.
Resiko, Dan Implementasi Adaptaasi Rukuh Setiadi, F. W. (2016). Memadukan
Perubahan Iklim dan Pengurangan Strategi, Mewujudkan Ketahanan:
Risiko Bencana Untuk Ketahanan di Sebuah Pembelajaran Dari
Kecamatan Sirimau Kota Madya Pengembangan Strategi Ketahanan
Ambon. Bimafika, 689-699. Kota di Semarang. Jurnal
Budiharjo, E. d. (2005). Kota Berkelanjutan. Pembangunan Kota, Volume 4 No. 2
Bandung: Alumni. (95-105).
Elvie Dyah Fitriana, B. S. (2014). Setiawan Wangsaatmaja, A. S. (2006).
Implementasi Kebijakan Tata Ruang Permasalahan dan Strategi
Wilayah Dalam Mewujudkan Pembangunan Lingkungan
Pembangunan Kota Berkelanjutan. Berkelanjutan Studi Kasus:
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Cekungan Bandung. Jurnal Geologi
Vol.2, No. 2, Hal. 217-223. Indonesia, Vol. 1 No. 3 163-171.
Haryanto, J. T. (2014). Model Suparman Supardi, S. H. (2017). Analisis
Pengembangan Ekowisata Dalam Keberlanjutan Pembangunan Kota
Mendukung Kemandirian Ekonomi Tepian Pantai (Studi Kasus: Kota
Daerah Studi Kasus Provinsi DIY. Baubau Provinsi sulawesi
Kawistara, vol. 3 hal. 225-330. Tenggara). Jurnal Wilayah Dan
Indiriastjario. (2018). Kajian Konsep Resilient Lingkungan, Volume 5 No. 3 Hal.
Design Untuk Pengembangan 188-204.
Kawasan Waduk Jatibarang Kota Yuli Priyanto, M. D. (2013). Pendidikan
Semarang. MODUL, Vol 18 No 1 Hal Berperspektif Lingkungan Menuju
41-45. Pembangunan Berkelanjutan
Keman, S. (2007). Perubahan Iklim Global, Environmental Perspective
Kesehatan Manusia dan Education Towards Sustainable
Pengembangan Berkelanjutan. Development. Wacana, Vol. 16, No.
1 41-51.

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 161
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2021.v10i2.008

Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.2 Februari 2021 : 155-162

Yusup, Y. (2014). Inovasi Perencanaan Kota


Tanggapan Perubahan Iklim :
Resilient Infrastructure Cities,
Swarm Planning, Dan Built-In
Reslience. Jurnal Geografi, Vol. 12
No. 2 81 – 89.

Riza Yenni Lestari Astuti dan Eko Priyo Purnomo, Analisis Dampak Pembangunan Berkelanjutan
Terhadap Strategi Ketahanan Perkotaan 162

Anda mungkin juga menyukai