Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW ARTIKEL

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH KAJIAN HASIL PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. FIRMAN ALAMSYAH MANSUR, S.Pd., M.A

DISUSUN OLEH :

NAMA : SASNAWATI
NPM : 032001221
KELAS :K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2023
Judul Artikel Mitigating Climate Change Related Floods in Urban Poor Areas: Green
Infrastructure Approach
Penulis Fahmyddin Araaf Tauhid1 & Hoferdy Zawani2
Publikasi Journal of Regional and City Planning
vol. 29, number. 2, page. 98-112, August 2018
DOI: 10.5614/jrcp.2018.29.2.2
diterima: 22 Februari 2018; diterima versi lengkap: 28 Mei 2018
Tautan http://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?page=2&id=832
Artikel downloaded at http://scholar.google.com/scholar?
oi=bibs&cluster=10676098593813750496&btnl=1&hl=en
Reviewer SASNAWATI
Pendahuluan Pada bagian pendahuluan artikel termuat beberapa hal. Salah satunya adalah tujuan penulisan.
Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menguji praktik infrastruktur hijau saat ini di
daerah miskin perkotaan di Kibera (Kenya), Madurai (India) dan Old Fadama (Ghana) untuk
mengurangi dampak banjir terkait iklim. Di bagian ini juga dijelaskan bahwasannya kegiatan
urbanisasi sebenarnya menjadi pangkal dari segala permasalahan bagi wilayah perkotaan
global terkait dengan banjir. Bagaimana perpindahan penduduk dari desa ke kota ikut
mempengaruhi jumlah penduduk, dalam hal ini makin banyak penduduk yang pindah ke
perkotaan, maka makin meningkat pula populasi masyarakat yang ada di perkotaan.

Hal inilah yang memicu kerentanan terhadap perubahan iklim. Masyarakat yang melakukan
urbanisasi kerapkali tidak terkelola dengan baik sehingga mereka membangun permukiman
nonformal di daerah perkotaan yang memungkinkan mereka mendapatkan akses air secara
mudah. Akan tetapi hal ini justru menjadikan mereka sebagai pihak yang rentan dengan banjir
karena rata-rata tempat yang mereka huni adalah daerah dataran banjir yang tadinya tidak
terpakai oleh orang di perkotaan. Dan hal seperti ini yang sebenarnya menjadi masalah yang
sudah bersifat global. Olehnya itu dibutuhkan strategi pengelolaan daerah dataran banjir yang
mana membutuhkan kerja sama yang erat antara pihak pemerintah dan masyarakat, pihak
swasta, bahkan organisasi kemasyarakatan.

Permasalahannya adalah kerapkali permukiman penduduk miskin itu diidentikan dengan


pemicu masalah bagi masyarakat perkotaan, sehingga mereka tidak yakin bisa mengelola
daerah rawan banjir bahkan dengan pendekataan insfrastruktur hijau. Olehnya itu penelitian ini
mencoba menguji dan melihat sejauh mana penerapan Green Infrastcucture terhadap mitigasi
bencana banjir serta berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaannya di daerah miskin
perkotaan di tiga lokasi yang disebutkan di atas.

Akar Masalah Perubahan Iklim yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur di daerah miskin
perkotaan karena pesatnya urbanisasi
Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus ganda karena lokasi penelitian
lebih dari satu tempat. Penelitiaan ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan data
primer melalui pengamatan langsung di lapangan, serta data sekunder berupa penelusuran
artikel ilmiah terkait isu-isu yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam artikel ini.

Hasil Pada bagian pembahasan artikel ini ada beberapa hal yang dimasukkan, yakni sebagai
berikut:
1. Infrastruktur hijau perkotaan dan mitigasi banjir terkait iklim
2. Banjir terkait perubahan iklim dan penduduk miskin perkotaan
3. Isu kritis infrastruktur hijau dalam konteks Miskin Perkotaan
4. Studi Kasus

Kesimpulan Artikel ini ditutup dengan menuliskan beberapa kesimpulan. Penulis menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Makin banyaknya kasus banjir di area perkotaan sebagai dampak dari tidak
adanya usaha pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah
2. Pelaku urbanisasi harusnya lebih bisa diprioritaskan karena mereka merupakan
pihak yang paling rentan akan efek yang ditimbulkan dari banjir di area daratan
banjir di perkotaan. Hal ini karena masih ditemukan banyak pihak yang
mengasumsikan para penduduk miskin di perkotaan sebagai pemicu utama
terjadinya banjir tapi tidak memberikan tawaran solusi agar hal tersebut tidak
terjadi berkepanjangan
3. Pendekatan infrastruktur hijau merupakan salah satu tawaran yang paling efektif
untuk mengurangi dampak banjir karea terjadinya perubahan iklim di wilayah
miskin perkotaan oleh karena meningkatnya populasi global
4. Penerapan konsep infrastruktur hijau harus melibatkan kerjasama yang baik
antara pihak pemerintah, masyarakat, organisasi dan pihak swasta.

Analisis Kekuatan : Artikel ini memberikan penjabaran yang mendetail terkait dengan penerapan
Kekuatan dan Green Infrastruktur di beberapa daerah dalam lokasi penelitian. Selain itu, penulis memisahkan
Kelemahan
antara pembahasan terkait dengan konsel GI dan pembahasan studi kasus di masing-masing
daerah penelitian sehingga memberikan gambaran yang jelas terkait dengan penerapan konsep
GI di masing-masing lokasi penelitian.

Kelemahan: Ada beberapa kekurangan yang reviewer lihat dalam artikel ini. Penilaian ini
berdasarkan referensi yang pernah dibaca. Pada bagian metodologi misalnya, tidak dijelaskan
secara spesifik terkait metode pengelolahan data serta bagaimana proses analisis data yang
dilakukan. Pada bagian kesimpulan artikel ini nampaknya hanya memuat pengulangan dari
pembahasan artikel saja, tanpa memberikan kesimpulan yang menyeluruh. Selain itu, bagian
kesimpulan juga masih memuat tujuan dari penulisan artikel yang mana sudah dibahas pada
bagian pendahuluan.

Hal berikutnya yang reviewer lihat adalah Terkait dengan penyusunan daftar pustaka sudah
sesuai dengan abjad alfabet, yakni mengikuti urutan dari abjad A dan seterusnya. Akan tetapi
terlihat spasi pemisah antar referensi masi menggunakan spasi yang sangat rapat, sehingga
tidak terlihat jarak antara satu referensi dengan referensi lainnya. Harusnya ini bisa dibedakan
dengan penggunaan referensi dalam satu kalimat daftar pustaka. Selain itu juga, penempatan
baris kedua dalam satu referensi masih ada yang tidak sesuai dengan letak yang seharusnya
sehingga terlihat tidak seperti lanjutan dari referensi yang sama dengan yang di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai