Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI

BANJIR PADA JALAN SEPAKAT DUA DI KOTA PONTIANAK,


KALIMANTAN BARAT

MAKALAH

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD MICKHOLAS MAULANA (D1011231041)


PUSPA PRATIWI (D1011231050)
ALDY PRATAMA (D1011231003)

DOSEN PENGAMPU:
PROF. DR. HJ. HENNY HERAWATI, S.T., M.T.
NIP.197409221999032001

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan judul: EFEKTIVITAS SISTEM DRAINASE UNTUK
MENANGGULANGI BANJIR PADA JALAN SEPAKAT DUA DI KOTA
PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

Dalam penyusunan dan menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapat


bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Henny Herawati, S.T., M.T. Selaku dosen pembimbing
sekaligus pengampu mata kuliah pengembangan sumber daya air yang mana
dalam makalah ini beliau selalu mengarahkan, mendukung setiap langkah
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua Orang Tua tercinta penulis yang tidak pernah berhenti memberikan
dukungan serta motivasi baik moril maupun materil.

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dalam mata kuliah dasar-dasar
transportasi. Walaupun beberapa hambatan yang penulis alami selama proses
pengerjaannya, tetapi peneliti berhasil menyelesaikan laporan praktikum ini tepat
waktu. Penulis menyadari di dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif
untuk mencapai sempurnanya makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca.

Pontianak, 28 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia, dikenal


sebagai salah satu kota yang rawan banjir. Hal ini diakibatkan oleh beberapa
faktor seperti, topografi yang rendah dan memiliki curah hujan yang tinggi.
Curah hujan yang ekstrim akibat perubahan iklim seringkali menyebabkan
banjir dan genangan. Banjir dan genangan khususnya terjadi di jalan-jalan
utama kota menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi terhambat.
Berkurangnya luas terbuka akibat pembangunan perkotaan yang tidak
terkendali berpotensi menghasilkan debit limpasan yang tinggi, terutama pada
saat hujan deras.

Banjir Menurut Suripin (2003) adalah suatu kondisi di mana tidak


tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung sungai) atau
terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang, sehingga meluap
menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya. Banjir menurut Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002) adalah aliran yang relatif tinggi
dan tidak tertampung lagi oleh alur sungai atau saluran.

Ada banyak penelitian telah dilakukan mengenai permasalahan banjir


di perkotaan dan upaya penyelesaiannya. Namun infrastruktur perlindungan
banjir belum mampu mengurangi risiko banjir secara signifikan. Hambatan
utama terhadap upaya pengendalian banjir adalah kurangnya respons proaktif
untuk mencegah bencana. Langkah-langkah yang dilakukan saat ini adalah
langkah-langkah pascabencana seperti respons darurat dan pemulihan,
melakukan langkah-langkah struktural dibandingkan non-struktural,
kurangnya peran dan wewenang masyarakat dan multipihak, serta untuk
setiap wilayah yang berbeda tidak ada pendekatan adaptasi khusus yang
terkait dengan pengembangan sistem ketahanan banjir perkotaan. Tindakan
non-konstruksi mempunyai keunggulan karena ramah lingkungan dan efisien
secara ekonomi, namun efektivitasnya bergantung pada kondisi sosio-
ekonomi dan tindakan pemerintah

Saat ini terjadi pergeseran paradigma perlindungan banjir dari


teknologi tradisional ke modern. Perubahan signifikan dalam upaya
mengurangi risiko banjir yang pada awalnya menggunakan pendekatan
struktural sekarang beralih ke pendekatan yang lebih “lunak” atau non
struktural antara lain pengelolaan banjir terintegrasi, dan membuat sistem
drainase secara berkelanjutan. Namun, infrastruktur drainase yang kurang
memadai, termasuk saluran air yang tersumbat oleh sampah atau
pembangunan yang tidak sesuai, juga menjadi penyebab banjir di Kota
Pontianak. Drainase yang tidak efektif membuat air hujan sulit untuk
disalurkan dengan baik, sehingga meningkatkan risiko banjir seperti yang
terjadi di jalan sepakat dua Kota Pontianak.

Dengan paparan latar belakang yang saya sampaikan di atas. Kami


sebagai penulis ingin mengetahui efektivitas sistem drainase untuk
menanggulangi banjir. Sehingga kami sebagai penulis tertarik untuk
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Efektivitas Sistem Drainase Untuk
Menanggulangi Banjir Pada Jalan Sepakat Dua di Kota Pontianak,
Kalimantan Barat”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah makalah ini
bertumpu pada efektivitas sistem drainase untuk menanggulangi banjir pada
jalan sepakat dua di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pertanyaan utama
tersebut dapat dirinci menjadi sub masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan sistem dari adanya system drainase untuk mencegah banjir?
2. Bagaimana efektivitas sistem drainase dalam menanggulangi banjir di
jalan sepakat dua?
C. Tujuan
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui efektivitas
sistem drainase untuk menanggulangi banjir pada jalan sepakat dua di Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Adapun tujuan khusus dalam makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan sistem dari adanya system drainase untuk mencegah banjir.
2. Untuk mengetahui efektivitas sistem drainase dalam menanggulangi
banjir di jalan sepakat dua.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis
Manfaat makalah ini bagi penulis yaitu agar penulis bisa
mengetahui efektivitas sistem drainase untuk menanggulangi banjir
pada jalan sepakat dua di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Melalui
judul ini dapat menjadi platform untuk penulis untuk mendalami
pemahaman mereka tentang sistem drainase, banjir, dan solusi-solusi
teknis yang relevan.

2. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat mengetahui efektivitas sistem drainase untuk
menanggulangi banjir pada jalan sepakat dua di Kota Pontianak,
sekaligus memberikan wawasan kepada masyarakat tentang
pentingnya ystem drainase yang efektif untuk mengurangi risiko banjir
di wilayah mereka.

3. Bagi Pemerintah
Supaya pemerintah dapat memberikan dasar yang kuat untuk
pembuatan kebijakan dan perencanaan infrastruktur oleh pemerintah
setempat terkait dengan manajemen banjir dan ystem drainase.
BAB II
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai