Perencanaan wilayah dalam tata ruang merupakan suatu proses penting dalam
pengembangan suatu wilayah yang melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta. Perencanaan wilayah bertujuan untuk menciptakan suatu wilayah
yang berkualitas, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini sangat penting
mengingat perkembangan wilayah yang semakin pesat dan kompleks.
Taman Siswa merupakan salah satu jalan di wilayah Universitas Negeri Semarang yang
sering terkena banjir pada musim hujan. Banjir yang terjadi di Taman Siswa dapat menyebabkan
kerugian ekonomi dan kemanusiaan yang besar. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat
setempat telah melaksanakan program dan evaluasi banjir untuk mengurangi dampak buruk dari
banjir di Taman Siswa.
Program dan evaluasi banjir di Taman Siswa bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengelolaan banjir. Program ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan
sektor swasta.
Evaluasi banjir di Taman Siswa dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas program dan
menentukan keberhasilannya dalam mengurangi dampak buruk dari banjir. Evaluasi ini
melibatkan pengumpulan dan analisis data mengenai jumlah korban, kerugian ekonomi, dan
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir di Taman Siswa.
Dalam konteks program dan evaluasi banjir di Taman Siswa, penting untuk
mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi banjir, seperti curah hujan, topografi,
dan penggunaan lahan. Oleh karena itu, program dan evaluasi banjir di Taman Siswa harus
dilakukan secara holistik dan partisipatif, melibatkan berbagai pihak terkait.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.5 Bagaimana kausalitas antara Alih fungsi lahan, aturan ruang tata bangunan, infiltrasi &
runoff, dan banjir
1.2.6 Bagaimana efektivitas program dan evaluasi banjir dalam mengurangi dampak buruk
banjir
1.2.8 Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam perencanaan program evaluasi tersebut
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui Kausalitas antara Alih fungsi lahan, aturan ruang tata bangunan,
infiltrasi & runoff, dan banjir
Mahasiswa dapat mengetahui metode pengurangan banjir ditaman siswa dan sekitarnya
Mahasiswa dapat mengetahui k eberhasialan program dan evaluasi dalam menangani banjir
ditaman siswa
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan penelitian kualitatif
yang terdiri dari penelitian eksplanatif, deskriptif dan eksploratif. Disebut penggabungan
ketiganya karna mahasiswa melakukan penelitian dengan mengkaji dan menjelaskan hubungan
kausalitas antar fenomena dan gejala secara sistematis serta melakukan observasi terhadap objek
yang dikaji/diteliti, kemudian mahasiswa juga melakukan kajian Pustaka terhadap beberapa
sumber.
Survei Historis: Mengumpulkan data historis tentang banjir di kawasan tersebut, termasuk
catatan banjir sebelumnya, dampaknya, dan langkah-langkah mitigasi yang telah diambil.
Melakukan analisis statistik terhadap data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi korelasi
antara faktor-faktor seperti curah hujan, topografi, dan intensitas banjir.
Metode penelitian survei historis digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data
historis yang relevan untuk penelitian Anda. Metode ini dapat memberikan pemahaman tentang
peristiwa, tren, atau pola yang berkaitan dengan topik penelitian.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah yang
dijadikan bahan penelitian yaitu sebagai berikut:
A. Kondisi Geografis
Topik Laporan kali ini yaitu mengenai salah satu jalan yang berada pada
kalurahan sekaran yaitu Jalan Taman Siswa. Jalan Taman Siswa adalah sebuah jalan di
Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jalan ini
membentang dari Jalan Kaligarang hingga Jalan Sekaran Raya. Panjang jalan ini sekitar
1,5 kilometer. Koordinat Jalan Taman Siswa, Sekaran, Kota Semarang, Jawa Tengah
adalah sebagai berikut:
● Latitude: -7.032192
● Longitude: 110.360395
Jalan Taman Siswa merupakan salah satu jalan utama di Kelurahan Sekaran. Jalan
ini dilalui oleh kendaraan umum, seperti bus Trans Semarang dan angkot. Jalan ini juga
merupakan akses menuju berbagai tempat penting di Kelurahan Sekaran, seperti Sekolah
Dasar Negeri Sekaran 01, Madrasah Ibtidaiyah Al Iman, Masjid Jami Ulul Albab, dan
Musholla Al Barokah.
Topografi Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang secara
umum adalah dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 259 meter di atas permukaan
laut. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari daerah pertanian, tegalan, dan kebun. Secara
lebih detail, topografi Kelurahan Sekaran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
➢ Bagian Utara
➢ Bagian Selatan
Bagian selatan Kelurahan Sekaran memiliki topografi yang lebih datar dengan
ketinggian rata-rata 250 meter di atas permukaan laut. Daerah ini merupakan
daerah pemukiman penduduk dan fasilitas umum.
PEMBAHASAN
A. Rumusan Tujuan
B. Sasaran
- Perencanaan Infrastruktur
Bila diperlukan, melakukan perubahan fisik terhadap bangunan, jalan, atau sistem
drainase untuk memastikan keberlangsungan aliran air yang optimal dan
mengurangi risiko banjir.
- Penggunaan Teknologi
Penerapan teknologi canggih seperti sensor untuk monitoring saluran air atau
penggunaan material yang ramah lingkungan dan memiliki sifat penyerapan air
yang baik untuk perbaikan infrastruktur.
- Edukasi Masyarakat
- Penegakan Peraturan
- Perawatan Berkala
Selain itu, dalam rangka memfasilitasi perubahan ini, program ini juga akan
menyediakan fasilitas yang diperlukan serta dukungan melalui media sosial untuk
mendukung dan mempromosikan rencana penataan ulang. Fasilitas ini mungkin
mencakup tempat untuk pertemuan atau diskusi terkait perubahan ini, dan dukungan
branding melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan dari
masyarakat terkait dengan langkah-langkah yang akan diambil.
Langkah awal adalah mengumpulkan data historis curah hujan yang akan
membantu pemahaman pola hujan di wilayah tersebut. Kemudian, analisis peta
penggunaan lahan akan membantu mengidentifikasi area yang paling rentan terhadap
aliran permukaan tinggi. Peta alur saluran saat ini dievaluasi untuk menentukan titik-titik
kritis yang memerlukan perbaikan. Informasi topografi sangat penting untuk memahami
kemiringan lahan dan titik-titik rawan genangan air.
Tahap awal adalah pengumpulan data dan berkas perizinan yang diperlukan untuk
memastikan kelancaran proses pembangunan. Setelahnya, terjadi perencanaan yang
meliputi desain trotoar yang lebar untuk pejalan kaki, rencana jalur serta infrastruktur
BRT dua arah, dan layanan bus antar-jemput khusus bagi anak sekolah dasar.
Pada tahap pelaksanaan, koordinasi antara instansi terlibat sangat penting. Ini
mencakup konstruksi trotoar selebar 1,5 meter sesuai desain yang telah disepakati. Selain
itu, persiapan infrastruktur untuk BRT dan peluncuran layanan bus antar-jemput
dilakukan.
Pada tahap pelaksanaan, kolaborasi erat dengan RT/RW, sekolah, dan dinas
pekerjaan umum sangat diperlukan. Mereka akan terlibat dalam pembuatan ruang resapan
baru dan penyebarluasan informasi tentang pemeliharaan ruang resapan kepada
masyarakat.
D. Evaluasi
Dalam konteks peningkatan infrastruktur perkotaan, sebuah aspek penting yang perlu
dievaluasi secara cermat adalah efektivitas saluran drainase yang telah dibangun.
Evaluasi ini diperlukan untuk menentukan sejauh mana saluran drainase tersebut mampu
mengurangi potensi terjadinya banjir dalam suatu kawasan. Hal ini memerlukan
pendekatan yang holistik, mencakup analisis kapasitas saluran, keberlanjutan fungsi
drainase, dan dampak positif yang dihasilkan terhadap mitigasi banjir. Perlu diperhatikan
juga faktor-faktor tambahan seperti adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat
mempengaruhi performa saluran drainase secara jangka panjang.
Dalam konteks revitalisasi daerah, pemantauan pertumbuhan dan perubahan dalam sektor
wirausaha menjadi unsur kritis untuk mengevaluasi dampak secara menyeluruh.
Pemantauan ini tidak hanya mencakup jumlah usaha yang muncul, tetapi juga menuntut
analisis mendalam terhadap jenis usaha, model bisnis yang diterapkan, dan dampaknya
terhadap ekosistem ekonomi lokal. Pengembangan wirausaha yang berkelanjutan dan
beragam dapat membawa kontribusi positif terhadap penciptaan lapangan kerja,
diversifikasi ekonomi, dan peningkatan daya saing daerah yang direvitalisasi.
Selain itu, analisis dampak perubahan dalam food court dan pergeseran tenant di
dalamnya menjadi aspek yang memerlukan perhatian khusus. Evaluasi ini mencakup
pertimbangan mengenai pengaruh terhadap daya tarik konsumen, perubahan pola
konsumsi, serta efek domino terhadap pelaku ekonomi lokal. Analisis tersebut perlu
memperhitungkan aspek-aspek ekonomi mikro seperti pendapatan dan keberlanjutan
bisnis para tenant, sekaligus memberikan gambaran lebih luas terkait kontribusi food
court terhadap daya beli masyarakat setempat. Dengan demikian, pemantauan yang
cermat terhadap perubahan ini dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengambil keputusan strategis guna menjaga keseimbangan ekonomi lokal dan
mendukung perkembangan yang berkelanjutan dalam konteks revitalisasi daerah.
3. Partisipasi Masyarakat
Dalam konteks penanganan risiko banjir, evaluasi dampak perubahan topografi menjadi
suatu aspek penting yang memerlukan penelitian yang mendalam. Perubahan topografi
dapat memengaruhi aliran air dan resapan, memiliki dampak signifikan terhadap pola
distribusi air permukaan, serta menentukan tingkat ketersediaan air tanah. Dengan
mempertimbangkan perubahan topografi di sekitar lokasi banjir, seperti di Jalan Taman
Siswa, evaluasi ini harus mencakup analisis perubahan elevasi, kemiringan tanah, dan
bentuk lahan untuk memahami secara komprehensif bagaimana faktor-faktor ini
berkontribusi terhadap risiko banjir di lokasi tersebut.
Pemantauan perubahan tutupan lahan juga menjadi elemen penting dalam manajemen
banjir, khususnya di daerah seperti Sekaran. Analisis ini memerlukan pemahaman
mendalam tentang bagaimana perubahan tutupan lahan, seperti pembangunan
infrastruktur atau penggantian lahan hijau dengan pemukiman, dapat mempengaruhi
kemampuan alamiah lahan untuk menyerap dan menyimpan air hujan. Pemantauan
perubahan ini harus mencakup kuantifikasi perubahan luas lahan, analisis tipe
penggunaan lahan baru, dan dampaknya terhadap kapasitas lahan untuk meresap air.
Dengan merinci pengaruhnya terhadap mitigasi banjir, pemantauan ini dapat memberikan
wawasan berharga untuk perencanaan tata ruang yang berkelanjutan dan efektif dalam
menghadapi risiko banjir, khususnya di kawasan seperti Jalan Taman Siswa dan Sekaran.
5. Pemantauan Cuaca
Dalam konteks penanganan risiko banjir di lokasi yang spesifik, seperti Jalan Taman
Siswa di Sekaran, analisis data curah hujan tahunan menjadi langkah krusial dalam
menilai potensi risiko banjir dan merancang strategi drainase yang adaptif. Analisis data
curah hujan tidak sekadar mencakup jumlah hujan yang tercatat, tetapi juga
memperhatikan pola distribusi hujan, frekuensi kejadian intensitas tinggi, dan durasi
periode hujan. Informasi ini diperlukan untuk memahami karakteristik hujan di wilayah
tersebut dan mengukur kapasitas saluran drainase yang ada untuk menanggulangi volume
air yang dihasilkan.
Dengan menerapkan analisis data curah hujan tahunan, dapat diidentifikasi tren dan pola
perubahan dalam regime hujan, memungkinkan penyelarasan strategi drainase dengan
potensi risiko banjir yang mungkin terjadi. Selain itu, analisis ini dapat membantu
mengidentifikasi titik-titik rawan banjir yang perlu mendapat perhatian khusus dan
pembaruan infrastruktur drainase. Strategi yang disesuaikan dengan karakteristik curah
hujan lokal ini memastikan bahwa infrastruktur drainase dapat menanggulangi volume air
dengan efektif, mengurangi risiko banjir, dan memitigasi dampak negatifnya pada
lingkungan dan masyarakat setempat. Dengan demikian, analisis data curah hujan
tahunan membentuk dasar yang kokoh untuk perencanaan sistem drainase yang adaptif
dan efisien di Jalan Taman Siswa, Sekaran.
6. Ketersediaan Data
Dalam rangka memastikan efektivitas strategi penanganan risiko banjir di Jalan Taman
Siswa, Sekaran, langkah pertama yang esensial adalah memastikan bahwa data yang
diperlukan untuk analisis dan perencanaan terus diperbarui dan akurat. Data tersebut
mencakup informasi mengenai lokasi secara spesifik, kepemilikan tanah di sekitar area
tersebut, panjang jalan yang terlibat, dan peta alur selokan yang ada. Pembaruan berkala
terhadap data ini menjadi krusial karena dapat memberikan gambaran yang akurat
tentang kondisi aktual lapangan dan memberikan dasar yang handal untuk perencanaan
dan implementasi strategi drainase yang adaptif.
Dengan memastikan bahwa data tersebut diperbarui secara berkala, pihak terkait dapat
mengambil keputusan yang lebih informasional, merancang solusi drainase yang tepat,
dan mengelola risiko banjir dengan lebih efektif. Oleh karena itu, pembaruan dan akurasi
data merupakan fondasi yang tak tergantikan dalam rangka mencapai keberlanjutan
strategi penanganan risiko banjir di Jalan Taman Siswa, Sekaran.
7. Feedback Stakeholder
Dalam rangka mengembangkan strategi penanganan risiko banjir yang holistik di Jalan
Taman Siswa, Sekaran, pengumpulan umpan balik dari berbagai stakeholder menjadi
suatu tahapan kritis. Proses ini melibatkan keterlibatan aktif dari warga setempat,
pengusaha, dan pihak terkait lainnya untuk memahami persepsi mereka terhadap
perubahan yang diusulkan. Pengumpulan umpan balik ini tidak hanya mencakup evaluasi
tingkat kepuasan terhadap infrastruktur drainase yang ada, tetapi juga melibatkan aspek-
aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat terpengaruh oleh strategi yang
diimplementasikan.
Melibatkan warga sebagai salah satu stakeholder kunci memungkinkan pihak terkait
untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran mereka secara langsung. Dengan
mendengarkan aspirasi dan pengalaman warga, proses pengumpulan umpan balik dapat
memperhitungkan faktor-faktor lokal yang mungkin tidak terdeteksi melalui analisis
teknis semata. Selain itu, melibatkan pengusaha dan pihak terkait lainnya dapat
memberikan perspektif yang lebih luas terkait dampak strategi penanganan risiko banjir
terhadap keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya umpan balik stakeholder tidak hanya terletak pada identifikasi masalah atau
ketidakpuasan, tetapi juga pada memahami harapan dan aspirasi mereka terhadap
perubahan yang diusulkan. Dengan memasukkan berbagai perspektif ini, strategi
penanganan risiko banjir dapat lebih baik diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan
ekspektasi masyarakat secara menyeluruh. Dengan demikian, pengumpulan umpan balik
stakeholder di Jalan Taman Siswa, Sekaran, menjadi langkah strategis dalam merancang
dan mengimplementasikan solusi yang berkelanjutan dan dapat diterima oleh seluruh
komunitas yang terlibat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan upaya-upaya yang dilakukan
untuk memperbaiki permasalahan banjir di Jalan Taman Siswa, diharapkan mampu
direalisasikan agar kebermanfaatan penelitian ini dapat dirasakan langsung oleh warga
sekitar dan masalah banjir ini tidak lagi merugikan siapapun.