Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Samarinda merupakan Ibu Kota dari Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis,
kota smarinda menjadi lokasi yang strategis dikarenakan titik simpul dari kota/kabupaten
disekitarnya. Samarinda menjadi titik sentral jalur transportasi darat, air dan udara, sehingga
menjadikan Samarinda sebagai kota jasa, industri perdagangan dan pemukiman yang
berwawasan lingkungan. Sebagai ibukota, derasnya urbanisasai dan migrasi dari daerah lain
telah memacu perkembangan pemukiman yang cenderung menyimpang dari konsep
pembangunan berkelanjutan. Banyaknya kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai daerah
resapan air serta bantaran sungai yang berubah menjadi pemukiman, ditambah dengan kebiasaan
masyarakat yang membuang sampah ke sungai makin memperburuk kondisi.

Berkurangnya lahan-lahan resapan dapat mengurangi kualitas dan kuantitas infiltrasi air
hujan. Lambat laun, kondisi ini berdampak pada lingkungan dan kenyamanan tinggal khususnya
di daerah perkotaan. Dari hal tersebut, bencana banjir sulit dihindari apabila tidak diatasi dengan
baik. Bahkan dalam jangka panjang banjir bisa saja menggenangi seluruh daerah perkotaan.
Salah satu bencana yang sering dijumpai di kota-kota besar ialah bencana banjir. Menurut
BNPB, tercatat sebanyak 42% dari 1.153 bencana alam yang terjadi di Indonesia sejak 1 Januari
hingga 19 April 2021 merupakan bencana alam banjir. Samarinda memilki titik banjir sejumlah
30 titik, salah satu dari 30 titik tersebut ialah simpang empat Lembuswana ( Detik.com, 2021).
Banjir merupakan bencana yang dapat merugikan manusia dan lingkungan.

Pada kota Samarinda, salah satu daerah yang terdampak bencana banjir dikala hujan
deras ialah daerah Bengkuring. Bengkuring merupakan daerah perumahan yang terletak di
kelurahan Sempaja Timur, kecamatan Samarinda Utara. Banjir pada daerah ini merupakan
kerugian yang sangat berdampak pada warga sekitar. Sebab banjir yang terjadi menggenangi
rumah-rumah warga, serta akses jalan. Hal ini tentu berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi
warga sekitar. kondisi alam dari kota Samarinda yang banyak dikelilingi oleh sungai, serta
kondisi topografi kawasan Bengkuring yang dikelilingi perbukitan memperparah daaerah ini
rawan terhadap bencana banjir. Untuk itu, diperlukan penanganan khusus untuk menanggulangi
bencana banjir yang terjadi pada kawasan Bengkuring ini.

Analisis terkait sistem drainase yang terdapat pada kawasan Bengkuring perlu dilakukan
untuk menangani permasalahan terkait, yaitu banjir. Sistem drainase pada suatu kawasan
seharusnya dapat menjadi jalur pembuangana air limpasan hujan yang baik, sehingga tidak
menimbulkan genangan pada saat hujan. Jika suatu sistem drainase sudah tidak dapat
menjalankan tugasnya seperti diatas, maka perlu dilakukan peninjauan ulang. Analisis yang
dilakukan terhadap sistem drainase ialah terkait pada kemampuan sistem drainase untuk
mengalirkan air limpasan hujan, maupun air dari limbah masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tahapan analisis kapasitas eksisting sistem drainase kawasan Bengkuring.
2. Bagaimana tahapan analisis debit banjir pada kawasan Bengkuring.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tahapan analisis kapasitas eksisting sistem drainase kawasan
Bengkuring.
2. Untuk mengetahui tahapan analisis debit banjir pada kawasan Bengkuring.

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Menjadi referensi penanggulangan banjir pada kawasan Bengkuring.
2. Meningkatkan pemahaman dalam menganalisa suatu permasalahan terkait bidang ilmu
Teknik Sipil.
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dengan mengenal serta mempelajari secara
langsung penerapan bidang ilmu Teknik Sipil pada analisis sistem drainase kawasan
Bengkuring.

1.5 Batasan Masalah

Pada penelitian ini, batasan-batasan yang ditetapkan ialah sebagai berikut :


1. Pembahasan pada analisis hidrologi.
2. Pembahasan pada kapasitas sistem drainase kawasan Bengkuring.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lokasi kawasan perumnas Bengkuring, kelurahan Sempaja
Timur, kecamatan Samarinda Utara.

Gambar 1. 1 Lokasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai