KABUPATEN SUMENEP
Oleh :
Ravika Nur Melinda (41810729)
01 PENDAHULUAN 02 PEMBAHASAN
03 PENUTUP
01
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Faktor lain yang menyebabkan banjir ialah curah hujan tinggi, drainase meluap, dan
sedimentasi sungai. Hal ini menyebabkan kerugian baik fisik maupun non fisik seperti
kerusakan infrastruktur, penurunan akses lalu-lalang, hasil tani nihil, kematian hewan
ternak, dan sebagainya. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka diperlukan penanganan
yang baik untuk mencegah terjadinya genangan air atau banjir.
RUMUSAN MASALAH
c Bagaimana hubungan antara permasalahan tersebut terhadap aspek teknis, non teknis dan
OP ?
Menurut Suripin (2004) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau
mengalihkan air. Secara umum, drainase perkotaan didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
wilayah administrasi kota dan daerah urban, sehingga lahan dapat difungsikan secara
optimal.
PERMASALAHAN DRAINASE
Aspek teknis merupakan aspek yang terkait sistem jaringan drainase perkotaan.
Salah satunya terkait dengan kondisi topografi Kabupaten Sumenep yang landai
sehingga dalam perencanaan desain drainase perlu memperhatikan kelandaian dari
saluran agar aliran air dapat berjalan dari hulu ke hilir secepat mungkin sehingga
tidak timbul genangan air atau banjir.
Selain itu Kabupaten Sumenep yang terletak dekat pantai mengakibatkan adanya
resiko arus balik (back water) dari badan penerima ke saluran drainase yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hal ini juga perlu diperhatikan dalam
perencanaan agar dapat meminimalisir resiko yang terjadi.
HUBUNGAN PERMASALAHAN TERHADAP
ASPEK NON TEKNIS
Aspek non teknis merupakan aspek terkait diluar dari sistem jaringan
drainase perkotaan seperti perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat
yang masih kurang peka terhadap pentingnya drainase
mengakibatkan banyaknya penyalahgunaan fungsi drainase.
HUBUNGAN PERMASALAHAN TERHADAP
ASPEK NON TEKNIS