Anda di halaman 1dari 27

TUGAS LAPORAN OBSERVASI

OBSERVASI KONDISI PERKERASAN


JALAN PADA JALAN RAYA DI
LINGKUNGAN RUMAH PENULIS
DENGAN LINGKUP RADIUS 5 KM. DI
KOTA BALIKPAPAN

Agusri Tama Putra Paddengeng


NIM. 07181006

Muhammad Hadid S.T., M.T.


NIP. 198809092019031014.

Program Studi Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
Balikpapan, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas yang berjudul :

“OBSERVASI KONDISI PERKERASAN JALAN PADA JALAN RAYA DI


LINGKUNGAN RUMAH PENULIS DENGAN LINGKUP RADIUS 5 KM. DI
KOTA BALIKPAPAN”

Laporan ini merupakan tugas untuk mata kuliah Struktur Perkerasan Jalan di
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Teknologi Kalimantan, Balikpapan. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Muhammad Hadid, S.T., M.T. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Struktur
Perkerasan Jalan
2. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan tugas ini.

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan tugas ini masih jauh dari kata
sempurna, karena itu saya mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun.
Saya berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Atas
perhatiannya, terima kasih.

Balikpapan, 28 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 2
1.5 Kerangka Penelitian .................................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 3
2.1 Perkerasan Jalan ........................................................................................................ 3
2.2 Komponen Perkerasan Jalan ..................................................................................... 3
2.3 Perkerasan Lentur ..................................................................................................... 4
2.4 Perkerasan Kaku........................................................................................................ 4
2.6 Kerusakan Perkerasan ............................................................................................... 6
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 9
3.1 Lokasi Survey ............................................................................................................. 9
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 16
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 21
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 21
5.2 Saran ....................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 22

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Perkerasan Kaku .................................................................................... 5

Gambar 3. 1 Lokasi Survey ...................................................................................................... 9


Gambar 3. 2 Lokasi Survey .................................................................................................... 10
Gambar 3. 3 Kendaraan Yang Melintas .................................................................................. 10
Gambar 3. 4 Kendaraan Yang Melintas .................................................................................. 11
Gambar 3. 5 Kendaraan Yang Melintas .................................................................................. 11
Gambar 3. 6 Coffeshop, Apotek, dan Masjid pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda 12
Gambar 3. 7 Coffeshop, Apotek, dan warung pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda 12
Gambar 3. 8 Masjid dan Rumah Makan pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda........ 13
Gambar 3. 9 Toko Baju, Mini Market, dan Toko Handphone pada sebelah kiri jalan dari arah
Samarinda ............................................................................................................................... 13
Gambar 3. 10 Rumah makan pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda ......................... 14
Gambar 3. 11 Coffeshop pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda................................ 14
Gambar 3. 12 Warung Makan pada sebelah kiri jalan dari arah Samarinda ........................... 15
Gambar 3. 13 Kantor Ekspedisi pada sebelah kiri jalan dari arah Samarinda ........................ 15

Gambar 4. 1 Retak Memajang ................................................................................................ 16


Gambar 4. 2 Retak Memajang ................................................................................................ 17
Gambar 4. 3 Lubang Pada Tambalan Aspal ........................................................................... 17
Gambar 4. 4 Retak Buaya ....................................................................................................... 18
Gambar 4. 5 Retak Buaya ....................................................................................................... 18
Gambar 4. 6 Alur .................................................................................................................... 19
Gambar 4. 7 Penurunan Permukaan Badan Jalan ................................................................... 19
Gambar 4. 8 Pengausan........................................................................................................... 20

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai salah satu sarana untuk bergerak dari satu tempat ke satu tempat yang
lain, lalu lintas merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena peran
vital dari lalu lintas, maka sebaiknya sarana yang ada pada lalu lintas sebaiknya
dapat digunakan seara aman, nyaman, dan memudahkan aktivitas manusia.
Perkerasan jalan merupakan salah satu bagian penting dalam menunjang keamanan
dan kenyamanan lalu lintas.

Perkerasan jalan yang umumnya kita jumpai dijalan ialah perkerasan lentur,
dan juga perkerasan kaku. Pada penggunaannya, dua jenis perkerasan ini memiliki
kekurangannya masing – masing. Perkerasan jalan dibuat secara berlapis-lapis, untuk
mencapai kapasitas daya dukung dari beban berulang lalu lintas dengan usia pakai
tertentu. Kerusakan pada perkerasan jalan umumnya dapat terjadi jika suatu
perkerasan jalan sudah mencapai beban layanan berulang tertentu, atau faktor lain
seperti kondisi alam pendukung perkerasan yang berubah. Untuk memperbaiki
kerusakan tersebut, maka perlu diidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi pada
perkerasan jalan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada laporan ini yaitu:

1. Apakah jenis perkerasan jalan yang digunakan pada jalan arteri kilometer 10
Balikpapan?
2. Bagaimana kondisi tepi jalan pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan?
3. Apa saja aktivitas tepi jalan pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan?

1
4. Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada jalan arteri kilometer 10
Balikpapan?
5. Apa saja jenis kendaraan yang dilayani oleh jalan arteri kilometer 10
Balikpapan?

1.3 Tujuan
Tujuan yang terdapat pada laporan ini yaitu:

1. Mengetahui jenis perkerasan jalan yang digunakan pada jalan arteri kilometer
10 Balikpapan
2. Mengetahui kondisi tepi jalan pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan
3. Mengetahui aktivitas tepi jalan pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan
4. Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan
5. Apa saja jenis kendaraan yang dilayani oleh jalan arteri kilometer 10
Balikpapan

1.4 Manfaat
Manfaat yang terdapat pada laporan ini yaitu:

1. Sebagai praktik nyata penerapan ilmu mata kuliah Perkerasan Jalan dengan
cara mengidentifikasi kerusakan jalan pada jalan arteri kilometer 10
Balikpapan
2. Mengetahui tingkat kerusakan pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan

1.5 Kerangka Penelitian

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkerasan Jalan

Perkerasan jalan adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan


tanah dasar dan roda kendaraan, yang fungsinya memberikan pelayanan kepada
transportasi (Sukirman, 2003). Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun
diatas lapisan tanah dasar yang diratakan dengan kelandaian tertentu, kemiringan
tertentu, dan diperkeras permukaannya, untuk dapat melayani kendaraan yang lewat
diatasnya dengan kuat dan aman. Lapis perkerasan yang dikelompokkan menjadi dua,
yaitu perkerasan lentur(flexible pavement), lapis perkerasan yang menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat dan perkerasan kaku (rigid pavement), lapis perkerasan yang
menggunakan beton sebagai bahan utama yang berfungsi sebagai base course
sekaligus sebagai surface course (Asiyanto, 2010).

Fungsi utama dari perkerasan sendiri adalah untuk menyebarkan atau


mendistribusikan beban roda ke area permukaan tanah-dasar (sub-grade) yang lebih
lias dibandingkan luas kontak roda dengan perkerasan, sehingga mereduksi tegangan
maksimum yang terjadi pada tanah-dasar. Perkerasan harus memiliki kekuatand alam
menopang beban lalu-lintas, Permukaan pada perkerasan haruslah rata tetapi harus
mempunyai kekasatan atau tahan gelincir di permukaan perkerasan. Perkerasan
dibuat dari berbagai pertimbangan, seperti ; persyaratan struktur, ekonomis,
keawetan, kemudahan, dan pengalaman (Ramadhan, 2014).

2.2 Komponen Perkerasan Jalan


Struktur perkerasan jalan terdiri dari beberapa lapis material yang
menyususnnya diatas tanah dasar. Komponen lapisan terdiri dari beberapa macam
bahan granuler yang memberikan dukungan penting dari kapasitas struktural sistem

3
perkerasan., khususnya perkerasan lentur. Komponen material yang berkualitas tinggi
diletakkan dibagian atas, dan semakin kebawah kualitas material untuk lapisan
tersebut semakin berkurang. Hal ini dikarenakan tegangan yang dihasilkan oleh beban
roda lalu lintas semakin kebawah semakin mengecil (Hardiyatmo, 2015).

2.3 Perkerasan Lentur


Perkerasan lentur (Flexible Pavement) adalah perkerasan yang umum nya
menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir
sebagai lapisan dibawahnya. Sehingga, lapisan perkerasan tersebut mempunyai
flexibilitas/kelenturan yang dapat menciptakan kenyamanan kendaraan dalam
melintas diatasnya. Konstruksi perkerasan lentur sendiri terdiri dari 4 lapisan yanitu
laposan permukaan yang terdiri dari lapisan aus (Wearing Course) dan lapis antara
(Binder Course), laposan pondasi atas (Base Course) yang terletak diantara lapisan
permukaan dan palis pondasi bawah, lapis pondasi bawah (Subbase Course) yang
terletak diantara lapis pondasi dan lapis tanah dasar (Subgrade). Setiap lapisan –
lapisan perkerasannya memiliki spesifikasi tersendiri untuk menunjang fungsinya
masing – masing sebagai lapisan perkerasan (Suprapto, 2004).

Keuntungan menggunakan perkerasan kaku antara lain ialah ; dapat


digunakan pada daerah dengan beda penurunan terbatas, mudah diperbaiki, tambahan
lapisan perkerasan dapat dilakukan kapan saja, dan pembangunannya dapat
dilaksanakan secara bertahap terutama pada saat kondisi keterbatasan biaya
(Sukirman, 2010).

2.4 Perkerasan Kaku


Perkerasan kaku cocok digunakan untuk jalan dengan volume lalulintas tinggi
yang didominasi oleh kendaraan berat, disekitar pintu tol, jalan ynag melayani
kendaraan berat yang melintas dengan kecepatan rendah, atau di daerah jalan keluar

4
atau jalan masuk ke jalan berkecepatan tinggi yang didominasi oleh kendaraan berat.
Keuntungan menggunakan perkerasan kaku ialah antara lain ; umur pelayanan
panjang dengan pemeliharaan yang sederhana, durabilitas baik, dan mampu bertahan
pada banjir yang berulang tanpa kerusakan yang berarti.

Gambar 2. 1 Struktur Perkerasan Kaku


(Sumber : Sukirman, 2010)

2.5 Perkerasan Komposit

Perkerasan komposit merupakan perkerasan gabungan konstruksi perkerasan


kaku dan lapisan perkerasan lentur. Kedua jenis perkerasan ini bekerjasama dalam
memikul beban lalu lintas. Untuk itu dibutuhkan adanya persyaratan ketebalan
perkerasan aspal agar mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak
rekfelsi daari perkerasan beton. Letak perkerasan lentur tersebut dapat berada di atas
perkerasan kaku ataupun perkerasan kaku berada di atas perkerasan lentur.
(Sukirman, 2010).

5
2.6 Kerusakan Perkerasan
Menurut SE Dirjen Bina Marga Tahun 2017 tentang panduan preventif jalan,
terdapat beberapa kerusakan yang dapat terjadi baik pada perkerasan jalan lentur
maupun perkerasan jalan kaku. Kerusakan yang dapat terjadi pada perkerasan jenil
lentur antara lain ialah sebagai berikut :

a. Pelepasan butir (Raveling)


Pelepasan butir atau yang biasa disebut raveling merupakan kerusakan yang
ditandai dengan lepasnya butir agregat pada permukaan jalan beraspal, dapat
diakibatkan oleh kandungan aspal yang rendah, campuran yang kurang baik,
pemadatan yang kurang, segresi, atau pengelupasan aspal.
b. Retak (Cracking)
- Retak memanjang (longitudinal cracking)
Retak memanjang merupakan retak paralel yang sejajar dengan sumbu
jalan atau arah penghamparan yang dapat disebabkan oleh pembentukan
sambungan memanjang yang kurang baik, akibat penyusutan lapis beton
aspal yang diakibatkan pleh temperatur yang rendah, atau penuaan aspal,
atau siklus temperatur harian, atau gabungan dari fakto-faktor tersebut.
- Retak melintang (transverse cracking)
Retak melintang merupakan retak yang terjadi pada arah lebar perkerasan
dan hampir tegak lurus sumbu jalan atau arah penghamparan. Retak
melintang biasanya terkait dengan beban lalu lintas.
- Retak blok (block cracking)
Retak blok merupakan retak saling berhubungan dan membagi permukaan
menjadi kotak – kotak yang berbentuk hampir bujur sangkar, utamanya
disebabkan oleh penysutan lapis beraspal atau karakteristik aspal dan
temperatur, bukan akibat beban lalu lintas.
- Retak tepi (edge cracking)
Retak memanjang yang sejajar dengan tepi perkerasan dan biasanya
terjadi sekitar 0,3 m sampai 0,5 m dari tepi luar perkerasan. Retak tepi

6
diperparah oleh beban kendaraan dan dapat ditimbulkan oleh pelemahan
lapis fondasi atas atau tanah dasar.
- Retak buaya (alligator cracking)
Retak buaya merupakan retak yang membentuk serangkaian kotak – kotak
kecil yang saling berhubungan pada permukaan perkerasan beraspal
menyerupai kulit buaya, umumnya akibat keruntuhan lelah oleh beban
kendaraan yang berulang.
c. Alur (Rutting)
Alur merupakan penurunan memanjang yang terjadi pada jalur jejak roda kiri
(JRKI) dan jejeak roda kanan (RJKA), terutama akibat dari deformasi
permanen pada lapis perkerasan atau tanah dasar, yang biasanya disebabkan
oleh konsolidasi atau pergerakan lateral bahan perkerasan akibat beban
kendaraan.

Pada perkerasan kaku, jenis – jenis kerusakan yang dapat terjadi ialah sebagai berikut
:

a. Retak Memanjang (Longitudinal crack)


Merupakan retak yang umumnya terjadi pada tengah perkerasan beton, sejajar
sumbu jalan atau arah lalu lintas.
b. Retak Melintang (Transverse crack)
Merupakan retak yang terjadi pada arah leabr perkerasan beton dan hampir
tegak lurus sumbu jalan.
c. Gompal Pada Sambungan (joint spalling)
Merupakan kerusakan/pecahnya tepi slab beton di sekitar samungan dan
biasanya tidak membentuk bidang vertikal, tetapi membentuk sudut terhadap
bidang datar
d. Pecah Sudut (corner breaks)
Merupakan pecah yang terjadi disudut slab beton yang memotong sambunagn
pada jarak kurang atau sama dengan setengah dari panjang slab di kedua sisi
panjang dan lebarnya, diukur dari sudut pelat.

7
e. Pumping
Merupakan pergerakan atau terangkatnya material di bawah slab beton akibat
tekanan air melalui sambungan atau retakan. Akumulasi air dibawah slab
beton akan menekan slab keatas saat dibebani lalu lintas.

8
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Survey


Lokasi survey yang saya ambil ialah jalan yang terletak di KM10 Balikpapan
Utara, kota Balikpapan. Jalan ini merupakan jalan bertipe arteri 4 lajur dan 2 arah
dengan lebar jalan total 7 m. Jenis perkerasan yang digunakan pada jalan ini ialah
perkerasan lentur. Sebagai penghubung antar kota, sudah selayaknya jalan ini aman
dan nyaman dilalui oleh segala jenis kendaraan. Jenis kendaraan yang banyak
melewati ialah kendaraan – kendaraan berat. Dokumentasi dari lokasi survey terdapat
pada gambar – gambar dibawah ini.

Gambar 3. 1 Lokasi Survey


Sumber : Google Earth, diakses pada tanggal 25 Februari 2021.

9
Gambar 3. 2 Lokasi Survey
Sumber : Google Earth, diakses pada tanggal 25 Februari 2021.

Gambar 3. 3 Kendaraan Yang Melintas


Sumber : penulis, 2021

10
Gambar 3. 4 Kendaraan Yang Melintas
Sumber : penulis, 2021

Gambar 3. 5 Kendaraan Yang Melintas


Sumber : penulis, 2021

11
3.2 Aktivitas Pinggir Jalan

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapatkan dokumentasi aktivitas


pada pinggir jalan yang rata – rata merupakan ruko dan rumah makan yang
dilampirkan dalam foto dibawah ini.

Gambar 3. 6 Coffeshop, Apotek, dan Masjid pada sebelah kanan jalan dari arah
Samarinda
Sumber : penulis, 2021

Gambar 3. 7 Coffeshop, Apotek, dan warung pada sebelah kanan jalan dari arah
Samarinda
Sumber : penulis, 2021

12
Gambar 3. 8 Masjid dan Rumah Makan pada sebelah kanan jalan dari arah
Samarinda
Sumber : penulis, 2021

Gambar 3. 9 Toko Baju, Mini Market, dan Toko Handphone pada sebelah kiri jalan
dari arah Samarinda
Sumber : penulis, 2021

13
Gambar 3. 10 Rumah makan pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda
Sumber : penulis, 2021

Gambar 3. 11 Coffeshop pada sebelah kanan jalan dari arah Samarinda


Sumber : penulis, 2021

14
Gambar 3. 12 Warung Makan pada sebelah kiri jalan dari arah Samarinda
Sumber : penulis, 2021

Gambar 3. 13 Kantor Ekspedisi pada sebelah kiri jalan dari arah Samarinda
Sumber : penulis, 2021

15
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Kerusakan

Setelah dilakukan survey pada ruas jalan tersebut, maka ditemukan beberapa
permasalahan yang terjadi pada perkerasan lentur jalan arteri KM 10 ialah sebagai
berikut :

1. Retak Memanjang
Retak memanjang pada jenis perkerasan jalan lentur dapat disebabkan oleh
ikatan sambungan yang kurang baik. Akibat lanjutan yang dapat terjadi ialah
kerusakan menyeluruh pada badan jalan, dan lepasnya butir pada tepi retak.
Kerusakan ini jika dibiarkan bisa berbahaya bagi pengguna jalan, dikarenakan dapat
menyebabkan perbedaan elevasi pada jalan.

Gambar 4. 1 Retak Memajang


Sumber : penulis, 2021

16
Gambar 4. 2 Retak Memajang
Sumber : penulis, 2021

2. Lubang Pada Tambalan Aspal


Kerusakan ini dapat terjadi dikarenakan kualitas tambalan yang kurang baik.
Kerusakan ini dapat membahayakan kendaraan, terutama sepeda motor.

Gambar 4. 3 Lubang Pada Tambalan Aspal


Sumber : penulis, 2021

17
3. Retak Buaya
Retak ini dapat terjadi dikarenakan lapisan bawah dari perkerasan yang
kurang stabil, atau bahan campuran pada perkerasan yang kurang baik.

Gambar 4. 4 Retak Buaya


Sumber : penulis, 2021

Gambar 4. 5 Retak Buaya


Sumber : penulis, 2021

18
4. Alur
Kerusakan ini dapat terjadi akibat dari deformasi permanen pada lapis
perkerasan atau tanah dasar, yang biasanya disebabkan oleh konsolidasi atau
pergerakan lateral bahan perkerasan akibat beban kendaraan.

Gambar 4. 6 Alur
Sumber : penulis, 2021

Gambar 4. 7 Penurunan Permukaan Badan Jalan


Sumber : penulis, 2021

19
5. Pengausan
Pengausan dapat terjadi akibat agregat pada perkerasan yang tidak tahan aus dari
permukaan ban kendaraan.

Gambar 4. 8 Pengausan
Sumber : penulis, 2021)

20
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan pada laporan ini tertuang pada poin – poin sebagai
berikut :

1. Jenis perkerasan jalan yang digunakan pada jalan arteri kilometer 10


Balikpapan ialah perkerasan lentur.
2. Kondisi dan aktivitas tepi jalan pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan
terdapat Ruko, Rumah Makan, Warung, Kantor Ekspedisi, Masjid,
Minimarket, dan Masjid.
3. Jenis kerusakan yang terjadi pada jalan arteri kilometer 10 Balikpapan ialah
retak memanjang,
4. Jenis kendaraan yang dilayani oleh jalan arteri kilometer 10 Balikpapan ialah
segala jenis kendaraan dari kelas ringan hingga kendaraan berat.
5.2 Saran
Sebelum melakukan survey, sebaiknya membawa peralatan yang lengkap
untuk memenuhi data yang diperlukan pada laporan.

21
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, Silvia. (1992). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova : Bandung

Sukirman, Silvia. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga :
……Bandung

Suprapto. (2004). Bahan dan Struktur Jalan Raya ; edisi II. Yogjakarta: Biro Penerbit
……KMTS FT UGM

Asiyanto. (2010). Formwork For Concrete. Universitas Indonesia (UI-Press) : Jakarta

Sukirman, Silvia. (2010). Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur. Penerbit


……Nova: Bandung.

Ramadhan, Gayuh Bintang. (2014). Perbandingan Karakteristik Ac-wc Bergradasi


……..Rapat Dan Senjang Dengan Bahan Ikat Aspal Retona Blend E-55 Dan Starbit
……..E-55. Universitas Islam Indonesia (edoc UII) : Yogyakarta.

Hardiyatmo, H.C.. ( 2015). Perancangan Perkerasan Jalan Dan Penyelidikan Tanah.


…….Cetakan Ke-2, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Moerwanto, Arie Setiadi. 2017. Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaan


…….Preventif Perkerasan Jalan. Direktoran Jenderal Bina Marga : Jakarta.

22
BIODATA PENULIS

Agusri Tama Putra P.


Samarinda, 17 Agustus 2000

Jln. Kemakmuran Gg KNPI RT 20 No. 05 ,


Samarinda.

+6285787696874
07181006@student.itk.ac.id

Anda mungkin juga menyukai