Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Biologi Sel dan Konsep Genetika.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara
langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik
dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
C. MAKSUD DAN TUJUAN...........................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. BIOLOGI SEL...........................................................................................................3
1. Pengertian Sel....................................................................................................3
2. Sel Prokariot dan Sel Eukariot............................................................................3
3. Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan....................................................5
4. Reproduksi Sel....................................................................................................6
B. KONSEP GENETIKA...............................................................................................10
1. Genetika dan awal kehidupan..........................................................................10
2. Gen dan DNA....................................................................................................11
3. Kelainan dan Penyakit Genetik Pada Manusia..................................................13
BAB III...............................................................................................................................22
PENUTUP..........................................................................................................................22
A. KESIMPULAN........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10
mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter.
Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki
bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan
interaksi dan saling ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar
kehidupan makhluk hidup.
Konsep genetika merupakan faktor penyusun sifat dari manusia, yang diturunkan
dari kedua orang tua, sehingga dia memiliki beberapa sifat dari orang tuanya.
Perkembangan setiap individu dimulai dengan fertilisasi yaitu saat oosit sekunder yang
mengandung ovum di buahi sperma. Sebelum sperma dpat memasuki oosit skunder,
pertama–tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat pada
sisi luar oosid skunder yg disebut korona radiata.
Kemudian sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata yang
berupa glikoprotein yaitu zona pelusida. Sperma dapat mnembus oosid skunder karena
baik sperma maupun oosid skunder menghasilkan enzim dan senyawa tertentu sehingga
terjadi aktifitas yang saling mendukung pada sperma pada bagian akrosom.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belekang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi focus
pembahasan dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang kehidupan sel,
perkembangan sel dan perkembangan genetik ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOLOGI SEL
1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel
merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme)
tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah
fungi dan protozoa ) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular
terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki
hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel,
yaitu:
– unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)
– unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
– unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
– unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)
3
– Dinding Sel
– Membrane
– DNA
– Mesosom
– Flagela
4
2. menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage).
3. menghancurkan selnya sendiri(autolisis).
– Mitokondria Memiliki membran rangkap (luar & dlm). Membran dalam
berlekuk-lekuk membentuk krista.
– Mikrotubulus Tersusun atas protein tubulin Fungsi: punyusun spindel, sentriol,
silia dan flagela.
– Mikrofilamen Tersusun atas protein aktin. Fungsi: dalam gerakan sel, sitoplasma,
kontraksi otot dan pembelahan sel.
– Dinding Sel Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin dan lignin.
Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dalam, dan mengatur
transportasi zat.
– Badan mikro Terdiri:
1. Peroksisom:mengandung enzim katalase.
2. Glioksisom:mengandung enzim katalase dan oksidase.
– Plastida
Organela yang mengandung pigmen, meliputi:
1. Kloroplas: plastida yang mengandung pigmen klorofil/hijau.
2. Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen merah, jingga, kuning.
3. Leukoplas: plastida yang tidak mengandung pigmen.
– Vakuola
Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap.
Fungsi: tempat menyimpan cadangan mkanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa
metabolisme.
a. Sel Hewan
5
b. Sel Tumbuhan
4. Reproduksi Sel
Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam
melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara
cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama
sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit
mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit
yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan
pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama
sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu
beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam,
sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel
bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan
hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.
a. Amitosis
b. Mitosis
6
penyusun tubuh). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan
sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa
fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses
pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap
fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti
berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus
dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah.
1. Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap
kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentrometer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak
menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua
kutub pembelahan.
2. Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan
berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada
serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
3. Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing –
masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya
dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida
sampai pada kutub masing – masing.
4. Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benang
kromatin kembali.
2.Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat – serat gelendong menghilang.
7
4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan
terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya ,
terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan
kromosom induk.
Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing
diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah
sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung
inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya
dimasukkan dalam tahap telofase.
c. Meiosis
a) Meiosis I
1. Profase I
a. Leptoten
Kromatin menebal membentuk kromosom.
b. Zygoten
8
Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke
kutub yang berlawanan.
c. Pakiten
Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu
sentromer.
d. Diploten
Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi
rapat.
e. Diakenesis
Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom
yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang
dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti
menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat
gelendong diantara dua kutub.
2. Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti
sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
3. Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad)
ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom
hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang
berbeda.
4. Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak
yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid
(siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer .
b) Meiosis II
1. Profase II
9
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
2. Metafase II
3. Anafase II
4. Telofase II
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing
haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet
seperti sperma dan ovum (sel telur).
A. KONSEP GENETIKA
Perkembangan setiap individu dimulai dengan fertilisasi yaitu saat oosit sekunder
yang mengandung ovom di buahi sperma. Sebelum sperma dpat memasuki oosit skunder,
pertama–tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat pada
sisi luar oosid skunder yg disebut korona radiata. Kemudian sperma juga harus
menembus lapisan sesudah korona radiata yang berupa glikoprotein yaitu zona
pelusida.sperma dapat mnembus oosid skunder karena baik sperma maupun oosid
10
skunder menghasilkan enzim dan senyawa tertntu sehingga terjadi aktifitas yang saling
mendukung pada sperma pada bagian akrosom mengeluarkan:
Selain sperma ,oosid skunder juga mngeluarkan fertilizin yang tersusun atas gliko protein
yang berfungsi:
Pada saat sperma menembus oosid sekunder sel-sel granulosid di bagian kortex
oosid skunder mengeluarkan senyawa tertentu yng mnyebabkan zona pelusida yng tidak
dapat di tembus sperma yng lainnya.
Segera setelah sperma memasuki nukleus pada kepala sperma akan membesar.
Sebaliknay ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian inti sperma yng mengandung 23
kromosom dengan ovum yng mengandung 23 kromosom akan menyatu menjadi zigot
dengan 23 pasang kromosom atau 46 kromosom.
11
membentuk tulang otot , jantung, pembulih darah, ginjal, limfa dan kelenjar kelamin.
Endoderm akan membentuk organorgan pencernaan dan pernafasan.
Gen terdiridari bahan kimia yang memiliki struktur sangat rumit, yang dikenal
dengan DNA (Deroxyribnukleic Acid) yang akan memberikan arah pada pembentukan
zat kimia yang lain, yaitu protein salah satu dari protein ini adalah protein struktural yang
ada dalam darah, otot, jaringantubuh, alat tubuh, dan struktur badan lainnya. Bentuk
kedua dari protein ini adalah enzim yang bertugas mengendalikan reaksi kimia, fisika
didalam tubuh (pengadaaan dan penyiapan tenaga, peleburan makanan, dan waktu yang
diperlukan untuk perkembangan.
Gen dari ciri dan fungsi yang tertentu terletak pada tempat yang tertentu yang
dinamakan kloci (locos) pada kromosom tertentu pula. Sewaktu sperma dan ovum
bergabung zigot akan menerima satu gen dari masing-masing locus kromosom dari
masing-maisng orang tua bila gen-gen yang diterinma oleh zigot pada locos tertentu
ternyata ada perintah yang saling berlawanan kemungkinannya adalah salah satunya akan
menguasai sepenuhnya atau hanya sebagian atau kedua unsur yang saling barlawanan itu
akan mehasilkan suatu hasil tertentu.
12
Ketiga komponen nukleutida tersebut adalah monomernya DNA dan untuk RNA
monomer nukleutidanya berada diDNA adalah komponen gula dan basa primidin urasil
bukan timin.
Fungsi DNA :
1. Replikasi dan reparansi DNA
2. Ekspresi Gen
Organisme orang dewasa mempunyai dua macam sel yaitu sel tubuh dan sel
kelamin. Ssetiap sel akan mengalami pembelahan. pembelahan pada sel tubuh dan sel
kelamin berbeda. Sel kelamin membelah dengan cara miosis sehingga hasil dariproses ini
akan diperoleh sel yang intinya hanya mengandung 23 kromosom. Sehingga setiap sel
sperma dan telur hanya terisi separuh jumlah orang tua, dapat kita lihat mengapa anak-
anak dari orang tua yang sama tidak selalu memiliki sifat-sifat yang sama.
Kelainan dan penyakit genetik adalah penyimpangan dari sifat umum atau sifat
rata-rata manusia, serta merupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya
faktor-faktor genetik yang mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia.
Berdasarkan sifat alelnya maka kelainan dan penyakit genetik dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel dominan autosomal.
2. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel resesif autosomal.
3. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan alel tertaut dengan kromosom seks /
kelamin.
4. Kelainan dan penyakit geetik yang disebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom.
a) Akondroplasia
13
yang tidak normal (pendek) dengan tinggi tubuh kurang dari 1,2 meter. Namun
intelejensi, ukuran kepala, dan ukuran tubuh normal. Individu penderita akondroplasia
mempunyai genotipe KK atau Kk. Sedangkan individu normal bergenotipe homozigot
resesif (kk).
b) Brakidaktili
Brakidaktili adalah suatu kelainan yang dicirikan dengan jari tangan atau kaki
yang memendek karena memendeknya ruas-ruas tulang jari. Penderita brakidaktili
memiliki gen dalam keadaan heterozigot (Bb). Individu yang memiliki gen dalam
keadaan homozigot dominan (BB) menyebabkan kematian pada masa embrio, sedangkan
dalam keadaan heterozigot hanya mempunyai dua ruas jari , karena ruas jari yang tengah
sangat pendek dan tumbuh menyatu dengan ruas jari lain. Individu dengan gen homozigot
resesif (bb) merupakan individu normal.
c) Huntington
Huntington merupakan suatu penyakit karena terjadi degenerasi sistem saraf yang
cepat dan tidak dapat balik. Penderita menggelengkan kepala pada satu arah. Huntington
disebabkan oleh alel dominan (H). Oleh karena itu, dengan satu alel H saja semua
individu yang heterozigot akan mendapatkan Huntington. Individu normal mempunyai
alel resesif (hh).
d) Polidaktili
Polydactyly ialah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan / kaki.
Tempat jari tambahan itu berbeda - beda , ada yang terdapat dekat ibu jari dan ada pula
yang terdapat dari jari kelingking.
Perlu diingat bahwa setiap gen mengkode protein yang memiliki fungsi khusus.
Alel yang menyebabkan kelainan genetik, mengkode protein yang tidak berfungsi atau
tidak mengkode protein sama sekali. Pada kelainan yang bersifat resesif, heterozigot
dikatakan normal dalam fenotipnya karena salah satu pasangan gen yang “normal”, dapat
menghasilkan jumlah protein khusus yang cukup banyak. Dengan demikian, suatu
penyakit yang diwarisi secara resesif, hanya muncul pada individu yang homozigot atau
14
yang memiliki alel homozigot resesif. Kita dapat melambangkan genotipe penderita
sebagai aa dan individu yang tidak memiliki kelainan dengan AA dan Aa.
Penyakit anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi suatu asam amino tunggal
dalam protein hemoglobin berisi sel sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah
individu yang diserang, dalam keadaan rendah (misalnya pada saat berada ditempat yang
tinggi atau pada waktu mengalami ketegangan fisik), hemoglobin sel sabit akan
mengubah bentuk sel-sel darah merah menjadi bentuk sabit. Individu yang menderita
anemia sel sabit disimbolkan dengan ss. Sedangkan individu normal memiliki genotipe
SS dan karier anemia sel sabit disimbolkan dengan Ss.
b) Fibrosis sistik
Fibrosis sistik disebabkan oleh tidak adanya protein yang membantu transpor ion
klorida melalui membran plasma. Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang
mempengaruhi pankreas, saluran pernapasan, kelenjar keringat, dll. Fibrosis sistik
disebabkan oleh alel homozigot resesif (cc). Individu heterozigot (Cc) tidak menderita
gejala penyakit ini, namun merupakan karier.Sedangkan individu normal bergenotipe
(CC).
c) Galaktosemia
15
diet bebas laktosa. Alel homozigot resesif yang menyebabkan galaktosemia (gg). Individu
yang normal mempunyai alel (GG), sedangkan individu karier dengan alel (Gg).
d) Albino
Kata albino berasal dari albus yang berarti putih. Kelainan terjadi karena tubuh
tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin
menjadi beta-3, 4-dihidroksipheylalanin untuk selanjutnya diubah menjadi pigmen
melanin. Pembentukan enzim yang mengubah tirosin menjadi melanin, ditentukan oleh
gen dominan A, sehingga orang normal mempunyai genotipe AA atau Aa, dan albino aa
e) Phenylketonuria
f) Thalassemia
Istilahnya berasal dari kata thalasa = laut dan anemia. Thalassemia merupakan
kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak sama sekali sintesa rantai
hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen.
Pada thalassemia dimana eritrosit mempunyai gambaran : microcytic (kecil), leptocytic
16
(lonjong) dan polycythemic (banyak), bercampur baur membentuk apa yang disebut
“target cell”.
c. Kelainan dan penyakit karena alel resesif tertaut kromosom sex “x”
a) Hemofilia
Perempuan yang homozigot resesif untuk gen ini merupakan penderita (XhXh),
sedangkan perempuan yang heterozigot (XhXH) pembekuan darahnya normal namun ia
hanya berperan sebagai pembawa/carier. Seorang laki-laki penderita hanya mempunyai
satu genotip yaitu (XhY).
17
sebagai pembawa / carier dan laki-laki penderita hanya mempunyai satu genotip
yaitu (XhY).
2) Hemofilia B (Cristmast), karena penderita tidak memiliki komponen plasma
tromboplastin (KTP atau faktor IX). Diberi nama Christmas karena mengacu
pada nama seorang anak laki-laki yang terluka pada waktu Inggris dibom oleh
Jerman selama Perang Dunia ke II. Terdapat ± 20 % dari penderita hemofili.
3) Hemofili C, karena penderita tidak mampu membentuk zat plasma
tromboplastin anteseden (PTA).Penyakit ini tidak disebabkan oleh gen resesif
yang terangkai-X, melainkan oleh gen resesif yang jarang dijumpai pada
autosom. Hanya terjadi sedikit dari penderita. Tidak lebih dari 1 %
b) Buta Warna
Penderita tidak dapat membedakan warna hijau dan merah, atau semua warna.
Individu yang buta terhadap warna hijau (tipe deutan) dan merah (tipe protan)
dikarenakan individu tersebut tidak mempunyai reseptor yang dapat mendeteksi cahaya
pada panjang gelombang hijau atau merah. Buta warna merupakan penyakit yang
disebabkan oleh gen resesif c (color blind) yang terdapat pada kromosom X.
c) Distrofi Otot
18
Kelainan tersebut ditandai dengan makin melemahnya otot-otot dan hilangnya
koordinasi. Kelainan ini terjadi karena tidak adanya satu protein otot penting yang disebut
distrofin, yang terletak pada lokus yang spesifik pada kromosom X.
d) Sindrom Fragile X
Nama sindrom fragile diambil dari penampakan fisik kromosom X yang tidak
normal. Bagian kromosom X yang mengalami konstriksi (pelekukan) di bagian ujung
lengan kromosom yang panjang. Dari semua bentuk keterbelakangan mental yang
disebabkan oleh faktor genetik, bentuk yang paling umum adalah fragile.
e) Sindrom Lesch-Nyhan
Penyakit ini timbul karena adanya pembentukan purin yang berlebihan. Sebagai
hasil metabolisme purin yang abnormal ini, penderita memperlihatkan kelakuan yang
abnormal, yakni kejang otak yang tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan
jari-kari tangan. Selain dari itu penderita juga tuna mental, menggigit serta merusak jari-
jari tangan dan jaringan bibir. Semua penderita adalah laki-laki dibawah umur 10 tahun,
dan belum pernah ditemukan pada perempuan. Penyakit yang jarang dijumpai ini
disebabkan oleh gen resesif dalam kromosom-X.
a) Hypertrichosis
Hypertrichosis, tumbuh rambut pada bagian bagian tertentu ditepi dan telinga.
Pada laki laki normal, akan memiliki gen dominan H. Gen resesif h menyebabkan
hypertrichosis.
b) Weebed Toes
Disebabkan oleh gen resesif wt sehingga tumbuh kulit diantara tangan atau kaki
mirip dengan kaki katak atau burung air. Alel dominan Wt menentukan keadaan normal.
c) Hystrixgravier
19
Gen resesif hg menyebabkan pertumbuhan rambut panjang dan kaku
dipermukaan tubuh, sehingga terlihat menyerupai hewan landak yang tubuhnya berduri.
Alel dominan Hg menentukan pertumbuhan rambut normal.
20
dada lebar , leher pendek, mempunyai gelambir pada leher, dan mengalami
keterbelakangan mental.
Penderita mengalami trisomi atau kelebihan satu Autosom nomor 18. Ciri-ciri
penderita adalah memiliki kelainan pada alat tubuh telinga dan rahang bawah
kedudukannya rendah, mulut kecil, mental terbelakang, tulang dada pendek, umumnya
hanya mencapai umur 6 bulan saja.
Anak yang dilahirkan dengan delesi pada kromosom nomor 5 ini mempunyai
mental terbelakang, memiliki kepala yang kecil dengan penampakan wajah yang tidak
biasa, dan memiliki tangisan yang suaranya seperti suara kucing. Penderita biasanya
meninggal ketika masih bayi atau anak-anak.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada
sel meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel
manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Web: http://hartsant.blogspot.com
Syamsuri, Istamar.2008.Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid
1. Jakarta: Erlangga
Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation
Internet :
www.google.com
id.wikipedia.org
22
www.biology.com
23