Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu prioritas pembangunan
di Kabupaten Nagekeo. Berdasarkan hal tersebut maka upaya peningkatan
derajad kesehatan merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dan dapat
dirasakan oleh seluruh masyarakat Nagekeo. Kecamatan Aesesa Selatan
merupakan bagian dari Kabupaten Nagekeo maka untuk turut serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah dilaksanakan berbagai
program kesehatan dengan bertitik tolak pada permasalahan yang dihadapi.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan-
pelaksanaan program kesehatan UPTD Puskesmas Jawakisa dapat diketahui
dari indikator derajat kesehatan yaitu AKB, AKI, status gizi masyarakat
terjadinya KLB angka kesakitan oleh penyakit dan beberapa indicator
kesehatan lainnnya.
Makalah ini adalah gambaran keadaan kesehatan suatu wilayah
merupakan sarana evaluasi dan pemantauan pencapaian program kesehatan
Tahun 2017. Secara umum pelaksanaan program kesehatan tahun 2017 telah
menujukan hasil yang cukup baik, hal ini nampak dari beberapa pencapaian
program yang mengalami peningkatan serta menurunnya kejadian penyakit..
Hal ini sangat dipengaruhi oleh terbatas sumber daya (tenaga, sarana dan
prasarana), motivasi kerja, masalah sosial budaya dan manajemen kesehatan.
Untuk dapat mengetahui situasi atau keadaan kesehatan Kabupaten Nagekeo
tahun 2017, maka disusunla makalah pencapaian kegiatan UPTD Puskesmas
Jawakisa Tahun 2017 yang memuat data-data yang berhubungan erat dengan
bidang kesehatan. Sangat diharapkan setelah membaca makalah ini, semua
pihak dapat mengetahui dan ikut berpartisipasi dalam penyampaian usul saran
yang bersifat konstruktif untuk meningkatan derajat kesehatan di UPTD
Puskesmas Jawakisa.
B. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui gambaran umum situasi atau keadaan kesehatan UPTD
Puskesmas Jawakisa, Kecamatan Aesesa Selatan Tahun 2017.
2. Mengetahui hasil pencapaian program kesehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Jawakisa, Kecamatan Aesesa Selatan Tahun 2017.
3. Mengetahui Data Dasar pelaksanaan program kesehatan UPTD Puskesmas
Jawakisa,Kecamatan Aesesa Selatan Tahun 2017.
4. Mengetahui pemanfaatan jamban di lingkungan pedesaan.
5. Mengetahui kondisi kepememilikan dan akses jamban di desa.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Puskesmas Jawakisa


1. Keadaan Geografi
UPTD Puskesmas Jawakisa terletak di Kecamatan Aesesa Selatan.
Kecamatan Aesesa Selatan adalah seunit kecamatan baru yang dibentuk
dengan perda Ngada No.5 tahun 2004 yang diresmikan pada tanggal, 22
Desember 2006 dengan pusat kegiatan administrasinya berada di Jawakisa
yang sejak awal pembentukannya terdiri dari 5 Desa yakni : Desa
Tengatiba, Desa Langedhawe, Desa Renduteno, Desa Renduwawo dan Desa
Rendubutowe, dan pada Tahun 2010 terjadi pemekaran Desa yakni Desa
Wajomara dan Desa Rendu Tutubhada, sehingga sampai saat ini jumlah
Desa di Kecamatan Aesesa Selatan menjadi 7 Desa
Luas wilayah kecamatan : 71 Km² dengan batas wilayah :
Sebelah Utara dengan Kecamatan Aesesa
Sebelah Selatan dengan Kecamatan Boawae
Sebelah Timur dengan Kecamatan Aesesa, Nangaroro Dan Boawae
Sebelah Barat dengan Kecamatan Aesesa

Gbr. O1. Peta Aesesa Selatan


Wilayah administrasi Kecamata Aesesa Selatan terdiri dari 7 Desa dengan
luas wilayah 44,21 km dan jumlah penduduk 7.334 Jiwa
(Data Kesling tahun 2017)
2. Keadaan Topografi

Secara Umum Topografi kecamatan Aesesa Selatan adalah


berbukit, lembah yang jurang dan terdapat banyak lahan tidur yang tandus
sehingga ± 85 % daerahnya tidak mempunyai sumber air bersih yang cukup.

Gambar.1 Puskesmas Jawakisa Gambar. 2 Puskesmas Jawakisa

a. Keadaan Demografi
 Jumlah Desa : 7 Desa
 Jumlah Penduduk : 7334 jiwa
 Jumlah KK : 1388 KK
 Jumlah bayi/ balita : 722 orang
 Jumlah bumil : 218 orang
 Jumlah Pus : 9454 orang
 Jumlah WUS : 1413 orang
 Jumlah aseptor KB aktif : 303 orang
b. Sarana Kesehatan
 Puskesmas : 1 buah, status puskesmas rawat Jalan

Gambar. 3 Mobil Ambulance Puskesmas Jawakisa


 Pustu : 1 buah
 Polindes : 3 buah
 Posyandu : 19 buah
 Poskesdes : 2 buah
c. Tenaga Kesehatan (PNS, THL, PTT, SUKARELA)
 Dokter umum (PTT) : 1 orang
 SKM : 4 orang
 Perawat : 11 orang
 Bidan : 25 orang
 Gizi : 3 orang
 Perawat gigi : 2 orang
 Kesling : 2 orang
 CS & Dapur : 2 orang
 Sopir : 2 orang

Jumlah Tenaga secara keseluruhan : 52 orang


d. Sarana Prasarana Puskesmas
 Mobil Pusling : 1 buah
 Sepeda Motor : 3 buah
 Leptop : 3 unit
 Kulkas : 1 buah
 Peralatan Medis : cukup memadai
 Genset : 1 buah
BAB III
TUGAS POKOK, PERAN DAN FUNGSI SANITARIAN
A. Tugas Pokok Sanitarian
 Mengubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan
lingkungan yang memberi pengaruhan buruk terhadap kesehatan
masayarakat
 Menyusun rencana program kesehatan lingkungan
 Melakukan pendataan sasaran program kesehatan lingkungan
 Melakukan pendataan, penyuluhan dan meningkatkan peran serta
masyarakat tentang jamban keluarga
 Melakukan pendataan, penyuluhan dan meningkatkan peran serta
masyarakat tentang penggunaan air bersih
 Melakukan pendataan, penyuluhan dan meningkatkan peran serta
masyarakat tentang penyediaan SPAL yang baik
 Melakukan pendataan, penyuluhan dan meningkatkan peran serta
masyarakat tentang rumah sehat
 Melakukan pendataan, penyuluhan dan meningkatkan peran serta
masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk
 Melakukan pengawasan dan pembinaan sanitasi TTU dan DAMIU
 Fasilitatot program STBM
B. Peran Sanitarian
 Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
lingkungan
 Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan
secara tepat berdasarkan prosedur yang ditetapkan
 Menginformasi hasil pemeriksaan
 Menganalisa hasil pemeriksaan
C. Fungsi Sanitarian
 Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kesling
 Melakukan pengamatan kesling
 Melakukan pengawasan kesling
 Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatankan kualitas
kesehtan lingkungan.
D. Tugas Tambahan
Selain tugas pokok, sanitarian juga menjalankan tugas-tugas tambahan yang
merupakan bagian dari upaya kesehatan wajib Puskesmas antara lain :
 Program Promosi Kesehatan
 Pemberatasan Penyakit Menular
 Penyelenggaraan Sanitasi Dasar

E. Uraian Tugas Pokok Peran dan Fungsi Saya Sebagai Sanitarian


Di Puskesmas
1. Peran saya sebagai pelaksana pelayanan Kesehatan Lingkungan
a. Di Puskesmas
 Pembinaan sanitasi TTU

Gambar.4 Pembinaan Sanitasi TTU di SDI Butata


 Mengevaluasi STBM tingkan Kecamatan

Gambar.5 Evaluasi STBM tingkat Kecamatan


 Evaluasi STBM Tingkat Desa

Gambar 6 Evaluasi STBM di Desa Renduwawo


 Mengambilan Sampel DAMIU
Gambar.7 Saat melakukan IS dan pengambilan Sampel Damiu Desa Tengatiba

 Melakukan Pemicuan STBM

Gambar 9. Gambar 10.


Saat pemicuan STBM Saat pemicuan STBM
desa Renduteno desa Tengatiba

Gambar .11 Gambar .12


Saat monitoring STBM Saat monitoring STBM
Desa Tengatiba Saat Desa Rendu Tutubhada
 Melakukan Pembinaan sanitasi perumahan

 
       
   Gambar.13 Kunjungan Rumah Desa Renduwawo
 Melakukan Penyuluhan

Gambar.13 Penyuluhan kesehatan Gambar. 14 penyuluhan kesehatan


di SMPN I Aesesa Selatan di SDN Tasikapa
 Kompanye CTPS di Sekolah

Gambar.15 Kompanye CTPS Gambar.15 Kompanye CTPS


Di SMPN II Aesesa Selatan Di SMPN Satap Aesesa Selatan

Gambar. 16 Kompanye CTPS Gambar. 17 Kompanye CTPS di Desa


di Desa Renduwawo Langedhawe
 Melakukan penyaringan air Bersih

Gambar. 18. Kegiatan penyaringan Gambar. 19 Penyaringan Air Bersih


air bersih Desa Tengatiba Desa Tengatiba
F. Pencapaian Program Kesehatan
1. Pencapaian program kesehatan Lingkungan
Cakupan Rumah Sehat
Total RMH Di
NO Tahun MS Target Realisasi
RMH Periksa
1 2014 1032 1032 430 60 % 41 %
2 2015 1091 1091 456 63 % 42 %
3 2016 1103 1103 694 66 % 63 %
4 2017 1106 1106 727 70 % 66 %
Persentasi Cakupan Rumah Sehat
UPTD Puskesmas Jawakisa
Keadaan Tahun 2014 s/d 2017

2014 2015 2016 2017

1032109111031106 1032109111031106
694 727
430 456
60 63 66 70 41 42 63 66
Jumlah Rumah Rumah Diperiksa Rumah MS Target Pencapian

Grafik 1 : Persentasi Cakupan Rumah Sehat


Tabel 2. Cakupan Jamban Sehat
Total Jamban Di
NO Tahun MS Target Realisasi
Jamban Periksa
1 2014 589 589 485 37,45 % 47 %
2 2015 914 914 821 43,02 % 75,25, %
3 2016 1103 1103 694 48 % 82 %
4 2017 1106 1106 727 50 % 85,53 %

Grafik 2. Persentase Cakupan Jamban Sehat


Persentasi Cakupan Jamban Sehat
UPTD Puskesmas Jawakisa
Keadaan Tahun 2014 s/d 2017
2014 2015 2016 2017
10021046 10021046
914 914 907 946
821

589 589
485

37.4543.02 48 50 44.3775.25 82 85.53

Jumlah Jamban Jamban Diperiksa Jamban MS Target Pencapian

Tabel.3 Jumlah Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan UPTD Puskesmas


Jawakisa Keadaan Tahun 2014 s/d 2017
Jenis
NO Tahun Penyakit
Ispa Diare DBD Malaria Dermatitis Ascariasis
1 2014 1119 308 0 0 73 11
2 2015 2028 193 0 0 141 4
3 2016 2014 158 2 1 138 13
4 2017 1966 107 0 0 127 4
Tabel. Jumlah Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan

Persentasi Jumlah Kasus Penyakit Berbasis Lingungan UPTD Puskesmas


Jawakisa Keadaan Tahun 2014 s/d 2017
2014 2015 2016 2017

2028
2014
1966

1119

308193
156107 154141138127
0 0 2 1 0 0 1 0 11 4 13 4

Grafik 3. Persentasi Jumlah Penyakit Berbasis Lingkungan


Tabel 5. Cakupan Desa STBM
No Tahun Desa Desa STBM Desa Target Realisas
Melaksanakan
SBS i
STBM
1 2014 7 1 1 3 100 %
2 2015 7 0 0 6 100 %
3 2016 7 3 3 9 100 %
4 2017 7 0 1 12 100 %

BAB IV
KIAT - KIAT SANITARIAN UNTUK MENGURANGI ANGA PENYAIT
DIARE
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap
masyarakat. Sebenarnya masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya
mempunyai jamban sendiri di rumah. Alasan utama yang selalu diungkapkan
masyarakat mengapa sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga adalah
tidak atau belum mempunyai dana yang cukup untuk itu.
Untuk mendukung program primadona ini maka semua elemen masyarakat
diberikan peran, tugas dan fungsi mulai dari tingkat RT sampai ke tingkat
Kabupaten.
A. Kiat - Kiat Puskesmas Dalam Mengurangi Dampak Penyakit Berbasis
Lingkungan
 Memberikan pelayanan yang optimal dan bermutu
 Pendataan sasaran kesehatanh lingkungan
 Melakukan penyuluhan
 Monitoring STBM
 Evaluasi STBM tingkat desa dan kecamatan
 Pemetaan daerah-daerah rawan penyakit berbasis lingkungan
 Minilokakarya lintas program setiap bulan dan lintas sektor setiap 3
bulan.
B. Kiat - kiat Puskesmas dalam mendukung GERMAS
 Melakukan aktivitas Fisik
 Mengkonsumsi sayur dan buah
 Tidak merokok
 Tidak mengkonsusi alkohol
 Memeriksaan kesehatan secara rutin
 Membersihkan lingkungan
 Menggunakan jamban
C. Kiat – kiat sanitarian dalam mendukung GERMAS
 Penyuluhan PHBS di Desa dan di sekolah
 Menggunakan jamban sehat
 Galakan Jumad bersih di puskesmas dan di Desa
D. Kiat – kiat Program Kia
 Pemeriksaan ibu hamil secara rutin sekurang – kurangnya 4 KL selama
kehamilan
 Persalinan di tolong oleh Nakes
 Pelayanan masa nifas dan neonatal 3 kali
 Kunjungan Rumah resti
 Kunjungan rumah DO
E. Kiat – kiat Program Gizi dalam mendukung GERMAS
 Makan sayur dan buah setiap hari
 Pemantauan berat badan
 Asi Ekslusif
 Mengkonsumsi garam iodium
F. Kiat – kiat program p2M
 Gerakan PSN
 Kompanye TB
 Pembagian kelambu anti nyamuk
 Mendeteksi penyakit tidak menular secara dini

G. Masalah-Masalah sanitasi dan Upaya Pemecahannya

No. Masalah Yang Dihadapi Upaya Pemecahan


1. Masih ada masyarakat yang tidak
Penyuluhan secara berkala
memiliki jamban
2. Masih ada masyarakat yang
BABS meskipun sudah memiliki Kerja sama dengan bidan desa
kamar WC
3. Ketersediaan air bersih yang
Penyaringan air menggunakan
tidak layak dikonsumsi oleh
teknik sederhana
masyarakat

BAB V
KEGIATAN INOVATIF YANG MENJADIKAN SAYA SEBAGAI
SANITARIAN TELADAN TAHUN 2018
Profesi sebagai tenaga sanitarian merupakan sebuah pengabdian tugas
yang identik dengan profesi lapangan. Kebanggaan saya akan profesi ini,
dilandasi dengan pelaksanaan tugas selama delapan tahun menjadi sanitarian,
terhitung sejak pengangkatan menjadi CPNS pada tahun 2010 sampai dengan
sekarang di Puskesmas Jawakisa, Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo.
Topografi medan wilayah ini berbukit, jauh dari keramaian, tidak ada listrik dan
kesulitan akan air bersih. Sarana transportasi masih sangat sulit karena jalan
berbatu, menurun dan mendaki. Kesulitan yang dialami ketika musim hujan tiba,
karena harus ditempuh dengan jalan kaki untuk melakukan berbagai kegiatan di
desa-desa. Walaupun keadaan geografis yang demikian, tetap bersemangat untuk
memberikan pelayanan kesehatan lingkungan di setiap desa. Keadaan tersebut
masih belum ada perubahan yang signifikan dari dulu sampai dengan sekarang.
Hal ini terbukti sebagian besar masyarakat di wilayah ini kekurangan air bersih.
Masyarakat masih mengkonsumsi air dari embung untuk berbagai kebutuhan.
Saya senantiasa bersyukur meskipun dengan kondisi yang terbatas saya
tidak sia – sia menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan tugas pokok, peran
dan fungsi sanitarian dalam rangka menurunkan angka penyakit yang berbasis
lingkungan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan lingkungan masih
ditemukan masalah khususnya Air bersih yang tidak mencukupi.
Walaupun saya tau air bersih tidak mencukupi, semangat saya tetap ada
untuk bagaimana cara menurukankan penyakit berbasis lingkungan antara lain:
 Memberikan penyuluhan di posyandu, di kantor desa, dan TTU
 Membangun kerja sama dengan bidan desa, tim STBM Desa dan
Pemerintah Desa.
 Motivasi kepada masyarakat untuk membuat arisan jamban
 Ikut berperan aktif dalam BBGRM
Hal yang paling berharga buat saya ketika Deklarasi STBM untuk Desa
Renduwawo tanggal 30 Agustus tahun 2014 Delarasi pertama untuk
Kabupaten Nagekeo
Waktupun terus berjalan seirama dengan profesiku dan pada tanggal 30
April 2016 lagi-lagi 3 Desa di Kecamatan Aesesa Selatan mendeklarasikan
diri yaitu Desa Rendubutowe, Desa Rendu Tutubhada dan Desa
Langedhawe
Persentasi Jamban Sehat Puskesmas Jawakisa Keadaan 2014 s/d 2017
Jumlah Jamban Jamban Diperiksa Jamban MS

1002 1046
914 907 946
821

589
485

2014 2015 2016 2017

Persentasi Jumlah Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan Puskesmas


Jawakisa Keadaan Tahun 2014 s/d 2017
2014 2015 2016 2017

2028
2014
1966

1119

308
193
156 154
141
138
127
107
2
1
0 1
0 13
11
4
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jamban merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pengembangan


sanitasi berbasis lingkungan yang harus dimiliki setiap masyarakat. Hal ini
bertujuan agar masyarakat semakin sadar dan mengerti manfaat jamban di
rumah untuk kesehatan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat lainnya.
Alasan utama yang selalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini
belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum mempunyai dana
yang cukup untuk itu.
Banyak orang yang menyindir bahwa sementara di banyak negara masalah
sanitasi dan kesehatan lingkungan. Akses pada sanitasi khususnya pada
penggunaan jamban sehat, saat ini memang masih menjadi masalah serius di
banyak negara berkembang seperti Indonesia. Masih tingginya angka buang
air besar pada sembarang tempat atau open defecation menjadi salah satu
indikator rendahnya akses ini.
A. SARAN
 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten dan Propinsi
Adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke S1
kesling. Dan perlu memperjuangkan kesejahteraan karena sanitarian
sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan lingkungan.

 Bagi Puskesmas
Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
 Bagi seorang sanitarian
 Bekerjalah dengan sepenuh hati, tidak sesuka hati
 Jangan meninggalkankan tempat tugas dalam situasi apapun
 Taat akan tugas dan panggilan
Lampiran : 1

Rencana Kerja Program kesling


Kecamatan aesesa selatan
Tahun 2018

Tahun 2017
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kegiatan pokok yang mendukung Untuk
Menekan AKI dan AKB
a. Pendataan sasaran ibu hamil √ √
b. Pelayanan ANC (K1 dan K4) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c. Kunjungan rumah untuk ibu hamil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
d. Mengantar dan menolong persalinan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
di Puskesmas
e. KN dan K Bufas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
f. Pelayanan KB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
g. Penyuluhan pada masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
h. Pertemuan lintas program √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
i. Pertemuan lintas sektor √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
j. Pendokumentasian semua kegiatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Kegiatan Tambahan
a. Pendataan sasaran umum √
b. Pelayanan kesehatan masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c. Pelayanan gizi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
d. Promkes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
e. Kesling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
f. P2M √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
g. Pengambilan obat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
h. Minilog √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
i. Kegiatan POSTBINDU √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengetahui Yang Melapor
Kepala UPTD Puskesmas Maunori, Bidan Desa Ladolima

Stephanus Sule Sanga Fransiska Martina Ela


NIP.19680306 199103 1 012 NIP. 19860917 201101 2 01

Anda mungkin juga menyukai