Disusun oleh :
A. Pengertian
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di
antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135
derajat celcius.
Fungsi pelumas Fungsi terpenting dari pelumas adalah mencegah
logam bergesekan, menghindari keausan, mengurangi hilangnya tenaga,
dan mengurangi timbulnya panas.
B. Jenis Pelumas
Minyak pelumas yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis,yaitu sebagai berikut.
1. Minyak tumbuh-tumbuhan
Minyak tumbuh-tumbuhan diperoleh dengan cara memeras biji
atau buah.
2. Minyak hewan
Minyak hewan diperoleh dengan cara merebus atau memeras
tulangbelulang atau lemak babi. .Keburukan dari minyak itu ialah cepat
menjadi tengit yang berarti bahwa minyakmenjadi cepat rusak. Minyak
tumbuh-tumbuhan danminyak hewan hampir tidak digunakan secara
tersendiri sebagai minyak pelumas. Akan tetapi karena daya lumasnya
baik sekali maka ditambahkan pada minyak mineral.
3. Minyak mineral
Minyak mineral diperoleh dengan cara distilasi (penyulingan)
minyakbumi secara bertahap. Minyak mineral lebih murah dari pada
minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak hewan, akan tetapi lebih tahan
lamadari kedua macam minyak tersebut. Hanya saja daya lumas
dariminyak mineral tidak sebaik minyak tumbuh-tumbuhan dan
minyakhewan.
4. Minyak kompon
Minyak kompon itu adalah campuran antara minyak mineral dan minyak
hewan
C. Penggunaan Pelumas
Pelumas dapat digunakan untuk beberapa keperluan antara lain
sebagai berikut.
1. Minyak lumas
mesin Tersedia dalam dua kualitas yaitu bermutu rendah dan
tinggi. Bermutu rendah diperuntukkan untuk bagian-bagian yang dapat
dilumas daritempat minyak lumas. Kualitas yang lebih tinggi
diperuntukan untuk system sirkulasi (pelumasan bantalan, roda gigi
transmisi beban ringan)
2. Pelumasan transmisi roda gigi lurus dan roda gigi cacing
Minyak lumas mineral murni tidak tahan lama untuk pelumas pada
beban berat dan beban hentakan transmisi roda gigi dan minyak
lumas.Untuk system roda gigi, beban ringan yang terbuka diperlukan
minyak lumas yang adhesi dengan logam dan tidak terlempar dari roda
gigi. Untuk roda gigi beban berat terbuka, campuran yang
mengandung aspal ulet sering digunakan pada suhu yang tinggi.
3. Minyak lumas motor
Minyak lumas motor bensin mengandung pembersih untuk
mencegah mengendapnya kotoran padat dengan menjaganya tetap
dalam kondisi bersih
4. Minyak lumas silinder uap
Minyak lumas silinder uap harus mempunyai titik nyala yang
tinggi dan tidak mengandung bahan yang mudah menguap pada uap
panas. Minyak mengandung gemuk tertentu diperbolehkan beremulsi
dengan cairan yang bersifat pelumas yang baik, adhesi pada logam
cukup baik.
5. Minyak lumas hidrolik
Dengan alasan keselamatan cairan hidrolik tidak mudah menyala,
dan mempunyai kekentalan yang rendah, apalagi untuk system hidrolik
yang bekerja di dekat api.
2. Pelumasan Air
Sistem modern untuk pelumasan air adalah dengan memberikan pasokan
air pelumas dari dalam badan kapal, sehingga tidak lagi menggunakan air
laut. Karena itu seal-seal yang digunakan menjadi mirip dengan sistem
pelumasan minyak. Sistim pelumasan air laut :
- Air laut masuk melalui celah bantalan bagian belakang
- Pada bagian depan digunakan remes packing untuk menjaga kekedapan
- Menggunakan bantalan kayu pok (Lignum vitae)
E. Marine Engine
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, marine engine berdasarkan
putaran yang dihasilkan, dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
1. Low Speed engine (60 – 250 rpm)
2. Medium Speed Engine (400 – 1000 rpm)
3. High Speed engine ( > 1000 rpm )
b. lubrikasi Crankcase
Untuk lubrikasi crankcase pada mesin slow speed disarankan menggunakan SAE
30. Pada saat digunakan, viscosity dari SAE 30 ini akan perlahan naik dakibatkan
dari oksidasi perlumas tersebut. Kemudian SAE naik akan berakibat pada BN naik.
Kontaminasi dari kandungan alkalin yang tinggi akan berakibat negative pada
sistem pelumas.