Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN.

M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS THALASEMIA DI RUANG ASTER
RSUD MAJENANG
.

Disusun Oleh

1. Sukma wardhana (113120043)


2. Erma Mauliddian T S (113120051)
3. Haflah Siti N A (113120017)
4. Desy Nur Annisa (113120034)
5. Atika Nur Hapsari (113120041)
6. Riniyanti (113120013)
7. Keke Kartika (113120048)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL–IRSYAD A-ISLAMIYYAH CILACAP
2020
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN.M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS THALASEMIA DI RUANG ASTER
RSUD MAJENANG

Nama : Kelompok 4
Tempat praktik : Ruang Aster, RSUD Majenang
Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2020

I. IDENTITAS DATA
Nama : An. M
Tempat/tgl lahir : Cilacap, 28 Januari 2010
Usia : 10 tahun 5 bulan
Nama ayah/ibu : Tn.S/Ny.W
Pekerjaan ayah : Petani
Pekerjaan ibu : Petani
Alamat : Karangpucung
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan ayah : SD
Pendidikan ibu : SD

II. KELUHAN UTAMA


Lemas dan batuk sudah 3 hari
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Pre natal : Nenek pasien mengatakan tidak ada masalah ketika hamil
An. M dan selalu melakukan posyandu tepat waktu di bidan
b. Intra natal : Nenek pasien mengatakan An. M lahir secara SC, dengan
berat badan 2800 gr, usia kandungan 8 bulan 2 minggu
c. Post natal : Nenek pasien mengatakan An. M menyusu ibunya selama
1thn lebih, kemudian sudah diberi makanan pendamping sejak umur 4
bulan.

2
IV. RIWAYAT MASA LAMPAU
a. Penyakit waktu kecil : Nenek pasien mengatakan An. M pada umur 8 tahun
mengalami demam tinggi, diare dan nenek pasien mengatakan tidak
mengetahui bahwa itu adalah gejala penyakit thalasemia
b. Pernah dirawat di RS : Nenek pasien mengatakan pernah waktu pertama kali
tranfusi
c. Obat-obatan yang digunakan : Nenek pasien mengatakan hanya meminum
obat-obatan yang diberikan dari Rumah Sakit
d. Tindakan (operasi) : Nenek pasien mengatakan belum pernah melakukan
operasi
e. Alergi : Nenek pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi makanan
atau obat - obatan
f. Kecelakaaan : Nenek pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami
kecelakaan
g. Imunisasi : nenek pasien mengatakan bahwa dirinya kurang paham tetapi
sepertinya imunisasi an.M lengkap

V. RIWAYAT KELUARGA (DISERTAI GENOGRAM)

Keterangan :
Perempuan

3
Laki laki

Pasien

Garis keturunan

Sudah meninggal

VI. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Nenek pasien mengatakan pasien diasuh oleh kedua orang
tuanya dan neneknya
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Pasien berhubungan baik dengan
keluarganya
c. Hubungan dengan teman sebaya : Pasien mengatakan sering bermain dengan
teman-temannya
d. Pembawaan secara umum : nenek pasien mengatakan an.M saat bertemu
dengan orang baru terlihat diam dan malu malu, namun saat bersama
temannya an.M merupakan anak yang aktif
e. Lingkungan rumah : nenek pasien mengatakan lingkungan rumah an.M
cukup padat dan rumahnya sederhana. Di lingkungan rumah an.M banyak
yang seusianya

VII. KEBUTUHAN DASAR


a. Makanan yang disukai/tidak disukai : Pasien mengatakan minuman yang
disukai susu dan makanan yang tidak disukai adalah roti
Alat makan yang dipakai : piring, sendok, dan garpu
Pola makan/jam : Pasien mengatakan bahwa kadadng pasien makan 4 kali
dalam sehari dengan jam yang tidak menentu
b. Pola tidur : Pasien mengatakan sebelum tidur pasien biasa menonton televisi
terlebih dahulu, sebelum jam 10 sudah tidur dan bangun jam 6 pagi

4
Tidur siang : Nenek pasien mengatakan pasien tidak pernah tidur siang
c. Mandi : Pasien mengatakan sehari mandi cuma 1 kali
d. Aktifitas bermain : Pasien mengatakan kadang suka bermain dengan teman-
temannya yaitu bermain sepak bola dan kadang bersepeda, akan tetapi
pasien akan merasa cepat lelah ketika sedang bermain dengan teman
temanya
e. Eliminasi : Pasien mengatakan buang air kencingnya sering dan dengan
jumlah yang banyak kurang lebih 6x/hari, untuk BAB pasien mengatakan
kadang 2 hari sekali

VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


a. Diagnosis medis : Thalasemia
b. Tindakan operasi : Tidak ada
c. Status nutrisi :
Kebutuhan nutrisi perhari berdasarkan berat badan
= 1500 Kkal + (20 x (BB-20))
= 1500 Kkal + (20 x (32-20))
= 1500 Kkal + (20 x 12)
= 1500 Kkal + 240
= 1640 kalori
IMT
= BB/TB²(m)
= 32/1,29²
= 19,27
Indeks masa tubuh an.M dala rentang normal
d. Status cairan :
= 1500 ml + (20 x (BB-20))
= 1500 ml + (20 x (32-20))
= 1500 ml + (20 x 12)
= 1500 ml + 240
= 1640 ml/hari
Balance cairan

5
Input : 250+1000+650+30 = 1930 ml
1. Transfusi 250 ml
2. NaCl 1000 ml
3. Minum 650 ml
4. Obat sirup oxopect 30ml
Output : 640 + 900 + 224 = 1764
IWL : (30-usia) x BB = (30-10) x 32 = 640 cc/24jam
BAK : ± 900 ml/24 jam
Air metabolisme = 7 ml x 32 = 224 cc
BC = input-output
= 1930-1764
= +166 cc/24 jam
e. Obat-obatan :
Asam Folat 1x 5 mg
Vit E 1x100 IU
Vit C 1x100 mg
2 kolf darah (250 cc)
Oxopect sirup 3 x 2 sendok takar 5ml
f. Aktifitas : nenek pasien mengatakan saat bermain kadang an.M cepat merasa
lelah dan sering tiba tiba duduk untuk beristirahat
g. Tindakan keperawatan : Pemberian obat oral, memonitor Tanda tanda vital
h. Hasil laboratorium :
Tanggal 21 Oktober 2020, Jam 08.44
Darah rutin Hasil Satuan Nilai rujukan
Leukosit 11,5 x 10³/ul 3,8-10,6
Eritrosit 4,31 x 10^6/ul 4,4-5,9
Hemoglobin 10,8 gr/dl 13,2-17,3
Hematokrit 30,5 % 40-52
MCV 70,8 N 82-98
MCH 25,1 Pq 27-32
MCHC 35,4 % 32-37
Trombosit 391 x 10³/ul 150-400

6
Tanggal 22 Oktober 2020, Jam 08.19
Darah rutin Hasil Satuan Nilai rujukan
Leukosit 12,35 x 10³/ul 3,8-10,6
Eritrosit 5,98 x 10^6/ul 4,4-5,9
Hemoglobin 15,8 gr/dl 13,2-17,3
Hematokrit 43,1 % 40-52
MCV 72,1 N 82-98
MCH 26,1 Pq 27-32
MCHC 36,2 % 32-37
Trombosit 341 x 10³/ul 150-400

i. Hasil rontgen : Tidak ada


j. Data tambahan : Tidak ada

IX. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum : Cukup, sadar penuh
b. TB/BB : 129 cm/32 kg
c. Lingkar kepala : 32 cm
d. Mata : konjungtiva anemis, sklera mata an-ikterik
e. Hidung : hidung simetris, tidak ada lesi, tampak sedikit ada kotoran, tidak
ada polip hidung, hidung terlihat kecil dan pesek.
f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada lesi, ada karies gigi di bagian gigi
bawah depan.
g. Telinga : telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, telinga tampak
sedikit kotor
h. Tengkuk : tidak ada lesi
i. Dada (paru-paru) : pengembangan dada kanan dan kiri sama, tidak ada ictus
cordis, terdengar suara sonor, terdengar suara ronkhi di paru kanan
j. Jantung : suara pekak saat diperkusi, tidak ada pembesaran jantung
k. Perut : terdengar suara timpani, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran perut,
tidak ada nyeri tekan, bising usus 12x/menit
l. Punggung : tidak ada lesi, teraba vokal fremitus
m. Genetalia : tidak terkaji
n. Ekstremitas : tidak ada lesi, terpasang infus di tangan sebelah kiri
Kekuatan otot Nilai

7
Kaki kiri 5
Kaki kanan 5
Tangan kiri 5
Tangan kanan 5

o. Kulit : tidak ada lesi, kulit terlihat sedikit berwarna keabuan


p. Tanda vital :
S =35,9˚c
N = 90 x/menit
RR = 24 x/menit
SpO2 = 96%

X. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


a. Kemandirian dan bergaul : nenek pasien mengatakan bahwa an.M
merupakan anak yang sedikit manja karena mungkin anak terakhir, sering
minta disuapin. An.M termasuk anak yang pendian apalagi jika ada orang
baru, an M akan diam saja dan melihat.
b. Motorik halus : an. M sudah bisa menulis dengan rapi, sudah bisa menirukan
gambar/pola yang rumit
c. Kognitif dan bahasa : an. M sudah lancar menggunakan bahasa indonesia
tetapi kadang masih bercampur dengan bahasa sunda karena bahasa sehari
hari menggunakan bahasa sunda. An.M bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan dan sesuai.
d. Motorik kasar : an.M biasa berlari bermain sepak bola bersama temannya
namun cepat lelah.

XI. INFORMASI LAIN


Tidak ada informasi tambahan lainnya.

XII. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


An.M setiap bulannya (kadang 3 minggu) selalu datang untuk kontrol dan rawat
inap untuk tambah darah. An M sudah menderita sejak umur 8 tahun dan
awalnya dirawat di rumah sakit karena deman dan diare berkepanjangan.

8
9
XIII. ANALISIS DATA
N DATA (DS/DO) ETIOLOGI PROBLEM
O
1. DS : pasien mengatakan badannya Penurunan konsentrasi hemoglobin Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
terasa lemas
DO :- pasien terlihat pucat
- Hb : 10,8 gr/dl
- Konjungtiva anemis

2. DS: pasien mengatakan jika batuknya Hipersekresi jalan nafas Bersihan jalan nafas tidak efektif
sudah 3 hari,
DO : terdengar suara ronkhi
Pasien terlihat beberapa kali
batuk saat di periksa

3. DS : pasien mengatakan badannya Ketidakseimbangan antara suplai dan Intoleransi aktivitas


terasa lemas kebutuhan oksigen
Pasien mengatakan akan cepat
lelah jika sedang beraktifitas
DO : pasien tampak pucat
- HB 10,8 gr/dl
- konjungtiva anemis
- hematocrit rendah: 30,5 %

10
XIV. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi hb
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Hipersekresi jalan nafas

XV. INTERVENSI

11
No Waktu No Dx SLKI SIKI Paraf
1 Rabu, 21 Oktober 1 Setelah dilakukan tindakan Pemberian produk darah Keke, Rini,
2020 keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi Atika
Jam 13.00 masalah pasien dapat berkurang, 1. Cek kembali instruksi dokter
ditandai dengan kriteria hasil 2. Dapatkan riwayat tranfusi pasien
Perfusi perifer 3. Cek kembali pasien dengan benar,
Indikator ER tipe darah, jumlah unit, dam waktu
1. Pengisian kapiler 5 kadaluarsa
2. Warna kulit pucat 5
3. Kelemahan otot 5 Terapeutik
4. Akral 5 1. Instruksikan pasien mengenai
5. Turgor kulit 5
tanda dan gejala reaksi terhadap
tranfusi (gatal, pusing, nafas
pendek, atau nyeri dada)
2. Monitor tanda tanda vital
3. Monitor adanya reaksi tranfusi
4. Monitor dan atur jumlah aliran
selama tranfusi
5. Dokumentasikan waktu tranfusi
Kolaborasi

12
1. Berikan saline ketika selesai
tranfusi
2. Utamakan sistem pemberian
dengan cairan isotonik saline
(NaCl)
3. Berikan transfusi sesuai intruksi
dokter

2 Rabu, 21 Oktober 02 Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi Desy, Haflah


2020 keperawatan selama 1x24 jam Observasi
Jam 16.00 diharapkan masalah pasien dapat 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
berkurang, ditandai dengan kriteria yang mengakibatkan kelelahan
hasil 2. Monitor kelelahan fisik dan
Toleransi Aktivitas emosional
Indikator ER 3. Monitor pola tidur dan jam tidur
1. Keluhan lelah 5 4. Monitor lokasi dan
2. Warna kulit 5
3. Frekuensi napas 5 ketidaknyamanan selama
4. Saturasi oksigen 5 melakukan aktivitas
5. Kemudahan dalam 5
Terapeutik
melakukan aktivitas

13
sehari hari 1. Berikan aktivitas distraksi yang
6. Dispnea setelah 5 menyenangkan
beraktivitas 2. Sediakan lingkungan yang nyaman
Edukasi
1. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
2. Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
2. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian oksigen jika sesak
nafas atau kelelahan tidak
berkurang
3 Rabu, 21 Oktober 03 Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif Sukma,
2020 keperawatan selama 1x24 jam Observasi Erma

14
Jam 14.00 diharapkan masalah pasien dapat 1. Identifikasi kemampuan batuk
berkurang, ditandai dengan kriteria 2. Monitor adanya retensi sputum
hasil 3. Monitor tanda dan gejala infeksi
Bersihan jalan napas saluran napas
Indikator ER 4. Monitor input dan output cairan
1. Batuk efektif 5 Terapeutik
2. Frekuensi napas 5
3. Pola napas 5 1. Atur posisi semi fowler atau
4. Gelisah 5 fowler
2. Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif
2. Anjurkan tarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan) selama 8
detik
3. Anjurkan mengulangi tarik napas

15
dalam hingga 3 kali
4. Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas dalam
yang ke 3
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
ekspektoran untuk mengencerkan
dan mengeluarkan dahak

XVI. IMPLEMENTASI

16
No Waktu No DX Impelementasi Evaluasi formatif Paraf
1 Rabu, 21 Melaukan identifikasi terhadap tanda dan Ds : nenek pasien mengatakan sudah Erma
oktober 2020 gejala thalasemia waktunya untuk kontrol dan melakukan
09.00 transfusi
Do : pasien terlihat lemah, pucat, Hb
10,8 gr/dl, warna kulit coklat keabu
abuan
2 09.10 Mengecek TTV dan antropometri Ds : pasien mengatakan tidak merasa Haflah
pusing ataupun panas
Do : S : 35,6°C
SpO2 : 97%
RR : 24x/menit
N : 113x/menit
3 11.35 Melakukan pemasangan infus dengan Ds : pasien mengatakan mau dipasang Keke
transfusi set dan memberikan cairan infus sekarang
isotonik saline (NaCl 0,9%) 20 tpm Do : pasien terlihat meringis kesakitan
makro ketika dipasang infus
4 14.00 1 Mengecek kembali instruksi dari dokter Ds : - Keke
untuk pemberian produk darah Do : instruksi pemberian darah padad
pasien adalah 2 kolf (250 cc/1 kolf) dan

17
1 kolf habis dalam 4 jam, jeda 1 jam
dalam tranfusi kedua
5 14.20 Mengecek kembali pasien dengan benar, Ds : nenek pasien mengatakan golongan Keke
tipe darah, jumlah unit. darah an.M adalah O
Do : kantong darah tertulis atas nama
an.M, golongan darah O+, 250cc
6 14.25 Menginstruksikan pasien mengenai tanda Ds : nenek pasien mengatakan tranfusi Rini
dan gejala reaksi terhadap transfusi sebelumnya tidak pernah ada reaksi saat
(misal gatal, pusing, nafas pendek, atau transfusi
nyeri dada) Do : pasien dan nenek terlihat
kooperatif
7 14.30 Memberikan transfusi darah Ds : pasien mengatakan tranfusinya Atika
jangan terlalu lambat karena bisa macet
Do : tranfusi masuk 1 kantong (250cc)
dengan 26 tpm
8 15.00 Memonitor tanda tanda vital saat Ds : pasien mengatakan tidak gatal dan Keke
pemberian produk darah tidak merasa sesak nafas, tidak demam
Do : S : 36,6°C
SpO2 : 97%
RR : 23x/menit

18
N : 109x/menit
9 15.05 1 Memonitor adanya reaksi tranfusi Ds : pasien mengatakan tidak gatal dan Atika
tidak merasa sesak nafas, tidak demam
Do : pada tubuh pasien tidak ada
kemerahan ataupun reaksi alergi
lainnya
10 18.30 1 Memberikan saline (NaCl 0,9%) setelah Ds : - Keke
selesai tranfusi Do : memberikan cairan infus NaCl
0,9% dengan 20 tpm
Pasien terlihat duduk dengan nyaman
dan bermain hp
11 18.45 Mendokumentasikan waktu pemberian Ds : - Keke
transfusi darah Do :
12 16.00 2 Memonitor kelelahan fisik saat dan Ds : pasien mengatakan kadang merasa Atika
setelah aktivitas lelah bahkan sesak nafas setelah
bermain bola atau yang lainnya
Do : pasien terlihat pucat, telapak
tangan terlihat pucat, tidak ada sesak
nafas
13 15.00 2 Mengukur tanda tanda vital dan saturasi Ds : pasien mengatakan tidak ada sesak Rini
oksigen dan demam

19
Do : S : 36,6°C
SpO2 : 97%
RR : 23x/menit
N : 109x/menit
14 16.05 2 Menganjurkan pasien untuk membatasi Ds : nenek pasien mengatakan an.M Rini
aktivitas jika sudah bersama temannya kadang
sampai lupa waktu.
Pasien mengatakan iya akan membatasi
kegiatan bermain
Do : pasien terlihat senyum senyum dan
mengangguk
15 16.10 2 Menganjurkan pasien untuk beristirahat Ds : pasien mengatakan biasanya juga Atika
sejenak setelah melakukan aktivitas duduk sebentar untuk mengurangi cape
Do : pasien terlihat kooperatif
16 16.13 2 Menganjurkan pasien untuk melakukan Ds : pasien mengatakan iya dan sudah Rini
nafas dalam dan bernafas secara perlahan pernah melakukan nafas dalam saat
saat merasa sesak/lelah setelah sesak atau kelelahan
beraktivitas Do : pasien terlihat paham dan mengerti
saat dijelaskan dan mengangguk.
17 15.15 3 Mengidentifikasi kemampuan batuk Ds : pasien mengatakan batuknya biasa Keke

20
pasien dan kadang masih menelan dahaknya
Do : pasien terlihat mempraktekkan
batuknya dan batuk pasien bukan batuk
efektif
18 15.25 3 Mengajarkan batuk efektif kepada pasien Ds : pasien mengatakan akan Atika
- Menganjurkan pasien tarik nafas mempraktekkannya besok lagi
dalam selama 4 detik, dan ditahan Do : pasien terlihat mempraktekkanya
selama 2 detik kemudian namun terlihat kesulitan, nafas tidak
keluarkan dari mulut teratur dan masih kesulitan
- Menganjurkan pasien tarik nafas
dalam hingga 3x dan langsung
dibatukkan dengan kuat setelah
tarik nafas dalam yang ketiga
19 13.00 3 Memberikan obat ekspektoran sesuai Ds : nenek pasien mengatakan batuknya Keke
dengan instruksi dari dokter (oxopect berdahak karena suka makan makanan
sirup 3 x 2 sendok takar 5ml) yang tidak jelas
Do : nenek pasien paham instruksi
untuk memberikan obatnya 3x sehari
dengan 2 sendok takar ukuran 5ml
20 19.00 1 Mengecek kembali pasien dengan benar, Ds : nenek pasien mengatakan iya Rini

21
tipe darah, jumlah unit, dan waktu Do : kantong darah tertulis atas nama
kadaluarsa an.M, golongan darah O+, 250cc
21 19.30 1 Memberikan tranfusi darah kedua Ds : pasien mengatakan tranfusinya Atika
jangan terlalu lambat karena bisa macet
Do : tranfusi masuk 1 kantong (250cc)
dengan 26 tpm tidak macet, pasien
terlihat tidur nyaman.
22 20.00 1 Memonitor tanda tanda vital saat Ds : nenek pasien mengatakan cucunya Atika dan
pemberian produk darah sudah baikan, dari tadi bermain dengan Rini
teman sebelahnya, tidak demam
Do : S : 36,1°C
RR : 22x/menit
N : 93x/menit
SpO2 : 98%
23 19.35 1 Memonitor adanya reaksi transfusi Ds : nenek pasien mengatakan an.M Atika dan
dari tadi tidak mengeluh gatal dan tidak Rini
demam
Do : pada tubuh pasien terlihat tidak
ada kemerahan ataupun reaksi alergi
lainnya

22
24 19.30 1 Memonitor dan mengatur jumlah aliran Ds : - Rini
selama tranfusi (26 tpm selama 4 jam Do : tranfusi berjalan 1 kantong (250cc)
dengan 250 cc) dengan 26 tpm tidak macet
25 1 Memberikan saline (NaCl 0,9%) setelah Ds : - Atika
selesai tranfusi Do : memberikan cairan infus NaCl
0,9% dengan 20 tpm, infus lancar
Pasien terlihat tidur dengan nyaman
26 1 Mendokumentasikan waktu transfusi Ds : - Atika dan
Do : mulai tranfusi kedua jam Rini
Selesai jam
27 Kamis/22 2 Mengecek tanda tanda vital pasien dan Ds : pasien mengatakan sudah sehat dan Sukma
Oktober 2020 saturasi oksigen ingin pulang
08.00 Do : S : 36,3°C
RR : 25x/menit
N : 98x/menit
SpO2 : 98%
28 08.05 2 Mengobservasi tanda tanda kelelahan Ds : nenek pasien mengatakan dari tadi Sukma
pada pasien bermain berlari lari dengan temannya
sehingga nafasnya cepat dan
berkeringat

23
Do : RR : 25x/menit N : 98x/menit,
pasien terlihat berkeringat dan rambut
sedikit lepek karena keringat, nafas
terlihat masih sedikit cepat, tidak ada
sianosis, akral hangat
29 08.45 2 Menganjurkan pasien untuk beristirahat Ds : nenek pasien mengatakan an.M Desy
sejenak setelah melakukan aktivitas jika sudah bersama temannya kadang
khususnya setelah bermain sampai lupa waktu. Pasien mengatakan
iya akan membatasi bermain yang
membuat cape agar tidak terlalu lelah
Do : pasien terlihat senyum senyum dan
mengangguk
30 08.50 3 Menganjurkan pasien untuk meminum Ds : nenek pasien mengatakan akan Sukma
obat ekspektoran secara rutin selalu mengingatkan dan akan
membantu dalam pemberian obat
Do : pasien dan keluarga terlihat paham
dan kooperatif
31 09.10 1 Menganjurkan pasien untuk membatasi Ds : nenek pasien mengatakan kadang Desy
asupan makanan yang mengandung zat an.M susah untuk makan dan an.M
besi seperti daging, hati, kacang paling suka dengan daging dan telor

24
kacangan, teh (dapat menghambat Do : keluarga pasien paham dan
absorpsi pada zat besi), tahu, sereal, kooperatif dalam berdiskusi dan
semangka, bayam dan brokoli. menjawab pertanyaan
32 09.15 1 Menganjurkan pasien banyak Ds : pasien mengatakan lebih enak Desy
mengkonsumsi vitamin c misalnya pada makan jajan yang ada dipinggir jalan,
buah jeruk (untuk meningkatkan absorpsi nenek pasien mengatakan an.M susah
zat besi), vitamin e misalnya kecambah makan buah.
dan gandum Do : keluarga pasien paham dan
kooperatif dalam berdiskusi dan
menjawab pertanyaan
33 09.30 1 Menganjurkam pasien untuk meminum Ds : pasien mengatakan akan meminum Desy
obat yang diberikan oleh dokter obatnya nanti setelah makan
Asam Folat 1x 5 mg Do : pasien terlihat nyaman, dan nenek
Vit E 1x 100 IU pasien menggangguk mengatakan akan
Vit C 1x100 mg membantu pasien membatu meminum
obat
34 09.35 1 Mengobservasi turgor kulit, akral, Ds : pasien mengatakan sudah ingin Sukma
pengisian kapiler, warna kulit. pulang karena sudah sehat
Do : pasien terlihat segar setelah mandi,
turgor kulit lembab kembali < 3 detik,

25
CRT < 3 detik, warna kulit coklat keabu
abuan, akral hangat.
35 10.30 1 Melepas infus Ds : pasien mengatakan tidak sakit saat Sukma
dilepas infusnya
Do : pasien terlihat sedikit meringis saat
dilepas infusnya, pasien duduk sendiri
tanpa ditemani neneknya

XVII. EVALUASI
No Waktu No DX Evaluasi Paraf
Rabu, 20 oktober 1 S : Pasien mengatakan badannya masih lemas Keke
2020 O : - pasien pucat dan terlihat lemah
13.30 S : 35,6°C
SpO2 : 97%
RR : 24x/menit
N : 113x/menit
Hb : 10,8 gr/dl
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi
Indikator IR ER
1. Pengisian kapiler 3 5

26
2. Warna kulit pucat 3 5
3. Kelemahan otot 4 5
4. Akral 3 5
5. Turgor kulit 4 5

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian transfusi
- Dokumentasikan waktu transfusi
- Berikan saline ketika selesai transfusi
Rabu, 20 oktober 2 S : nenek pasien mengatakan cucunya jika setelah lari merasa kelelahan dan Keke
2020 kadang sesak nafas, pasien mengatakan sekarang sedang tidak sesak
13.35 O : - pasien terlihat duduk tenang melihat temannya bermain,
35,6°C
SpO2 : 97%
RR : 24x/menit
N : 113x/menit
A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
Indikator IR ER
1. Keluhan lelah 4 5
2. Warna kulit 3 5

27
3. Frekuensi napas 3 5
4. Saturasi oksigen 4 5
5. Kemudahan dalam 4 5
melakukan aktivitas
sehari hari
6. Dispnea setelah 4 5
beraktivitas

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Anjurkan pasien untuk membatasi aktivitas
- Anjurkan pasien untuk beristirahat saat setelah melakukan aktifitas
Rabu, 20 oktober 3 S : Pasien mengatakan masih batuk, nenek pasien mengatakan kalau malam Keke
2020 batuknya semakin berat
13.40 O : - pasien kadang terlihat sedadng abtuk, terdengar suara ronkhi
RR : 25x/menit
A : Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi
Indikator IR ER
1. Batuk efektif 3 5
2. Frekuensi napas 3 5
3. Pola napas 4 5
4. Gelisah 4 5

28
P : lanjutkan intervensi
- Ajarkan batuk efektif
- Kolaborasi pemberian obat ekspektoran
Rabu, 20 oktober 1 S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak terlalu lemas Atika
2020 O : - pasien sudah tidak terlalu pucat dan tidak terlihat terlalu lemas, transfusi
19.30 kedua sedang berjalan masuk 26 tpm
S : 36,1°C
RR : 22x/menit
N : 93x/menit
SpO2 : 98%
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi
Indikator IR ER
1. Pengisian kapiler 4 5
2. Warna kulit pucat 4 5
3. Kelemahan otot 4 5
4. Akral 4 5
5. Turgor kulit 4 5

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV

29
- Atur jumlah dan tetesan transfusi
- Berikan saline ketika selesai transfusi
- Cek hb setelah tranfusi
Rabu, 20 oktober 2 S : Pasien mengatakan sudah tidak terlalu lemas, tidak ada sesak nafas, dan Rini
2020 nenek pasien mengatakan dari tadi hanya duduk dan tiduran bermain hp
19.35 O : terlihat nafas pasien teratur, wajah tidak terlalu pucar
S : 36,1°C
RR : 22x/menit
N : 93x/menit
SpO2 : 98%
A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
Indikator IR ER
1. Keluhan lelah 5 5
2. Warna kulit 4 5
3. Frekuensi napas 4 5
4. Saturasi oksigen 5 5
5. Kemudahan dalam 4 5
melakukan
aktivitas sehari
hari
6. Dispnea setelah 4 5

30
beraktivitas

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Anjurkan pasien untuk membatasi aktivitas
- Anjurkan pasien untuk beristirahat saat setelah melakukan aktifitas
Rabu, 20 oktober S : Pasien mengatakan masih batuk Atika
2020 O : - pasien terlihat batuk kadang kadang, saat batuk pasien menutup
19.45 mulutnya, pasien tidak terlihat gelisah
RR : 22x/menit
N : 93x/menit
SpO2 : 98%

A : Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi


Indikator IR ER
1. Batuk efektif 4 5
2. Frekuensi napas 4 5
3. Pola napas 3 5
4. Gelisah 5 5

P : Lanjutkan intervensi

31
- Ajarkan batuk efektif
- Kolaborasi pemberian obat ekspektoran
Kamis, 22 oktober 1 S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak lemas Desy
2020 O : - Pasien terlihat segar dan tidak lemas
Jam 10.00 Hb = 15
S : 36,3°C, RR : 25x/menit, N : 98x/menit, SpO2 : 98%
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer teratasi
Indikator IR ER
1. Pengisian kapiler 5 5
2. Warna kulit pucat 5 5
3. Kelemahan otot 5 5
4. Akral 5 5
5. Turgor kulit 5 5

P : Hentikan intervensi
Kamis, 22 2 S : Pasien mengatakan tidak lemas, tidak merasa sesak dan mengataka ingin Desy
Oktober 2020 pulang dilepas infusnya
Jam 10.05 O : pasien terlihat bercanda dengan teman sebelah nya, tidak terlihat sesak,
terlihat nyaman
S : 36,3°C, RR : 25x/menit, N : 98x/menit, SpO2 : 98%
A : Masalah intoleransi aktivitas sudah teratasi

32
Indikator IR ER
1. Keluhan lelah 5 5
2. Warna kulit 5 5
3. Frekuensi napas 5 5
4. Saturasi oksigen 5 5
5. Kemudahan dalam 5 5
melakukan aktivitas
sehari hari
6. Dispnea setelah 5 5
beraktivitas

P : Hentikan intervensi
Kamis, 22 oktober 3 S : nenek pasien mengatakan an.M masih batuk tapi tidak seperti semalem Sukma
2020 yang terus terusan batuk
Jam 10.10 O : - Pasien terlihat nyaman, saat bermain dengan temannya terlihat kadang
batuk
S : 36,3°C, RR : 25x/menit, N : 98x/menit, SpO2 : 98%
A : Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi
Indikator IR ER
1. Batuk efektif 4 5
2. Frekuensi napas 5 5
3. Pola napas 5 5
4. Gelisah 5 5

33
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien untuk menghabiskan obat ekspektoran sampai batuk
sembuh
- Anjurkan keluarga untuk membawa ke pelayanan terdekat jika batuk
tidak sembuh atau semakin parah >3 minggu

34

Anda mungkin juga menyukai