Dedi
UIN Sutan Syarif Kasim Riau
Email: dedi878@gmai.com
Abstrak
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara, sebab 78% dari dana APBN berasal dari pajak.
Sumber pajak yang jumlahnya besar ini berada di tangan penduduk muslim. Sementara penduduk muslim
di Indonesia berjumlah sekitar 87% dari total penduduk. tetapi dalam pemasukan pajak tidak berbanding
lurus dengan banyaknya jumlah penduduk muslim yang ada. Hal ini mungkin saja disebabkan penduduk
muslim enggan membayar pajak, karena telah ada kewajiban zakat dalam agama Islam. Dalam Islam
kewajiban zakat memiliki makna yang sangat fundamental. Selain berkaitan erat dengan aspek ketuhanan,
zakat juga erat kaitannya dengan aspek sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan.
Ada anggapan bahwa umat Islam di Indonesia yang membayar zakat seolah-olah terkena pengeluaran
berganda, selain membayar pajak juga membayar zakat dari penghasilan yang diperolehnya. Padahal, sampai
saat ini sebenarnya masih terjadi perdebatan di kalangan ahli agama mengenai boleh tidaknya menganggap
pajak yang telah dibayarkan sebagai pembayaran zakat. Berdasarkan konteks tersebut maka timbullah sebuah
pertanyaan, bagaimanakah pandangan ahli fiqh tentang zakat sebagai pengurang pajak? Oleh karena itu,
penulis ingin membahas dalam tulisan ini.
Kata Kunci: Pajak, Zakat
206 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk Teori Beban Umum
kemakmuran rakyat. Gaji Inayah berpendapat Teori ini didasarkan bahwa merupakan hak
bahwa pajak adalah kewajibab untuk membayar Allah sebagai pemberi nikmat untuk membebankan
tunai yang ditentukan oleh pemerintah atau kepada hamba-Nya apa yang dikehendakinya,
pejabat berwenang yang bersifat mengikat tanpa baik kewajiban badani maupun harta, untuk
adanya imbalan tertentu. Ketentuan pemerintah melaksanakan kewajibannya dan tanda syukur
ini sesuai dengan kemampuan sipemilik harta atas nikmatnya. Dan untuk menguji siapa yang
dan dialokasikan untuk mencukupi kebutuhan paling baik amalnya diantara mereka dan untuk
pangan secara umum dan untuk memenuhi menguji apa yang ada di dalam hati mereka.
tuntutan politik keuangan bagi pemerintah. Karena sesungguhnya manusia tidak ditakdirkan
Allah untuk bermain-main dan dibiarkan sesuka
PEMBAHASAN hatinya. Harta kekayaan adalah rizki dari Allah
Asas Teori Wajib Pajak Dan Zakat untuk manusia sebagai anugerah dan nikmat
Para filosof abad ke-19 berpendapat, bahwa darinya. Dan setelah memperoleh nikmat itu, ia
pajak diwajibkan atas dasar hubungan timbal harus mengeluarkan sebagian rizkinya itu dengan
balik negara dengan masyarakat. Menurut para tujuan meninggikan rahmat Allah, dan menolong
pendukung teori timbal balik, perjanjian ilmiah saudara-saudaranya sesama hamba Allah, sebagai
yang kokoh antara negara dengan pembayar tanda syukur atas segala nikmat yang diberikan
pajak mengemukakan berbagai aliran. Mirabau kepadanya (Yusuf Qardhawi, 1987).
berpendapat bahwa pajak adalah pembayaran di Teori Persaudaraan
muka yang dilakukan oleh seseorang terhadap
Masyarakat Islam ibarat satu bangunan
perlindungan sekelompok manusia. Adam Smith
yang kokoh dan kuat, yang satu menunjang
menyatakan bahwa pajak adalah perjanjian
yang lainnya.Ia adalah satu keluarga,saling tolong
berbentuk pembayaran jasa atas pekerjaan.
menolong dan saling menjaga satu sama lainnya,
Montesque dan Hobes berpendapat bahwa pajak
bahkan ia bagaikan satu jasad, bila satu keluarga
adalah perjanjian berbentuk jaminan keamanan.
menderita, maka semuanya menderita.
Teori Kedaulatan Negara
Teori ini mempunyai pandangan, bahwa negara
()اﳌﺴﻠﻢ أﺧﻮ اﳌﺴﻠﻢ ﻻ ﻳﻈﻠﻤﻪ وﻻ ﻳﺴﻠﻤﻪ
melakukan fungsinya untuk melayani kebutuhan Dalil Al-Quran Tentang Zakat dan Pajak
masyarakat, tidak untuk kepentingan pribadi. Dalam Al-qur’an terdapat pada surat An-
Untuk melaksanakan fungsinya negara memerlukan Nisa ayat 29:
pembiayaan, oleh karena itu negara punya hak untuk
mewajibkan penduduknya atas dasar kedaulatan ِﻞ َ ﻳَﺎ أَﱡﻳـ َﻬﺎ اﻟﱠﺬ
ِ ِﻳﻦ آَﻣﻨُﻮا ﻻ ﺗَْﺄ ُﻛﻠُﻮا أَْﻣ َﻮاﻟَ ُﻜ ْﻢ َﺑـْﻴـﻨَ ُﻜ ْﻢ ﺑِﺎﻟْﺒَﺎﻃ
menanggung pembiayaan itu sesuai dengan tingkat Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
kemampuan masing-masing warganya. saling memakan harta sesamamu dengan cara yang
batil...
208 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
ditatapkan dalam Undang –[Undang tersebut,
َواﻟ ﱠﺰَﻛﺎ ِة َوَﻛﺎ َن ِﻋﻨْ َﺪ َرﺑﱢ ِﻪ َﻣ ْﺮ ِﺿﻴًّﺎ
kecuali hanya maerupakan pengembangan dari
Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada
apa yang telah ada, sesuai dengan perkembangan mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al
perekonomian di masa sekarang ini. Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar
janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi.
Kewajiban Zakat Sebelum Islam Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang
dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang
Zakat merupakan syari’at yang telah dibawa diridhai di sisi Tuhannya.
oleh para Rasul terdahulu, lalu dikuatkan lagi
Pelaksanaan zakat merupakan salah satu
dalam Syari’at Islam yang dibawa oleh Rasulullah
wahana untuk meratakan tingkat pendapatan
SAW. Makaa sebenarnya waktu syari’at Islam tidak
masyarakat, yang sejak umat-umat terdahulu sudah
hanya melarang tradisi lama yang bertentangan
dirasakan manfaatnya, terutama sekali golongan
dengannya, serta tidak semata-mata mengadakan
ekonomi lemah (fakir miskin). Maka Syari’at
peraturan baru, tetapi dapat pula melestariakan
Islam melestarikannya dengan menyempurnakan
syafa’atnya lama yang sangat bermanfaat terhadap
syari’at-syari’atnya, sesuai dengan tuntunan situasi
kehidupan umat Islam misalnya shalat, zakat,
dan kondisi yang dialami oleh masyarakat Islam.
puasa, haji dan beberapa bentuk muamalah,
Maka kewajiban zakat mengandung unsur ibadah
misalnya jual-beli, sewa menyewa dan sebagainya.
murni (mahda) dan unsur sosial atau ibadah
Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan umum (‘aammah atau ghairu mahdha).
bahwa zakat merupakan salah satu syari’at umat-
Tetapi penentuan permulaan diwajibkannya
umat terdahulu, misalnya:
zakat dalam Islam,terdapat yang saling berbeda di
Pertama, oleh Nabi Ibrahim. Sebagaimana antara para Fuqaha.
dalam Al-Qur’an berbunyi:
Pendapat pertama mengatakan bahwa
ْ َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ُﻫ ْﻢ أَﺋِ ﱠﻤ ًﺔ َﻳـ ْﻬ ُﺪو َن ﺑِﺄَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ َوأَ ْو َﺣْﻴـﻨَﺎ إِﻟَﻴْﻬ
ِﻢ zakat itu diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah.
Pendapat ini dikemukakan oleh Muhammad
اﻟﺼﻼ ِة َوإِﻳﺘَ َﺎء اﻟ ﱠﺰَﻛﺎ ِة َوَﻛﺎﻧُﻮا ات َوإِﻗَﺎ َم ﱠ َْ ﻓ ِْﻌ َﻞ
ِ اﳋْﻴـ َﺮ bin Ismail Ash Shan’aaniy, Muhammad Al-
َ ﻟَﻨَﺎ َﻋﺎﺑِﺪ
ِﻳﻦ Khudhari dan Abdul Wahhab Khallaf dengan
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai mengemukakan beberapa alasan sebagai berikut:
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk Sebelum hijrah ke Madinah, para Ulama sepakat
dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan
kepada, mereka mengerjakan kebajikan, bahwa tidak pernah ada suatu kewajiban yang
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan harus dilakukan oleh hartawan Muslim berupa
hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.
(Al-Anbiya: 73). zakat dari hartanya. Sebelum tahun kedua
Hijriyah, tidak sedikit orang-orang yang tergolong
Kedua, oleh Nabi Ismail dalam Al-Qur’an
kaya maupun miskin, namun ketika hanya
Surat Maryam ayat 54-55 berbunyi:
merupakan kerelaan hati para pemberi infaq.
210 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
jalannya pemerintahan melindungi kerajaan di seluruh wilayah pemerintahan islam. Maka
serta pahlawan-pahlawan yang berjasa terhadap itulah yang dimaksudkan oleh Ad-Dainury bahwa
kerajaan. Khalifah Umar yang mula-mula menerapkan
Istilah pajak dalam islam, baru dikenal pada sistem perpajakan yang sama dengan sistem yang
tahun sembilan Hijriyah menurut pendapat pernah berlaku di kerajaan Persia.
yang kuat, meskipun ada pendapat yang lemah Persamaan Zakat dan Pajak
mengatakan bahwa tahun kedelapan Hijriyah.
Pertama, Unsur Paksaan
Ketika nabi masih hidup, wajib pajak baru
terbatas pada orang-orang Dzimmi dan Ahlul Seorang muslim yang memiliki harta
Kitab yang ditaklukkan dalam peperangan. yang telah memenuhi persyaratan zakat, juga
Penarikan pajak ini, dilatarbelakangi oleh melalaikan atau tidak mau menunaikannya,
turunnya perintah dalam Al-Quran Surat At- penguasa yang diwakili oleh para petugas zakat,
Taubah ayat 29 yang berbunyi : wajib memaksanya. Dengan firman Allah dalam
QS Al-Taubah: 103:
اﻵﺧ ِﺮ َ ﻗَﺎﺗِﻠُﻮا اﻟﱠﺬ
ِ ِﻳﻦ ﻻ ُﻳـ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن ﺑِﺎﻟﻠﱠ ِﻪ َوﻻ ﺑِﺎﻟَْﻴـ ْﻮِم
ﱢ
ِﻢ َِﺎ َو َﺻ ﱢﻞ ْ ِﻦ أَ ْﻣ َﻮاﳍ
ُ ِِﻢ َﺻ َﺪﻗَ ًﺔ ﺗُ َﻄﻬ
ْ ﱢﺮُﻫ ْﻢ َوُﺗـ َﺰﻛﻴﻬ ْ ُﺧ ْﺬ ﻣ
َ َوﻻ ﳛَُ ﱢﺮُﻣﻮ َن َﻣﺎ َﺣ ﱠﺮَم اﻟﻠﱠ ُﻪ َوَر ُﺳﻮﻟُُﻪ َوﻻ ﻳَﺪِﻳﻨُﻮ َن د
ِﻳﻦ
ٌ ِﻢ إِ ﱠن َﺻﻼﺗَ َﻚ َﺳ َﻜ ٌﻦ ﳍَُ ْﻢ َواﻟﻠﱠ ُﻪ َﲰِﻴ ٌﻊ َﻋﻠ
ِﻴﻢ ْ َﻋﻠَﻴْﻬ
اﳉ ْﺰﻳَ َﺔ َ ِﻦ اﻟﱠﺬ
َ َِﻳﻦ أُوﺗُﻮا اﻟْ ِﻜﺘ
ِ ْ ﺎب َﺣ ﱠﱴ ُﻳـ ْﻌ ُﻄﻮا َ اﳊ ﱢﻖ ﻣَْ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
ُ َﻋ ْﻦ ﻳَ ٍﺪ َوُﻫ ْﻢ َﺻﺎﻏ
ِﺮو َن dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha
mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan mendengar lagi Maha mengetahui.
oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama
dengan agama yang benar (agama Allah), (Yaitu Pada sebuah riwayat Abu Daud dikemukakan
orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada
mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan bahwa banyak orang yang mengingkari kewajiban
patuh sedang mereka dalam Keadaan tunduk. zakat di zaman Abu Bakar al- Shidiq, beliau
Kewajiban zakat dalam islam dengan dasar mengatakan: Demi Allah, saya akan memerangi
ayat tersebut, dikembangkan oleh Khalifah orang-orang yang memisahkan kewajiban shalat
Umar bin Khatab dengan mewajibkan seluruh dengan kewajiban zakat. Sesungguhnya zakat itu
penduduk yang tunduk dibawah kekuasaan hak yang terkait dengan harta. Demi Allah, jika
pemerintah islam. Lalu hasil penarikan pajak itu mereka menolak mengeluarkan zakat untuk yang
digunakannya untuk memberikan gaji kepada biasa mereka tunaikan kepada Rasulullah SAW.,
pejabat pemerintah dan serdadunya. Hal ini pasti aku akan memeranginya, karena penolakkan
dilakukan oleh khalifah setelah Kerajaan Persia tersebut.Bagi seseorang yang telah termasuk dalam
ditaklukkan oleh tentara islam, maka disanalah kategori wajib pajak, dapat dikenakan tindakkan
beliau mempelajari sistem perpajakan yang tegas oleh Negara, baik secara langsung maupun
telah berlaku di negeri itu. Lalu diterapkannya tidak langsung.
212 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 276 Ketiga, Subyek zakat adalah orang kaya. Hal
sebagai berikut: ini dibuktikan bahwayang harus membayar zakat
adalah orang yang hartanya telah mencapai nishab.
َﺎت َواﷲُ ﻻ ُﳛ ﱡ
ِﺐ ﳝَْ َﺤ ُﻖ اﷲُ اﻟ ﱢﺮﺑَﺎ َوُﻳـ ْﺮِﰊ ﱠ
ِ اﻟﺼ َﺪﻗ Sedangkan pajaknampaknya tidak pandang bulu,
ُﻛ ﱠﻞ َﻛ ﱠﻔﺎ ٍر أَﺛِﻴ ٍﻢ semua warga negara baik kaya maupun miskin
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan
harus bayar pajak.Terutama pajak konsumsi, yaitu
sedekah, dan Allah tidak menyukai Setiap orang PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Setiap orang yang
yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
membeli suatubarang, secara otomatis sebenarnya
Zakat adalah ibadah yang diwajibkan dia telah membayar pajak, karena harga yang
kepada umat sebagai tanda bersyukur kepada dibayarnya itusudah termasuk PPN.
Allah dan mendekatkan diri kepadanya. Zakat Ke e m p a t , Se c a r a t e g a s , A l - Qu r’ a n
ketentuannya dari Allah dan Rasulnya, yaitu menyatakan bahwa zakat hanyadiperuntukkan
penentuan nishabnya dan penyalurannya. Zakat bagi depatan golongan mustahik, yaitu fakir,
adalah kewajiban yang bersifat permanent, terus- miskin, amil zakat, muallaf, riqob,gharimin,
menerus berjalan bersama hidup di atas bumi ini. ibnu sabil, dan fisabilillah (Q.S. At-Taubah: 60).
Wajib pajak berhubungan dengan perintah Adapun peruntukan pajak adalah sangattergantung
(penguasa) dan adakalanya orang menghindar dari situasi dan kondisi negara pada saat itu. Suatu saat
kewajiban membayar pajak, kecuali orang yang digunakan untuk membanguninfrastruktur, lain
benar-benar sadar sebagai warga Negara. Pos-pos waktu untuk program pendidikan, atau untuk
pengeluaran zakat, sudah dijelaskan dalam Al- membayar pokok dan bunga pinjaman.
Qur’an dan kemudian diikuti oleh amal perbuatan Kelima, dari aspek pemanfaatan. Menurut
Rasulullah dan para sahabatnya. Maksud dan tujuan agama Islam, zakat harus disalurkan secaralangsung
zakat mengandung pembinaan spritual dan moral kepada yang berhak (yaitu delapan asnaf mustahik),
yang lebih tinggi dari maksud dan tujuan pajak. tidak boleh ditahan-tahan terlalu lama.Sedangkan
Meskipun pajak dan zakat memiliki titik pajak, secara konsep dan praktek, pemanfaatannya
singgung yang sama, yaitu kewajiban yang adalah secara tidak langsung. Jadipembayar pajak
mengikat, dan kekuasaan yang menekan, namun tidak bisa menuntut pemerintah untuk segera
di antara keduanya terdapat perbedaan penting, menggunakannya untuk kepentinganrakyat,
yaitu (Mahjuddin, 2008: 189) tetapi tergantung pada mekanisme yang ada di
Pertama, Bahwa zakat itu adalah ibadah, dan pemerintahan (pemerintah dan DPR).
pajak adalah kewajiban kepada negara. Keenam, Agama Islam sudah mengatur
Kedua, Dari aspek kewajiban. Zakat hanya secara rinci tentang tarif zakat, danhal tersebut
diwajibkan bagi umat Islam, sedangkan umatyang sudah baku, tidak bisa diubah-ubah. Sedangkan
beragama lain tidak terkena kewajiban zakat. tarif pajak bisa diubah disesuaikandengan kondisi.
Sedangkan pajak, wajib bagi setiap warganegara, Ketujuh, Zakat adalah memberikan sebagian
baik yang beragama Islam maupun lainnya. harta menurut kadar yang ditentukan oleh
214 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
pendapatnya bahwa “zakat adalah kewajiban syariah dan menempati fungsinya yang utama
agama dan pajak adalah kewajiban terhadap dalam menegakkan solidaritas social .atas dasar
negara”. Kedua, Dr. Hasan Turobi, Sudan itu ulama berpendapat bahwa zakat tidak boleh
dengan pendapatnya bahwa pajak tidak wajib di pergunakan untuk membangun jembatan ,
bahkan haram. Ketiga, adalah pendapat yang perbaikan jalan dan yang lainnya. Maka untuk
menyamakan pajak dengan zakat yaitu Masdar membiayai kepentingan umum dibolehkan
F. Masudi yang mengatakan bahwa zakat adalah adanya ketentuan pajak bagi kaum muslim.
roh dan pajak adalah badannya. Ketiga, Kaidah-kaidah hukum syara’.
Beberapa ulama berpendapat bahwa dalam Dengan menggunakan kaidah yang berlandaskan
harta kekayaan ada kewajiban lain selain zakat. nash (yaitu Al-Qur’an dan Sunnah), pajak
Dalilnya adalah surat Al-Baqarah ayat 177, surat bukan hanya dibolehkan, tetapi juga diwajibkan
Al-An’am ayat 141, surat Al-Ma’un ayat 4-7, p e m u n g u t a n n y a u n t u k m e re a l i s a s i k a n
surat Al-Maidah ayat 2, surat Al-Isra’ ayat 26, kepentingan umat dan negara, apabila sumber
surat An-Nisa’ ayat 36, surat al-Balad ayat11- penerimaan lain tidak mencukupi.
18. Jalan tengah dari dua perbedaan pendapat Keempat. Jihad atas harta dan tuntutannya
ini adalah bahwa kewajiban atas harta yang yang besar. Islam mewajibkan kepada umatnya
wajib adalah zakat, namun jika datang kondisi untuk berjihad di jalan Allah dengan harta
yang menghendaki adanya keperluan tambahan jiwa. Salah bentuk jihad dengan harta yang
(darurah), maka aka nada kewajiban tambahan diperintahkan adalah kewajiban lain di luar zakat.
lain berupa pajak (dharibah). Pendapat ini Kelima, Kerugian dibalas dengan
misalnya dikemukakan oleh Qadhi Abu Bakar keuntungan. Dana yang diperoleh dari zakat
Ibn al-Aarabi, Imam Malik, Imam Qurtubi, Imam dipergunakan untuk membiayai segala keperluan
Syatibi, Mahmud Syaltut (Gusfahmi, 2007: 181). negara yang manfaatnya kembali kepada seluruh
Ada 5 alasan yang membolehkan kewajiban rakyat.
pajak di samping pembayaran zakat yang harus di Menurut Masdar Farid Ma’udi, proses
laksanakan kaum muslim, yaitu: kemanunggalan roh zakat kedalam badan pajak
Pertama, Jaminan/ solidaritas sosial sudah barang tentu harus terjadi, pertama kali
merupakan suatu kewajiban. Pajak merupakan dari komitmen pribadi-pribadi mukmin sebagai
sumber pembiayaan bagi kebutuhan social oleh pembayar pajak. Yakni apabila selama ini pajak
karena itu, apabila dana zakat tidak mencukupi hanya ditunaikan semata-mata hanya untuk
untuk pemenuhan kebutuhan social tersebut, memenuhi keharusan (keterpaksaan)sekular kepada
maka dibolehkan adanya pungutan-pungutan di negara, maka kini dengan komitmen itu, pajak
luar zakat seperti pajak. diniati sebagai ibadah memenuhi perintah Allah
Kedua, Sasaran zakat itu terbatas, sedangkan untuk menolong sesama dan menegakkan keadilan
pembiayaan banyak sekali. Zakat harus di semesta. Dalam bahasa syari’atnya, komitmen itu
gunakan pada sasaran yang di tentukan oleh terjadi dengan cara meniatkan zakat ke dalam
216 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
Sedangkan zakat itu dikeluarkan hanya bagi pada proporsinya. Dengan begitu akan tercipta
orang Islam dan diberikan kepada hanya orang kedamaian dan kesejahteraan warga Negara
Islam juga. Sebab, zakat adalah kewajiban sebagai Indonesia yang tidak membeda-bedakan hak dan
orang muslim. Sedangkan pajak, tidak hanya kewajiban, serta tetap menjaga kerukunan hidup
terbatas pada umat muslim saja, tapi melihat bermasyarakat dan beragama.
kebijakan Negara mengatur pajak dalam undang-
undang yang telah ditentukan. Melihat beberapa DAFTAR PUSTAKA
perbedaan diatas, akhirnya muncul beberapa
Ahmad, Amrullah. (1999). Strategi Dakwah di
problem dalam pengeluaran zakat dan pajak.
Tengah Era reformasi menuju Indonesia Baru
Dimana memang hal itu menjadikan iri beberapa
dalam memasuki Abad 21. Bandung: SMF
golongan, entah itu dari golongan muslim sendiri,
Dakwah IAIN Sunan Gunung Jati.
atau pun non muslim yang menjadi warga Negara
Indonesia. problem tersebut membuat beberapa Ahmad, Zainal Abidin. (1979). Dasar-Dasar
fuqoha’ memberikan beberapa keputusan. dari Ekonomi Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
semua pendapat tersebut, pada intinya mereka Al-Bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Isma’il.
hanya ingin meringankan beban orang muslim. (t.th). Shahih al-Bukhari. Semarang: Usaha
Karena memang ketika orang muslim diwajibkan Keluarga.
membayar zakat yang memang menjadi kewajiban,
Gusfahmi (2007). Pajak Menurut Syari’ah. Jakarta:
mereka juga diwajibkan membayar pajak, karena
PT Raja Grafindo Persada.
mereka merupakan warga Negara Indonesia.
sedangkan warga non muslim, karena mereka Hafidhuddin, Didin. (2002). Zakat Dalam
tidak ada kewajiban membayar zakat, maka Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani
mereka hanya diwajibkan membayar pajak. Press.
Namun peraturan tetaplah peraturan. Semua
Hasan, M. Ali. (2006). Zakat dan Infak Salah
yang telah diatur dalam undang-undang haruslah
Satu Mengatasi Problema Sosial di Indonesia.
dipatuhi oleh seluruh warga Indonesia. Begitupun
Jakarta: Kencana.
zakat, yang memang telah diatur oleh Allah
dalam Al-Qur’an, maka juga harus ditaati oleh Ilyas, Wirawan B. & Burton, Richard. (2007).
seluruh pemeluk agama Islam. Bukankah Allah Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
sudah memberikan keringanan (rukhsah) kepada Inayah, Gazi. (1995). al-Iqtishad al-Islami az-Zakah
delapan golongan yang berhak menerima zakat, wa ad-dharibah. Terjemah oleh Zainuddin
maka mereka tidak diwajibkan membayar zakat, Adnan dan Nailul Falah. Yogyakarta: Tiara
selama mereka tidak melanggar syari’at agama Wacana.
Islam yang membuat mereka harus mengeluarkan
Mas’udi, Masdar Farid. (2002). Agama Keadilan:
zakat. Maka sebagai warga Negara Indonesia yang
Risalah Zakat (Pajak) Dalam Islam. Jakarta:
baik, dan sebagai muslim yang taat, wajiblah bagi
P3M.
kita untuk mentaati dan menjalani semua sesuai
218 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017