Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Ihsan Putra Mahendra

Nim : 1192060057

Semester :3B

Prodi : Pendidikan Biologi

Dosen : Dr. Isop Syafe’I, M,Ag

RESUME BAB 1

Pengertian Akhlak

Perbuatan yang tertanam dalam jiwa, sehingga menjadi sebuah kepribadian yang
dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran yang timbul tanpa adanya suatu unsur paksaan atau
tekanan dari orang lain dan dilakukan dengan penuh kesungguhan tanpa adanya suatu sandiwara
kemudian dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharap pamrih. Ibnu Msikawaih mengatakan
bahwa akhlak adalah hal hal nafs kondisi jiwa yang timbul darinya berbagai macam sifat, baik
ataupun buruk. Ketika keadaan jiwa tersebut melahirkan sebuah tingkah laku buruk, maka
dipastikan akhlaknya adalah sayyi’ah, namun bila memunculkan darinya berbagai macam sifat
baik maka akhlaknya adalah hasanah

Ibnu Miskawaih dan para filusuf muslim lainnnya, menekankan akan urgensinya
berakhlak mulia agar dapat meraih keutamaan (fadhilah). Keutamaan sebagaimana yang
dimaksud adalah kondisi kejiwaan yang dapat melahirkan perbuatan-perbuatan bijak secara
ringan, suka rela tanpa ada unsur paksaan. Bahwa sebenarnya keutamaan itu merupakan sifat
pertengahan diantara dua sikap tercela. Di samping itu, menurut Ibn Miskawaih semua itu
haruslah berlandaskan kepada syari’at yang telah banyak mengatur dan menjelaskannya. Karena
hanya dengan inilah manusia akan mencapai keutamaan dan melahirkan kebahagiaan

Dalam menjelaskan kebahagiaan, Ibn Miskawaih memulainya dengan menjelaskan al-khair


(kebaikan), karena menurutnya al-khair merupakan bagian penting dari kebahagiaan. Ia
mendefinisikan al-khair dengan suatu keadaan dimana seseorang sampai pada batas akhir
kesempurnaan wujud. Dalam artian bahwa kebahagiaan tersebut bergantung dalam sifat-sifat
terpuji manusia yang mengantarkannya menuju derajat mulia. Sebab dengan hanya sifat-sifat
tersebut manusia mampu mencapai derajat kesempurnaan wujud

Daftar Pustaka

[ CITATION Sya17 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai