Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wisnu Rakai Wisesa

NPM : 1913041047

MK : Drama Indonesia

Catatan Kritis Hasil Presentasi

1. Margaretha Sitompul

Intrinsik

a. Judul : “Perempuan di Titik Nol” Karya Nawal El-Saadawi Oleh Diana Punarwati
b. Tema : Tema dari monolog ini adalah keberanian seorang wanita menjalani liku-liku
kehidupannya sebagai seorang wanita.
c. Alur : Maju
d. Tokoh : Firdaus
e. Latar : Latar tempat Penjara
f. Amanat : Amanat dari monolog ini adalah kita harus menjadi orang yang berani
menanggung risiko atas kesalahan apa pun yang telah kita perbuat, kita harus menjadi
orang yang bertanggung jawab terhadap sikap dan tingkah laku kita.
g. Gaya Bahasa : Hiperbola

Ekstrinsik

a. Nilai : Sosial dan Budaya

2. Susi Yana

Intrinsik

a. Judul : “Perempuan di Titik Nol” Karya Nawal El-Saadawi Oleh Diana Punarwati
b. Tema : Tema dari monolog ini adalah keberanian.
c. Alur : Mundur
d. Tokoh dan Penokohan : Firdaus (B
berani dan mudah purus asa, Ayah Firdaus ( kasar dan tidak berkeperimanusiaan,
Paman Firdaus (terhormat dan bejat)
e. Latar : Latar tempat Penjara
Amanat : Dalam monolog drama tersebut mengajarkan kita untuk berani menanggung
resiko atas perbuatan yang telah kita lakukan, dan juga berani menentang apabila
adanya kebohongan-kebohongan yang terjadi. Dalam monolog tersebut juga dapat
kita ambil pesan tersirat baha kita tidak boleh terlalu percaya terhadap orang lain ,
apalagi yang baru kita kenal karena mereka belum tentu baik seperti yang kita lihat
sekilas.

f. Gaya Bahasa : Hiperbola

Ekstrinsik

a. Nilai : Sosial, Budaya, dan keberanian

3. Annisa Safritri

Intrinsik

a. Judul : “Perempuan di Titik Nol” Karya Nawal El-Saadawi Oleh Diana Punarwati
b. Tema : keberanian seorang wanita
c. Alur : Mundur
Tokoh dan Penokohan : Firdaus (berani, pesimis), Ayah (yang bodoh, pelit, tidak
menyayangi keluarga, dan kasar), Ibu (pelit dan tidak penyayang), tuan Mahmud
(kasar, tidak berperikemanusiaan, penuduh).
d. Latar : Latar tempat Penjara
e. Sudut Pandang : Orang Pertama
f. Amanat : Amanat dari drama monolog ini adalah kita harus berani mengungkapkan
sesuatu yang mengganggu pikiran kita. Selain itu sebagai orang tua, sudah seharusnya
bertanggung jawab terhadap kehidupan anak, harus mengasihi, bukan malah di kasari,
di pukul atau bahkan dijual. Dan kita harus menjunjung tinggi kemanusiaan, tidak
seharusnya kita melakukan hal-hal yang yang tidak beradap terhadap sesama manusia.

Ekstrinsik

a. Nilai : Sosial dan Moral


4. Siti Mutoharoh

Intrinsik

g. Judul : “Perempuan di Titik Nol” Karya Nawal El-Saadawi Oleh Diana Punarwati
h. Tema : perempuan yang memperjuangkan harga diri dan haknya.
i. Alur : Mundur
j. Tokoh dan Penokohan : Firdaus (berani), Ayah Firdaus (bodoh dan miskin)
k. Latar : Latar tempat Penjara
l. Amanat : Amanat dalam drama monolog “Perempuan Di Titik Nol” adalah
keberanian seorang perempuan untuk mengungkapkan kebenaran, mendapatkan hak,
dan keberanian tokoh Firdaus untuk memanggung hukuman atas perbuatannya yang
membuat dia menjalani hukuman mati. Melalui drama monolog tersebut kita
diajarkan untuk berani mengungkapkan kebenaran yang terjadi dikehidupan, sebagai
perempuan harus mampu melawan kebohongan. Selain itu, kita juga harus
bertanggung jawab atas perbuatan yang kita lakukan.
m. Gaya Bahasa : Hiperbola

Ekstrinsik

a. Nilai : Sosial, Moral, Estetika

5. Ayu Febriani

Intrinsik

a. Judul : “Perempuan di Titik Nol” Karya Nawal El-Saadawi Oleh Diana Punarwati.
b. Alur : Mundur
c. Tokoh dan Penokohan : Firdaus (berani, putus asa, pesimis), Ayah Firdaus (bodoh,
jahat dan miskin)
d. Latar : Latar tempat Penjara Qanatir
e. Amanat : Amanat dalam karya sastra ini adalah keberanian. Seorang wanita bernama
Firdaus yang berani mengungkapkan kebenaran dan berani menanggung risiko atas
perbuatan yang telah dilakukannya, yaitu membunuh germo. Firdaus yang melawan
rasa takut, rasa malu, dan melawan kebohongan-kebohongan yang terjadi di
sekelilingnya. Firdaus yang bersikukuh menantang dan melawan kekuatan dari orang-
orang yang telah merampas hak manusia untuk hidup, untuk bercinta dan menikmati
kebebasan yang nyata. Amanat yang lain yang terdapat dalam novel ini adalah jangan
terlalu mudah percaya kepada orang lain yang baru dikenal karena mereka belum
tentu baik, apalagi kita dengan mudahnya mau pergi dengan orang yang tidak dikenal.
f. Gaya Bahasa : Hiperbola

Ekstrinsik

b. Nilai : Sosial, budaya

Anda mungkin juga menyukai