Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya dunia penerbangan di Indonesia dalam beberapa
tahun belakangan ini memperlihatkan masih besarnya potensi bisnis yang ada
di industri ini. Setiap maskapai baik yang memiliki tujuan penerbangan ke
seluruh Nusantara maupun maskapai yang melayani rute-rute perintis terus
berpacu untuk dapat menjalankan dan mengoptimalkan roda bisnis mereka.

Saat ini tercatat lebih dari 20 maskapai yang beroperasi di Indonesia dan
setiap maskapai tersebut harus dapat melakukan pengambilan keputusan yang
tepat untuk pengembangan bisnis mereka di masa yang akan datang. Setiap
elemen yang ada pada maskapai saat ini seperti: logistik, operasi, penjualan,
persediaan, keuangan, akuntansi, pembelian, produksi dan sumber daya
manusia  harus dapat saling terhubung dan terintegrasi sehingga proses bisnis
maskapai tersebut dapat berjalan secara optimal.

II. ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi manajemen
bisnis yang memudahkan pengelolaan bisnis secara terintegrasi. Dewasa ini
perusahaan memperhitungkan ERP sebagai bagian penting dari suatu
organisasi. ERP mengintegrasikan berbagai sistem informasi di dalam
perusahaan. ERP mampu menyediakan informasi secara real-time tentang
proses bisnis inti perusahaan seperti produksi, order processing, dan inventory
management.

ERP memantau sumber  daya perusahaan seperti uang, bahan mentah,


kapasitas produksi, dan pegawai. ERP dipergunakan untuk mengelola status
komitmen bisnis yang dibuat misalnya customer orders, purchase orders, and
employee payroll. Dengan ERP data dapat dimasukkan ke dalam sistem dari
berbagai departemen (manufacturing, purchasing, sales, accounting, dsb.)

ERP mengelola data secara sentral sehingga hanya perlu sekali saja
memasukkan data untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh berbagai proses bisnis
lainnya. ERP melancarkan arus informasi yang berjalan lintas fungsi di dalam
organisasi sampai kepada hubungan dengan para stake holder di luar
perusahaan. Pada awalnya ERP berfokus untuk otomasi fungsi-fungsi back-
office misalnya seperti akuntasi dan keuangan, pembelian (pengadaan
procurement) dan pergudangan, logistik produksi dan perawatan, sales dan
distribusi, dan penggajian dan kepegawaian.

Kemudian fungsi front-office juga dimasukan ke dalam ERP seperti CRM


(Customer Relationship Management) dan SRM (Supplier Relationship
Management). Penerapan teknologi internet portal di dalam ERP
memungkinkan perusahaan melakukan berbagai ragam kolaborasi. Baik
kolaborasi antar pegawai di dalam perusahaan maupun kolaborasi perusahaan
dengan para rekan bisnisnya.

Perkembangan selanjutnya ERP juga memasukkan/mengintegrasikan


komponen BI (Business Intelligence) dan Management Cockpit. Dengan
komponen seperti itu maka ERP dapat menjadi satu solusi komplit untuk
menjawab kebutuhan sistem informasi yang terintegrasi bagi perusahaan.

ERP adalah software. Bisa berjalan sebagai aplikasi desktop, bisa juga
sebagai webapps (aplikasi web), dan biasanya punya aplikasi mobile juga
untuk smartphone. ERP atau Enterprise Resources Planner terdiri dari banyak
modul yang setiap modulnya terdiri dari ratusan fungsi, terkait proses bisnis
baik back office atau front office (operational application), yang keduanya
saling terkait baik secara proses juga data. Ada sangat banyak software yang
disebut ERP saat ini, antara lain :

1. SAP
2. Oracle
3. Microsoft Dyn 365 (dulu Dynamics Axapta)
4. Syspro
5. NetSuite
6. Sage ERP3X
7. Infor
8. iDempiere
9. Odoo
10. WebERP
11. Openbravo
12. ERPNext

Bedanya menggunakan ERP dengan menggunakan banyak aplikasi adalah :

1. Single Sign On (SSO)User. Dimana pada ERP kita hanya mengingat satu
user sendiri, yang akan digunakan diseluruh modul. Sedangkan jika
menggunakan aplikasi terpisah, besar kemungkinan usernya berbeda beda,
di walaupun dibuat sama pastinya otorisasi akan susah diset bersamaan,
pasti berbeda juga.

2. Integrasi dan Otomatisasi bisnis proses. ERP secara konstan akan


mengikat seluruh bisnis proses setiap bagian secara update, dan jika ada
bagian yang berubah maka otomatis flow system juga ikut berubah tanpa
susah payah di kembangkan ulang systemnya. Sedangkan jika
menggunakan aplikasi terpisah maka setiap perubahan di area tertentu
tidak akan berefek otomatis pada fungsi area (aplikasi) lain, sehingga
resiko terjadinya perbedaan bisnis proses sangat besar. Juga akan sangat
susah saat mengadaptasi perubahan bisnis.
3. Konsisten dan Standarisasi. Dalam ERP semua terstandarisasi, mulai
bisnis proses, data, dan platform software, semua sama dan saling terikat
sehingga tidak memungkinkan terjadi inkonsistensi proses, data dan
Teknologi. Sedangkan jika menggunakan multi aplikasi malah kebalikan.
Bisa jadi proses, data, dan platform berbeda satu sama lain, yang akan
sangat menyulitkan dan memakan biaya juga waktu hanya untuk membuat
semuanya berbicara satu platform.

ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan pengembangan dari


MRP II (Manufacturing Resource Planning), yang secara moledular dapat
menangani proses manufaktur, logistic, distribusi, persediaan (inventory),
pengapalan,  invoice  dan akuntansi perusahaan. Sehingga sistem ini dapat
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualiatas dan sumber daya manusia.
Sementara  MRP II merupakan pengembangan dari MRP (Material
Requirement Planning).

ERP banyak diterapkan di perusahaan seperti misalnya PT.


PERTAMINA. Definisi ERP menurut perusahaan ini adalah komoditas produk
atau software system untuk mencatat secara terintegrasi  proses produksi,
penjualan, dan seberapa banyak transaksi yang terjadi, hingga berapa suplai
yang dibutuhkan. Banyak produsen yang yang fokus pada sistem ERP, salah
satunya adalah SAP AG.

PT. PERTAMINA mulai tahun 2009 akan memakai versi mySAP ERP
atau sering disebut mySAP 2005 atau mySAP saja, setelah sebelumnya
memakai generasi SAP R/3. mySAP 2005 akan membantu perusahaan dalam
manajemen jalur suplai, manajemen hubungan dengan konsumen, manajemen
masa edar (life-cycle) produk, dan manajemen hubungan dengan penyuplai.
mySAP 2005 misalnya sebagai salah satu generasi dari SAP, akan melengkapi
solusi secara terintegrasi untuk analisis dan inteligen bisnis, termasuk
manajemen usaha strategis dan keuangan, operasi, dan analisis kekuatan kerja.

PT. PERTAMINA dengan lingkup bisnis yang luas dan besar,pasti


memerlukan sekali perangkat lunak yang membantu semua proses bisnisnya
secara terintegrasi. Itulah sebab dipilih mySAP. Namun sekali lagi
bahwa software ini hanyalah sekedar tool yang membantu perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, tetapi yang terpenting adalah proses bisnis yang
didefinisikan di dalam sistem dan orang yang menjalankan sistem tersebut.
Software ERP versi mySAP ini ditemukan oleh lima orang insinyur
mantan pekerja IBM, yaitu: Dietmar Hopp, Hans-Werner Hector, Hasso
Plattner, Klaus Tschira, dan Claus Wellenreuther. Itulah cerita yang bisa kita
rangkum dari Wikipedia.

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan


bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan
pelanggan seperti sistem untuk e-commerce, Customer Relationship
Management (MRP), e-government, dll.

Selain di PT.PERTAMINA, perusahaan lain yang menggunakan ERP


adalah PT.TELKOMSEL.  Sejak tahun 2002 , Telkomsel IT Enterprise Team
yang berlokasi di Bandung, telah menyiapkan pola dan bibit terbaik teknologi
yang dapat mengakomodasi semua permintaan pasar telekomunikasi di
Indonesia yang tumbuh dengan luarbiasa cepat. Sistem yang tersedia
diharapkan mampu mengimbangi pertumbuhan pelanggan baik fixed maupun
selular.

III. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA


PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (selanjutnya disebut TELKOM)
merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan
jaringan di wilayah Indonesia. Sebagai Perusahaan milik negara yang
sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai
oleh publik. Perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E.S (Telecommunication,
Information, Media, Edutainmet and Services) milik negara yang terbesar di
Indonesia, yaitu sebuah portfolio bisnis yang lebih lengkap mengikuti tren
perubahan bisnis global di masa datang.
Profil PT. Telekomunikasi Indonesia :

Era colonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan
pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh
Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan
jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia)
dengan Bogor (Buitenzorg).Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai
patokan hari lahir Telkom.

Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel
dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi


Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa
telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT
Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah
RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa
telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989,
ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi,
yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan


Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana


saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan
Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah
933 juta lembar saham.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan
deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.
Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat


sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002
terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (“Telkom


baru”) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

VISI dan MISI Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,


Information, Media, Edutainment, dan Services (TIMES) di kewasan regional.

Misi

 Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang


kompetitif.
 Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT


Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei
2012.

Corporate Culture   : The New Telkom Way

Basic Belief               : Always The Best

Core Values              : Solid, Speed, Smart

Key Behaviors          : Imagine, Focus, Action

STRATEGI PERUSAHAAN

Sasaran strategi kami untuk mencapai tujuan Perusahaan di tahun 2013


adalah improving market capitalization. Strategi kami terdiri dari:
 Directional strategy: sustainable competitive growth.
 Portfolio strategy: converged TIMES portfolio.
 Parenting strategy: strategic guidance.

BUDAYA PERUSAHAAN

Sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan


perubahan bisnis untuk mewujudkan cita- cita agar kami terus maju, dicintai
pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model
Perusahaan.

Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru perusahaan yang


disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya,
dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan
Dan Budaya Perusahaan (“AKBP”) Telkom Group. Secara lengkap Budaya
Perusahaan digambarkan sebagai berikut:

 Philosophy to be the Best: Always The Best adalah sebuah basic belief


untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Always the
Best memiliki esensi “Ihsan” yang dalam pengertian ini diterjemahkan
“terbaik”. Karyawan yang memiliki spirit Ihsan akan selalu memberikan
hasil kerja yang lebih baik dari yang seharusnya, sehingga sikap ihsan
secara otomatis akan dilandasi oleh hati yang ikhlas. Ketika setiap aktivitas
yang di lakukan adalah bentuk dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality Always the


Best menuntut setiap insan Telkom memiliki
integritas (integrity), antusiasme (enthusiasm), dan totalitas (totality).

 Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid,


Speed, Smart yang sekaligus menjadi core values atau great spirit.
 Practices to be the Winner : Imagine – Focus – Action Practices to be the
Winner dari The Telkom Way adalah IFA yakni Imagine, Focus,
Action sekaligus sebagai Key Behaviors.

Sistem ERP yang dipilih adalah SAP R/3 Enterprise. PT Telkom


menerapkan sistem ERP berbasis SAP dengan tujuan yang sama yaitu
meningkatkan integrasi antar unit – unit bisnis yang ada di dalam nya ( HR
finance, marketing dan finance ). ERP juga memungkinkan PT.Telkom untuk
melakukan penghematan dan perampingan jumlah karyawan sehingga
menghasilkan keuntungan berupa struktur yang lebih ramping , terintegrasi dan
responsif terhadap perubahan.

Berikut ini adalah beberapa alasan PT. Telkomsel memilih ERP


berbasis SAP R/3 Enterprise :

SAP R/3 Enterprise menawarkan “best price” , kemampuan yang handal,


dan memiliki catatan prestasi pada bisnis telekomunikasi.
Kebutuhan untuk mentransformasi PT Telkom menjadi operator kelas dunia
dengan sistem “benchmark” kelas dunia juga yang menawarkan
peningkatan kualitas pada infrastruktur IT yang sudah ada sebelumnya
dengan “zero defect process”.

Penerapan sistem :

Komite IT memilih Magnus Consulting dan Anderson Consulting sebagai


partner dalam implementasi sistem.
Project team dibentuk pada awal 2002 dan time line dibuat.
Total waktu pengembangan dan peralihan adalah 2 tahun dan project mulai
dapat berjalan pada pertengahan 2004
Untuk meningkatkan bandwith perasional perusahaan , pada bagian
pengendalian jarak jauh area – area di Indonesia Telkom menambahkan 1
GB fiber-optic Wide Area Network ( WAN ) backbone ( jaringan utama )
pada kantor – kantor cabang yang lebih kecil.

Kendala yang dihadapi pada saat tansisi sampai pada penerapan sistem :

Proses belajar yang berbeda – beda dari tiap cabang menuntut


dibentuknya tim pendampingan khusus yang bertugas mendampingi
cabang yang lambat perkembangannya.
Tenggat waktu untuk running system yang sangat pendek .

Keuntungan yang diperoleh PT Telkom :

Keuntungan yang utama adalah saat ini PT Telkom dapat


membuat forecastingdan estimasi dalam rangka analisa konsumen
dengan lebih akurat.
Integrasi yang lebih baik dengan pelanggan dan vendor.
Penerapan modul tambahan dari SAP yaitu SAP HR dan SAP Project
System , Telkom mampu membuat organisasi bisnisnya menjadi lebih
efisien dan dapat mengurangi jumlah karyawannnya yang diatas 3500
menjadi 2700 orang.
IMPLEMENTASI ERP DALAM PERUSAHAAN
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Disusun Oleh :

RISHA UMAINAH

1712120015

4AK-P03

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 93, Gedong Meneng, 35142, Telp. 0721-787214

BANDAR LAMPUNG

JANUARI 2019

Anda mungkin juga menyukai