Anda di halaman 1dari 15

H.

UJI ANALISA SARINGAN

1. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui persentase ukuran butiran tanah dan susunan butiran

tanah (gradasi) dari suatu jenis tanah yang tertahan di atas saringan

No.200.

2. Peralatan

a. Satu set saringan (sieve).

Gambar 3.H.1 Satu set saringan

b. Timbangandengan ketelitian 0.01 gram.

Gambar 3.H.2 Timbangan


c. Mesinpenggetar (sieve shaker).

Gambar 3.H.3 Mesin penggetar

d. Oven.

Gambar 3.H.4 Oven


3. Bahan

a. Sampel tanah yang telah dikeringkan sebanyak 500 gram.

Gambar 3.H.5 Sampel tanah

b. Air bersih.

Gambar 3.H.6 Air bersih


4. Prosedur Pengujian

a. Mengambil sampel tanah sebanyak 500 gram.

Gambar 3.H.7 Mengambil sampel

b. Cuci tanah di atas saringan No.200 sampai bersih, sehingga yang

tertinggal di atas saringan hanya merupakan partikel atau butiran

tanah kasar.

Gambar 3.H.8 Mencuci sampel tanah


c. Memasukkan ke dalam oven sisa tanah yang tertahan di atas saringan

No.200 selama 24 jam dengan suhu 104-110 °C.

Gambar 3.H.9 Mengoven sampel tanah

d. Setelah 24 jam, mengeluarkan sampel dan mendinginkannya.

Gambar 3.H.10 Mendinginkan sampel


e. Membersihkan masing-masing saringan beserta pan alas yang akan

digunakan. Menimbang masing-masing saringan lalu menyusunnya

sesuai dengan standar yang ada.

Gambar 3.H.11 Menimbang saringan

f. Meletakkan susunan saringan di atas mesin penggetar.

Gambar 3.H.12 Meletakkan saringan


g. Memasukkan sampel tanah ke dalam susunan yang paling atas.

Gambar 3.H.13 Memasukkan sampel tanah

h. Mengencangkan penjepit susunan saringan pada alat mesin penggetar.

Gambar 3.H.14 Mengencangkan penjepit saringan

i. Menghidupkan mesin penggetar kurang lebih selama 15 menit.

Gambar 3.H.15 Menghidupkan mesin penggetar


j. Setelah 15 menit, mematikan mesin penggetar dan mendiamkan

susunan saringan selama 5 menit agar debu-debu mengendap.

Gambar 3.H.16 Mendiamkan mesin penggetar

k. Menimbang masing-masing saringan beserta sampel tanah yang

tertahan di atas saringan.

Gambar 3.H.17 Menimbang sampel + saringan

l. Membersihkan saringan
5. Data hasil percobaan

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data :

Tabel 3.H.13 Data Hasil Percobaan

No. Saringan Wai (gr)


4 0
10 28,65
20 32,7
30 10,4
40 13,25
60 21,15
80 8,25
100 6,1
120 2,1
200 3,85
PAN 1,05
W total 127,5

dimana :

Wai = Berat tanah tertahan

WTotal = Jumlah seluruh tanah yang tertahan di atas saringan

6. Pengolahan Data

a.Persentase berat tertahan

Wai
Pi = Wtot x 100 %

0
Pi4 = x 100 % = 0%
127,5
28,65
Pi 10 = x 100 % = 22,4706%
127,5

32,7
Pi 20 = x 100 % = 25,6471%
127,5

10,4
Pi 30 = x 100 % = 8,1569%
127,5

13,25
Pi 40 = x 100 % = 10,3922%
127,5

21,15
Pi 60 = x 100 % = 16,5882%
127,5

8,25
Pi 80 = x 100 % = 6,4706%
127,5

6,1
Pi 100 = x 100 % = 4,7843%
127,5

2,1
Pi 120 = x 100 % = 1,6471%
127,5

3,85
Pi 200 = x 100 % = 3,0196%
127,5

1,05
PAN = x 100 % = 0,8235%
127,5

b. Persentase Komulatif Tertahan (Pkt)

Pkt = presentase berat tertahan

PKT 4 = 0%

PKT 10 = 0 + 22,4706 = 22,4706%

PKT 20 = 22,4706 + 25,6471 = 48,1177%

PKT 30 = 48,1177 + 8,1569 = 56,2746%

PKT 40 = 56,2746 +10,3922 = 66,6668%

PKT 60 = 66,6668 +16,5882 = 83,2550 %

PKT 80 = 83,2550 +6,4706 = 89,7256 %


PKT 100 = 89,7256 +4,7843 = 94,5099%

PKT 120 = 94,5099 +1,6471 = 96,1570 %

PKT 200 = 96,1570 +3,0196 = 99,1766 %

PAN = 99,1766 + 0,8234 = 100 %

c. Persentase Lolos Saringan (Pls)

Persentase lolos = 100 % - % Komulatif tertahan (Pi)

PLS 4 = 100% - 0% = 100%

PLS 10 = 100% - 22,4706% = 77,5294%

PLS 20 = 100% - 48,1177% = 51,8823%

PLS 30 = 100% - 56,2746% = 43,7254%

PLS 40 = 100% - 66,6668% = 33,3332%

PLS 60 = 100% - 83,2550 % = 16,7450%

PLS 80 = 100% - 89,7256 % = 10,2744%

PLS 100 = 100% - 94,5099% = 5,4901%

PLS 120 = 100% - 96,1570 % = 3,8430%

PLS 200 = 100% - 99,1766 % = 0,8234%

PAN = 100% - 100% = 0%

d. Interpolasi

D10 berada di persentase lolos saringan no. 200 dan no. 120

10−0,8234 D 10−0,075
=
3,8430−0,8234 0,125−0,075
D 10−0,075
3,0390 = 0,125−0,075 => D10 = 0,2270 mm

D30 berada di persentase lolos saringan no. 100 dan no. 80

30−5,4901 D30−0,15
=
10,2744−5,4901 0,18−0,15

D30−0,15
5,1230 = => D30 = 0,2883 mm
0,18−0,15

D60 berada di persentase lolos saringan no. 40 dan no. 30

60−33,3332 D60−0,425
=
43,7254−33,3332 0,60−0,425

D60−0,425
2,5660 = => D60 = 0,8741 mm
0,60−0,425

e. Koefisien Keseragaman (Cu) :

D 60
0,8741
Cu = D10 = 0,2270 = 3,8507

f. Koefisien Gradasi (Cc) :


2
( D30 ) 0,28832
Cc = D10 xD60 = 0,2270 x 0,8741 = 0,4189

Tabel 3.H.13. Hasil Perhitungan Uji Analisis Saringan


Persentase
Berat Persentase Persentase
Komulatif
No. Tertahan tertahan (Pi) Lolos (PLS)
(PKt)
Saringan (Wai)
(gram) (%) (%)
(%)
4 0 0 0 100
10 28,65 22,4706 22,4706 77,5294
20 32,7 25,6471 48,1177 51,8823
30 10,4 8,1569 56,2746 43,7254
40 13,25 10,3922 66,6668 33,3332
60 21,15 16,5882 83,2550 16,7450
80 8,25 6,4706 89,7256 10,2744
100 6,1 4,7843 94,5099 5,4901
120 2,1 1,6471 96,1570 3,8430
200 3,85 3,0196 99,1766 0,8234
PAN 1,05 0,8235 100 0

Grafik 3.H.1 Hubungan antara Nilai Persentase Lolos dan Diameter Butiran
GRAFIK ANALISIS SARINGAN
100
90
80
Persentase Lolos (%)

70
60
50
40
30
20
10
0
4,75 2,00 0,85 0,65 0,425 0,25 0,18 0,15 0,125 0,075
Diameter Butiran (mm)

7. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1) Dari perhitungan didapatkan nilai koefisien keseragaman (Cu) sebesar

3,5807 dan nilai koefisien gradasi (Cc) sebesar 0,4189.

2) Nilai koefisien gradasi yang sebesar 0,4189 menandakan bahwa

sampel tanah tersebut bergradasi kurang baik. Karena nilai Cc yang

dikatakan baik apabila berkisar antara 1 – 3.

3) Persentase tertahan terbesar terjadi pada saringan no. 40 yaitu sebesar

10,3920 % atau 13,25. Sehingga didapat kesimpulan bahwa tanah

tersebut tergolong tanah lempung.

Koefisien Gradasi (Cc)


Gradasi baik 1 < Cc < 3

Gradasi tidak 1 < Cc atau Cc >

baik 3

b. Saran

a. Untuk asisten, dalam melaksanakan praktikum uji analisa saringan

ini, sebaiknya menjelaskan tujuan dari percobaan ini.

b. Untuk teknisi laboratorium agar memperbaikai peralatan yang

sudah rusak. Dan mengganti peralatan yang tidak layak lagi

digunakan seperti pan yang banyak bolong.

c. Untuk praktikan selanjutnya, agar dalam praktikum dan ikutilah

instruksi dari assisten dosen.

Anda mungkin juga menyukai