Anda di halaman 1dari 35

TUGAS ELEMEN MESIN II

ANALISA SISTEM PENGEREMAN PADA


MOTOR HONDA CITY SPORT 1 125cc TAHUN
2008

Disusun Oleh :

Wahirom 2017-12-023

Gandhi Satriya Wiratama 2017-12-029

Dwiki Wirawan 2017-12-030

Fazar Herdiansyah Siregar 2017-12-034

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN JAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tugas : Analisa Sistem Pengereman Pada Motor Honda City Sport
1 125CC Tahun 2008

Waktu Pelaksanaan : 27 November 2019

Kelompok :3

Jurusan : S1-Teknik Mesin

Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa

Gandhi Satriya Wiratama Wahirom

Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa

Dwiki Wirawan Fazar Herdiansyah Siregar


Mengetahui
Dosen Mata Kuliah Elemen
Mesin II

Ir.Tony Syarief M.T.

Jakarta, 5 Januari 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah senantiasa
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan hasil tugas Elemen Mesin. Proyek Tugas Elemen Mesin ini disusun
untuk memenuhi sebagian persyaratan guna syarat kurikulum pada Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Industri STT-PLN JAKARTA

Elemen mesin merupakan mata kuliah jurusan teknik mesin, salah satu
materinya yang diberikan ialah rem. Makalah rem dirancang untuk digunakan
sebagai sarana dalam kegiatan belajar untuk mahasiswa jurusan teknik mesin
untuk menjadi seorang engineer yang ahli dalam bidangnya. Makalah ini memuat
ringkasan teori dari berbagai sumber yang disusun secara ringkas dan sistematis.

Saya menyadari bahwa proses penyusunan makalah yang ringkas dan


sistematis, merupakan pekerjaan yang tidak ringan. Demikian pula dalam teknik
penulisan dan tata bahasa tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Dari
kesadaran tersebut, saya sangat mengharapkan saran, kritik maupun masukan dari
pembaca dan pemakai makalah rem ini, guna penyempurnaan pada masa
mendatang.

Penghargaan yang setinggi-tinginya saya sampaikan kepada semua pihak


yang telah membantu tersusunnya makalah rem ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasaa memberikan limpahan rahmat, petunjuk dan bimbingan-Nya
terhadap setiap niat baik kita.

Jakarta, 5 Januari 2019


Hormat Kami

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................3
2.1 Pengertian Rem.............................................................................................3
2.2 Fungsi Rem...................................................................................................3
2.3 Prinsip Rem Sederhana................................................................................3
2.4 Rem Cakram.................................................................................................4
2.4.1 Definisi Rem Cakram...................................................................................4
2.4.2 Prinsip Kerja Rem Cakram..........................................................................5
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram (dibanding rem tromol)..............6
2.4.4 Komponen-komponen Rem Cakram...........................................................8
BAB III..........................................................................................................................13
PERHITUNGAN REM CAKRAM......................................................................................13
BAB IV..........................................................................................................................25
ANALISA......................................................................................................................25
BAB V...........................................................................................................................26
KESIMPULAN...............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................27

iii
DAFTAR GAMBAR

 Gambar 2.1 Skema Rem Cakram


 Gambar 2.2. Jangka pelengkung sebagai alat pelengkap untuk cabang
meluncurkan cakram dan cakram siap keatas
 Gambar 2.3 Cara kerja rem cakram hydraulic
 Gambar 2.4. Pengambangan konstruksi cakram
 Gambar 2.5. Prinsip kerja rem cakram
 Gambar 2.6 Rem Cakram dan Rem Tromol
 Gambar 2.7 Disc Brake atau Piringan
 Gambar 2.8 Kampas Rem
 Gambar 2.9 Brake Caliper
 Gambar 2.10 Piston
 Gambar 2.11 Piston Seal
 Gambar 2.12 Niple Bleed
 Gambar 2.13 Booster Rem
 Gambar 2.14 Selang Hidrolik
 Gambar 2.15 Disc Brake Oil Reservoir
 Gambar 3.1 Diagram Benda Bebas dan Titik Berat Sepeda Motor
 Gambar 3.2 Diagram Gaya Pada Tuas Rem Sepeda Motor

iv
DAFTAR TABEL

 Tabel 3.1 Spesifikasi Motor Honda CS One

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tugas elemen mesin merupakan salah satu latihan yang baik bagi mahasiswa
agar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya ke dalam bentuk suatu
analisis dari suatu peralatan. Selain untuk menambah wawasan mahasiswa, tugas ini
dapat menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam menguji keseriusannya
dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini.
Analisis merupakan salah satu dari tahapan perancangan. Proses ini bertujuan
untuk memperkirakan kondisi suatu alat atau mesin dengan menggunakan pemikiran
yang terstruktur dan perhitungan-perhitungan tertentu. Dengan menganalisis kita
dapat memperkirakan suatu mesin akan berjalan dengan baik atau tidak. Jika didapat
dari proses analisis bahwa suatu mesin tidak akan berjalan dengan baik maka akan
dapat ditentukan cara untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi, baik dengan
memperbaiki mesin tersebut atau mengganti bagian yang akan atau telah rusak, atau
cara apapun yang dapat menjadikan mesin tersebut berjalan sebagaimana mestinya.

Pada tugas elemen mesin II ini akan dihitung suatu alat yang berfungsi untuk
menghentikan poros atau benda yang mengalami gerakan yaitu rem. Sistem
pengereman (Brake System) adalah sebuah sistem mekanis yang berfungsi untuk
menghalangi suatu gerakan. Jika dilihat dari prinsip kerjanya, sistem pengereman
berlawanan dengan sistem kopling. Sistem kopling berfungsi untuk mentransmisikan
gerak antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan. Peranan rem sangat
penting dalam sebuah kontruksi kendaraan bermotor. Oleh karena itu, penulis
mengambil “Perhitungan Rem Tromol Analisa Sistem Pengereman Pada Motor
Honda City Sport 1 Tahun 2008” sebagai judul dari tugas elemen mesin II ini.
Dengan adanya tugas elemen mesin ini diharapkan kita dapat menganalisa sistem
pengeremaan yang terjadi pada kendaraan sepeda motor kemudian dapat
menyimpulkan hasil analisahnya sehingga dapat dimanfaatkan di kehidupan sehari
hari

1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahanyang
dijabarkan dalam identifikasi masalah berikut :

1. Bagaimana sistem kerja rem pada motor Pada Motor Honda City Sport 1
Tahun 2008
2. Bagaimana perancangan pengereman cakram Pada Motor Honda City Sport 1
Tahun 2008
3. Bagaimana analisa sistem pengereman Pada Motor Honda City Sport 1 Tahun
2008

1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui sistem kerja rem pada motor Pada Motor Honda City Sport
1 Tahun 2008
2. Untuk mengetahui analisa sistem pengereman Pada Motor Honda City Sport 1
Tahun 2008
3. perancangan pengereman cakram Pada Motor Honda City Sport 1 Tahun
2008

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh setelah menyelesaikan Tuga Elemen Mesin II ini
adalah :
1. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam merancang bentuk
sistem rem. Mengetahui system Pengereman dan Cara Kerja pada sepeda motor.
2. Meningkatkan keahlian dalam merancang system rem sepeda motor
3. Mengetahui dan dapat menghitung Life Time dari kendaraaan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Rem
Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan
untuk menurunkan laju sepeda motor atau memberhentikan laju sepeda motor secara
praktis menggunakan pedal atau tuas.
Umumnya, sistem rem sepeda motor diaktifkan melalui sebuah tuas rem yang
terletak pada kemudi motor. Namun, pada jenis motor tertentu seperti motor bebek
dan motor sport juga menggunakan pedal untuk mengaktifkan rem belakang.

Gambar 2.1 Skema Rem Cakram

2.2 Fungsi Rem


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan
ditempat yang menurun..
Berdasarkan fungsinya, rem dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
1. Jenis penahan.
2. Jenis penurunan.
3. Jenis penahan dan penurunan, rem ini melayani kedua fungsi penghentian muatan
dan mengatur kecepatan penurunan.

2.3 Prinsip Rem Sederhana


Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak
Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak
hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak)
untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya rem merubah energi kinetis kembali

3
menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar.
Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua obyek

2.4 Rem Cakram


2.1.1 Definisi Rem Cakram
Rem cakram adalah rem yang dioperasikan secara mekanis dengan memakai
kabel baja dan batang/tangkai secara hidrolist dengan memakai tekanan cairan.  Pada
rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram
(disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat
disc (plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar
bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya
bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang
digunakan adalah rem cakram hidrolis.
Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak
pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam
silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.
Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong
piston yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini
mendorong pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi pengereman.

Gambar 2.2. Gambar 2.3


2.4.
Jangka pelengkung sebagai alat Cara kerja rem cakram
Pengambangan
pelengkap untuk cabang hydraulic
konstruksi cakram
meluncurkan cakram dan cakram
siap keatas
4
2.1.2 Prinsip Kerja Rem Cakram
Rem cakram menggunakan fluida dalam prinsip kerjanya. Jika kita
menekan handle rem maka akan terjadi tekanan yang besar dalam silinder.
Fluida akan bergerak untuk menekan ke segala arah. Fluida menekan piston,
piston menekan pelat gesek sebelah kanan, maka pelat gesek akan menekan
cakram. Karena handle rem masih dalam keadaan tertekan maka tekanan
fluida masih tinggi, lalu caliper akan tertekan ke sebelah kanan karena terjadi
sliding pada braket. Sehingga pelat gesek sebelah kiri juga akan terdorong ke
kanan dan akan ikut menjepit cakram. Jadi dengan jepitan kedua pelat gesek
tersebut ke cakram maka akan menghentikan putaran poros roda, dan sistem
pengeremannya akan setimbang. Secara ringkas, cara kerja rem cakram akan
dijelaskan melalui urutan mekanisme seperti dibawah ini :
1. Tangan memberi gaya pada handle rem
2. Gaya menekan tuas rem
3. Seal menekan fluida (minyak rem)
4. Fluida menjadi bertekanan tinggi dan menekan ke segala arah
5. Fluida menekan piston
6. Piston menekan pelat gesek sebelah kanan
7. Pelat gesek sebelah kanan menekan cakram
8. Tuas rem masih ditekan sehingga tekanan fluida masih tinggi
9. Fluida makin banyak dan ruang fluida makin besar sehingga caliper
bergerak ke kanan.
10. Pelat gesek sebelah kiri juga terdorong ke kanan dan kut menjepit
cakram.
11. Roda berputar makin lambat hingga akhirnya berhenti.

Gambar 2.5. Prinsip kerja rem cakram

5
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram (dibanding rem tromol)

Gambar 2.6 Rem Cakram dan Rem Tromol


A. Kelebihan Rem Cakram
a) Rem cakram saat bekerja tidak akan menimbulkan bunyi
Tidak menimbulkan bunyi ketika rem cakram bekerja, hal ini
dikarenakan piringan atau cakram bekerja dalam keadaan terbuka atau
seluruh bagian dari piringan langsung bersinggungan dengan udara
sehingga proses pendinginan atau proses pembuangan panas yang
dihasilkan saat rem cakram bekerja menjadi lebih baik.
Berbeda dengan rem tromol yang proses bekerjanya tertutup oleh
tromol sehingga kanvas rem tidak akan mendapatkan pendinginan
langsung dengan udara sehingga proses pembuangan panas tidak akan
sebaik rem cakram.

Ketika terjadi panas yang berlebih maka akan menyebabkan


komponen kanvas menjadi cepat mengeras sehingga ketika digunakan
untuk melakukan pengereman dapat menimbulkan bunyi.
b) Penggantian pad rem lebih mudah
Pada rem cakram, komponen yang digunakan untuk pengereman
disebut dengan pad rem, sedangkan pada rem tromol disebut dengan
kanvas rem. Penggantian pad rem lebih mudah dibandingkan dengan
penggantian kanvas rem.

6
Hal ini disebabkan karena konstruksi dari rem cakram lebih
sederhana dibandingkan dengan rem tromol sehingga penggantian pad
rem menjadi lebih mudah.

Selain itu pada rem sepeda motor, untuk melihat keausan dari
pad rem lebih mudah dibandingkan dengan melihat keausan dari kanvas
rem, karena letak dari pad rem berada diluar tidak seperti pada kanvas
rem yang tertutup oleh tromol sehingga akan memudahkan untuk
melihat tingkat keausan pad rem dibandingkan dengan kanvas rem.
c) Gaya pengereman akan tetap konstan walaupun terkena air
Pada rem cakram, ketika kendaraan berjalan pada genangan air
dan piringan cakram terkena air maka gaya pengereman ketika rem
ditekan tidak akan berubah atau dengan lain tetap sama. Hal ini
disebabkan air yang berada pada piringan akan terlempar keluar karena
gaya sentrifugal dari putaran cakram.

Berbeda dengan rem tromol, bila kendaraan berjalan pada


genangan air dan air masuk ke dalam tromol maka hal ini dapat
menyebabkan terjadinya penurunan gaya pengereman karena air yang
masuk ke dalam tromol akan sulit untuk keluar dan akibatnya akan
mengganggu gaya pengereman.
d) Tidak ada bagian salah satu pad rem yang memiliki gaya yang lebih
besar
Keuntungan tidak ada bagian salah satu dari pad rem yang
memiliki gaya yang lebih besar maksudnya adalah pada rem cakram
tidak terdapat self energizing effect atau penambahan gaya pengereman.
Oleh sebab itu tidak akan ada salah satu roda yang memliki gaya
pengereman yang lebih besar, sehingga akan mengurangi resiko
terjadinya rod menarik ke salah satu arah, ke kiri atau ke kanan saat
dilakukan pengereman.
B. Kekurangan Rem Cakram
a) Membutuhkan tekanan ke pad rem yang besar
Tekanan yang dibutuhkan untuk menekan permukaan pad rem
harus besar disebabkan karena permukaan pad rem yang

7
bersinggungan dengan piringan  lebih kecil dan terbatas. Oleh karena
itu untuk menghasilkan pengereman yang baik maka dibutuhkan gaya
penngereman yang lebih besar.
b) Memerlukan penambahan komponen untuk memperbesar gaya
pengereman
Karena pada rem cakram memerlukan gaya pengereman yang
lebih besar maka untuk memperingan pengendara saat melakukan
pengereman maka pada kendaraan ditambahkan komponen boster rem.
Boster rem (brake booster) berfungsi untuk menambah gaya
pengereman sehingga akan memperingan pengendara saat melakukan
menginjak pedal rem.
2.1.4 Komponen-komponen Rem Cakram
Terdapat macam-macam komponen Rem Cakram yaitu sebagai berikut:

 Disc Brake atau Piringan

Gambar 2.7
Disc Brake atau
Piringan

Disc Brake atau biasa di sebut dengan piringan cakram menjadi salah
satu komponen rem cakram yang begitu penting keberadannya. Pasanya
komponen ini memiliki fungsi sebagai media penekanan oleh kampas rem
yang nantinya akan menimbulkan efek breaking. Komponen ini biasanya
terbuat dari material baja yang umumnya mampu menahan panas. Dan
untuk macamnya sendiri Disk Brake ada dua macam yaitu :
 Solid Disk
Jenis disc brake yang satu ini umumnya akan kita jumpai pada
kendaraan roda empat atau mobil. Dan biasanya jenis piringan ini
juga terbuat dari material baja yang memiliki ketahanan terhadap
panas dan gesekan lebih baik. Untuk bentuknya sendiri jenis ini
tidak banyak memiliki lubang karena bertrujuan untuk membuat
daya cengkram yang lebih kuat.
8
 Ventilated Disk

Sedangkan untuk kendaraan roda dua atau motor, biasanya


menggunakan jenis ini. Yang dimana sama-sama terbuat dari
material baja namun umumnya memiliki ukuran yang lebih tipis
dan memiliki beberapa lubang yang di fungsikan untuk membuat
piringan lebih cepat dingin dari panas yang di hasilkan karena
gesekan antara piringan dan kampas rem.

 Kampas Rem

Gambar 2.8
Kampas Rem

Selain piringan ada juga kampas rem yang dimana fungsi dari kampas
rem sendiri adalah sebagai penjepit atau penahan putaran piringan atau
disc brake saat motor dalam keadaan laju. Untuk bahan pembuatnya
sendiri kampas rem terdiri dari beberapa campuran bahan organik.
 Brake Caliper

Gambar 2.9
Brake Caliper

Sebenarnya fungsi dari brake caliper sendiri tidaklah jauh berbeda


dengan master siliner yang ada pada bagian dari rem tromol. Yang dimana
komponen rem cakram ini akan mengubah tekanan hidrolik yang didapat
dari piston menjadi energi gerak dalam bentuk tekanan. Dan pada
umumnya brake caliper terbagi menjadi dua jenis yaitu :
 Fixed Caliper
Untuk fixed caliper sendiri merupakan komponen yang
memiliki dua buah piston yang nantinya akan bergerak secara
9
berlawanan ketika bagian tersebut mendapatkan tekanan. Dan
gerakan gersebut nantinya akan menjepit kampas rem diantara dua
piston yang ada.
 Floating Caliper
Sementara floating caliper adalah komponen brake calpier yang
dubuat melayang dengan tujuan untuk bisa beregerak ke arah kanan
dan kiri. Tentunya hal ini di karenakan jenis ini hanya mempunyai
satu piston pada salah satu sisinya.
 Piston

Gambar 2.10
Piston

Tidak hanya mesin yang memiliki piston, ternyata ada juga komponen
rem cakram yang hampir serupa yakni Piston dengan bentuk tabung.
Secara umum posisi piston akan langsung bersentuhan dengan kampas rem
karena ketika adnya sebuah tekanan piston akan menekan kampas secara
merata.
 Piston Seal

Gambar 2.11
Piston Seal

Seperti namanya tentu saja komponen rem cakram yang satu ini
memiliki bentuk atau terbuat dari sebuah karet. Akan tetapi berbeda dari
karet pada umumnya, Piston Seal ini memiliki kemampuan sealing untuk

10
mencegah adanya kebocoran pada minyak rem yang terdapat pada brake
caliper.
 Nipple Bleed

Gambar 2.12
Niple Bleed

Karena mengandalkan sistem hidrolik, komponen rem cakram yang


tidak boleh tertinggal selanjutnya adalah Niple Bleed. Yang dimana fungsi
utama dari komponen yang satu ini yakni untuk membuat kandungan udara
yang tidak senagja terbawa pada sistem hidrolik.
 Booster Rem

Gambar 2.13
Booster Rem

Selanjutnya ada juga komponen bernama Booster Rem. Komponen ini


akan berfungsi untuk membantu meringankan daya tekan dari pedal rem
tanpa mengurangi daya pengereman. Bahkan dengan adanya booster rem
ini, daya tekan yang di dapat pun akan bisa di lipat gandakan sehingga
pengereman akan jauh lebih maksimal.
 Selang Hidrolik

Gambar 2.14
Selang Hidrolik

11
Komponen rem cakram yang juga tidak kalah pentingnya adalah
selang hidroaulik. Selang ini sedikit berbeda dari selang pada umumnya,
termasuk juga selang saluran bahan bakar. Hal ini karena seperti kita
ketahui sistem hidrolik sendiri memiliki daya tekan yang begitu besar,
sehingga tidak kualitas selang yang harus di gunakan tentu saja haruslah
selang yang mampu menahan tekanan. Maka dari itu umumnya selang
hidrolik sendiri terbuat dari  material baja.
 Disk Brake Oil Reservoir

Gambar 2.15
Disc Brake Oil
Reservoir

Dan komponen rem cakram pada kendaraan yang terakhir adalah


Reservoir yang mana merupakan sebuah tabung yang didalamnya
digunakan untuk menyimpan atau menampung cairan fluida atau minyak
rem cadangan. Dan biasanya komponen ini selalu menyatu dengan master
silinder.

12
BAB III

PERHITUNGAN REM CAKRAM

3.1 Data Spesifikasi


Spesifikasi Motor Honda City Sport 1

DIMENSI

Dimensi (P x L x T) 1.932 x 682 x 1.042 mm

Jarak sumbu Roda 1.251 mm

Jarak terendah ke tanah 130 mm

Berat kosong 114 kg

RANGKA

Rangka Twin Tube frame

Suspensi depan Teleskopik

Suspensi belakang Tunggal (Monoshock)

Ukuran Ban depan 70/90 – 17 M/C 38P

Ukuran Ban Belakang 80/90 – 17 M/C 44P

Rem depan Cakram hidrolik dengan piston ganda

Rem belakang Cakram tunggal, dengan piston belakang

MESIN

Tipe mesin 4 Langkah SOHC

Sistem pendinginan Radiator dengan kipas elektrik

Diameter x langkah 58 x 47,2 mm

Volume langkah 124,7 cc

Perbandingan kompresi 10,7 : 1

13
Daya maksimum 12,8 PS / 10.000 rpm

Torsi maksimum 1.04 kgf.m / 7.500 rpm

Kopling Manual, multiplate wet clutch

Starter Elektrik & kick starter

Busi ND U24ESR-N / NGK CR8E

KAPASITAS

Kapasitas tangki bahan bakar 4,1 liter

Kapasitas Minyak Pelumas Mesin 1,0 liter pada penggantian periodik

Transmisi 5 kecepatan

Pola pengoperan gigi 1-N-2-3-4-5

KELISTRIKAN

Aki MF battery, 12 V – 3.5 A.h

Sistem pengapian DC – CDI

Tabel 3.1 Spesifikasi Motor Honda CS One

14
3.2 Perhitungan Berat Kendaraan
3.2.1 Langkah 1 (Diagram Benda Bebas, Titik Berat)

Gambar 3.1 Diagram Benda Bebas dan Titik Berat Sepeda Motor

Keterangan :
- = 489 mm
- = 262 mm
- = 300 mm (Pembulatan)
- = 400 mm (Pembulatan)
- = 250 mm (Pembulatan)
- = 1251 mm
- = W1
- = Wm
- = Ra
- = Rb

15
- L = 1.251 mm
- Wm = 114 Kg (Berat motor)
- W1 = 94 Kg (Berat pengendara 1)
- Wtot= 208 Kg (Berat total)
3.2.2 Langkah 2 (Titik berat, gaya reaksi tumpuan)
∈Wi ×ui W 1×700 mm+ Wm× 950 mm
- Ū= =
∈Wi W 1+ Wm
(94 kg ×700 mm)+(114 kg × 950 mm)
=
94 kg+114 kg

65800 kgmm+108300 kgmm


=
208 kg

174100 kgmm
=
208 kg

= 837,02 mm

∈Wi × yi W 1×751 mm+Wm ×262 mm


- Ŷ= =
∈Wi W 1+Wm
(94 kg ×751 mm)+(114 kg ×262 mm)
=
94 kg +114 kg

70594 kgmm+29868 kgmm


=
208 kg

100462kgmm
=
208 kg

= 482,99 mm

Gaya Reaksi Tumpuan Di Masing-masing Ban

- ∑ Ma = 0 (asumsi putaran CCW positif)


Rb×1251 mm - Wm×650 mm - W1×400 mm = 0
Wm× 650 mm+W 1× 400 mm
Rb =
1251 mm
114 kg × 650 mm+94 kg × 400 mm
Rb =
1251mm

Rb = 89,28 kg

16
- ∑ Fy = 0 (asumsi arah keatas positif)
Ra + Rb - Wm - W1 = 0
Ra = Wm + W1 -Rb
Ra = 114 kg + 94 kg - 89,28 kg
Ra = 118,72 kg
1. Langkah 3 (Material kanvas, ukuran cakram)
Untuk mencari umur pakai rem, diasumsikan :
Sebuah sepeda motor CS 1 125cc tahun 2008 dengan berat 1519 N
bergerak dengan kecepatan 50 km/jam (13,89m/detik). Melakukan
pengereman sampai motor berhenti. Dirancang motor berhenti
setelah 20 m. Dengan asumsi motor mengalami perlambatan secara
konstan, maka gaya gesek yang dibutuhkan agar motor berhenti
adalah :
km m
- V rata-rata = 50 = 13,89
jam s
kali
- Operasi Pengereman = 45
jam
- Jarak pengereman = 20 m

Vo2 = Vt ² + 2 · a · x
02 = (13,66 m/s)2 + 2 · a · 20m
186,5956
a ¿−
40
a = - 4,665 m/s2
Perlambatan = bv = 4,665 m/s2

Menentukan Material

- Material : Asbestos Pressed Hidraullically with


plastic (Tabel 29/2 Grouped I, Buku “Machine Elements” Gustav
Nieman hal.320) [11]
- Koefisien gesek kering : 0,2 – 0,35
- Batas keausan : Sv = 0,3 cm
- Keausan spesifik : qv = 0,125 cm

Hasil Pengukuran Cakram

- Ro : 140 mm = 14 cm = 0,14 m

17
- Ri : 110 mm = 11 cm = 0,11 m
- Ө : 53° = 0,925 rad

2. Langkah 4 (Gaya pengereman ; Torsi pengereman ;


Tekanan kanvas ; Gaya tekan piston)
- Gaya pengereman (pv)
Berdasarkan buku “Machine Elements” Gustav Nieman, hal.299
[11]
bv
Pv = Wtot ×
g
m
4,665
s2
Pv = 208 kg ×
m
9,81 2
s
Pv = 98,91 kg

- Torsi pengereman
 D = 50 cm = 0,50 m = diameter roda efektif
D
 MR = 1,1 × pv × (Gustav Nieman, hal 299)
2
50 cm
MR = 1,1 × 98,91 kg ×
2
MR = 2720.025 kgcm
2720.025 kgcm
MR = ; 2 = jumlah kanvas
2
MR = 1360 kg/cm pada setiap kanvas

- Tekanan kanvas yang diperlukan (Pa)


T = 0,5 × Ө × π × μ× Ri ( Ro2−Ri 2) × Pa
T
Pa = 2 2
0,5 ×Ө × π × μ × Ri( Ro −Ri )
2720.025 kgcm
Pa =
0,5 ×0,925 × π ×0,35 ×11 cm(14 2 cm−112 cm)
2720.025 kgcm
Pa =
419,33 cm 3

18
kg
Pa = 6,48
cm2

- Gaya tekan piston pada kanvas (F)


F = Ө × Ri × ( Ro−Ri ) × Pa
kg
F = 0,925 × 11 cm × (14 cm – 11 cm) × 6,48
cm2
F = 197,80 kg
197,80 kg
F = ; 2 = jumlah piston
2
F = 98,90 kg pada masing-masing piston

3. Langkah 5 (Gaya pada pedal tangan)


Dari pengukuran diameter piston = 3 cm

- Tekanan kanvas (Pw)


F
P=
A
F
Pw =
2× A psiton
F
Pw = π
2× × D2
4
98,90 kg
Pw = π
2× ×(3 cm)2
4
kg
Pw = 6,996
cm2

- Gaya piston (F piston)


F piston
Pw = ; D saluran = 10 mm = 1 cm
A saluran
F piston = Pw × A saluran
kg π
F piston = 6,996 2 ×
×( 1cm)2
cm 4
F piston = 5,5 kg

19
Gambar 3.2 Diagram Gaya Pada Tuas Rem Sepeda Motor

= 11 cm
= 10 cm
= 1 cm
= 2,5 cm
= 2 cm
= F piston
- Gaya dari tangan pada pedal
∑ Ma = 0 (asumsi putaran CCW positif),
F piston × 2 cm - F tangan × 11 cm = 0
F piston × 2 cm
F tangan =
11cm
5,5 kg ×2 cm
F tangan =
11 cm
F tangan = 1 kg

1. Langkah 6 (Perhitungan umur kanvas rem)


Berdasarkan buku “Machine Elements” Gustav Nieman, hal. 300 [11]
- Energi kinetic (Am)
1,1×Wtot ×(Vrata−rata)2
Am =
g×2

20
m 2
1,1× 208 kg ×(13,89 )
s
Am =
m
9,81 2
×2
s
Am = 2249,891 kgm

- Daya gesek (Nr)


Am × z
Nr =
27 ×104
2249,891kgm ×30
Nr =
27 ×10 4
Nr = 0,25 HP

- Volume keausan (Vv)


Vv = A × sv ; sv = batas keausan
2 2 53 °
Vv = (π × ( Ro −Ri ¿ × ) × sv
360 °
2 2 53 °
Vv = (π × ((14 cm) −( 11 cm) ¿× ) × 0,3 cm
360 °
Vv = 10,40 cm3

- Umur pelat gesek (Lb)


Vv
Lb =
qv × Nr
10,40 cm3
Lb =
0,125× 0,25 HP
Lb = 332,8 jam
2. Kapasitas pengereman
Torsi pengereman 1360 kgcm = 13,60 kgm
Dengan asumsi distribusi pengereman rem cakram 40 %
maka didapat :
Kapasitas pengereman pada rem tromol : Tt = 0,4 . ∑T

Tt = 0,4 . ∑T
= 0,4 . 13,6 kg.m

= 5,44 kg.m

21
3. Gaya cengkam

Fgt = 5,5 kg

Fgt = Gaya cekam pada rem tromol (kg)

4. Torsi pada rem

T= fx ( D2 )+f x ( D2 )=fD
T = 114 x ( 0,282 )+ 114 x ( 0,282 )
T = 114 x ( 0,14 )+114 x ( 0,14 )

T = 15,96 + 15,96 = 31,92 Kg.m

Dimana T = Torsi pada rem (Kg.m)

f = Berat motor (Kg)

D = Diameter pengereman pada roda

belakang (m)

5. Kerja rem

Et = FNt SDt

Et = 5,5 kg . 20 m

Et = 110 kg.m

Dimana Et = Kerja rem (kg.m)

FNt = Gaya cekam pada rem (kg)

SDt = Jarak pengereman (m)

6. Jumlah Kontak pengereman


L3t
Rumus : Nk =
Et . ω

22
10,40 cm3
Nk = cm3
110 kg . m. 0,00001
kg .m
10,40
Nk = 0,001209

Nk = 9454,54 kontak
Dimana :
Nk = Jumlah kontak

L3t = Jumlah masa

Et = Kerja rem

ω = Laju keausan

7. Umur pakai kampas rem


Dari hasil uji jalan, dalam satu bulan di asumsikan didapat 1200
kali kontak pengereman. sehingga umur kampas rem sebagai
berikut :
Nk
Rumus :
n

9454,54
=7.87 b ulan
1200

Dimana :

Nk = Jumlah kontak

n = Jumlah kontak pengereman

8. Waktu Pengereman
Waktu pengereman adalah hasil bagi massa dikali perubahan kecepatan
dengan gaya sewaktu mengerem secara matematis dapat ditulis :

dv m(v 1−v 2)
F=m∙ a=m =
dt (t 2−t 1)

23
Dimana: t1 = Waktu sebelum pengereman
t2 = Waktu setelah pengereman
m = Massa total
v1 = Kecepatan sebelum terjadi pengereman
v2 = Kecepatan setelah terjadi pengereman
F = Gaya pengereman

Diasumsikan : m = 208 kg

v2 = 0 (diam)

m ( v 1−v 2 )
Fkaliper =
( t 2−t 1 )
m(v 1−v 2)
t=
F kaliper

Perhitungan Untuk Rem


Jika motor bergerak dengan kecepatan, v1 = 30km/h = 8,33 m/s

208 kg(8,33 m/ s−0 m/s)


t= = 2,43 detik
712,99 N

Jika motor bergerakdengankecepatan, v1 = 40km/h = 11,11 m/s

208 kg(11,11 m/s−0 m/s)


t= = 3,24 detik
7 12,99 N

Jika motor bergerakdengankecepatan, v1 = 50km/h = 13,88 m/s

208 g (13,88 m/ s−0 m/s)


t= = 4,05 detik
712,99 N

24
Perbandingan Waktu pengereman dan Kecepatan awal sampai berhenti

60
50
40
30
20
10
0
2.43 3.24 3.01

BAB IV

ANALISA

Analisa yang didapatkan setelah melakukan pengukuran dan perhitungan pada


kamvas rem cakram sepeda motor Honda CS One Tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
 Faktor-faktor yang mempengaruhi masa pakai atau umur dari kamvas rem sepeda
motor :
- Asumsi pengoperasian dari proses pengereman sepeda motor yang digunakan
seperti :
o Kecepatan rata-rata (V rata-rata)
o Operasi pengereman

25
o Perlambatan kecepatan motor (bv)
o Pemakaian sepeda motor per hari
o Lama waktu pengereman
o Serta frekuensi operasi pengereman per satuan waktu.
- Pemilihan dan penggunaan jenis material dari kanvas rem yang digunakan,
seperti:
o Jenis material kanvas
o Koefisien gesek
o Batas keausan (Sv)
o Serta keausan spesifik (qv).
 Ada perbedaan besar gaya yang di transmisikan pada setiap proses pengereman, yaitu
dari mulai :
- Gaya tangan (F tangan) = 1 kg
- Gaya piston (F piston) = 5,5 kg
- Gaya tekan piston pada kanvas (F) = 98,90 kg (2 kanvas)
- Gaya pengereman (Pv) = 98,90 kg
Artinya adalah gaya yang diberikan tangan cukup kecil untuk menghasilkan gaya
pengereman (Pv) dan gaya tekan piston pada kanvas (F) yang cukup besar.
 Dari hasil akhir yang di dapat dari perhitungan umur pakai rem cakram motor Honda
CS One yaitu : 7,87 bulan.

BAB V

KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah:
1. Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk
menurunkan laju sepeda motor atau memberhentikan laju sepeda motor secara praktis
menggunakan pedal atau tuas. Peralatan ini sangat penting sebagai alat keselamatan
dan menjamin untuk pengendara yang aman.
2. Rem cakram adalah rem yang dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel
baja dan batang/tangkai secara hidrolist dengan memakai tekanan cairan.  Pada rem
cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc)

26
oleh dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc
(plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan
dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston
yang bekerja sacara hidrolik.
3. Komponen-komponen Rem Cakram yaitu : Disc Brake atau Piringan ; Kampas Rem ;
Brake Caliper ; Piston ; Piston Seal ; Nipple Bleed ; Booster Rem ; Selang Hidrolik ;
Disk Brake Oil Reservoir
4. Dengan asumsi spsifikasi rem cakram dan operasi penggunaan sepeda motor seperti :
km m
- Kecepatan rata-rata (V rata-rata) : 50 = 13,89
jam s
kali
- Operasi pengereman : 45
jam
m
- Perlambatan (bv) : 4,665 2
s
- Material kanvas : Asbestos Pressed Hidraullically with plastic
- Koefisien gesek kering : 0,2 – 0,35
- Batas keausan (Sv) : 0,3 cm
- Keausan spesifik (qv) : 0,125 cm
Didapat nilai umur pakai rem sebesar 7,87 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

 http://bukumanual.com/panduan/honda/otomotif/motor/city-sport-one-cs1.html
 http://motorcomcom.blogspot.com/2014/06/harga-honda-city-sport-1.html
 https://www.mesinmotor.com/rem-cakram/
 http://gudangartikeldanmakalah.blogspot.com/2018/12/makalah-rem-cakram-lengkap.html
 https://www.academia.edu/9831823/BAB_I_PENDAHULUAN_I.1._Latar_Belakang
 http://wwwilmuduniaku.blogspot.com/2016/11/makalah-sistem-rem.html
 https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-rem-dan-fungsinya

27
28

Anda mungkin juga menyukai