Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PELAKSANAAN PEMELIHARAAN MESIN GUNA

MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN


PADA PT CIDAS SUPRA METALINDO

Alan Surya Lesmana, Jaenudin dan Tutus Rully


Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
alansuryalesmana34@gmail.com

ABSTRAK

PT Cidas Supra Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri berbahan dasar logam .
dalam melakukan produksinya prusahaan sangat tergantung pada tersedianya seluruh faktor produksi termasuk
kesiapan mesin yang dioperasikan agar berjalan sesuai dengan rencana tanpa ada hambatan.sehinggadalam hal
ini perlu dilakukan pemeliharaan. Dengan adanya pemeliharaan yang baik diharapkan mesin dapat beroprasi
dengan lancar dandapat digunakan sesuai rencana namun kenyataannya dengan pemeliharaan yang baik belum
tentu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan kecil, karena tidak jarang ada saja mesin yang mengalami
kerusakan, sehingga menghambat jalannya proses produksi, hal ini mengakibatkan perlu dilakukan perbaikan
serta pengadaan sparepart yang membutuhkan biaya-biaya yang tidak kecil seiring terjadinya kerusakan-
kerusakan pada mesin.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahuibagaimana analisis pelaksanaan pemeliharaan mesin guna
meningkatkan efisiensi biaya pemeliharan pada PT. Cidas Supra Metalindo. Penelitian ini bersifat deskriftif,
data yang digunakan meliputi data primer dan data skunder teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan observasi langsung ke perusahaan, serta data skunder yang diperoleh melalui studi
kepustakaan.Metode analisis yang digunakan adalah metode probabilitas yang akan digabungkan dengan biaya
preventif dan corrective.
Hasil dari penelitian diketahui biaya kebijakan pemeliharaan preventif lebih kecil dibandingkan pemeliharaan
corrective. Biaya total sub kebijakan preventif paling rendah yaitu sebesar Rp. 693.661 dan jatuh pada bulan
ke-7 sedangkan biaya pemeliharaan corrective yaitu sebesar Rp.842.120.
Maka dalam hal ini perusahaan sebaiknya memilih kebijakan pemeliharaan preventif untuk mengefisiensikan
biaya dibandingkan dengan pemeliharaan corrective karena pelaksanaan mengeluarkan biaya lebih rendah
dengan selisih Rp.148.459.
Kata Kunci :pemeliharaan mesin, Pemeliharaan Preventive, pemeliharaan corrective

ABSTRAK

PT Cidas Supra Metalindo is a company engaged in metal-based industry. in conducting its production, the
company is very dependent on the availability of all production factors including the readiness of the engine
being operated so that it runs in accordance with the plan without any obstacles. With good maintenance, it is
expected that the engine can operate smoothly and can be used according to plan, but in fact with good
maintenance, not necessarily the costs incurred by small companies, because not infrequently there are
machines that are damaged, thus inhibiting the production process repairs and spare parts are procured which
require costs that are not small along with the occurrence of damage to the engine.

The purpose of this study is to find out how to analyze the implementation of machine maintenance to improve
the efficiency of maintenance costs at PT. Cidas Supra Metalindo. This research is descriptive, the data used
include primary data and secondary data. Data collection techniques used are interviews and direct
observation to the company, and secondary data obtained through library studies. The analytical method used
is the probability method which will be combined with preventive costs and corrective.

Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 1


The results of the study show that the preventive maintenance policy costs are smaller than corrective
maintenance. The lowest total cost of the preventive sub-policy is Rp. 693,661 and fell in the 7th month while
the corrective maintenance costs amounted to Rp.842,120.

So in this case the company should choose a preventive maintenance policy to streamline costs compared to
corrective maintenance because the implementation of lower costs with a difference of Rp.148,459.

Keywords: machine maintenance, Preventive Maintenance, corrective maintenance.

1. Pendahuluan Begitu pentingnya logam


bisnis yang semakin ketat di era dikehidupan masyarakat menuntut
globalisasi ini menuntut perusahaan untuk perusahaan pengolahan logam harus
selalu siap bersaing, untuk itu perusahaan mengatur strategi produksi yang efektif
harus menyusun strategi dan taktik dalam dan efisien untuk memenuhi kebutuhan
bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara dan permintaan masyarakat yang cukup
mendalam ternyata persaingan terletak banyak perusahaan harus dapat menjamin
pada bagaimana sebuah perusahaan dapat kegiatan produksi berjalan dengan lancar
mengimplementasikan proses penciptaan tanpa ada hambatan untuk mencapai
produk atau jasa secara lebih baik , lebih tujuan.Salah satu strategi perusahaan untuk
murah dan lebih cepat dibandingkan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
dengan pesaing bisnisnya. optimal yaitu dengan pemanfaatan
Dewasa ini banyak sekali perusahaan perkembangan teknologi. Dengan
yang mulai menyusun strategi untuk teknologi maka perusahaan dapat
menciptakan produk yang dapat bersaing mengelola dan mengubah sumber daya
Salah satunya adalah Industri logam, yang kurang bermanfaat menjadi lebih
Industri logam termasuk kedalam industri bermanfaat serta membuat proses produksi
manufaktur non migas yang merupakan berjalan lebih efektif dan efesien.
salah satu komponen pondasi pembagunan Pertumbuhan industri ditandai dengan
industri nasional. industri logam kemajuan pada bidang teknologi industri,
diharapkan terus dapat mendukung industri salah satu teknologi yang berkembang
lainnya seperti alat angkut, mesin serta terus menerus dibidang industri adalah
industri kontruksi. Industri logam memiliki mesin.
peranan yang sangat penting terlihat pada Sofjan Asauri (2008;111)
dukungannya pada sektor seperti sektor menyatakan bahwa mesin adalah suatu
jalan, jembatan, kendaraan dan elektronika peralatan yang digerakan oleh suatu
Sebagaimana industri hulu lainnya, kekuatan/tenaga yang dipergunakan untuk
Industri logam memiliki peran yang membantu manusia dalam mengerjakan
signifikan dalam pengembangan industri produk atau bagian-bagian produk tertetu.
nasional. Berikut adalah Grafik frekuensi Mesin merupakan salah satu faktor
pertumbuhan industri material dasar logam produksi yang dapat menentukan
dari tahun 2014 sampai dengan 2017 : kelancaran suatu proses produksi, agar
proses produksi berjalan secara efektif dan
efesien maka mesin yang digunakan dalam
proses produksi harus dalam kondisi yang
baik. Oleh karena itu perusahaan yang
menggunakan mesin harus dapat menjaga
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 2
kondisi mesin-mesin itu sendiri, seperti biaya pemeliharaan ini harus dikeluarkan
menjaga kebersihan, kesetabilan dan agar proses produksi tetap berjalan.
keefektifannya, sehingga perusahaan dapat Meskipun perusahaan sudah
menghasilkan produk yang berkualitas, meningkatkan fasilitas operasinya,
menunjang proses produksi dan kelancaran mengeluarkan biaya yang cukup tinggi tiap
dalam proses produksi, sehingga akan tahunnya untuk meningkatkan keandalan
memperoleh keuntungan yang maksimal suatu mesin , tetapi dalam kenyataanya
bagi perusahaan. oleh karena itu masih saja terjadi kerusakan yang tidak
dibutuhkan suatu kegiatan pemeliharaan. diharapkan hal ini perlu dianalisa untuk
Sofjan Assauri (2008;134) menjawab tentang penyebab terjadinya
menyatakan bahwa Pemeliharaan kerusakan tersebut. Permasalahan umum
(maintenance) adalah kegiatan untuk yang sering dihadapi adalah mengenai
memelihara atau menjaga proses pemeliharaan perusahaan hanya
fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan memerhatikan pemeliharaan korektif saja
perbaikan atau penyesuaian/penggantian dibandingkan dengan pemeliharaan
yang diperlukan supaya terdapat suatu preventif , pemeliharaan yang masih
keadaan operasi produksi yang bersifat standar kerja dalam menjaga
memuaskan sesuai dengan apa yang mesinnya hanya melakukan pembersihan
direncanakan. mesin penggantian oli mengganti
Dengan adanya pemeliharaan yang komponen mesin dan memanaskan mesin
baik diharapkan mesin-mesin bisa serta sering terjadinya keterlambatan
digunakan terus menerus melampaui umur dalam melakukan perawatan, hal ini akan
teknisnya dan tidak mengalami kerusakan berpengaruh buruk terhadap
sehingga kemampuan produksi dapat lebih perkembangan perusahaan diantaranya
efektif dan efisien serta memenuhi yaitu mesin mengalami kerusakan pada
kebutuhan sesuai dengan rencana bagian tertentu, bahkan mesin tidak dapat
produksi, menjaga kualitas dan kegiatan digunakan dan tidak dapat beroperasi sama
produksi yang tidak terganggu. Hal ini sekali, sehingga pada akhirnya perusahaan
sesuai pendapat T Hani Handoko (2012 harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih
;157) yang menyatakan “pemeliharaan besar untuk memperbaiki mesin yang
yang baik menjamin bahwa fasilitas- rusak. Bahkan perusahaan harus siap
fasilitas produktif akan dapat beroprasi mengganti atau membeli mesin yang baru.
secara efektif dan efisien”. PT Cidas Supra Metalindo berdiri
Tujuan dari pemeliharaan dan pada tahun 1998 merupakan perusahaan
perbaikan tersebut adalah untuk manufaktur yang bergerak dibidang logam
mempertahankan produktivitas tertentu yang memproduksi Pres dies , Stangping
tanpa merusak produk akhir. Jadi dengan & Sub Assys, Jig dan Water Tank.
adanya pemeliharaan maka semua fasilitas Hambatan-hambatan yang terjadi yaitu
atau peralatan pabrik diharapkan dapat pada mesin Stanping & Sub Assys yaitu
beroprasi sesuai dengan rencanan dan mesin sering mengalami ke rusakan hal ini
tidak mengalami kerusakan selama proses diakibatkan pemakaian yang rutin tiap
produksi tersebut tercapai.dalam harinya menyebabkan mesin bekerja tidak
melakukan pemeliharaan dan perbaiakan optimal, serta pemeliharaan yang kurang
tentu saja ada biaya di dalamnya dimana
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 3
terkendali juga merupakan salah satu yang di perlukan agar pada suatu kegiatan
menyebabkan permasalahan . Tentunya hal operasi produksi dapat berjalan dengan
ini akan menimbulkan biaya seiring baik dan lancar”.
terjadinya kerusakan tersebut, Sehingga 2.2. Jenis jenis biaya pemeliharaan
dalam hal ini perusahaan menginginkan 1. Pemeliharaan preventif (preventif
biaya dalam pemeliharaan diminimalkan maintenance) mencangkup
agar biaya yang dikeluarkan dalam pemeriksaan dan pemeliharaan rutin
pemeliharaan dapat lebih efesien. Namun serta menjagafasilitas setiap dalam
dengan adanya pemeliharaan yang baik kondisi baik.
belum tentu biaya yang dikeluarkan kecil, 2. Pemeliharaan kerusakan (breakdown
maintenance) terjadi ketika suatu
karena tidak jarang ada saja mesin yang
peralatan mengalami kegagalan dan
mengalami kerusakan kecil maupun besar menuntut perbaikan darurat atau
sehingga akan menghambat pekerjaan. berdasarkan prioritas.
Oleh karena itu tujuan penelitian ini (Jay Heizer dan Barry Render,
adalah sebagai berikut : 1) Untuk 2011;362)
mengetahui pelaksanaan kegiatan
2.3. Kegiatan Pemeliharaan
pemeliharaan mesin pada departement Kegiatan pemeliharaan digolongkan
Stanping & Sub Assys di PT Cidas Supra sebagai berikut :
Metalindo. 2) Untuk mengetahui biaya apa 1. Secara kontinu melakukan
saja yang timbul dalam pelaksanaan pengecekan ( inspection)
pemeliharaan mesin pada pada 2. Secara kontinu melakukan
departement Stanping & Sub Assys di PT pelumasan (lubrication)
Cidas Supra Metalindo. 3) Untuk 3. Secara kontinu melakukan
mengetahui pelaksanaan pemeliharaan perbaikan (reparation)
4. Melakukan penggantian spare
mesin guna meningkatkan efesiensi biaya
part, di sertai penyesuaian
pemeliharaan pada departement Stanping reliabilitas
& Sub Assys di PT Cidas Supra (Menurut manahan P tampubolon
Metalindo. 2014 ;150 )
2. Telaah Teori dan Literatur 2.4. Biaya Pemeliharaan
2.1. Pemeliharaan Menurut Sofjan Assauri (2008;152)
Menurut Sofjan Assauri (2008;134) adapun biaya biaya yang terdapat dalam
pemeliharaan adalah kegiatan untuk kegiatan pemeliharaan (maintenance)
memelihara atau menjaga fasilitas atau adalah biaya-biaya pengecekan dan
peralatan pabrik dan mengadakan penyetelan, biaya service, biaya
perbaikan atau penyesuaian atau pennyesuaian dan biaya
penggantian yang diperlukan agar supaya perbaikan/reparasi.
terdapat suatu keadaan operasi yang biaya pemeliharaan dibagi dua, yaitu :
memuaskan sesuai yang direncanakan 1. Biaya pemeliharaan Korektif
Menurut T Hani Handoko Biaya pemelihaaraan korektif adalah
(2012;15) “pemeliharaan merupakan suatu biaya-biaya yang timbul bila peralatan
kegiatan untuk menjaga mesin-mesin dan rusak atau tidak dapat beroprasi, yang
peralatan serta fasilitas lainnya dan meliputi kehilangan waktu produksi,
biaya pelaksanaan pemeliharaan,
mengadakan perbaikan dan penggantian
ataupun biaya penggantian peralatan.
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 4
2. Biaya pemeliharaan preventif Dalam penelitian sebelumnya yang
Biaya pemeliharaan prefentif terdiri dilakukan Yuri Della Andina (2018)
atas biaya-biaya yang timbul dari dengan judul analisis kebijakan
kegiatan pemeriksaan dan
pemeliharaan dalam meningkatkan
penyesuaian peralatan, pengantian
atau perbaikan komponen-komponen efisiensi biaya pemeliharaan pada PT. Toa
dan kehilangan waktu produksi yang Galva Industries dengan hasil biaya
diakibatkan kegiatan-kegiatan tersebut pemeliharaan preventive lebih kecil
( T Hani Handoko 2012;158) dibandingkan dengan biaya pemeliharaan
3. Pengembangan Hipotesis Corrective. Untuk departement Plastic
Pemeliharaan merupakan salah satu Injection biaya total setiap sub kebijakan
fungsi yang sangat penting dalam suatu preventive paling rendah sebesar Rp.
perusahaan . hal ini tidak dapat diabaikan 1.082.687 untuk departement spinning
karena setiap perusahaan selalu berharap biaya total setiap sub kebijakan preventive
agar mesin produksi yang dimiliki selalu paling rendah sebesar Rp. 436.264 dan
dalam keadaan yang baik dan siap pakai, jatuh pada bulan ke -7 sedangkan biaya
guna mendukung kelancaran proses pemeliharaan corrective sebesar Rp.
produksi. Menurut Sofjan Asauri (2008 488.212.
;134) “Pemeliharaan (maintenance) adalah Berdasarkan hasil penelitian
kegiatan untuk memelihara atau menjaga sebelumnya tersebut dapat kita lihat bahwa
fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan hasil perhitungan apabila perusahaan yang
perbaikan atau penyesuaian/penggantian menerapkan pemeliharaan preventif akan
yang di perlukan supaya terdapat suatu lebih kecil biayanya di bandingkan dengan
keadaan operasi produksi yang pemeliharaan korektif hal ini akan menjadi
memuaskan sesuai dengan apa yang di penguat untuk peneliti berikutnya untuk
rencanakan”. dapat menggunakan perhitungan biaya
Agar proses produksi berjalan preventif dan korektif dalam melakukan
dengan lancar maka diperlukan suatu penelitiannya serta dapat
pemeliharaan yang baik, dengan menyempurnakan dari peneliti
pemeliharaan yang baik diharapkan mesin sebelumnya.
bisa digunakan terus menerus hal tersebut Dalam pemeliharaan preventif yaitu
sesuai pendapat T Hani Handoko (2012 dengan melakukan kegiatan perawatan
;157) yang mengatakan “pemeliharaan secara teratur seperti melakukan
yang baik menjamin bahwa fasilitas- pemeriksaan, pengecekan, pembersihan
fasilitas produktif akan dapat beroprasi serta melakukan penggantian komponen
secara efektif dan efisien”. apabila diperlukan.
Apabila pemeliharaan tidak
Dalam perbaikan mesin penggantian
diperhatikan dengan baik maka hal ini
komponen mesin yang sudah rusak atau
akan menimbulkan kerusakan pada mesin-
tidak dapat diperbaiki atau digunkan lagi
mesin itu sendiri bahkan perusahan harus
merupakan kegiatan mengganti komponen
siap mengganti komponen yang rusak. Hal
dengan yang baru walaupun harganya
tersebut tentunya akan menimbulkan biaya
mahal jika diperbaiki. Pemakain
yang cukup tinggi seiring terjadinya
komponen mesin baru yang bertujuan
kerusakan tersebut.
untuk agar komponen yang lain tidak ikut

Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 5


rusak , apabila tidak diganti akan Adapun langkah –langkahnya sebagai
menyebabkan komponen lain ikut rusak berikut :
hal ini akan menimbulkan biaya yang 1. Analisis Deskripsi
cukup besar atas kerusakan keruskan Deskripsi ini yaitu untuk
komponen jika tidak di tangani secara mendiskripsikan profil perusahaan dan
serius. kegiatan pelaksanaan pemeliharaan yang
Perusahaan dalam melaksanakan dilakukan PT. Cidas Supra Metalindo.
optimalisasi biaya pemeliharaan dapat Menjelaskan Seperti apa kegiatan
menggukan metode probabilitas yang akan pemeliharaan secara jelas apakah
dapat mengetahui total biaya pemeliharaan perusahaan tersebut dalam menjalankan
preventif dan pemeliharaan korektif pemeliharaannya menggunakan
sehingga dari data pemeliharaan tersebut
pemeliharaan preventif atau korektif atau
akan diperoleh atau diketahui biaya menggunakan keduanya dan dampak
pemeliharaan yang paling minimum untuk biaya yang di keluarkan.
efisiensi biaya pemeliharaan mesin. 2. Metode Probabilitas
4. Metodelogi Penelitian Adapun langkah-langkah dalam
Jenis penelitian yang digunakan oleh metode probabilitas
peneliti yaitu deskriftif eksploratif a. Menghitung rata rata umur mesin
eksploratif dengan metode studi kasus sebelum rusak atau rata-rata
yang bertujuan untuk mengumpulkan data mesin hidup dengan cara :
dan menguraikan secara menyeluruh dan b. Menghitung biaya yang
teliti mengenai analisis pelaksanaan dikeluarkan jika melaksanakan
pemeliharaan mesin guna meningkatkan pemeliharaan Corrective /
efisiensi biaya pemeliharaan pada PT Breakdown. Pemeliharaan ini
Cidas Supra Metalindo.Unit analisis yang bersifat penting , dimana fasilitas
digunakan pada penelitian ini adalah atas peralatan dipakai hingga
organisasi dengan satuan terkecil bagian gagal beroprasi yang kemudian
pemeliharaan (maintenance)yaitu yang harus diperbaiki dan memerlukan
dilakukan oleh suatu organisasi dalam hal biaya ekstra.
ini adalah organisasi pada divisi atau c. Menghitung biaya yang
bagian pemeliharaan mesin pada PT Cidas dikeluarkan jika melaksanakan
Supra Metalindo. Lokasi penelitian ini pemeliharaan preventive . Salah
dilakukan pada PT Cidas Supra Metalindo satu metode yang digunakan
yang merupakan salah satu perusahaan untuk mengetahui berapa besar
yang bergerak dibidang industri logam kemungkinan fasilitas atau mesin
yang berlokasi di jalan Pancasila V No 25 rusak
Ds Cicadas Gn. Putri Bogor dalam 3. Efisiensi Biaya
penelitian ini menggunakan data Dengan membangdingkan biaya
pelaksanaan pemeliharaan selama dua yang dikeluarkan perusahaan
belas bulan. Metode yang digunakan (Preventive dan Coreective
dalam penelitian ini adalah metode )dengan biaya yang diolah
probabilitas : menggunakan metode
probabilitas.

Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 6


5. Hasil dan Pembahasan Sub Assys. Berikut adalah mesin-mesin
Stanping & Sub Assys
PT Cidas Supra Metalindo (CSM)
didirikan pada bulan Febuari 1998 oleh PT
banten Java persada sebagai pemilik
mayoritas 99% saham perusahaan pendiri
CSM untuk melanjutkan usaha dengan
memanfaatkan asset ex PT Meterindo
Supra Metal Work yang sudah sangat Mesin-mesin tersebut adalah salah
dikenal di sektor otomotif sebagai plonir satu mesin utama yang ada di PT Cidas
manufaktur atau toor maker “press die” Supra Metalindo dalam bagian
untuk memproduksi pressed parts. pengepresan . oleh karena itu mesin
Dalam kegiatan produksinya PT Cidas tersebut sangat dibutuhkan dalam
Supra Metalindo yang bergerak di bidang produksinya apabila terjadi kerusakan
otomotif (core business) maupun pabrikan maka akan menghambat jalannya proses
logam, perawatan mekanikal (supporting produksi pada bagian Stanping & Sub
business) dan traffo dinamo listrik. Assys. Untuk menjaga agar mesin-mesin
Dimana peneliti meneliti bagian tersebut beroprasi dengan baik maka PT
department otomotif (core business) yaitu Cidas Supra Metalindo menerapkan
bagian mesin produksi Stanping& Sub pelaksanaan pemeliharaan pada mesin-
Assys. mesinya untuk menghindari hal-hal yang
5.1. Kegiatan Pemeliharaan Yang dapat mempengaruhi produksi mesin maka
Dilakukan PT Cidas Supra Metalindo dilakukan pengecekan terhadap mesin-
mesin tersebut pengecekan dilakukan oleh
PT Cidas Supra Metalindo memiliki masing-masing bagian dan dalam
mesin-mesin yang digunakan untuk melakukan perawatannya mesin-mesin nya
memproduksi, masing-masing mesin dalam 1 tahun perusahan melakukan 4 kali
digunakan oleh perusahaan memiliki perawatan terhadap masing-masing mesin
fungsi dan kegunaaan yang berbeda-beda, tersebut serta melakukan perbaikan mesin
mesing-mesin yang digunakan perusahaan terhadap mesin yang mengalami kerusakan
sangatlah penting dalam menunjang proses Berikut adalah pemeliharaan yang
produksi, oleh sebab itu mesin-,mesin dilakukan PT Cidas Supra Metalindo :
yang dimiliki perusahaan harus dilakukan
pemeliharaan yang bertujuan untuk 1. Pemeliharaan Preventive
menhindari atau memeperkecil terjadinya Pelaksanaan pemeliharaan
kerusakan pada mesin yang digunakan preventive yang dilakukan PT
dalam proses produksinya. Cidas Supra Metalindo yaitu untuk
Agar proses produksi berjalan mencegah terjadinya kerusakan
dengan lancar dan sesuai rencana maka PT terhadap mesin-mesin agar mesin
Cidas Supra Metalindo membuat mesin selalu dalam keadaan baik
kebijakan pemeliharaan untuk menjaga perusahaan juga telah menetapkan
mesin agar selalu siap gunakan. Dari prosedur dalam melakukan
seluruh kegiatan yang dilakukan perusahan pemeliharaannya untuk mesin-
peneliti berfokus pada mesin Stanping & mesin Stanping Sub Assys yaitu

Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 7


mendapatkan perawatan 20 kali (PM04) (PM05) itu dilakukan
perawatan. Dimana setiap pemeliharaan yang sama terhadap mesin-
mesinnya yaitu mendapatkan 4 kali mesin tersebut seperti pemelihraan di atas.
perawatan dalam setahun baik untuk mesin (SP)dilakukan pemeliharaan
mesin Hydraulic Press Woojin (PM yang berbeda.
01), mesin Mechanic Press 2. Pemeliharaan Corrective
Clearing (PM03), mesin Mechanic PT Cidas Supra Metalindo
Press Clearing(PM04), mesin melakukan pemeliharaan corrective
Mechanic Press Kieserling apabila terjadi kerusakan.
(PM05), mesin Spot Welding (SP) Perusahaan mempunnyai bagian
Berikut adalah pelaksaaan khusus yang bertugas untuk
pemeliharaan yang dilakukan PT
memperbaiki kerusakan mesin-
Cidas Supra Metalindo : mesin. perusahaan menggunakan
teknisi dari dalam jika kerusakan
kecil namun apabila kerusakan
yang berat dan bagian teknisi tidak
mampu memperbaikinya
perusahaan biasanya menggunakan
teknisi bagian perbaikan dari luar
perusahaan untuk memperbaiki
mesin yang rusak .perusahaan
sudah mempunyai persediaan suku
cadang untuk kerusakan yang kecil
namun jika kerusakan yang besar
perusahaan harus mencari dari luar
perusahaanunntuk mengganti
(spare part) yang diperlukan hal ini
akan menyita banyak waktu untuk
pengdaan spare part yang
dibutuhkan sehingga akan
menimbulkan terhambatnya jalan
produksi serta mengakibatkan
perusahaan harus mengeluarkan
biaya lebih untuk memperbaiki
kerusakan mesin yang terjadi.
5.2 Biaya Yang Timbul Akibat
Kegiatan Pemeliharaan Mesin Pada PT
CidasSupra Metalindo
Maksud dari pemeliharaan yang
Tabel di atas adalah kegiatan dilakukan oleh PT Cidas Supra Metalindo
pemeliharaan yang dilakukan PT Cidas adalah untuk menjaga agar mesin produk
Supra Metalindo untuk sertiap mesin- dalam keadaan baik dan siap untuk
mesinnya. Untuk mesin (PM )(PM 03)
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 8
digunakan sesuai dengan apa yang Metalindo dalam perbaikan mesin-mesin
direncanakan. Namun dengan adanya Stanping &Sub Assys biaya-biaya tersebut
pemeliharaan yang baik belum tentu biaya muncul karena diakibatkan oleh kerusakan
yang dikeluarkan kecil, karena tidak yang dialami oleh ke lima mesin tersebut
jarang ada saja mesin yang mengalami Berikut data-data kerusakan yang terjadi
kerusakan kecil maupun besar sehingga pada mesin Stanping & Sub Assys
akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. kerusakan pada mesin Press Clearing ( PM
Berikut adalah biaya-biaya yang timbul 03 ) penyebab pada Lepling Meja,
akibat kegiatan pemeliharaan mesin Reparasi panel. kerusakan pada mesin
Stanping & Sub Assys : Press Woojin ( PM 01 ) penyebabnya yaitu
pada Reparasi unit PLC kontrol panel.
kerusakan pada mesin Press Woojin ( PM
01 ) penyebabnya yaitu reparasi unit panel,
unit PLC . kerusakan pada mesin Press
Woojin ( PM 01 ) yaitu ganti unit motor &
pompa air,moving boster/bocor kerusakan
pada mesin Press Woojin ( PM 01 ).
Penyebab unit Pompa oli kerusakan pada
mesin Press Clearing ( PM 04 ) penyebab
reparasi motor struck . kerusakan pada
mesin Sport Well ( SP ) penyebab pompa
oli sliding. kerusakan pada mesin press
Woojin ( PM 01 ) penyebab reparasi Rellet
Tabel di atas adalah biaya-biaya yang Valve moving boster bocor. kerusakan
dikeluarkan perusahaan dalam melakukan pada mesin Press Wojinn penyebab kuras
pemeliharaan preventive atau tanki & service unit cushion dan yang
pemeliharaan pencegahan, dimana lainnya.
perusahaan mengeluarkan total biaya
Kerusakan terparah pada tahun
pemeliharaan preventive sebesar Rp.
2017 yaitu kerusakan pada mesin Press
11.320.000 dan biaya terbesar pada bulan
Woojin (PM 01) yaitu pada bulan April
januari yaitu sebesar Rp. 1.650.000
dan November dimana pada April mesin
tersebut mengalami penggantian
penggantian komponen unit motor dan
pompa oli yang menyebabkan timbulnya
biaya yang cukup besar dan pada bulan
November dengan mesin yang sama yaitu
mesin Press Woojin (PM 01) yaitu
penggantian komponen yaitu ganti Rellet
Valve Dalam hal tersebut sehingga
menimbulkan biaya yang cukup besar
untuk penggantian komponen tersebut
dalam pemeliharaan perbaikan mesin.
Tabel di atas adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan PT Cidas Supra
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 9
Berikut adalah biaya preventif dan korektif bulannya adalah Rp.5.750.000/5 = Rp.
: 1.150.000 (C2).
Dengan mengetahui biaya
pemeliharaan preventif dan pemeliharaan
korektif perbulan, maka dapat dilakukan
perhitungan biaya pemeliharaan yang di
keluarkan perusahaan adalah Rp. 943.333
+Rp. 5.750.000 = Rp. 6.693.333:

5.3. Analisis Pelaksanaan Pemeliharaan


Mesin Guna Meningkatkan Efisiensi
Biaya Pemeliharaan
Dapat dilihat pada tabel di atas biaya
preventif yang dikeluarkan prusahaan yaitu
sebesar Rp. 11.320.000 sedangkan biaya
korektif sebesar Rp. 69.000.000, biaya-
biaya tersebut adalah biaya yang
dikeluarkan selama periode Januari-
Desember 2107. Pada biaya korektif ini
mengalami fluktasi dimana biaya yang
paling besar di keluarkan pada bulan april
yaitu sebesar Rp.RP.23.000.000 dan bulan
november yaitu sebesarRP.12.450.000 Berdasarkan Tabel di atas dapat
dimana pada bulan tersebut ada dikethaui bahwa total biaya maintenance
penggantian komponen pompa dan rellet yang rendah (minimum) yaitu Rp.693.661
valve pada mesin PM 01. dan jatuh pada bulan ke 7 dengan biaya
pencegahan yang di perkirakan sebesar
Dari biaya-biaya tersebut dapat Rp.134.761 dan biaya kerusakan sebesar
diketahui rata-rata biaya korektif yang Rp.558.900 sedangkan biaya yang di
dikeluarkan perusahaan yaitu sebesar keluarkan perusahaan sebesar Rp.
Rp.69.000.000/12 = Rp 5.750.000 dan 6.693.333 dengan biaya pencegahan Rp.
rata-rata biaya preventif yang dikeluarkan 188.666 dan biaya kerusakan
perushaan yaitu sebesar Rp. 11.320.000/ Rp.1.150.000.
12 = Rp. 943.333
Dari kesimpulan tabel tersebut maka
.Untuk biaya pemeliharaan preventif sebaiknya PT.Cidas Supra Metalindo
rata-rata tiap bulannya yaitu sebesar seharusnya mengguanakn metode
Rp.943.333 dan biaya preventif untuk satu probabilitas karena setelah di olah
mesin setiap bulannya adalah perhitungan tersebut biaya yang
Rp.943.333/5 = Rp.188.666 (C1). dikeluarkan oleh perusahaan lebih rendah
Sedangkan untuk biaya dan lebih efisiensi dibandingkan dengan
pemeliharaan korektif rata-rata tiap biaya yang dikeluarkan perusahaan.
bulannya yaitu sebesar Rp.5.750.000 dan Dalam melakukan pemeliharaan
biaya korektif untuk satu mesin setiap perusahaan sebaiknya lebih memerhatikan
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 10
mesin-mesin tersebut dan sebaiknya mesin-mesin yang sering mengalami
melalukan pemeliharaan secara bergiliran kerusakan.
dan melakukan pemeliharaan tambahan 5. Penutup
untuk mesin-mesin yang sering mengalami 6. Penutup
kerusakan serta mendahulukan mesin- Berdasarkan hasil penelitian dan
mesin yang sering mengalami kerusakan pengolahan data yang telah dilakukan
seperti mesin hydraulic press woojin dan penulis mengenai analisis pelaksanaan
untuk meningkatkan efisiensi pemeliharaan mesin guna meningkatkan
pemeliharaan sebaikmya perusahaan efisiensi biaya pemeliharan pada PT Cidas
menerapkan kebijakan pemeliharaan Supra Metalindo maka penulis dapat
preventif karena menggunakan biaya lebih mengambil beberapa kesimpulan :
rendah dibandingkan dengan biaya
pemeliharaan korektif. 1. PT Cidas Supra Metalindo dalam
Oleh karena itu menurut hasil department Stanping & Sub Assys
analisis, penulis menyarankan untuk melakukan proses produksi
meminimalkan perusahaan sebaiknya menggunakan beberapa mesin.
perusahaan menggunakan kebijakan semua mesin tersebut adalah mesin
pemeliharaan preventif dengan cara utama pada PT Cidas Supra
mengadakan spare part yang lebih Metalindo apabila terjadi kerusakan
diperhatikan dengan biaya yang telah pada mesin tersebut maka proses
dianggarkan sesuai dengan analisis yaitu produksi akan terhambat.
setiap 7 bulan, sehingga proses Pelaksanaan pemeliharaan yang
produksipun tidak akan terhambat dan dilakukan PT Cidas Supra Metalindo
perusahaan tidak harus mengeluarkan menggunakan pemeliharaan
biaya-biaya tidak terduga karena spare preventif dan korektif pada saat ini
part yang di butuhkan telah tersedia dan dapat dikatakan belum optimal.
perusahaan juga tidak akan menunggu Terlihat dari data mesin tahun 2017
dengan mengeluarkan banyak waktu untuk masih banyak kerusakan yang terjadi
perbaikan yang di sebabkan oleh spare part setiap bulannya baik kerusakan yang
yang di butuhkan tidak tersedia, sehingga kecil ataupun kerusakan yang besar
dengan menggunakan pemeliharaan dan untuk pemeliharaan preventif
preventif biaya pemeliharaan yang yang dilakukan PT Cidas Supra
dilakukan oleh PT Cidas Supra Metalindo Metalindo hanya melakukan
dapat diefisienkan, serta dalam pengecekan, pemeriksaan dan
pemeliharaannya perusahaan harus pembersihan pada bagian-bagian
mencatat setiap kerusakan yang terjadi mesin saja. untuk pelaksanaan
dengan baik sehingga dapat mengetahui pemeliharaan korektif PT Cidas
mesin mana saja yang sering mengalami Supra Metalindo untuk kerusakan
kerusakan sehingga perusahaan harus lebih yang berat perusahaan masih
memperhatikan mesin-mesin yang sering menggunakan teknisi dari luar selain
mengalami kerusakan atau perusahaan itu pengadaan spare part ataupun
dapat mendahulukan perawatan untuk bahan yang digunakan untuk
pemeliharaan mesin stanping & sub
assys yang tidak memadai juga
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 11
menghambat pelaksanaan diperkirakan perbulan sebesar Rp.
pemeliharaan. Dengan waktu 558.900dan biaya pemeliharaan
pengadaan spare partyang tidak preventif yang diperkirakan sebesar
memadai membuat mesin tidak Rp.134.761 sedangkan untuk biaya
langsung diperbaiki melainkan harus pemeliharaan korektif yang
menunggu pengadaan spare part dikeluarkan oleh PT Cidas Supra
tersebut hal ini sangat tidak efektif Metalindo sebesar Rp.842.120
dan akan semakin menghambat perbulan. Adapun selisih biaya
jalannya proses produksi. pemeliharaan korektif dengan
pemeliharaan preventif sebesar
2. Untuk biaya pemeliharaan
(Rp.842.120 - Rp.693.661 ) =
perusahaan mengeluarkan anggaran
Rp.148.459 sedangkan berdasarkan
sebesar 55.000.000 untuk perbaikan
biaya yang dikeluarkan oleh PT
dan pengadaan spare part ataupun
Cidas Supra Metalindo pada bulan
bahan yang digunakan. Selain
Januari – Desember 2017 biaya yang
pengadaan spare part dan bahan
di keluarkan perusahaan sebesar
baku yang dibutuhkan untuk
Rp.6.693.333 dengan biaya
pemeliharaan mesin Stanping & Sub
kerusakan sebesar Rp. 1.150.000 dan
Assys yang membutuhkan waktu.
biaya preventif sebesar Rp. 188.666
dan biaya yang di keluarkan pada
maka dari perhitungan tersebut dapat
periode 2017 PT Cidas Supra
disimpulkan sebaiknya PT Cidas
Metalindo mengeluarkan rata-rata
Supra Metalindo lebih baik
biaya pemeliharaan pencegahan rata-
menggunakan Metode probabilitas
rata sebesar Rp. 943.333 dari total
karena setellah di olah biaya yang
biaya pencegahan
dikeluarkan lebih rendah dan lebih
sebesarRp.11.320.000 untuk Periode
efisien dibandingkan dengan biaya
Januari - Desember 2017 dan untuk
yang dikeluarkan perusahaaan.
rata-rata pemeliharaan perbaikan
sebesar RP.5.750.000 setiap Berdasarkan dari beberapa
bulannya dari total biaya yang kesimpulan di atas yang berkaitan dengan
dikeluarkan sebesar RP.69.000.000 kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
selama periode Januari- Desember oleh PT Cidas Supra Metalindo di atas ,
2017. maka penulis akan memberikan saran
berkenaan dengan permasalahan tersebut
3. Dari biaya pemeliharaan preventif
yang mungkin dapat dijadikan bahan
dan biaya pemeliharaan korektif
pertimbangan bagi perusahaan guna
yang keluarkan perusahaan oleh PT
mencapai efiktifitas dan efisiensi dalam
Cidas Supra Metalindo dengan
pelaksanaan pemeliharaan mesin.
menggunakan metode probabilitas
dapat diketahui biaya pemeliharaan 1. Sebaiknya perusahaan harus
preventif paling efisien atau paling lebih memerhatikan mesin-
minimum yang dikeluarkan oleh PT mesin yang sering mengalami
Cidas Supra Metalindo kerusakan dan lebih
sebesarRp.693.661 pada bulan ke-7 ditingkatkan lagi dalam
dengan biaya kerusakan yang pemeliharaannya. dalam

Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 12


melakukan pemeliharaan korektif karena dalam mesin-
preventif sebaiknya perusahaan mesin tersebut pasti akan ada
tidak hanya melakukan yang mengalami kerusakan
pengecekan/pemeriksaan dan tidak terduga. Biaya total setiap
pembersihan melaikan sub preventif paling rendah
melakukan uji kerja pada sebesar Rp. Rp.693.661 dan
mesin, inpeksi dan uji jatuh pada bulan ke-7
keamanan sistem dan mencari sedangkan biaya korektif
/mempunyai tenaga ahli dalam sebesar Rp. 842.120 jadi
perbaikan mesin yang berat perushaan sebaiknya
agar apabila mengalami melakukan pelaksanaan
kerusakan berat bisa langsung pemeliharaan preventif
dilakukan perbaikan tanpa dibandingkan dengan korektif
harus menunggu teknisi dari karena pemeliharaan ini lebih
luar sehingga proses produksi rendah dibandingkan dengan
akan berjalan dengan lancar pemeliharaan korektif dengan
sehingga akan lebih efisiensi selisih biaya sebesar
dan lebih efektif Rp.148.459 oleh karena itu
penulis menyarankan untuk
2. Sebaiknya perusahaan
meminimalkan biaya
melakukan pengadaan spare
perusahaan sebaiknya
part pada setiap mesin-
menggunakan pemeliharaan
mesinnya agar apabila mesin
preventif dengan cara
itu mengalami kerusakan bisa
pengadaan spare part ataupun
dengan cepat dilakukan
bahan yang digunakan lainnya
perbaikan tanpa harus
untuk pemeliharaan mesin serta
menunggu penggadaan spare
mempunyai teknisi yang dapat
part serta mempunyai teknisi
memperbaiki kerusakan berat
untuk memperbaiki kerusakan
pada mesin sehingga apabila
yang berat sekalipun sehingga
terjadi kerusakan berat pada
apabila mengalami kerusakan
mesin perusahan tidak harus
yang berat akan langsung
memanggil teknisi dari luar dan
diperbaiki hal tersebut akan
tidak akan mennugu lama
berpengaruh terhadap jalannya
karena apabila mesin rusak
produksi dan biaya yang
mesin bisa langsung segera
dikeluarkan perusahaan
diperbaiki
3. Sebaiknya perusahaan 7. Referensi
melaksanakan pemeliharaan Tampubolon , Manahan P. ( 2014 ).
preventif karena menggunakan Manajemen Operasional.Jakarta
biaya yang lebih rendah : Ghalia Indonesia.
dibandingkan dengan biaya Sofjan , Assauri, ( 2008 ), Manajemen
pemeliharaan korektif namun Operasi dan Produksi, Edisi
perusahaan juga harus tetap Revisi . jakarta : Lembaga
menggunakan pemeliharaan penerbit FEUI.
Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 13
T. Hani Handoko.(2012). Dasar-Dasar Rusdiana. (2014). Manajemen Operasi.
Manajemen Produksi dan Bandung. CV Pustaka Setia
Operasi. Edisi 1. Yogyakarta Pontas, M Paedede. (2007). Manajemen
:BPFE. Produksi dan Operasi.Edisi Revisi.
Heizer, Jay dan Barry Render. ( 2011 ). Yogyakarta. CV. Andi Offsite.
Manajemen Operasi. Ahli bahasa Serdamayanti. (2009).Sumber daya
Criswan sungkono.jakarta : manusia dan Produktivitas
Salemba Empat. Kerja.jakarta . Mandar maju.

Tita Deitiana (2011). Manajemen Operasi


Strategi dan Analisis. Edisi 1.
Jakarta : Mitra Wacana Media.
Koesman A. Soebandi, dan Sobarsa
Kosasih ( 2014 ). Manajemen
Operasional. bagian kedua.jakarta :
Mitra Wacana Media.
Murdifing Haming dan Mahfud
Nurjamuddin, ( 2014 ) manajemen
prosuksi modern Operasi
Manufaktur dan Jasa. Buku kesatu,
jakarta : PT. Bumi Aksara.
Tampubolon , Manahan P. (2014).
Manajemen Operasi dan Rantai
Pemasok. Jakarta : Wacana Media.
Danang Suntoyo dan Danang Wahyudi.
(2011). Manajemen
Operasional.Yogyakarta : CAPS.
Eddy Herjanto. (2009). Manajemen
Operasi. Edisi ketiga.Jakarta.
Grasindo
Mursyidi.(2008). Akuntansi
Biaya.Bandung Refika Aditama
Gaspersz, Vincent.(2010). Manajemen
Produktifitas Total.Jakarta.
Gramedia Pustaka.
Schoeder, Roger G , Susan Mayer
Goldstein and M Jonny
Rungtusanatham. (2011) Operation
Management in Supply Chain.Sixth
Edition,McGraw-Hill Irwin.
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan Dan
Pengendalian Manajemen. Jakarta.
Salemba Empat.

Fakultas Ekonomi |Universitas Pakuan 14

Anda mungkin juga menyukai