Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PAI

BAB 3
Menghidupkan Nurani dengan Berpikir Kritis

Nama kelompok :
Dea Arini Meilia Putri
Dela Puspita
Desi Fitriani
Febiola Septianti
Kelas : XII MIPA 2

SMA NEGERI 1 BENGKULU SELATAN


Penjelasan Gunung dan Laut Dua Warna dalam
Al-Quran

Gunung dalam al-Qur'an


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata telah menimbulkan banyak perubahan dan
perkembangan. Perubahan sistem nilai, perubahan gaya hidup dan pembagian peranan beraneka ragam.
Pada akhir abad ini, dengan meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagian umat
manusia bertekuk lutut menyembah pada hasil otak dan tangan para pakar ilmu pengetahuan dan
teknologi itu dan memalingkan muka dari maha pencipta otak dan tangan para pakar tersebut[1].
Disepakati oleh semua pihak bahwa penemuan-penemuan ilmiah, di samping ada yang telah menjadi
hakikat-hakikat ilmiah yang dapat dinilai telah memiliki kemapanan, ada pula yang masih sangat relatif
atau diperselisihkan sehingga tidak dapat dijamin kebenarannya.

Al-quran adalah kitab suci umat Islam yang terjaga keasliannya sampai hari kiamat. Di dalam Al-
quran terkandung banyak hikmah dan sumber informasi. Di samping sumber segala hukum, Al-quran
juga merupakan sumber informasi tentang sains dan teknologi. Al-quran sumber informasi ilmu
pengetahuan masa lalu dan masa yang akan datang.

Atas dasar larangan menafsirkan Al-Quran secara spekulatif, maka sementara ulama Al-Quran
tidak membenarkan penafsiran ayat-ayat berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah yang sifatnya belum
mapan. Seorang ulama berpendapat bahwa “Kita tidak ingin terulang apa yang terjadi atas Perjanjian
Lama ketika gereja menafsirkannya dengan penafsiran yang kemudian ternyata bertentangan dengan
penemuan para ilmuwan[2]. Ada Pula yang berpendapat bahwa “Kita berkewajiban menjelaskan Al-
Quran secara ilmiah dan biarlah generasi berikut membuka tabir kesalahan kita dan mengumumkannya.”

Al-quran tidak dapat dikatakan sebagai buku pelajaran sains, tetapi Al-quran merupakan
penuntun bagi umat manusia dalam mengarungi dimensi-dimensi kehidupan yang berkaitan dengan sains
dan teknologi.

Kebenaran Al-quran sebagai sumber ilmu pengetahuan dibuktikan oleh para ahli sains muslim
maupun nonmuslim. Mereka berusaha keras mengkaji dan meneliti kandungan Al-quran yang maha luas.
Bahkan para ahli sains tergopoh-gopoh mengikuti informasi Al-quran. Al-quran selangkah lebih maju
dibandingkan penemuan-penemuan sains modern. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk membahas
mengenai masalah seputar ayat-ayat Al-quran penciptaan gunung yang sesuai dengan sains, fungsi-
fungsinya dan yang berkaitan dengannya.
A. Pembahasan tentang Gunung

1. Deskripsi ayat

· ‫ت لِقَوْ ٍم‬ َ ِ‫ت َج َع َل فِيهَا زَ وْ َج ْي ِن ْاثنَ ْي ِن يُ ْغ ِشي اللَّ ْي َل النَّهَا َر إِ َّن فِي َذل‬
ٍ ‫ك آَل يَا‬ ِ ‫اس َي َوأَ ْنهَارًا َو ِم ْن ُك ِّل الثَّ َم َرا‬ َ ْ‫َوهُ َو الَّ ِذي َم َّد اأْل َر‬
ِ ‫ض َو َج َع َل فِيهَا َر َو‬
)3 : ‫يَتَفَ َّكرُونَ ( الرعد‬

· )15 : ‫اس َي أَ ْن تَ ِمي َد بِ ُك ْم َوأَ ْنهَارًا َو ُسبُاًل لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدونَ (النحل‬ ِ ْ‫َوأَ ْلقَى فِي اأْل َر‬
ِ ‫ض َر َو‬

· )27 : ‫ت َوأَ ْسقَ ْينَا ُك ْم َما ًء فُ َراتًا (المرسالت‬


yٍ ‫َو َج َع ْلنَا فِيهَا َر َوا ِس َي شَا ِمخَا‬

2. Penjelasan ayat

Aktivitas gunung berapi memang dapat menimbulkan bencana. Dampak yang ditimbulkan
letusan gunung berapi sangat dahsyat. Namun, di balik bahaya letusannya gunung merapi memberikan
manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Di bumi terdapat kurang lebih 1.522 gunung berapi. Gunung
yang masih dikategorikan aktif hanya ada 620 buah. Dari jumlah gunung berapi yang aktif, 144 gunung
berapi tersebut ada di Indonesia.

Kata jibalun atau ‘gunung’ dalam Al-quran disebut lebih dari 26 kali. Penyebutan dengan jumlah
banyak dalam Al-quran mengandung makna yang sangat penting. Gunung memberikan manfaat bagi
makhluk hidup di bumi. Seandainya gunung tidak diciptakan, bumi akan hancur.

Dalam kerak bumi terdapat inti bumi yang memiliki temperatur yang sangat tinggi. Temperatur
itu terus meningkat. Jika tidak dikeluarkan, bumi akan hancur. Jalan untuk mengeluarkan tekanan dan
suhu panas adalah melalui mulut gunung. Terjadilah letusan gunung berapi. Tekanan yang dipertahankan
bumi adalah 1,37 juta astmosfer dan suhu yang distabilkan adalah 3.700 derajat celsius.
Gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan
raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat
menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran
tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang
dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah
besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.

3. Pergerakan Gunung

Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang
tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.

ْ ‫ص ْن َع هَّللا ِ الَّ ِذي أَ ْتقَنَ ُك َّل ش‬


)88 : ‫َي ٍء إِنَّهُ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْف َعلُونَ (النمل‬ َ َ‫َوت ََرى ْال ِجب‬
ِ ‫ال تَحْ َسبُهَا َجا ِم َدةً َو ِه َي تَ ُمرُّ َم َّر ال َّس َحا‬
ُ ‫ب‬

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak
bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama
kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-
benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah
yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50
tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang
terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya
adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya
bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana,yang meliputi
Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia,yang terdiri dari Eropa,
Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia
terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan
Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan
perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20.
Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-
lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil.
Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi,
membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga
5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus- menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan
pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih
lebar.
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut
tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga
menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. Tidak
dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja
ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

4. Fungsi gunung

Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung, sesuai dengan
firman ALLAH SWT :

)31 :‫اس َي أَ ْن تَ ِمي َد بِ ِه ْم َو َج َع ْلنَا فِيهَا فِ َجاجًا ُسبُاًل لَ َعلَّهُ ْم يَ ْهتَدُون َ(االنبياء‬ ِ ْ‫َو َج َع ْلنَا فِي اأْل َر‬
ِ ‫ض َر َو‬

Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah
goncangan di permukaan bumi. Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an
diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.

Rasulullah SAW. juga bersabda :

‫لما خلق هللا االرض جعلت تميد فخلق الجبال فقال بها عليها فستقرت‬.

“ Begitu Allah usai menciptakan bumi, umi ini bergoyang-goyang, maka Allah segera menciptakan
gunung-gunung dan berfirman kepada gunung-gunung tersebut, “Jadilah dan menetaplah diatasnya” , lalu
bumipun tenang” . [3]

Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai "pasak":

)7-6: ‫ َو ْال ِجبَا َل أَوْ تَادًا (النباء‬. ‫ض ِمهَادًا‬


َ ْ‫أَلَ ْم نَجْ َع ِل اأْل َر‬

Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang
ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan- lempengan ini. Dengan cara
ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma
atau di antara lempengan-lempengannya.

Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran- lembaran
kayu tetap menyatu. Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah
"isostasi". Isostasi bermakna sebagai kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi
bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi. Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu
geologi modern dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai
suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.
B. Penutup dan kesimpulan
Sebab-sebab kekeliruan dalam memahami atau menafsirkan ayat-ayat Al-Quran antara lain
adalah kelemahan dalam bidang bahasa Al-Quran, serta kedangkalan pengetahuan menyangkut objek
bahasan ayat. Karena itu, walaupun sudah terlambat, kita masih tetap menganjurkan kerja sama antar
disiplin ilmu demi mencapai pemahaman atau penafsiran yang tepat dari ayat-ayat Al-Quran dan demi
membuktikan bahwa Kitab Suci tersebut benar-benar bersumber dari Allah Yang Maha Mengetahui lagi
Mahaesa itu.

Setelah penulis kemukakan diatas mengenai masalah ayat-ayat al-quran penciptaan gunung dan
yang berhubungan dengannya, dari sini terlihat jelas satu bentuk kemukjizatan sains dalam al-qur’an dan
hadits nabi yang menyatakan bahwa begitu usai menciptakan bumi dan bumi itu bergerak-gerak dan
bergoyang-goyang, maka Allah pun mengokohkannya dengan menciptakan gunung-gunung. Ini tentunya
sesuai dengan apa yang tlah para pakar ilmuan temukan pada pertengahan tahun enam puluhan abad ke-
20.

Bagaimana Al Quran berbicara tentang gunung, adalah sebuah pembuktian bahwa Al Quran
adalah sebuah mukjizat dari Alloh. Mukjizat tidak selamanya tentang keajaiban yang diperoleh para Nabi
atas bantuan Allah.  Karena mukjizat yang seperti itu sekarang hanya tinggal cerita, yang sulit dibuktikan
kebenarannya, kecuali hanya sekedar imani saja cerita itu.

Berbeda dengan Al Quran, sebuah mukjizat yang masih bisa dibuktikan kebenarannya dan nyata
sepanjang jaman. Sebuah mukjizat itu akan diberikan oleh Allah kepada seorang Nabi. Dan macamnya
mukjizat tergantung pada kondisi yang dihadapi oleh sang Nabi utusan Allah tersebut pada saat itu,
seperti tongkat Musa yang bisa membelah lautan dan sebagainya. Untuk umat akhir jaman ini, di jaman
para manusia yang sudah mulai kritis dan suka berfikir logis, maka yang dibutuhkan adalah mukjizat
yang bisa menjawab kebutuhan tersebut dan juga berlaku sepanjang jaman. Mukjizat Nabi Musa, hanya
bisa disaksikan oleh umatnya terdahulu saja.  Mukjizat Nabi Shaleh hanya bisa disaksikan oleh umatnya
terdahulu saja.  Mukjizat Nabi Yunus hanya bisa disaksikan oleh umatnya terdahulu saja. Mukjizat Nabi
Isa hanya bisa disaksikan oleh umatnya terdahulu juga. Akan tetapi Al Quran, bisa disaksikan oleh umat
sepanjang jaman hingga hari akhir kelak.

C. Pelajaran yang dapat diambil :


 Menyadarkan kita sebagai manusia bukanlah apa-apa dibanding ciptaan Allah lainnya,
 Dari gunung tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa apa yang telah Allah ciptaknan tidak ada
yang sia-sia, begitu juga dengan manfaat yang diberi gunung sebagai tempat penyimpanan air
untuk makhluk hidup.
 Bukti yang sngat besar atas kekuasaan pencipta dan pembuatnya, ketinggian ilmu, hikmah
sekaligus bukti atas keMaha esaan-Nya.
 Al-Quran merupakan mukjzat yang diberikan Allah yang tidak selamanya tentang keajaiban yang
diperoleh para Nabi atas bantuan Allah tetapi juga berbicara tentang sains di dalamnya yang telah
terbukti benar.
Laut Dua Warna

A. Pembahasan lau dua warna


Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW untuk
menjadi pedoman hidup bagi umat Islam dan manusia. Meski sudah ada sejak beratus-ratus tahun, isi
kandungan Alquran banyak menyimpan bukti-bukti saintifik yang ditemukan para ilmuwan beberapa
abad setelah itu.

Para ilmuwan ini banyak yang mengkorelasikan penemuan-penemuannya dengan Alquran.


Banyak pula ahli tafsir yang menyimpulkan bahwa di dalam Alquran ini menyimpan kunci berbagai
pengetahuan yang mungkin akan terkuak pada kemudian hari. Salah satunya tentang fenomena dua air
laut yang tidak menyatu (bercampur) dalam surah Ar-Rahmaan (55) ayat 19-20)

ُ‫ب () انِيَ ْخ ُر ُج ِم ْنهُ َما اللُّ ْؤلُ ُؤ َو ْال َمرْ َجان‬


َ ‫بَ ْينَهُ َما بَرْ َز ٌخ اَّل يَ ْب ِغيَا ِن () َم َر َج ْالبَحْ َري ِْن يَ ْلتَقِيَا ِن () فَبِأَيِّ آاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذ‬

”Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang
tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan. Dari
keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS. Al-Rahman: 19-22).

Kitab suci Al Quran banyak sekali mengungkapkan sesuatu hal yang kadang di luar nalar
manusia. Setelah sekian lama, akhirnya manusia baru bisa mengungkapkan kebenaran ayat-ayat Allah
yang termaktub dalam Alquran. Salah satunya tentang keberadaan laut dengan dua warna. Setelah lebih
dari 14 abad, para ilmuwan berhasil menemukan fenomena itu. Para peneliti harus menunggu hingga
sekian tahun untuk mencari dan menemukan laut dua warna itu, mereka bahkan melibatkan ratusan orang
untuk mencari lokasinya. Dari ratusan tempat yang diteliti, ternyata laut dua warna yang disebutkan
dalam Alquran, berada di Selat Gibraltar yang menghubungkan antara Lautan Mediterania dan Samudera
Atlantik serta memisahkan Spanyol dan Maroko.
Nama Gibraltar sendiri berasal dari bahasa Arab Jabal Thariq yang berarti Gunung Thariq. Nama
ini merujuk pada Jenderal Muslim, Thariq bin Ziyad, yang menaklukkan Spanyol pada 711. Di Selat
Gibraltar, para peneliti menemukan adanya pertemuan dua jenis laut yang berbeda warna, satu bagian
berwana biru agak gelap dan bagian lainnya berwarna biru lebih terang. Air laut dari Lautan Atlantik
memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah (Mediterania) melalui Selat Gibraltar. Keduanya
mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air
(density) airpun berbeda. Laut Tengah mempunyai suhu 11,5 derajat C, salinitas > 36,5 per mil, dan
kepadatan yang tinggi. Sedangkan Lautan Atlantik memiliki suhu 10 derajat C, salinitas < 36 per mil,
dengan kepadatan lebih rendah dari Laut Tengah. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter
air dari masing-masing laut tidak berubah. Air laut di Laut Tengah memiliki kerapatan dan kadar garam
yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari
kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar
bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik.

Terlihat dengan jelas mana air yang berasal dari Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari
laut tengah. Dilihat dari warnanya, kedua air laut itu berbeda. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna
biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Jika dipikir secara logika,
pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk
bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang
air dari sungai yang bermuara di Laut Tengah berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik
mengalir deras ke Laut Tengah. Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa
bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan
masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah
terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.

Fenomena bertemunya dua air laut namun tidak saling bercampur ini juga disebabkan karena
gaya fisika yang disebut 'tegangan permukaan'. Para ahli kelautan menemukan bahwa air dari laut-laut
yang bersebelahan memiliki perbedaan massa jenis. Karena perbedaan massa jenis ini, tegangan
permukaan mencegah dua lautan untuk saling bercampur, seolah-olah terdapat dinding tipis yang
memisahkan keduanya.

Setelah berhasil menemukan laut dua warna tersebut, beberapa peneliti akhirnya menyatakan
kekagumannya akan kebenaran Alquran yang telah diturunkan 14abad yang lalu telah berbicara
mengenai hal tersebut. Kemudian, memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Menurut penjelasan para ahli
kelautan, air laut yang terletak di Selat Gibraltar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari
kadar garamnya, suhu, maupun kerapatan air laut. Dan, seperti dijelaskan dalam surah Al-Furqan (25)
ayat 53, yang satu bagian rasanya tawar dan segar, sedangkan bagian lain rasanya asin lagi pahit. Dan,
antara keduanya, tak pernah saling bercampur (bersatu satu sama lain), seolah ada dinding tipis yang
memisahkannya.

‫ات َو ٰهَ َذا ِم ْل ٌح أُ َجا ٌج َو َج َع َل بَ ْينَهُ َما بَرْ َز ًخا َو ِحجْ رًا َّمحْ جُورًا‬
ٌ ‫َوه َُو الَّ ِذي َم َر َج ْالبَحْ َري ِْن ٰهَ َذا ع َْذبٌ فُ َر‬

”Dan, Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-
Furqan: 53).
B. Penutup dan Kesimpulan
Sejumlah ahli menemukan laut dua warna yang tak pernah bercampuryang terletak di selat Gibraltar
yang menghubungkan lautan Mediteraniadan samudera atlantik. Hebatnya lagi, kedua laut itu dibatasi
oleh dindingpemisah. Bukan dalam bentuk dinding tebal, pembatasnya adalah airlaut itu sendiri. Dengan
adanya pemisah ini setiap lautan memeliharakarakteristiknya sehingga sesuai dengan makhluk hidup
(ekosistem)yang tinggal di lingkungan itu. Namun mereka masih mempertanyakan,mengapa tidak bisa
bercampur?Pertanyaan itu baru terjawab pada tahun 1942M/1361H. melalui studiyang mendalam
menyingkap adanya lapisan-lapisan air pembatas yangmemisahkan antara lautan-lautan yang berbeda-
beda, dan berfungsimemelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis,kadar garam,
biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.Kemudian semakin banyak fakta-fakta yang
menakjubkan terungkap,sehingga Professor Shroeder, ahli kelautan dari Jerman
mengungkapkankekagumannya akan kebenaran al-Qur'an yang telah diturunkan 14abad yang lalu telah
berbicara mengenai hal tersebut.Subhanallah

C. Pelajaran yang dapat diambil dari Laut Dua Warna:


 Bukti akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Dan kita sebagai manusia harus selalu
meningkatkan keimanan.
 Fenomena tersebut menjadi bukti atas kebesaran Allah dan yang telah disebutkan dalam Al-
Quran
 Setelah mengetahui fenomena tersebut membuat kita sebagai manusia untuk selalu bersyukur
akan keagungan dan kebesaran Allah SWT
 Dari lautan dua warna tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa apa yang telah Allah ciptaknan
tidak ada yang sia-sia, begitu juga dengan manfaat yang diberi lautan dua warna

Anda mungkin juga menyukai