Anda di halaman 1dari 39

ISI PROPOSAL

Pengembangan Inovasi Material Komponen PEMFC dan Aplikasinya


Untuk Fuel Cell Portable

A. ABSTRAK
Polymer Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) dipertimbangkan menjadi
sumber energi alternatif karena memiliki efisiensi tinggi, bekerja pada suhu rendah, cepat
start-up dan ramah lingkungan. Peningkatan kinerja PEMFC terus dilakukan dengan
optimasi fabrikasi Membrane Electrode Assembly (MEA) yang sangat dipengaruhi oleh
kualitas komponen dan kontak muka antar komponen. Pembuatan MEA berbasis Pt/CNT
menggunakan teknik pelapisan katalis pada media difusi dan pada membran tahun 2013-
2014 menghasilkan rapat arus 300 mA/cm 2. Optimasi teknik pelapisan ini terus dilakukan
untuk mendapatkan tingkat reprodusibilitas yang tinggi untuk dapat dipakai dalam
pembuatan multi-sel fuel cell stack.
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kualitas komponen elektrolit dan
elektroda PEMFC, mengetahui prinsip prinsip disain dan pembuatan PEMFC stacks
dengan kinerja tinggi untuk diaplikasikan sebagai portable power supply. Sistem dirancang
sekecil dan sesederhana mungkin menghasilkan daya yang tinggi. Tantangan yang
dihadapi berhubungan dengan transport oksigen, pengelolaan air, cepat start up. Optimasi
komponen, integrasi komponen, proses stacking dan parameter operasional fuel cell stack
akan dilakukan untuk memperoleh kinerja tinggi. Integrasi komponen MEA menggunakan
metode hotpress, melalui 3 tahap: aktivasi electrolyte, pelapisan electrolyte solution pada
gas diffusion electrode, dan hot-press. Untuk stacking diatur dengan membuat permukaan
rata dan variasi clamping pressure.
Untuk mengetahui kualitas komponen, produk lokal dan import diuji menggunakan
alat uji yang sama dan menggunakan metode revers engineering. Karakterisasi kinerja
MEA dilakukan melalui uji kurva polarisasi, uji stabilitas, EIS dan CV, sedangkan
karakteristik komponen yang digunakan akan diuji menggunakan SEM untuk morfologi
dan struktur permukaan, EDS, XRD dan TEM untuk karakteristik katalis. Pengujian
PEMFC stack dilakukan dengan parameter operasional (inlet hidrogen, suhu, kelembaban).
Fuel cell stacks yang dihasilkan diharapkan dapat beroperasi pada temperatur operasi 60-
80oC, tekanan operasi maksimum 2 barg dan mempunyai daya dari 4 – 30 watt.
Kemampuan penyediaan daya ini terbatas dalam skala laboratorium dan terintegrasi
dengan perangkat test stand-nya. Untuk skala aplikasi yang mobile perlu sistem kendali
Fuel cell yang mandiri. Untuk keperluan ini akan didesain dan dibuat dibangun sistem
kendali fuel cell berbasis mikrokontrol 8-bit yang berdaya rendah, yaitu suatu perangkat
bantu fuel cell agar dapat beroperasi optimum tanpa tergantung sumberdaya dari luar
sehingga dapat digunakan secara standalone.
Sistem pembangkit energi fuel cell adalah mengkonversi energi kimia menjadi
energi listrik. Selain PEMFC, jenis Microbial Fuel Cell (MFC) adalah fuel cell yang
menggunakan bakteri sebagai katalis untuk mengoksidasi materi organik dan anorganik
juga menghasilkan arus listrik (searah). Listrik arus lemah berupa listrik searah (seperti
baterai) dibutuhkan pada alat elektronik seperti telepon genggam, komputer jinjing.
Penelitian ini juga bertujuan untuk optimasi proses dari sistem MFC pada substrat air
limbah menggunakan mikroba terseleksi hasil penelitian tahun 2013-2014. Dengan adanya
penyediaan sumber arus lemah ini dapat mengurangi beban dan biaya produksi penyediaan
energi listrik arus kuat.
Kata kunci : fuel cell, komposit, katalis, konduktifitas listrik, stack, mikrokontroler
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Kebutuhan akan energi dan bahan bakar semakin besar dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk, ekonomi, pembangunan, pengembangan wilayah dan teknologi.
Selama ini kebutuhan energi dipenuhi oleh sumber daya alam yang tidak terbaharukan
seperti minyak bumi dan batu bara. Namun energi berbasis fosil tersebut suatu saat tidak
lagi dapat memenuhi kebutuhan mengingat cadangan energi fosil yang terbatas. Selain itu
energi fosil selama ini cenderung tidak ramah lingkungan, kandungan CO2, CO dan SOx
sebagai hasil samping produk pemakaiannya semakin banyak, meningkatkan angka polusi
yang menyebabkan global warming. Upaya untuk mengatasi permasalahan energi,
pengaturan dan penentuan arah kebijakan bidang energi perlu mendapatkan perhatian
serius. Satu kesepakatan yang telah disetujui Indonesia dengan bangsa lain, adalah
konservasi energi melalui pemanfaatan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Fuel cell merupakan salah satu pembangkit energi alternatif mampu menjawab kebutuhan
itu, selain ramah lingkungan juga dapat diperbaharui dan efisien. Fuel cell diharapkan
dapat mengisi program energi nasional tahun 2025 di Indonesia, karena masalah energi
merupakan salah satu Agenda Riset Nasional dan juga menjadi prioritas pada Renstra LIPI
dan Renstra Koordinatif IPT. Teknologi fuel cell ada beberapa jenis, dua diantaranya
Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) dan Microbial Fuel Cell (MFC).

1.1. Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC)


Polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC) sumber energi listrik masa depan
yang sangat menjanjikan [1, 2] dengan semua keuntungannya. Suatu Fuel cell menawarkan
emisi nol persen karbon dan efisiensi yang tinggi. Ditemukan oleh Sir William Grove pada
1839 [3] dan benar-benar digunakan oleh NASA dalam program Gemini setelah unggul
dari sel surya dalam beberapa aspek seperti bobot yang ringan dan menawarkan
kemudahan [3, 4] dari para pesaingnya. Performa yang baik serta sifat easy maintenance
dan tahan korosi menjadikan PEMFC banyak digunakan untuk lingkungan penelitian
hingga diproduksi secara komersil. PEMFC memiliki suhu operasi yang rendah jika
dibandingkan dengan pembangkit lain semisal genset dengan prime mover internal
combustion engine dan juga memiliki start up time yang cepat.
PEMFC memiliki keunggulan berupa: kerapatan energi yang besar (2,6 – 3,8
kW/m2), emisi sangat rendah (tidak ada gas buang), bekerja pada temperatur rendah (± 80
ºC), kemudahan persediaan bahan bakar (gas H2 dan O2/udara), efisiensi tinggi (60 %),
ringan [5], operasionalnya relatif sederhana, tidak bising dan memiliki variasi daya dari
mikrowatt sampai megawatt sehingga dapat diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan energi
seperti perumahan (penerangan, alat elektronik rumah tangga, water heater dsb) otomotif
dan untuk portable power supply (seperti charger alat elektronik, note book, ponsel dsb).
Konstruksi PEMFC biasanya terdiri susunan dua atau lebih sel yang ditumpuk yang
disebut stack. Sebuah sel biasanya menghasilkan tegangan sekitar 1 volt. Semakin banyak
jumlah sel yang disusun maka akan semakin besar juga tegangan yang dihasilkan. PEMFC
umumnya bekerja optimum pada suhu 60-70 °C [6], untuk itu diantaranya ada yang
memiliki heater dan juga heat exchanger untuk menjaga suhu operasinya tetapi juga ada
yang hanya memiliki heat exchanger (cooler) untuk mendinginkan sampai suhu
optimumnya tetap terjaga.
Dalam sistem PEMFC terdapat komponen utama yaitu membran elektrolit,
elektroda, dan pelat separator (bipolar plate), serta dilengkapi current colector dan end-
plate yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan rapat daya saat dialiri fuel hidrogen
dan gas oksigen masing-masing pada anoda dan katoda, yaitu elektroda negatif dan positif
yang terbuat dari gas diffusion layer (GDL) dan katalis. Secara teori, satu sel PEMFC
menghasilkan tegangan ideal sebesar 1,23 volt, namun pada pengoperasiannya terjadi
penurunan tegangan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti efektivitas penggunaan
katalis, konduktivitas listrik dan ionik dari membrane electrode assembly (MEA) dan
aktivitas transfer massa. Pada saat tanpa beban (open circuit voltage), satu sel PEMFC
menghasilkan tegangan sekitar 1 volt, sedangkan pada arus tinggi sekitar 0,3 volt. Untuk
memenuhi besaran tegangan operasional dan daya maksimum yang dibutuhkan oleh suatu
aplikasi, sel-sel dirangkai secara seri membentuk sebuah unit pembangkit energi yaitu
PEMFC stack.
Pada penelitian PEMFC ini, untuk mengetahui sejauh mana aktifitas yang telah
dilakukan beserta hasil evaluasinya dan kegiatan yang akan dilakukan yang berfokus pada
beberapa komponen serta optimasi proses yang berhubungan dengan unjuk kerja PEMFC,
dinyatakan sebagai yang dibahas berikut ini.
Table B.1.1.1 Persyaratan umum untuk aplikasi daya portabel [7]

Aplikasi Kebutuhan Ukuran, Massa,


Daya, Watts liter kg
Charger baterai telepon selular 0.1 0.05 0.1
Telepon portabel / perangkat Wireless Personal 2-5 < 0.1 0.1-0.2
Laptop komputer, Sumber Listrik Portable untuk Tentara 12-25 < 0.4 <1
Sumber Daya Darurat Serbaguna, Chargers Baterai 50-100 2-3 <5
Lapangan
Moblie Rovers 200-400 1.5 <5
Cadangan daya medis dan penunjang kehidupan 300-500 10 < 10

Membran elektrolit PEMFC dengan Struktur Supramolekuler

Membran penghantar ion untuk PEMFC telah dikembangkan dengan pembentukan


ikatan supramolekular untuk membentuk jalur gugus sulfonate tipe cacing (rod). Hal ini
berbeda dengan membran komersial Nafion, dimana gugus sulfonate tersusun dalam
kluster yang berbentuk bola (spherical) [8]. Pengukuran dengan alat Small Angle Neutron
Scattering (SANS) yang dilakukan pada tahun 2009 di BATAN telah dapat melihat
kumpulan gugus sulfonate berbentuk rod ini dengan ukuran 28 Angstrom (kluster sulfonate
di Nafion sebesar 4 angstrom). Pembentukan ikatan supramolekular ini dapat mengurangi
energi efek potensial pada saat humudifikasi [9] untuk dapat mempermudah hantaran ion
serta untuk mengatasi sifat kekakuan gugus sulfonat (steric hyndrance) yang terjadi pada
gugus sulfonate di polistirena tersulfonasi (sPS). Pembentukan ikatan supramolekular
diyakini dapat meningkatkan juga sifat mekanik dari membran.
Pengujian satu cell ukuran 3x3 cm fuelcell stack telah dilakukan pada tahun 2013.
Performan membran yang dikembangkan ini dapat mengimbangan fuelcell stack yang
dibuat dengan membran komersial Nafion. Salah satu pengembangan yang harus dilakukan
adalah pembuatan membran untuk skala besar atau ukuran besar. Hal ini disebabkan untuk
pembuatan membran dengan konsep supramolekular diperlukan dua larutan yang sangat
encer (0.01-0,1 persen; b/b). Untuk mengatasi hal ini dilakukan pembuatan membran ini
dengan metode template. Dalam metode ini, dibuat alat berpori dimana larutan
supramolekular akan ditempatkan. Dengan demikian pembuatan membran dengan ukuran
berapapun dapat dilaksanakan dengan mudah. Sifat-sifat membrane pada saat humidifikasi
perlu dipelajari dengan seksama dikarenakan jalur gugus sulfonate yang panjang. Pola
antara kadar humidifikasi, sifat hantaran ionik serta perubahan sifat mekanik perlu
dicermati dengan seksama. Hal ini terkait dengan sifat template yang dibuat dengan cara
pemasukan larutan supramolekular. Bahan dasar dari membran ini di dasarkan pada
pembuatan sps [10] dan PEGMAH [11] yang telah dikembangkan di Pusat Penelitian
Fisika.

Gas Diffusion Layer Untuk Elektroda PEMFC

Elektroda merupakan salah satu komponen penting pada PEMFC, Gambar B.1.1.1..
Komponen elektroda terdiri dari Gas Diffusion Layer (GDL) dan lapisan katalis [12]. GDL
merupakan bagian dari komponen elektroda yang berfungsi mendistribusikan gas ke
katalis, mengalirkan listrik ke dan dari pelat bipolar, menyalurkan air hasil reaksi oksigen
dan hydrogen, dan sebagai catalyst support [13]. Komponen ini berbentuk lembaran
berpori, bersifat konduktif dan hydrophobic. GDL merupakan komposit dibuat dari karbon
menggunakan proses yang relatif rumit, produk di pasaran berupa kertas karbon atau kain
karbon.

Gambar B.1.1.1. Satu unit fuel cell dengan komponen-komponennya

Komponen GDL dapat diproduksi melalui teknik casting menggunakan bahan


dasar karbon dari serat alam [14] hasil pirolisis pada temperatur 1300oC. Produk lembaran
komposit karbon serat kelapa yang dihasilkan telah diuji, dan mampu berfungsi sebagai
GDL [15]. Spesifikasi GDL yang diperoleh antara lain porositas dan hidropobiknya telah
memenuhi syarat GDL pada tahun 2013. Konduktifitas listriknya masih rendah bila
dibandingkan dengan produk import. Pada permukaan GDL memperlihatkan tingkat
kerataan yang tidak sama pada salah satu sisi permukaannya, Gambar B.1.1.2., padahal
kerataan permukaan berpengaruh pada unjuk kerja fuel cell. Selain itu GDL yang terbentuk
sedikit lebih brittle dibandingkan produk impor. Penggunaan bahan karbon dari serat alam
yang berlimpah, bertujuan untuk menurunkan biaya produksi dari pembuatan GDL
sehingga mempengaruhi juga harga produksi dari PEMFC.
Pada penelitian ini, substansi yang akan dilakukan adalah penelitian untuk
menyelesaikan masalah riset yang berkaitan dengan peningkatan sifat konduktifitas listrik,
tingkat kerataan kedua sisi permukaan dan sifat mekanik lembaran karbon sebagai GDL.
GDL yang dibuat diamati dan diuji sifat fisisnya antara lain konduktivitas listrik, porositas,
sifat mekanik, dan hidrofobiknya, serta diamati unjuk kerjanya didalam sistem PEMFC.

Gambar B.1.1.2. Penampang GDL karbon lokal (a) dan penampang GDL impor (b),
tingkat kerataan kedua sisi permukaan GDL karbon lokal tidak sama

Membrane Electrode Assembly Berbasis Pt/CNT Untuk Portable PEMFC

Salah satu pengaruh tinggi rendahnya kinerja stack fuel cell adalah kontak antar
muka elektroda dan membran. Membrane Electrode Assembly (MEA) dengan ketebalan
tidak lebih dari beberapa ratus mikron merupakan jantung dari PEMFC. MEA merupakan
gabungan membran penghantar proton dan Gas Diffusion Electrode (GDE). Sedangkan
GDE terdiri dari katalis dan Gas Diffusion Layer (GDL). Saat ini, ada dua metoda yang
paling sering digunakan untuk membuat MEA: a) metode berbasis GDL dan b) metode
berbasis membran. Pada metoda berbasis GDL sebagai media difusi gas, katalis dilapiskan
ke GDL, sedangkan pada metoda berbasis membran, katalis dilapiskan ke membran yang
biasa di kenal dengan nama catalyst coated membrane (CCM).
Teknik hot press merupakan cara yang sederhana untuk menggabungkan anoda,
katoda dan membran serta mampu menghasilkan kontak antar muka yang bagus antara
elektroda dan membran pada perbatasan tiga fasa [16]. Struktur dalam, porositas dan
performa dari MEA dapat berubah selama proses hot press. Oleh karenanya, diperlukan
juga penelitian yang mempelajari kondisi optimum dari proses hot press yang dipengaruhi
oleh faktor waktu, tekanan, dan suhu press, agar menghasilkan rapat daya dan rapat arus
yang optimum pula. Diameter pori pada karbon paper sebagai substrat difusi gas dapat
berkurang karena proses hot press. Oleh karenanya, dari studi literatur, teknik pelapisan
katalis CCM menghasilkan performa lebih bagus karena GDL dapat dipakai langsung saat
perakitan sel tanpa harus melalui proses hot press sehingga struktur dalam GDL dengan
porositas tinggi tetap terjaga.
Untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja katalis, carbon nanotube (CNT)
digunakan sebagai penopang platina (Pt). Dengan sifatnya yang unik, konduktivitas listrik
tinggi dan sifatnya yang mesoporos, CNT dinilai lebih baik dari carbon vulcan XC72 yang
biasa digunakan saat ini. Namun demikian, pristine CNT yang bersifat inert dan secara
umum tidak menyediakan muatan permukaan yang cukup untuk mendeposisikan
nanopartikel logam, justru akan menimbulkan agregasi dan rendahnya konsentrasi substrat
yang menempel serta rendahnya derajat distribusi partikel katalis. Oleh karenanya,
fungsionalisasi CNT sangat penting dilakukan sebelum dipakai sebagai penopang katalis.

PEMFC Stacking Untuk Portable Power Supply

Kinerja PEMFC ditentukan oleh karakteristik masing-masing komponen stack:


membran elektrolit, elektroda, plat bipolar, MEA, current collector, gasket dan end-plate;
proses stacking: kerataan komponen, jumlah sel, clamping pressure; teknologi integrasi
antar komponen inti: membran, katalis, GDL; dan parameter operasional PEMFC: suhu,
kelembaban, tekanan operasional dan kecepatan aliran gas reaktan. Faktor-faktor tersebut
menjadi penentu besarnya daya yang dihasikan oleh suatu PEMFC.
Hasil penelitian awal pengujian kinerja PEMFC stack (1sel, 2sel dan 3 sel) pada
tahun 2013-2014, diketahui bahwa peningkatan jumlah sel meningkatkan tegangan dan
daya PEMFC. Daya maksimal PEMFC meningkat dari 1,38 watt (1 sel) menjadi 4.02 watt
(3 sel) dan tegangan maksimal stack pada arus tinggi dari 0,44 volt menjadi 1,28 volt.
Capaian ini diperoleh melalui pengujian PEMFC stack dengan menggunakan stack buatan
sendiri sistem single-inlet dengan luas aktif 9cm 2/sel menggunakan MEA berbasis nafion
117 dan GDE (Pt loading 0,5mg /cm2, 30% Pt /vulcan XC72 on carbon cloth) dan
pelapisan emas pada current collector. Suhu stack yang dihasilkan masih suhu ruang yaitu
sekitar 25-30oC.
Berdasarkan hasil hasil yang telah dicapai itu maka pada tahun 2015 akan
dikembangkan stacking PEMFC (9 sel) dan teknologi integrasi komponen dengan kinerja
sel pada suhu operasi 60-80oC. Dengan mengganti end-plate, pengaturan suhu operasi
stack dan pengelolaan air hasil proses diharapkan kinerja PEMFC stack akan lebih
meningkat.

Rancang Bangun Kendali PEMFC Untuk Aplikasi Fuel Cell Stand-alone

PEMFC memiliki karakteristik respon yang relatif lambat terhadap perubahan


beban yang dinamis. Hal ini disebabkan karena proses elektrokimia dan elektrodinamik
yang terjadi didalamnya memerlukan waktu. Mengatasi hal ini baisanya suatu fuel cell
sering kali diaplikasikan secara hybrid dengan baterai ataupun super capacitor. Untuk
penggunaan pada beban-beban tetap atau stasioner, fuel cell dapat digunakan tanpa
mengunakan back up sumber energi listrik lain (standalone)
Fuel cell dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu: generator stasioner
[17], generator portabel [18] dan transportasi [19]. Walaupun demikian efisiensi dari
ketiga kelompok itu hampir sama yaitu di angka 80% [3]. Melihat efisiensi fuel cell yang
begitu besar banyak pabrikan otomotif berlomba mengembangkan fuel cell karena lebih
ramah lingkungan dan hemat energi. Selain itu pabrikan otomotif juga ingin melepaskan
diri dari ketergantungan pada minyak bumi yang cadangannya semakin menipis.
Penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil lainnya seperti batubara tidak
lepas dari emisi terutama CO2 dan CO. Menurut US Environmental Protection Agency (US
EPA), PLTU tenaga batubara menyumbang setidaknya 1 ton karbon tiap 1 megawatt-
jamnya.Jika suatu piranti komunikasi portabel seperti handphone, tab, dan gadget yang
semacamnya memerlukan sekitar 3,7 watt tiap satu jam pengecasan maka dengan jumlah
jutaan penduduk indonesia yang memiliki gadget menggunakan energi dari batubara untuk
mengecas dalam satu jam maka sebanyak itu juga jumlah karbon yang diproduksi.
Umumnya baterai merupakan beban stasioner bagi fuel cell. Baterai digunakan
secara luas mulai dari mainan, laptop, handphone sampai mobil listrik. Sebagai contoh
pemanfaatan fuel cell dalam bidang transportasi, fuel cell dapat digunakan sebagai sumber
energi pengisi daya baterai atau charger baterai, dan sebaliknya fuel cell dapat digunakan
sebagai sumber energi utama kendaraan listrik dengan baterai sebagai back up [6].
1.2. Microbial Fuel Cell Pada Sistem Penyimpanan Arus Listrik
Energi listrik dibedakan antara arus lemah dan arus kuat. Listrik arus lemah
dibutuhkan pada penggunaan alat elektronik yang digunakan masyarakat sehari-hari dapat
berupa listrik searah seperti pada baterai. Telepon genggam, komputer jinjing dan beberapa
alat elektronik lain mengaplikasikan fungsi baterai untuk pengoperasiannya, dan tidak
menutup kemungkinan menjadi kebutuhan primer bagi penduduk Indonesia yang semakin
meningkat jumlahnya. Kebutuhan listrik dari peralatan rumah tangga ditunjukkan pada
Tabel B.1.2.1. Penyesuaian sumber arus listrik kuat menjadi arus searah memerlukan
proses sehingga menjadi porsi tersendiri dalam penyediaan energi listrik arus kuat. Jika
memungkinkan penyediaan sumber arus lemah tersebut melalui proses mandiri maka
beban dan biaya produksi penyediaan energi listrik arus kuat dapat direduksi.

Tabel B.1.2.1. Konsumsi Listrik Peralatan

Peralatan Kebutuhan Listrik (watt)


Lampu LED 0,5 – 10
Laptop 20 – 65
Komputer desktop 50 – 125
Recharge Telepon genggam 28 – 30
(2 jam)
Pengering rambut 200

Microbial Fuel Cell (MFC) menggunakan bakteri sebagai katalis untuk


mengoksidasi materi organik dan anorganik (seperti dalam pengolahan air limbah) serta
menghasilkan arus listrik (searah). Sistem ini mengkonversi biokimia menjadi energi listrik
[20]. Elektron yang dihasilkan aktivitas bakteri dari substratnya ditransfer ke anoda (kutub
negatif) menuju katoda (kutub positif) melalui konduktor dengan resistor. Elektron
ditransfer menuju anoda melalui beberapa mekanisme, diantaranya mediator elektron,
direct membrane associated electron transfer, nanowires yang diproduksi bakteria, dan
mekanisme yang belum ditemukan (undiscovered) [21].
Faktor yang mempengaruhi pengoperasian sistem MFC antara lain temperatur, nilai
pH, akseptor elektron, luas permukaan elektroda, ukuran reaktor dan waktu pengoperasian.
Namun MFC merupakan sistem yang mulai dikembangkan, sehingga masih banyak faktor
yang mempengaruhinya yang belum terjelajah lebih dalam.
Di sisi lain, industri pangan di Indonesia yang meningkat hingga 8-10%/tahun [22]
berpotensi untuk menghasilkan air limbah. Pada industri tahu, potensi air limbah yang
dihasilkan sebanyak 15-20 liter/kg kedelai, dengan kadar pencemar organik Biological
Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) + 65 gram dan 130
gram/kg kedelai [23]. Dalam Lampiran I Peraturan MenteriLH nomor 15 tahun 2008
tentangBaku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai
dinyatakan baku mutu industri tahu untuk BOD dan COD masing-masing kadarnya sebesar
150 dan 300 mg/L atau bebannya 3 dan 6 gram/kg kedelai.
Arus listrik telah terbukti dihasilkan selama proses reduksi nitrat secara biologi di
ruang katoda dan proses oksidasi glukosa di ruang anoda dengan bakteri sebagai biokatalis,
namun masih perlu dilakukan karakterisasi lebih lanjut mengenai komunitas mikroba yang
ada dalam masing-masing ruang katoda dan anoda dalam MFC [24].
Penelitian yang dilakukan [25], memberikan hasil bahwa sistem MFC yang tidak
menggunakan membran PEM dengan lembaran karbon kain atau kertas sebagai elektroda
akan meningkatkan OCV dari 226 menjadi 425 mV, serta meningkatkan nilai P.
Percobaan tersebut menggunakan katoda-udara (air-cathode) pada ruang tunggal. Hasil
tersebut dapat mereduksi penggunaan PEM yang menyebabkan biaya operasional MFC
menurun. Kelemahan utama dari penggunaan MFC tanpa PEM adalah adanya potensi
kehilangan substrat akibat oksidasi aerob oleh bakteri pada ruang anoda.
Pada air limbah industri tepung tapioka dinyatakan bahwa MFC satu ruang,
menggunakan kertas karbon sebagai anoda,mampu melakukan pengolahan air limbah dan
dan memberikan current density sebesar 0,09 mA/cm2.

2. Tujuan

1. Membuat membran fuel cell struktur supramolekular dengan metode template,


2. Membuat Gas Diffusion Layer untuk komponen elektroda PEMFC dengan kedua
permukaan rata, mampu mentransfer elektron, hidrophobic dan kuat sebagai
pendukung membrane.
3. Mengembangkan metoda standar fabrikasi MEA menggunakan elektroda berbasis
Pt/CNT yang menghasilkan rapat arus yang tinggi.
4. Mewujudkan suatu sumber daya baru berupa fuell cell stack 30 Watt yang
standalone dan mudah digunakan untuk aplikasi elektronika dengan beban
stasioner seperti battery charger.
5. Mengetahui prinsip-prinsip disain dan pembuatan PEM fuel cell stacks dengan
kinerja tinggi
6. Optimasi proses dari sistem microbial fuel cell (MFC) sebagai alternatif sumber
arus listrik searah pada substrat air limbah menggunakan mikroba terseleksi hasil
penelitian tahun 2013-2014
7. Membantu penyediaan komponen dalam usaha untuk mewujudkan pembangkit
energi baru terbarukan di Indonesia
8. Meningkatkan nilai guna bahan lokal menjadi komponen pembangkit energi baru
terbarukan

3. a. Sasaran Umum

1. Membentuk senyawa hidrat menggunakan metoda humidifikasi atau penguapan,


yang mampu mengalirkan ion H+ melalui gugus sulfonat dalam membrane
2. MEA berbasis Pt/CNT yang terpasang pada stack fuel cell berkapasitas 10-30 watt
3. Mendapatkan parameter proses dan komposisi optimal pembuatan lembaran
komposit karbon menggunakan proses rolling
4. Membuat Disain dan PEM Fuel cell stacks untuk diaplikasikan sebagai portable
power supply
5. Disain suatu sistem kendali fuel cell mandiri berbasis mikrokontrol 8-bit yang
berdaya rendah
6. Satu paket data optimasi proses MFC pada substrat limbah, 1 prototipe sistem MFC
dengan penyimpanan (kapasitor).

3. b. Sasaran Spesifik

1. Menghasilkan lembaran elektrolit dimensi ...........


2. MEA berbasis Pt/CNT yang menghasilkan rapat arus 750 mA/cm 2 pada tegangan
0,6 V dengan luas area elektroda (5x5) cm2 dan (3x3) cm2
3. Menghasilkan lembaran komposit karbon dimensi (5x5x 0,02-0,04) cm3 , kedua sisi
permukaan rata, berpori, hydrophobic, konduktif elektron, dan cukup kuat secara
mekanik.
4. Unjuk kerja PEMFC stack (9 sel) pada suhu operasi (60-80oC)
5. Mengetahui kemampuan dan unjuk kerja fuel cell 30 Watt yang sedang
dikembangkan agar bekerja secara standalone menggunakan kendali fuel cell
mandiri yang dibuat.
4. Perumusan Masalah

1. Teknologi untuk memproduksi membrane elektrolit skala besar dari skala


laboratorium berbeda
2. Konduktifitas listrik lembaran karbon GDL yang telah dibuat masih lebih rendah,
salah satu sisi permukaannya memperlihatkan kerataan yang tidak sama, dan
sedikit lebih brittle dibandingkan produk import.
3. Fungsi CNT sebagai penopang katalis dalam pembentukan MEA belum optimal,
menimbulkan agregasi dan rendahnya konsentrasi subtrat yang menempel dan
rendahnya derajat distribusi partikel katalis.
4. Proses pembuatan MEA standar adalah menggunakan teknik hot press, hal ini
membuat membran rentan terhadap kerusakan seperti retak atau pecah.
5. Unjuk kerja PEMFC stack belum pernah dilakukan pada kondisi suhu lehih tinggi
dari suhu ruang (60-80oC) dan belum dilakukan optimasi
6. Komponen untuk membuat kendali fuel cell mandiri yang berdaya rendah,
keberadaannya di pasaran masih belum diketahui dengan pasti.
7. Kendali mandiri dengan dimensi fisik yang sepadan dengan dimensi stack fuel cell
yang dikembangkan baru pertama kali dibuat
8. Pengendali yang dibuat, selain mampu standalone, harus dapat mengakomodasi
kepentingan penelitian pengembangan fuel cell di lingkungan LIPI.
9. Karakteristik air limbah yang berfungsi sebagai substrat bagi mikroba pengurai,
ketersediaan membran tidak kontinu, dan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.

Hipotesa

1. Membran elektrolit dibuat menggunakan larutan encer melalui metode template


2. Sifat listrik karbon lokal untuk bahan baku lembaran dapat ditingkatkan dengan
menaikkan suhu proses pirolisisnya; permukaan lembaran merata di kedua sisinya
bila dicetak menggunakan teknik rolling; sifat mekanik lembaran dapat diperbaiki
dengan lapisan polimer konduktif.
3. Fungsionalisasi CNT sangat penting dilakukan sebelum dipakai sebagai penopang
katalis.
4. Unjuk kerja PEMFC stack akan meningkat pada kondisi suhu lehih tinggi dari
suhu ruang (60-80oC) dan dengan parameter yang dioptimasi
5. Jenis media transfer, kondisi tekanan, waktu, dan suhu proses hot press untuk
pelapisan katalis pada membran dalam meningkatkan performa MEA berbasis
elektroda Pt/CNT perlu dipelajari dan dicari yang optimum.

C. METODOLOGI

C.1. Membran Elektrolit PEMFC dengan Struktur Supramolekul

Secara garis besar metode template dilakukan dengan cara pembutan alas berpori.
Alas ini di buat dengan material dengan sifat yang serupa dengan larutan supramolekular
yang akan dimasukkan agar tidak menggangu sifat konduktifitas akhir dari membran yang
dibuat. Ukuran alas disesuaikan dengan ukuran membran yang akan dibuat. Setelah
memasukkan larutan supramolekular dilakukan proses homogenisasi.
Analisa dilakukan menggunakan: FTIR dengan polarized untuk mengidentifikasi
orientasi dari gugus sulfonat yang diharapkan ada; TEM untuk melihat morphologi dan
sebaran dari template dan bagian supramolekular; Analisa thermal untuk melihat sifat
ikatan antara template dan bagian supramolecular; Impendance Spectroscopy untuk
melihat sifat dan besar hantaran ion; Cyclic voltametric untuk melihat ketahanan gugus
sulfonate dan menfasilitasi hantaran ion yang berulang; analisa secara empiris untuk
morphologi, sifat hantaran dan metode pembuatan yang dilakukan.

C.2. Gas Diffusion Layer Untuk Elektroda PEMFC

Proses pembuatan lembaran komposit karbon dilakukan beberapa tahap, pertama


adalah dengan menyiapkan bahan karbon dari sabut kelapa. Untuk meningkatkan sifat
listrik lembaran, karbon sabut kelapa proses pirolisis pada suhu ≥1300 oC. Pembuatan
lembaran komposit karbon dilakukan dengan mencampur karbon dengan bahan polimer
pada komposisi tertentu membentuk adonan, lalu dilakukan pencetakan menggunakan
teknik rolling, yaitu mencetak adonan melalui celah dua silinder yang bergerak berlawanan
arah dengan kecepatan yang sama akan menghasilkan lembaran karbon dengan permukaan
rata/flat di kedua sisinya. Selanjutnya lembaran karbon dilapisi bahan hidropobik, dan
terakhir untuk meningkatkan sifat mekaniknya dilapisi dengan polimer konduktif melalui
impregnasi, Gambar C2.1.
Gambar C.2.1. Diagram alir pembuatan lembaran komposit karbon

GDL yang dibuat diamati dan diuji sifat fisisnya antara lain konduktivitas listrik
menggunakan alat LCRmeter, porositas menggunakan alat BET, SEM dan picnometer,
diuji sifat mekaniknya menggunakan UTM, dan sifat hidrofobik diamati dengan
menggunakan perhitungan sudut kontak tetesan air diatas permukaan lembaran. Uji fungsi
GDL dilakukan dengan menguji performen stack fuel cell menggunakan lembaran karbon
yang dibuat. Penelitian akan dilakukan bertahap pada tahun pertama dan kedua. Optimasi
lembaran komposit karbon dari sabut kelapa akan dilakukan pada tahun ketiga.

C.3. Membrane Electrode Assembly Berbasis Pt/CNT Untuk Portable PEMFC

C.3.1. Pembuatan katalis Pt/CNT

Metodologi yang dilakukan dalam pembuatan katalis dengan tahapan sebagai


berikut: a) Fungsionalisasi CNT dan deposisi Pt pada CNT melibatkan proses oksidasi dan
reduksi menggunakan prekursor H2PtCl6. b) Derajat dispersi Pt pada CNT dicek
menggunakan TEM, sekaligus memperkirakan ukuran partikel Pt. c) Ukuran partikel Pt
juga akan di cek menggunakan XRD melalui persamaan Scherrer dan PSA. d) Kandungan
Pt dalam Pt/CNT dicek menggunakan EDS.
C.3.2. Pembuatan MEA

Metodologi pembuatan MEA dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a)


Integrasi membran dengan elektroda berbasis Pt/CNT membentuk MEA dilakukan dengan
metode catalyst coated GDL (CCG) dan catalyst coated membrane (CCM) dengan luas
area aktif 9, 25, 50 cm2. b) Optimasi dari kedua proses ini dilakukan untuk mendapatkan
tingkat reprodusibilitas yang tinggi. c) Formulasi optimum dari ionomer nafion solution
yang digunakan akan dipelajari. Pengukuran ketebalan MEA dan SEM penampang
melintang MEA sebelum dan sesudah proses hot press akan dilakukan.
Selanjutnya untuk mengetahui performa katalis dan MEA dilakukan langkah
pengujian performa dan stabilitas PEMFC stack satu sel dan multisel. Uji performa stack
PEMFC dengan MEA berbasis Pt/CNT) pada satu sel fuel cell stack dan multisel fuel cell
stack dilakukan untuk mendapatkan kurva polarisasi. Saat pengujian ini, resistansi dalam
dari MEA akan diukur menggunakan electrochemical impedance spectra (EIS) dan tingkat
aktivitas elektrokatalis dicek menggunakan CV.
Evaluasi performa MEA dan fuel cell dilakukan dengan mempelajari hasil kurva
polarisasi dan EIS. Degradasi komponen juga dipelajari dari hasil kurva polarisasi, EIS dan
CV.

C.4. Stacking PEMFC Untuk Portable Power Supply

Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi optimasi komponen,


optimasi proses stacking dan optimasi parameter operasional, tahapan pencapaiannya
sebagai berikut:
a) Persiapan komponen komersial PEMFC stack dan asesorisnya: PEMFC stack yang
dikembangkan adalah PEMFC stack sistem open cathode untuk portable power
supply, komponen dan asesorisnya menggunakan bahan komersial. Komponen
tersebut adalah end-plat, current collector, bipolar plate, gasket serta MEA.
b) Integrasi komponen MEA: dilakukan menggunakan metode hotpress melalui 3 tahap:
aktivasi nafion, pelapisan nafion solution pada GDE dan hot-press.
c) Stacking PEMFC: komponen PEMFC disusun dan diatur dengan variasi clamping
pressure. Pengaturan suhu operasi stack menggunakan heater dan cooler, pengelolaan
air hasil proses menggunakan control pump.
d) Pengujian PEMFC stack: unjuk kerja PEMFC stack diuji dengan parameter
operasional (inlet hidrogen, suhu, kelembaban), selanjutnya hasil kurva polarisasi
dianalisa dan dievaluasi.
Pengujian dilakukan dengan unit sel : 1, 5, 9 sel dengan inlet hidrogen disesuaikan
untuk mendapatkan maksimal kerapatan daya yang dihasilkan. Untuk kebutuhan oksigen
(open cathode) diambil dari udara bebas menggunakan kipas angin.

C.5. Rancang Bangun Kendali PEMFC Untuk Aplikasi Fuel Cell Stand-alone

Mempelajari beberapa laporan penelitian terkait kendali fuel cell, mencari dan
mempelajari spesifikasi komponen yang tersedia di pasar dan yang diperlukan terkait
konsumsi daya komponen.

Mendesain awal kendali fuel cell mandiri berbasis mikrokontroler 8-bit dari
ATMEL sebagai pusat pengendali komponen lain. Desain dibagi menjadi dua bagian besar
yaitu perancangan software (program) dan hardware yang terdiri dari elektronik driver dan
instalasi aktuator. Mikrokontroler bertugas mengendalikan kinerja aktuator seperti
proportional valve,heater, cooler, juga mengendalikan solenoid valve untuk drainase air
sebagai produk. Laju aliran gas H2 dan udara dikendalikan mikrokontrol melalui katup
proporsional. Pada tahap ini kebutuhan daya tiap komponen yang dipilih dihitung dengan
menyertakan besaran daya terpasang dengan tujuan dapat diketahui daya terpakai yang
mungkin diperoleh.
Pembuatan perangkat kendali sesuai didisain yang dibuat. Perakitan hardware
komponen aktuator dan sirkuit elektronika dilakukan terlebih dahulu, dan pembuatan
program mengikuti instalasi hardware tersebut. Pada tahap ini hardware dirakit setelah
stack fuel cell terbentuk.
Pengujian untuk mengetahui performa fuel cell stack setelah dilengkapi dengan
kendali fuel cell mandiri tersebut, mengetahui berapa besaran daya terpasang yang
sesungguhnya dan berapa besaran daya terpakai yang tersedia untuk keperluan aplikasi.
Data pengujian dianalisa, dibahas dan dievaluasi dan digunakan untuk menentukan perlu
tidaknya tindak lanjut atau perbaikkan proses agar mendapatkan kondisi yang optimum.

C.6. Microbial Fuel Cell Pada Sistem Penyimpanan Arus Listrik

Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:


a) Sampling dan karakterisasi air limbah: Sampel air limbah industri makanan/minuman
dikarakterisasi.
b) Desain sistem MFC secara batch, yang disesuaikan dengan karakterisasi air limbah,
pada skala laboratorium 1 liter dengan variasi satu ruang (hasil kegiatan tahun 2014),
sepertitercantum dalam Gambar C.6.1. Sistem pengolahan biologi yang akan
dikembangkan adalah secara aerob.

Gambar C.6.1. Sistem Operasi MFC satu ruang

Material konstruksi selain reaktor adalah anoda dan katoda. Anoda dan katoda bersifat
konduktif dan stabil secara kimia dalam larutan reaktor serta mempunyai luas
permukaan yang cukup, dalam hal ini karbon.
c) Desain sistem penyimpanan arus listrik
d) Uji coba, analisa, optimasi proses: Parameter uji coba dilakukan pada variasi sistem
penyimpanan dan jenis penukar kation. Analisa yang dilakukan adalah nilai pH,
COD, BOD, konduktivitas penukar kation, hasil tegangan dan kuat arus. Pengukuran
dilakukan secara duplo selama 72 jam dengan hasil kurva BOD/COD dan arus listrik /
tegangan terhadap waktu diplotkan untuk mengetahui kecenderungan laju reaksi pada
proses biologinya

D. FAKTOR RESIKO DAN KEBERHASILAN

Penelitian ini merupakan program kegiatan antar Satker di kedeputian IPT yang
bekerjasama untuk menghasilkan suatu pembangkit energi baru terbarukan yang ramah
lingkungan. Penelitian ini didukung oleh: a) SDM yang berpengalaman dalam pembuatan
komponen PEMFC antara lain: membrane elektrolit, katalis, komposit karbon local sebagai
GDL, fuel cell stack, dan rancang bangun Sistem Kendali Cerdas Stack Fuel Cell 1,2 kW
dengan menggunakan mikrokontrol 8-bit menjadi modal penunjang keberhasilan kegiatan
yang diusulkan; b) SDM berpengalaman dalam pembuatan pembangkit listrik Microbial
Fuel Cell (MFC) menggunakan bakteri sebagai katalis untuk mengoksidasi materi organik
dan anorganik (dalam pengolahan air limbah). Kegiatan ini didukung dengan peralatan
yang memadai untuk memberikan informasi tingkat keberhasilan produk penelitian yang
dihasilkan. Beberapa factor yang mendukung keberhasilan kegiatan penelitian adalah :

1. Polistiren dan polietilen sebagai potensi bahan baku membran adalah produksi di
Indonesia, dapat dimanfaatkan lebih optimal
2. Persediaan bahan baku karbon sabut kelapa yang merupakan limbah di Indonesia
masih melimpah
3. Kontinyuitas produksi industri pangan yang menghasilkan limbah sebagai bahan
baku untuk microbial fuel cell.
4. Tersedia dan persiapannya alat proses dan alat uji untuk mewujutkan penelitian ini
5. Ketersediaan asesoris untuk stacking PEMFC
6. Pelaksana penelitian dikerjakan sesuai tiap bagiannya, dengan pengontrolan selama
proses kegiatan
7. Koordinasi pekerjaan dilakukan langsung maupun dalam rapat pertemuan untuk
evaluasi.
8. Komitmen seluruh personil dalam melaksanakan kegiatan bersama dan
memperoleh target sebagai sasaran untuk mencapai tujuan.
9. Kebijakan lembaga dari pimpinan LIPI dan pimpinan pusat penelitian serta industri
terkait dalam mendukung penelitian ini
Adapun faktor resiko yang sekiranya dapat menghambat penelitian ini tentunya hal
sebaliknya dari faktor keberhasilan tersebut

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil penelitian yang diharapkan pada penelitian ini adalah hal-hal termasuk
sebagai berikut:
1. Menguasai teknologi pembuatan membran elektrolit fuel cell supramolekul
berukuran besar, memasyarakatkan teknologi pembuatan membrane dengan konsep
supramolekular pada dunia luar melalui publikasi
2. Menguasai teknologi pembuatan lembaran karbon menggunakan teknik rolling,
mengetahui data proses untuk keperluan reproducible, memperoleh beberapa
contoh produk sampel lembaran karbon dengan permukaan rata, bersifat konduktif
elektron, berpori dan hydrophobic yang mampu berfungsi sebagai GDL untuk
PEMFC. Disamping itu diharapkan dapat memperoleh informasi baru yang belum
diketahui mengenai sifat-sifat fisis lainnya yang lebih detil agar kertas karbon
konduktif dapat diaplikasikan sebagai komponen PEMFC.
3. Penggunaan Pt/CNT sebagai katalis pada MEA fuel cell diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas penggunaan katalis Pt sehingga mengurangi
ketergantungan pada produk impor dan mengurangi biaya produksi pembuatan
stack fuel cell secara umum.
4. Menguasai teknologi stacking dengan terwujutnya fuel cell stack (9 sel) yang telah
diketahui kinerjanya, dan PEMFC stack dapat diaplikasikan untuk pofrtable power
supply.
5. Terwujudnya suatu sistem stack fuell cell standalone30 Watt dengan kendali Fuell
cell mandiri. Sistem ini diharapkan dapat bekerja mencatu beban stasioner seperti
baterai, gadget, komputer portable atau bahkan untuk daya yang lebih besar dapat
digunakan sebagai back up sumber tenaga kendaraan listrik dan hybrid.
6. Tersedianya 1(satu) paket data optimasi proses MFC pada substrat limbah, 1
prototipe sistem MFC dengan penyimpanan (kapasitor).
7. Diharapkan menghasilkan publikasi ilmiah di jurnal nasional (4 buah), jurnal
internasional (6 buah) dan draft paten (1 buah) sebagai indikasi meningkatnya
SDM dalam forum ilmiah baik nasional maupun internasional.

G. ASPEK STRATEGIS

Sumber energi dari teknologi fuel cell sudah mulai diaplikasikan di Indonesia
sebagai pembangkit daya di BTS dan bagian dari energi hibrid. Namun demikian, industri
dalam negeri yang mengembangkan komponen untuk fuel cell belum ada. Teknologi yang
dihasilkan dari penelitian ini bisa menjadi pionir teknologi dalam lokal untuk
dikembangkan ke industri.

Pada saat Indonesia sudah mampu memproduksi komponen dan membuat PEM
fuel cell stack sendiri, harga produksi menjadi lebih kompetitif, teknologi ini akan
semakin berdampak pada penurunan harga fuel cell stack secara keseluruhan. Keberhasilan
penelitian ini juga diharapkan dapat menunjang kegiatan pembuatan mobil listrik nasional,
dimana fuel cell dapat digunakan sebagai alat charging baterai. Penguasaan teknologi
terbentuknya pembangkit energy listrik terbarukan yang efisien dan portable dan teknik
kendali agar fuel cell bekerja standalone dan bersifat mobile tanpa tergantung pada sumber
auxiliary, akan mencatu beban-beban stasioner (contohnya baterai, gadget, lampu dst.),
dan sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait isu untuk megurangi penggunaan bahan
bakar fosil dan megurangi emisi gas buang kendaraan bermotor.
Penggunaan fuel cell stand alone yang mempunyai efisiensi tinggi pada beban-
beban stasioner akan mengurangi bahan bakar fosil dan emisi sehingga diharapkan akan
dapat menghemat penggunan energi dan rupiah yang dibelanjakan untuk pajak karbon.
Indonesia dengan jumlah gadget dan alat telekomunikasi sejenisnya yang mencapai jutaan
buah dengan tiap jam pengecasan membutuhkan 1.25 Watt akan membutuhkan daya
1.25MW-jam untuk 1 juta buah gadget. Jika Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara
menyumbang 1 ton CO2 per megawatt-jam maka dengan meggunakan fuel cell akan
mereduksi produksi karbon sebesar 1 ton CO2 per megawatt-jam.

Dengan diperolehnya suatu sistem Microbial Fuel Cell yang memanfaatkan


elektron dari pengolahan air limbah industri pangan, industri ini akan menjadi contoh bagi
pengaplikasian pada industri lain yang menghasilkan air limbah organik sejenis, karena
penaatan terhadap baku mutu yang berlaku adalah kewajiban setiap industri yang
menghasilkan limbah. Dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui
penguasaan teknologi Microbial Fuel Cell akan membuka potensi penyediaan paket
teknologi pengolahan limbah. Pengolahan air limbah secara biologi yang diterapkan
selama ini hanya menurunkan konsentrasi organik dalam air limbah, sedangkan transfer
elektron yang terjadi pada teknologi Microbial Fuel Cell belum dimanfaatkan. Tidak
adanya penambahan bahan kimia untuk penurunan konsentrasi organik, berarti mengurangi
beban cemaran. Adanya nilai ekonomis dari hasil pengolahan air limbah, berupa
pembangkit listrik arus searah.

Beberapa hal yang menjadi aspek strategis adalah:

1. Penelitian ini mempercepat proses alih teknologi fuel cell di Indonesia,


2. Penelitian ini menjawab tantangan krisis energi di Indonesia,
3. Penelitian dengan SDM yang meneliti pada masing-masing komponen fuel cell
masih jarang dilakukan di Indonesia, berpotensi untuk meningkatkan kemampuan
SDM pada teknologi fuel cell
4. Penelitian sangat berpotensi dikembangkan dalam usaha produksi komponen
maupun unit fuel cell stack di Indonesia dengan kemandirian teknologi.
5. Mendukung kegiatan pembuatan mobil listrik nasional
H. PELAKSANA PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan oleh Pusat Penelitian Fisika di Kawasan Puspiptek
Tangerang Selatan, Pusat Telekomunikasi dan Mekatronika, Pusat Penelitian Kimia
Kampus LIPI Bandung.

I. PERSONALIA

Gelar Jabatan
Nama Lengkap dan NIP Pria/
Kesarjanaan Fungsional Nama
Alokasi Wanita
No Bidang Keahlian Pendidikan Akhir Satker
Waktu
(Biodata di lampiran) (S3, S2, S1, SLTA)
(Jam/minggu)
A PENELITI
Sunit Hendrana Peneliti
Dr Pria PPF
NIP: Madya
S3
Sri Pudjiastuti

Slamet Priyono
1

Kristian Ismail

Aam Muharam

Nanik Indayaningsih

Fredina Destyorini

2
Ahmad Subhan

Indriyati S.Si, M.Eng. Peneliti Wanit PPF-LIPI


19790513.200312.2.004 Muda a
Fisika Material S2
Elsy Rahimi M.T. Peneliti Wanit PPF-LIPI
19731010.200701.2. 002 Muda a
Material S1
Yuyun Irmawati S.Si. Peneliti Wanit PPF-LIPI
Pertama a
Fisika S1
Gelar Jabatan
Nama Lengkap dan NIP Pria/
Kesarjanaan Fungsional Nama
Alokasi Wanita
No Bidang Keahlian Pendidikan Akhir Satker
Waktu
(Biodata di lampiran) (S3, S2, S1, SLTA)
(Jam/minggu)
Holia Onggo

Dedih

Anung Syampurwadi

Mulia Pratama Kandidat TELIMEK-


ST Pria
Peneliti LIPI
Teknik Elektro S1 12
Peneliti TELIMEK-
Amin MT Pria
Pertama LIPI
Teknik Elektro S2 12
Peneliti TELIMEK-
5 Yanuandri Putrasari M.Eng Pria
Pertama LIPI
Teknik Mesin S2 12
TELIMEK-
Ahmad Dimyani ST Teknisi Pria
LIPI
Teknik Mesin S1 12

Diana Rahayuningwulan Wanit


MT Bandung
a
Teknik Lingkungan S2
Dani Permana
S.Si Pria Bandung
Biokimia S1
Hari Rom Hariyadi Dr
Pria
Teknologi Bioproses S3
Herlian Eriska Putra MT
Pria
Teknik Kimia S2
Kristian I. MT
Pria
Tenaga Listrik S2
Gelar Jabatan
Nama Lengkap dan NIP Pria/
Kesarjanaan Fungsional Nama
Alokasi Wanita
No Bidang Keahlian Pendidikan Akhir Satker
Waktu
(Biodata di lampiran) (S3, S2, S1, SLTA)
(Jam/minggu)
B Pembantu Peneliti: Teknisi/Administrasi/Pengolah Data/Tenaga Lapangan

Efendi Pria
SMU
Wartini
Analis
Mahyar Ependi
SMK
Suhartini
SMU

J. JADWAL KEGIATAN 2015


Bulan
Sub No Rencana Kerja
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Membran Elektrolit PEMFC dengan Struktur Supramolekul
1 Penyaiapn bahan V V
2 Pembuatan template V V V V V
1 3 Pembuatan Membran V V V V V V
4 Pemgujia Membran V V V V
5 Analsisa data V V V V V
6 Pembuatan Lapaoran V V
Gas Diffusion Layer Untuk Elektroda PEMFC
1 Koordinasi rencana v v
pelaksanaan kegiatan
2 Pemesanan bahan dasar v v v
dan komponen peralatan
3 Penyiapan bahan baku v v
4 Penyiapan alat proses v v
2 5 Proses pencetakan v v v v v v v
6 Analisa produk v v v v v v
7 Karakterisasi produk v v v v v v
8 Survey, Pameran dan v v v v v
Publikasi
9 Evaluasi v v v v
12 Laporan Penelitian v v v v
Membrane Electrode Assembly Berbasis Pt/CNT Untuk Portable PEMFC
1 Studi peran CNT, perakitan
x x x x x x x x x x
MEA, degradasi komponen
2 Fungsionalisasi CNT dan
x x x x x x
sintesa Pt/CNT
3 Karakterisasi Pt/CNT x x x x x x
4 Pembuatan MEA x x x x x x x x x
3 5 Uji kurva I-V, EIS dan CV
stack PEMFC terhadap x x x x x x x
berbagai kondisi operasi
6 Analisa kinerja komponen
x x x x x x x
dan degradasi material
7 Pembuatan laporan x x
8 Publikasi x x
PEMFC Stacking Untuk Portable Power Supply
1. Pembuatan Stack v v v v v v v
(penyediaan bahan riset)
4 2. Pembuatan MEA ( aktivasi v v v v v v v
membran, pelapisan GDE,
hotpress membran dan
GDE)
3 Proses stacking v v v v v v
3. Uji kurva polarisasi v v v v v v v
4. Pelaporan v v
Rancang Bangun Kendali PEMFC Untuk Aplikasi Fuel Cell Stand-alone
1 Studi literatur dan v v v
komparasi komponen
2 Desain SW dan HW v v v v v
5 3 Simulasi dan test HW-SW v v v v v
4 Integrasi dengan Stack v v
5 Pengujian v v v v v v v v
6 Pelaporan v v
Microbial Fuel Cell Pada Sistem Penyimpanan Arus Listrik
1 Studi literatur v v v v v v v v
2 Persiapan alat, bahan dan v v v
sampling air limbah
6 3 Konstruksi sistem MFC v v v
4 Uji coba, analisa, optimasi v v v v v
proses
5 Evaluasi data v v v v v v
6 Pelaporan v v
K. DAFTAR PUSTAKA

[1] Amin. (2012). Perancangan dan Implementasi Kendali untuk Sel Bahan Bakar-
Baterai-Superkapasitor pada Kendaraan Hibrid dengan Menggunakan Sistem
Kontrol Prediktif. Tesis. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi
Bandung.
[2] P. Thounthong, S. Raël, B. Davat, (2004): Test Bench of a PEM Fuel Cell with Low
Voltage Static Converter,Proceeding of the 2004 Fuel Cell Seminar, San Antonio,
Texas, USA,1-5 November 2004, (CDROM).
[3] P. Thounthong, P. Sethakul, (2006) : Fuel Cell Power Generator, Proceeding of the
29th Electrical Engineering Conference(EECON-29), RajamangalaUniversity of
Technology Thanyaburi, Pattaya, Thailand,9-10 November 2006, pp. 309-312.
[4] J. M. Grimwood, B. C. Hacker and P. J. Vorzimmer,“Project Gemini Technology
and Operations: AChronology,” NASA SP-4002, 1969.
[5] K. Pattamarat, M. Hunsom,” Testing of PEM fuel cell performance by
electrochemical impedance spectroscopy:Optimum condition for low relative
humidification cathode” Korean J. Chem. Eng., 25(2), 245-252 (2008)
[6] P. Thounthong, S. Raël, B. Davat, (2014) : A PEM Fuel Cell Converter for
Automotive Electrical System, Proceeding of the 27th Electrical Engineering
Conference (EECON-27), KhonkaenUniversity, Khonkaen, Thailand, 11-12
November 2004, pp. 481-484.
[7] S. R. Narayanan, T. I. Valdez and F. Clara, “Development of Miniature Fuel Cells
for Portable Applications”, Proceedings of the Direct Methanol Fuel Cell
Symposium(Editors, S.R. Narayanan, S. Gottesfeld and T. Zawodzinski),
Electrochemical Society Proceedings, PV 2001-4, p.254
[8] Mauritz, K.A., Moore, R.B., State Understanding of Nafion, Chem.Rev., 104, 4535-
4585 (2004)
[9] Son, D.N., Kasai, H., Proton Transport through aqueous Nafion Membrane, The
European Physical Journal E, 29, 351-361 (2009)
[10] S. Hendrana, dkk, Paten terdaftar P0020090096, Metode olecul sulfonasi olecular
pada sulfonasi heterogen fasa gas-Cair
[11] S. Hendrana, dkk, Paten terdaftar P0020090096, Metode mikroenkapsulasi
monomer pada plastik poliolefin untuk fungsionalisasi polyolefin
[12] V. Mehta, J.S. Cooper, “Review and Analysis of PEM Fuel Cell Design and
Manufacturing”, Journal of Power Source 114 (2002): 32-53
[13] L. Cindrella, A.M. Kannan, J.F. Lin, K. Saminathan, Y. Ho, C.W. Lin, J. Wertz,
“Gas diffusion layer for proton exchange membrane fuel cells—A review”, Journal
of Power Sources 194 (2009): 146–160
[14] Nanik Indayaningsih, Anne Zulfia, Dedi Priadi, Evvy Kartini, “Synthesis of EFBs
carbon–polymer composites as gas difusion layer for electrode materials”, Jurnal
Sains Materi Indonesia, ISSN: 1411-1098, Januari 2013, volume 14, no 2, p.147-150.
[15] Nanik Indayaningsih dkk, Paten terdaftar No. P00201300495, Metode pembuatan
gas diffusion layer PEMFC menggunakan karbon konduktif dan berpori dari bahan
serat alam
[16] Therdthianwong, A., P. Manomayidthikarn, S. Therdthianwong (2007).
Investigation of membrane electrode assembly (MEA) hot-pressing parameters for
proton exchange membrane fuel cell. Energy, 32:2401-2411.
[17] M. A. J. Cropper, S. Geiger, and D. M. Jollie, (2014) :“FuelCells: a survey of
current developments,” J. PowerSources, vol. 131, pp. 57-61, May 2004.
[18] C. K. Dyer, (2002) : “Fuel cells for portable applications,” J.Power Sources, vol.
106, pp. 31-34, April 2002.
[19] P. Thounthong, S. Raël, and B. Davat,(2005) : “Utilizing fuel cell and
supercapacitors for automotive hybrid electrical system,” in Proc. 2005 IEEE-
AppliedPower Electronics Conf. (APEC), Texas, USA, Mar.
[20] Logan, B.E., Regan, J.M. (2006b) : Microbial Fuel Cells: Challenge and Application,
Environmental Science & Technology, September 1, 5172-5180
[21] Logan, B.E., et.al, (2006a) : Microbial Fuel Cells: Methodology and Technology,
Environmental Science & Technology, vol. 40, no 17, 5181-5192
[22] http://www.kemenperin.go.id/artikel/3680/Industri-Pangan-Tumbuh
[23] Potter, C.Soeparwadi, M & Gani A. 1994 dalam Elly 2006
[24] Jia, Y.H., Tran, H.T., Kim, D.H., Oh, S.J., Park, D.H., Zhang, R.H., Ahn, D.H.
(2008): Simultaneous Organics Removal and Bio-electrochemical Denitrification in
Microbial Fuel Cells, Bioprocess Biosystem Engineering, 31, 315-321.
[25] Liu, H., Logan, B.E. (2004): Electricity generation using an aircathodesingle
chamber microbial fuel cell in the presence and absenceof a proton exchange
membrane. Environ. Sci. Technol., 38, 4040–404.
L. PEMBIAYAAN

Sub-Kegiatan 1: Membran Elektrolit PEMFC dengan Struktur Supramolekul


Sub-Kegiatan 2: Gas Diffusion Layer Untuk Elektroda PEMFC
Sub-Kegiatan 3: Membrane Electrode Assembly Berbasis Pt/CNT Untuk Portable PEMFC
Sub-Kegiatan 4: PEMFC Stacking Untuk Portable Power Supply
Sub-Kegiatan 5: Rancang Bangun Kendali PEMFC Untuk Aplikasi Fuel Cell Stand-alone
Sub-Kegiatan 5: Microbial Fuel Cell Pada Sistem Penyimpanan Arus Listrik

1. Biaya Sesuai Durasi Kegiatan tahun 2015 (dalam ribuan rupiah)


Uraian Sub-Keg Sub-Keg Sub-Keg Sub-Keg Sub-Keg Sub-Keg Jumlah
1 2 3 4 5 6
Honor 28.000 14.100
Belanja Bahan 120.000 62.000 103.935 134.500 126.380
Belanja 80.000 49.000 30.300 37.000 2.900
barang non-
operasional
Belanja 10.000 11.000 25.460 22.200
perjalanan
TOTAL 210.000 150.000 173.795 193.700 129.280 200.000 1.032.575

Mohon dikoreksi tambah-kurang:


 Penambahan menggunakan warna beda (kuning, merah, hijau, ungu, biru, orange)
masing-masing agar mudah untuk revisi finalisasi.
 Pengurangan dengan diberi tanda strikethrough

Mohon dilengkapi:
1. Pendanaan dengan rincian Sub-Kegiatan masing-masing (di Lampiran, seperti
contoh)
2. Personal Peneliti dan Pembantu Peneliti dengan spesifikasi dan NIP masing-masing
3. Daftar Wiwayat Hidup Peneliti masing-masing (di Lampiran tersendiri)

Terimakasih atas kerjasamanya dan perhatiannya


LAMPIRAN PEMBIAYAAN

Sub-Kegiatan 3: Membrane Electrode Assembly Berbasis Pt/CNT Untuk Portable PEMFC

2. Biaya Sesuai Durasi Kegiatan


Uraian 2015 2016
Honor 14.100.000
Belanja Bahan 103.935.000
Belanja barang non-operasional 30.300.000
Belanja perjalanan 25.460.000
TOTAL 173.795.000

3. Rincian Biaya Tahun Anggaran yang Diusulkan

Honor Tidak Tetap


Kualifikasi Waktu (OJ) Honor/jam (Rp) Jumlah (Rp)
Pembantu Peneliti I 100 25.000 2.500.000
Pembantu Peneliti II 80 25.000 2.000.000
Tenaga lapangan I 120 80.000 9.600.000
Jumlah Seluruh Honor Tidak Tetap 14.100.000

Belanja Bahan :
Biaya
No Nama Bahan Volume Satuan satuan Jumlah
1 Alat Tulis Kantor        
  Kertas A4 Bola Dunia 80 gram 6 rim 35,000 210,000
  Kertas A4 Bola Dunia 70 gram 3 rim 30,000 90,000
  Kertas HVS warna 2 pak 40,000 80,000
  map L 9001 F4 transparant 3 lusin 20,000 60,000
  PP Pocket clear A4 3 pak 10,000 30,000
  Clear File isi 40 lembar 4 buah 40,000 160,000
Plastik sampel sealed ukuran 25cm
  x 35cm 1 pak 25,000 25,000
Plastik sampel sealed ukuran 10cm
  x 15cm 2 pak 20,000 40,000
Box sampel Natural Pack 20cm x
  10cm x 5cm 10 buah 10,000 100,000
  double tape 2 buah 15,000 30,000
  dudukan selotip 1 buah 20,000 20,000
2 Bahan pakai komputer        
  Tinta catridge HP 678 black 2 buah 90,000 180,000
  Tinta catridge HP 678 color 2 buah 90,000 180,000
3 Bahan kimia        
  Ethylene glycol for analysis EMSURE 6 2,5L 800,000 4,800,000
Merck 1.09621.2500
  Ethanol Merck 100983 1 2,5L 500,000 500,000
Gas Diffusion Electrode EP2019 20%
pt 0.5 mg/cm2 19cm x 19cm fuelcell 2 lembar 5,000,000 10,000,000
  earth
AvCarb Gas Diffusion Layer
GDS3250-40cm x 40cm 3250-4040 8 lembar 2,000,000 16,000,000
  fuelcellearth.com
Nafion Membrane 117 DuPont (30
2 lembar 4,500,000 9,000,000
  cm x 30 cm)
  Gas Hidrogen UHP 3 tabung 1,000,000 3,000,000
  Gas Oksigen UHP 3 tabung 750,000 2,250,000
  Gas Nitrogen UHP 2 tabung 800,000 1,600,000
4 Bahan Mekanik        
silicon gasket tebal 0,4mm (40cm x lemba
10 800,000 8,000,000
  40cm) r
EC-H-SR1 Silicone rubber heaters
pasan
(2”x2”) for 50cm² fuel cell, 60W, 1 3,000,000 3,000,000
g
  120V, set of two, fuelcell.com
  Kain teflon 3 meter 500,000 1,500,000
  Screen sablon 8 set 125,000 1,000,000
Advantec Membrane Filter PTFE
Membrane H100A047A, pore size 1
1 box 8,000,000 8,000,000
mikron; Diameter 47 mm; Qty:
  100/box
  Selang silicon untuk reflux 10 m 150,000 1,500,000
plat aluminium tebal 5mm, 20cm x
3 set 1,000,000 3,000,000
  20cm untuk hotpress
  sendok pengaduk stainless steel 5 buah 30,000 150,000
  kunci ringpas Jonnesway 10mm 2 buah 35,000 70,000
  Filament untuk SEM isi 10 buah 2 box 7,000,000 14,000,000
  coating emas untuk SEM 1 buah 10,000,000 10,000,000
  carbon tape 2 rol 50,000 100,000
  Timah solder 5 meter 2,000 10,000
5 Bahan Gelas        
  pengaduk gelas 2 buah 20,000 40,000
  Magnetik stirer bar 2 buah 100,000 200,000
  Labu leher 3 ukuran 500 mL 4 buah 400,000 1,600,000
  Botol sampel 50 mL tutup ulir 6 buah 50,000 300,000
  Gelas reflux 1 pasang 500,000 500,000
  Labu erlemeyer 1L 2 buah 500,000 1,000,000
  Beaker 30 mL 6 buah 25,000 150,000
  Beaker 2L 2 buah 300,000 600,000
6 Bahan Penunjang & Safety        
  tisu 24 pak 10,000 240,000
  sarung tangan sekali pakai 4 pak 80,000 320,000
  Masker 3 box 100,000 300,000
   Jumlah seluruh bahan habis pakai     103,935,000

Belanja Barang Non Operasional :


No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Jamuan Makan Rapat : 46 OKH 50,000 2,300,000
(makan + snack)
2 Focus Grup Discussion 1 paket 8,800,000 8,800,000
3 Registrasi seminar 3 OK 1,000,000 3,000,000
4 Sewa kendaraan 6 kali 650,000 3,900,000
5 Publikasi 1 kali 7,500,000 7,500,000
6 Penggandaan 4 paket 300,000 1,200,000
7 Biaya analisa      
  Uji kebocoran stack FC di 3 kali 400,000 2,400,000
BPPT
  Contact Angle 12 sampel 100,000 1,200,000
  Jumlah Seluruh Belanja Barang Non Operasional 30,300,000

Belanja Perjalanan lainnya :


No Uraian perjalanan Volume O/H/K Harga satuan Biaya (Rp)
Bandung-Jakarta:      
1 Transport PP 6 180,000 1,080,000
Uang harian 2Ox1Hx3K 530,000 3,180,000
Bandung-Banten:       
Transport PP 18 170,000 3,060,000
2
Uang harian 3Ox1Hx 6K 370,000 6,660,000
Penginapan 1x3M 180,000 540,000
Serpong-Jawa Barat      
Transport PP 4 170,000 680,000
3
Uang harian 1Ox1Hx5K 430,000 2,150,000
Penginapan 1x1M 390,000 390,000
Bandung-Yogyakarta  
Transport PP 2 1,560,000 3,120,000
4
Uang harian 2Ox3Hx1K 420,000 2,520,000
Penginapan 2Ox2M 520,000 2,080,000
  Jumlah Seluruh Belanja Perjalanan 25,460,000

Sub-Kegiatan 5: Rancang Bangun Kendali PEMFC Untuk Aplikasi Fuel Cell Stand-alone
Biaya Sesuai Durasi Kegiatan
Uraian 2015 2016
Honor
Belanja Bahan 126,380,000
Lain-lain 2,900,000
TOTAL 129,280,000

Belanja Bahan
  Nama Bahan Volume Biaya Satuan Harga
1 Alat Tulis Kantor      
  Kertas A4 Bola Dunia 80 gram 6 35,000 210,000.00
  Kertas A4 Bola Dunia 70 gram 3 30,000 90,000.00
  Kertas HVS warna 2 40,000 80,000.00
  map L 9001 F4 transparant 3 20,000 60,000.00
  PP Pocket clear A4 3 10,000 30,000.00
  Clear File isi 40 lembar 4 40,000 160,000.00
Plastik sampel sealed ukuran 25cm x
  1 25,000 25,000.00
35cm
Plastik sampel sealed ukuran 10cm x
  2 20,000 40,000.00
15cm
Box sampel Natural Pack 20cm x
  10 10,000 100,000.00
10cm x 5cm
  double tape 2 15,000 30,000.00
  dudukan selotip 1 20,000 20,000.00
2 Bahan pakai komputer      
  Catridge Canon IP3600 Combo 2 130,000 260,000.00
3 Bahan Teknik      
  And Gate 74LS08N 20 7,500 150,000.00
  Triger IC sg3525 25 2,000 500,000.00
  Comp Gate 74LS85 20 7,500 150,000.00
  Clock NE555 20 7,500 150,000.00
  Transistor npn TIP 122 40 7,500 300,000.00
  Transistor pnp BC 108 40 7,500 300,000.00
  Transistor pnp 2N2905 40 10,000 400,000.00
  Resistor 100 Ω 200 500 100,000.00
  Resistor 200 Ω 200 500 100,000.00
  Resistor 1KΩ 200 500 100,000.00
  Resistor 2K2 Ω 200 500 100,000.00
  Resistor 10KΩ 200 500 100,000.00
  Resistor 33KΩ 200 500 100,000.00
  Resistor 100KΩ 200 500 100,000.00
  Resistor 1MΩ 140 500 100,000.00
  Resistor pack 10 1K; 4K7; @5% 100 500 500,000.00
  Spacer 2 cm 100 3,000 300,000.00
  Capasitor 10 PF 120 2,000 240,000.00
  Capasitor 100 PF 120 2,000 240,000.00
  Capasitor 1µF 16v 120 2,000 240,000.00
  Capasitor 10µF 16 120 2,000 240,000.00
  Capasitor 100 µF 16v 120 2,000 240,000.00
  LED sedang 120 2,000 240,000.00
  LED Kecil 120 1,000 120,000.00
  Dioda 1N4002 120 1,000 120,000.00
  Silicon triger rec BT109 100 5,000 500,000.00
  Amplification LM324 50 1,000 500,000.00
  Digit to analog ADC0804 10 75,000 750,000.00
  Analog to digit DAC0801 10 75,000 750,000.00
  pasta heat sink50% thermal resistan 2 100,000 200,000.00
  potensio multi turn , 2k 10k 4 250,000 1,000,000.00
  potensio single turn 2k, 4k7,10 k 30 100,000 3,000,000.00
  trimpot multi turn 2k, 4k7,10 k 30 35,000 1,050,000.00
  trimpot single turn 2k, 4k7,10 k 30 25,000 750,000.00
  header pin 2,3,4,5,8,9,10 pin 50 10,000 500,000.00
  Mosfet 55 v 110 A 50 100,000 5,000,000.00
  Freewheeling dioda 200 V 30 A 40 25,000 1,000,000.00
  relay 5 V 5 A 5 40,000 200,000.00
  rumah relay 8 kaki 5 25,000 125,000.00
  rumah relay 14 kaki 5 25,000 125,000.00
  saklar push on 100 v 30 A 5 10,000 50,000.00
  saklar push off 100 v 30 A 5 10,000 50,000.00
  Timah Asahi 2 125,000 250,000.00
  relay 5v 1A 5 15,000 75,000.00
  Print PCB Single layer 20 100,000 2000,000.00
  capasitor non polar 10000 μf 20 70,000 1400,000.00
  AVR 8535 Kit ATMEGA16M1 2 200,000 400,000.00
  Resistor Power 0,8 Ohm, 250 Watt 1 400,000 400,000.00
  Heater 9 V, 5 W 1 250,000 250,000.00
  Converter kit RS232-485 2 150,000 300,000.00
  Relay board PC Actuator 2 150,000 300,000.00
  Soket IC 14 pin 25 4,000 100,000.00
  Soket IC 16 pin 25 4,000 100,000.00
  Soket IC 40 pin 10 10,000 100,000.00
  Soket female idc 25 4,000 100,000.00
  Soket male idc 25 4,000 100,000.00
  Kabel NYAF 0,75 mm2 2 150,000 300,000.00

  ODROID XU platform microcontroller 2 paket 20,100,000 40,200,000.00

  Kabel pita AWM 2651 10 10,000 100,000.00


Data Trasceiver CAN-1 Board
  MCP2551 CAN bus 2 500,000 1,000,000.00
Interface(terlampir)
  Proportional Valve 2 6,050,000.00 12,100,000.00
IQ valve IQnano 3 slpm; 9 volt
pn: 960121
17,700,000.0
  H2 Flow controller Omega FMA3301 2 35,400,000.00
0
Pressure Regulator
  2 1,500,000.00 3,000,000.00
Airtrol ORS-810-3.5
Solenoid valve
  2 1,500,000.00 3,000,000.00
Pmax=100 psi; 9 Vdc
  Fan 5 Vdc 2 50,000.00 100,000.00
  LM39 Sensor suhu 10 25,000,00 250,000.00
  ACS712 Sensor arus 5 150,000.00 750,000.00
4 Bahan Penunjang & Safety      
  Safety Shoes KING'S KWS 941 4 450,000 1,800,000.00
  sarung tangan sekali pakai 4 80,000 320,000.00
  Masker 3 100,000 300,000.00
        126,380,000.00

Lain-lain
No Uraian Kegiatan Volume Harga Jumlah
1 Pendaftaran seminar dalam negeri 4 kali 500,000.00 2,000,000.00
2 Penjilidan dan penggandaa 1 tahun 900,000.00 900,000.00

2.900,000

BIODATA/RIWAYAT HIDUP PENELITI

1. Nama Lengkap : Mulia Pratama,ST.


2. NIP : 198503032008011005
3. Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 3 Maret 1985
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Bidang keahlian : Elektronika
6. Kantor/unit kerja : Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik
7. Alamat lengkap unit kerja : Jl. Sangkuriang, Kompleks LIPI, Gd. 20
Kota : Bandung kode pos. 40135
Telepon : 022-2503055 ext. 162 /104
Fax : 022-2504773
Email : muli002@lipi.go.id
8. Alamat rumah : Jl. Subang 12 No. 13 Antapani Bandung
Rt 04/Rw 02
Kota : Bandung
Telepon : 0222503055
HP : 081394486064
9. Pendidikan :
Perguruan Tinggi Gelar Tahun Selesai Bidang Studi
Polman Bandung Amd 2006 Tek.Mekatronika
Unjani S.T. 2013 Tek.Elektro
Pengalaman Kerja :
No Pekerjaan Institusi Jabatan Tahun
1. Teknisi Puslit Telimek LIPI Teknisi 2008-sekarang
Pengalaman Penelitian :
No Pekerjaan Institusi Jabatan Tahun
1. Anggota Tim Penelitian Optimasi Sistim Peneliti 2009
penggerak pada Kendaraan Hybrid
2. Anggota Tim Penelitian Rancang bangun Peneliti 2010
Chassis Dyno
3. Anggota tim Penelitian Rancang Bangun Puslit Telimek Peneliti 2011
Sistem Kendali Cerdas Stack Fuel Cell
1,2kW
4. Anggota tim Penelitian Pengembangan Pembant 2011-
HCCI Stage-3 untuk aplikasi Pembangkit u Peneliti 2013
Skala Kecil (10KVA) Berbahan Bakar
Basis Bioethanol

Bandung, 2014

Menyetujui
Kepala Puslit Telimek LIPI

Dr.Eng. Budi Prawara


NIP. 19720530 199703 1 001
BIODATA/RIWAYAT HIDUP PENELITI

1. Nama Lengkap : Amin, M.T


2. NIP : 19820911 200801 1 006
3. Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 11 September 1982
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Bidang Keahlian : Teknik Elektro Bidang Peralatan Transportasi
6. Kantor/Unit Kerja : Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI
7. Alamat Kantor : Komplek LIPI , Jl. Cisitu no. 21/ 154D
Kota : Bandung Kode Pos : 40135
Telepon : (022) 2503055 / 2504770
Faksimile : (022) 2504773
Email : amin@lipi.go.id
8. Alamat Rumah : Komplek Permata Kopo Blok C76, Desa Sayati,
Kec. Margahayu
Kota : Bandung Kode Pos : 40228
Telepon :-
Faksimile :-
Email : amin_hwi@yahoo.co.id
No. HP : 0812 145 3217
9. Pendidikan

No Perguruan Tinggi Kota & Negara Tahun Lulus Bidang Studi


Universitas Jenderal
1. Bandung 2005 Teknik Elektro
Achmad Yani (UNJANI)
Sekolah Teknik Elektro
dan Informatika, Institut
2. Bandung 2012 Teknik Elektro
Teknologi Bandung
(ITB)

10. Pengalaman Penelitian/Kegiatan

No Judul Penelitian/Kegiatan Tahun


1. Optimasi Sistem Kontrol Motor Penggerak Kendaraan Hybrid 2008,2009
2. Rancang Bangun Sistem Kendali Cerdas Stack Fuel Cell 1,2 KW 2011
3. Rancang Bangun Speed Control Motor Induksi 3 Fasa untuk
2011
Kendaraan Hibrida
4. Rancang Bangun Mobil City Car dengan Sistem Penggerak Hybrid 2013

11. Paten :-

12. Publikasi

No Karya Ilmiah
1. Kristian Ismail, Amin, ”Sistem Pengisian Aki dengan Metode Charge Pump,”
Seminar Nasional Teknik Mesin 3, Universitas Kristen Petra Surabaya, 2008.
2. Amin, Kristian Ismail, Puji Widiyanto, dan Mulia Pratama, “Rancang Bangun
Alat Pengujian Sederhana Speed Control untuk Mobil Listrik,” Seminar Nasional
Teknik Mesin 4, Universitas Kristen Petra Surabaya, 2009, hal 50-54.
3. Kristian Ismail, Aam Muharam, Amin, dan Syamsu Ismail, “Rancang Bangun
Interfacing Universal I/O RS232 Menggunakan Mikrokontroler,” Jurnal
Elektronika dan Telekomunikasi, Vol. 9, No.2, 2009.
4. Amin, Kristian Ismail, Bambang Wahono, “Optimasi Frequency Switching
Speed Control untuk Mobil Listrik,” Digital Information & Systems Conference,
Universitas Kristen Maranatha Bandung, 2009, hal 25-30.
5. Kristian Ismail, Amin, Tri Fajar Y.S, “Manajemen Kapasitas untuk Virtual Lab
di Pedesaan,” Digital Information & Systems Conference, Universitas Kristen
Maranatha Bandung, 2009, hal 296-301.
6. K. Ismail, A. Muharam, Amin, S. Kaleg, “Desain Test Vehicle Untuk Sistem
Manajemen Energi Kendaraan Hibrida Seri”, Prosiding Seminar Nasional
SMART, ISBN: 978-602-97567-4-6, Yogyakarta, 2010.
7. Tinton Dwi Atmaja, Amin, “PEMFC Optimization Strategy with Auxiliary
Power Source in Fuel Cell Hybrid Vehicle,” IPTEK, The Journal for Technology
and Science, Vol. 23, Number 1, pp. 25-33, February 2012.
8. Muh. Zakiyullah Romdlony, Amin, “Design and Implementation of Anti-windup
PI Control on DC-DC Bidirectional Converter for Hybrid Vehicle Applications,”
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology, Vol. 3,
Issue. 1, pp. 31-38, July 2012.
9. Amin, Riyanto T. Bambang, A. Sasongko, A. S. Rohman, C. J. Dronkers, and R.
Ortega, “Model predictive control of hybrid fuel cell/battery/supercapacitor
power sources,” International Conference on System Engineering and
Technology, September 2012, pp. 1-6.

Bandung, 7 Juli 2014

Menyetujui
Kepala Puslit Telimek LIPI

Dr.Eng. Budi Prawara


NIP. 19720530 199703 1 001

BIODATA/RIWAYAT HIDUP PENELITI

1. Nama Lengkap : Yanuandri Putrasari, M.Eng


2. NIP : 19820118 200502 1 002
3. Tempat/tanggal lahir : Karanganyar, 18 Januari 1982
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Bidang keahlian : Teknik Mesin
6. Kantor/unit kerja : Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik
7. Alamat lengkap unit kerja : Jl. Sangkuriang, Kompleks LIPI, Gd. 20
Kota : Bandung kode pos. 40135
Telepon : 022-2503055 ext. 162 / 104
Fax : 022-2504773
Email :-
8. Alamat rumah : Jl. Ciganitri Mukti V No.17A CipagaloBojongsoang
Kota : Kab. Bandung kode pos 40287
Telepon :-
Fax :-
Email : yanuandri.putrasari@lipi.go.id
HP : 082120136976
9. Pendidikan :
Perguruan Tinggi Gelar Tahun Selesai Bidang Studi
Universitas Gadjah
A.Md 2003 Teknik Mesin
Mada (UGM)
Universitas Negeri Pendidikan Teknik
S.Pd.T 2005
Yogyakarta (UNY) Mesin
Sekolah Tinggi
Teknologi Mandala ST 2007 Teknik Mesin
Bandung
Universiti Tun
Hussein Onn M.Eng 2011 Teknik Mesin
Malaysia (UTHM)

10. Pengalaman Penelitian

No. Judul kegiatan Institusi Jabatan Tahun


Penelitian Biodiesel P2 Telimek LIPI Pembantu
1 2005
Peneliti
Metode Penurunan Emisi Gas P2 Telimek LIPI Pembantu
2006-
2 Buang pada Motor Bakar Peneliti
2007
Konvensional
Optimasi Proses Pembakaran dan P2 Telimek LIPI Pembantu
2006-
3 Emisi Gas Buang dengan Metode Peneliti
2007
HCCI
Pilot Plan Genset Dual Fuel (Diesel P2 Telimek LIPI Peneliti
4 2008
– Biogas)
Fundamental Research Grant
Scheme: Development of Elemental
Graduate
Powder Metallurgy Route For 2009-
5 UTHM Malaysia Research
Production of Novel 2010
Assistant
Nanostructured Feal Intermetallic
for High Temperature Application
Optimasi Pembentukan Campuran P2 Telimek LIPI Peneliti
5 Dan Proses Pembakaran Pada 2011
Motor Dual Fuel Diesel-Hidrogen
Penelitian Diesel Etanol P2 Telimek LIPI Peneliti 2011-
6.
2012
11. Daftar Publikasi

No Publikasi Tahun
Simulasi Termodinamika Pengaruh Penurunan Nox dan Soot dengan
Menggunakan Metode Injeksi Ganda (Multiple Injection) Pada Motor
1 2007
Diesel 1 Silinder 677 CC dengan Menggunakan Bahan Bakar Metil
Butanoate.
Pemilihan Mixer untuk Pemanfaatan Biogas Pada Mesin Diesel Dual
2 2008
Fuel 1200 CC.
Simulasi Termodinamika Pengaruh Penurunan NOx dan Soot Pada
3 Motor Diesel Injeksi Langsung (1 Silinder) 677 CC dengan 2008
Menggunakan Bahan Bakar Dual Fuel (Diesel Biogas).
Influence of difference deposition technique of nickel on the FeCrAl
4 2009
metallic monolith
Effect of Pretreatment using Ultrasonic Technique with SiC or Al2O3
5 2010
on High Temperature Oxidation Behaviour of the FeCrAl
NiO Development on FeCrAl Substrate for Catalytic Converter using
6 2010
Ultrasonic and Nickel Electroplating Method
7 Preparation of Nanocrystalline y-Alumina using Ultrasonic Technique 2010
Modification of surface roughness and area of FeCrAl substrate for
8 2010
catalytic converter using ultrasonic treatment
Ni layer evolution on FeCrAl Substrate Treated by Ultrasonic and
9 2011
Electroplating Methods in Long Term Oxidation at 900 oC
Uji Prestasi dan Emisi Terhadap Mesin Diesel Injeksi Langsung Tanpa
10 2011
Modifikasi dengan Penambahan Hidrogen
Karakterisasi Emisi Gas Buang Mesin Dual Fuel - Diesel Hidrogen
11 2011
pada 2000 dan 2500 rpm Terhadap Variasi Pembebanan
Preparation of NiO Catalyst on FeCrAl Substrate Using Various
12 2012
Techniques at Higher Oxidation Process
Bandung, 7 Juli 2014

Menyetujui
Kepala Puslit Telimek LIPI

Dr.Eng. Budi Prawara


NIP. 19720530 199703 1 001

BIODATA/RIWAYAT HIDUP PENELITI

1. Nama Lengkap : Ahmad Dimyani, ST.


2. NIP : 196803131989031003
3. Tempat/tanggal lahir : Bogor, 13 Maret 1968
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Bidang keahlian : mesin listrik
6. Kantor/unit kerja : Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik
7. Alamat lengkap unit kerja : Jl. Sangkuriang, Kompleks LIPI, Gd. 20
Kota : Bandung kode pos. 40135
Telepon : 022-2503055 ext. 1415
Fax : 022-2504773
Email : ahma002@lipi.go.id

8. Alamat rumah : Jl. Ligar Manah , Cijotang no 130


Rt 01/Rw 06
Kota : Bandung
Telepon : 022-2510277
HP : 081320531372

9. Riwayat Pendidikan : D3 Teknik mesin Politeknik ITB 1994


S1 Teknik Mesin Universitas Kebangsaan 2014

10. Pengalaman :
Judul kegiatan; Tahun
Rancang bangun mesin pendingin Kereta Api 1998-2001
Rancang bangun Pabrik Es mini .di sul sel, ntt 2000
Teknisi projek Dual Fuel Diesel – CNG 2007
Teknisi Optimasi Proses Pembakaran dan Emisi Gas Buang 2008
dengan Metode HCCI
Teknisi Pilot Plan Genset Dual Fuel (Diesel – Biogas) 2008
Teknisi Pengembangan HCCI Stage-3 untuk aplikasi 2011-
Pembangkit Skala Kecil (10KVA) Berbahan Bakar Basis sekarang
Bioethanol

Bandung,7 Juli 2014

Menyetujui
Kepala Puslit Telimek LIPI

Dr.Eng. Budi Prawara


NIP. 19720530 199703 1 001

Anda mungkin juga menyukai