Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN BERDASARKAN

METODE RASIO TENAGA TERHADAP PENDUDUK

Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan untuk wilayah digunakan “Metode Proyeksi


Kebutuhan Tenaga Kesehatan berdasarkan Target Rasio Tenaga Kesehatan Terhadap
Jumlah Penduduk”. Metode ini sudah mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi
jumlah kebutuhan SDMK yang direncanakan, sebagai berikut:

Pegawai Masuk, terdiri dari:

a. Pengangkatan SDMK baru


b. Pengangkatan (pindah masuk) Pegawai Keluar, terdiri dari: c.
SDMK yang pensiun
d. SDMK yang meninggal dan yg tidak mampu bekerja karena sakit / cacat
e. SDMK yg keluar, mengundurkan diri, dipecat

Disamping perhitungan proyeksi untuk memberikan gambaran kecenderungan kebutuhan SDMK


tersebut di atas, dalam “Perencanaan Kebutuhan SDMK berdasarkan Rasio Tenaga terhadap
Penduduk”, maka dilengkapi dengan perhitungan kecenderungan produksi lulusan dari Institusi
Pendidikan di bidang Kesehatan.

A. TUJUAN
Metode ini bertujuan:
1. Menghasilkan data proyeksi kebutuhan SDMK di suatu wilayah pemerintah daerah
Provinsi dan Pemerintah (Nasional).

2. Menghasilkan proyeksi lulusan tenaga kesehatan dari institusi pendidikan di bidang


kesehatan untuk setiap jenis tenaga kesehatan

B. JENIS DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN


1. Perhitungan proyeksi kebutuhan SDMK terhadap penduduk
a. Data penduduk (sumber data: BPS 5 tahun terakhir)
b. Data angka pertumbuhan penduduk (sumber data: BPS 5 tahun terakhir).
c. Data jenis dan jumlah SDMK tahun terakhir (Sumber data: BKD, institusi kesehatan
swasta).
d. Data target ratio SDMK terhadap penduduk tahun 2014, 2019, dan 2025 (sumber data:
Kepmenko Kesra No. 54 Tahun 2014 tentang
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan (RPTK) Tahun 2011-
2025).
e. Data pengangkatan baru (jumlah dan jenis) tahun terakhir (Sumber data: BKN, BKD,
institusi kesehatan swasta).
f. Data pindahan jenis dan jumlah Nakes yg pindah masuk tahun terakhir. (Sumber data:
BKN, BKD, institusi swasta).
g. Data Nakes yang pensiun, SDMK yang meninggal dan yg tidak mampu bekerja karena
sakit / cacat (Sumber data: BKN, BKD, institusi swasta).
h. Data SDMK yg keluar, mengundurkan diri, dipecat (Sumber data: BKN, BKD, institusi
swasta).
i. Data pertambahan SDMK jenis tertentu per tahun, 3 tahun terakhit (Sumber: BKD dan
BKN).

2. Perhitungan produksi tenaga kesehatan tingkat provinsi di Indonesia


a. Data program studi pendidikan tenaga kesehatan provinsi tertentu
b. Jumlah mahasiswa baru yang diterima tahun akademik 3 tahun terakhir
c. Data pertambahan SDMK jenis tertentu per tahun, 3 tahun terakhit (Sumber: BKD dan
BKN).
d. Data mahasiswa yang keluar alasan lain (DO) 3 tanhun terakhir per prodi tertentu
C. LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN (Metode
Proyeksi Kebutuhan SDMK berdasarkan Rasio Penduduk)

INDONESIA
1. Langkah 1 Menetapkan Target Rasio Kebutuhan SDMK Berdasarkan Penduduk

Tujuan:
Tersedianya daftar target (sasaran) ratio kebutuhan SDMK tahun 2014, 2019, dan 2025
sebagai dasar perhitungan kebutuhan SDMK di suatu wilayah.
Langkah 1

*Kepmenko Bidang kesra No 54 Tahun 2013 Sebagai Acuan Target Rasio NAKES per 100.000
penduduk.
Langkah 2

Menetapkan Data (asumsi) SDMK masuk (pengangkatan baru dan pindah masuk) dan SDMK
keluar (pension, meninggal/ tidak mampu bekerja karena sakit/ cacat, dan pindah ketempat lain)

No Komponen Kabupaten Lombok


Utara
 1 Laju  Tahun 2010-1015  4,90 % per th
  Pertumbuhan  Tahun 2015-2020  4, % per th
  Penduduk (r)
   Tahun 2020-2025  1.00 % per th
 
2  Pegawai masuk a. Pengangkatan baru  6,8 % per th
b. Pindah masuk  0,5 % per th
a. Pensiun  1,9 % per th
b. Meninggal dan tidak
  mampu bekerja karena  0,5 % per th
 3  Pegawai keluar sakit/ cacat
    c. Keluar, cuti besar,
    dipecat  1,0 % per th

Keterangan:

a. Data tentang Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lombok Utara diperoleh dari BPS
Nasional Katalog 2101018

b. Data Pertambahan SDMK (contoh: Perawat) adalah data asumsi yakni jumlah SDMK yang
ada di suatu wilayah selama 3 tahun kemudian dihitung Angka rata-rata pertambahannya.
c. Data Pegawai Masuk dan Pegawai Peluar dapat diperoleh dari BKD. Data jumlah SDMK
tertentu (misal: Perawat) per tahun kemudian dibagi dengan total SDMK tertentu (Perawat)
tersebut dikalikan 100%.
2. Langkah 3
Perhitungan Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2014 – 2025 (10 tahun)
Contoh dalam petunjuk.
Hasil perhitungan Proyeksi penduduk berdasarkan Rasio penduduk di Kab. Lombok utara tahun 2014-2025

N kot tahun Tahun


o a 2014 2015 Rasio 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
r
=((Pt/Po))^ Pt=Po*((1+
1/t-1 r)^t)
KL 205.8 215.5 236.2 247.3 259.0 271.2 283.9 297.3 311.3 325.9 341.2
1 U 36 18 0.047 225.655 70 83 19 03 60 17 02 44 76

LANGKA
H

Cara Menghitung Proyeksi Penduduk dari tahun 2014 sampai dengan 2025
didapatkam Rasio Penduduk tahun 2014-2025 = 0,047

Cara menghitung dengan menggunakan Rumus

DIMANA
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t (tahun yg ingin
Geometri Pt = Po (1=r)t diproyeksikan)
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
(2015
t = Jangka waktu, selisih dan r = laju pertumbuhan penduduk (rasio) dalam %
Terlebih dahulu adalah menghitung Rasio atau laju pertumbuhan
penduduknya ( r )
Dengan menggunakan Rumus

    Dimana
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t (tahun yg ingin
r =((Pt/Po))^1/t-1 diproyeksikan)
    Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar (2015
t = Jangka waktu, selisih dan r = laju pertumbuhan penduduk (rasio) dalam
%
r = Rasio dengan rumus
Berdasarkan contoh
 Rasio pertumbuhan penduduk di kabupaten Lombok utara dari tahun 2010-2015

No Kab 2010 2011 Ratio 2015


r=((pt/po))^1/t-1 pt=po*((1+r)^t)
KLU 177.741 186.514 0.049 215.518

Perhitungan Proyeksi Kebutuhan SDMK (contoh ; Perawat ) di Kab. Lombok Utara Tahun 2014-2019
1 C D E F G H I            
Proyeksi kebutuhan tenaga (Contoh : Perawat)
2 Sasaran 2014-2015              
Asumsi yang 2010- 2015-
3 digunakan Penduduk tahun     2015   2025            
Laju pertumbuhan % per % per
4   penduduk     0.05 th 0.05 Tahun          
Pegawai
5 masuk                    
% per
6 1 Pengangkatan baru     0.07 th              
% per
7 2 Pindah Masuk     0.01 th              
pegawai
8 keluar                        
% per
9 1 Pensiun     0.01 th              
Meninggal dan
tidak mampu
bekerja karena % per
10 2 sakit/cacat     0.01 th              
Keluar, cuti besar, % per
11 3 dipecat     0.01 th              
12                          
13 TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Penduduk pada
215.51 247.38 259.01
14 awal tahun 205.836 8 225.655 236.270 3 9 271.2031 283.9598 297.3165 311.3015 325.9444 341.276
Target Rasio
15 Nakes 2014, 2019 158 162 167 171 176 180 183 187 190 193 197 200
Kebutuhan Nakes
berdasarkan rasio
16 pnddk 325 349 377 404 435 466 496 531 565 601 642 683
Jumlah nakes
(perawat) awal
17 tahun (saat ini) 117 191 227 238 250 320 340 365 378 382 391 420
Pengangkatan
18 baru 8 24 15 16 17 22 23 25 26 26 26 28
19 Pindah masuk 1 1 1.135 1.19 1.25 1.6 1.7 1.825 1.89 1.91 1.955 2.1
Keseluruhan
20 masuk 9 25 17 17 18 23 24.7 26.825 27.89 27.91 27.955 30.1
21 Pensiun 1.17 1.91 2.27 2.38 2.5 3.2 3.4 3.65 3.78 3.82 3.91 4.2
Meninggal atau
tidak mampu
bekerja
22 sakit/cacat 0.585 0.955 1.135 1.19 1.25 1.6 1.7 1.825 1.89 1.91 1.955 2.1
Keluar-cuti besar-
23 dipecat 1.17 1.91 2.27 2.38 2.5 3.2 3.4 3.65 3.78 3.82 3.91 4.2
Keseluruhan
24 keluar 2.925 4.775 5.675 5.95 6.25 8 8.5 9.125 9.45 9.55 9.775 10.5
Tenaga (perawat)
25 akhir tahun 123 211 238 249 262 335 356.2 382.7 396.44 400.36 409.18 439.6
Kesenjangan
26 Kebutuhan Nakes 203 138 139 155 173 131 140 148 168 200 233 243
Hasil perhitungan proyeksi kebutuhan SDMK (contoh
di Kabupaten
perawat) Lombok
di Utara tahun 2014-2025

Rumus Excel
D16 = (D15 x D14) /100.000 D21 = (G9)x (D17) D26 = D16-D25
D17 = Diisi Jumlah perawat Awal tahun (saat ini) D22 = (G10)x(D17)
D18 = (G6)x (D17) D23 = (G11)x (D17)
D19= (G7)x (D17) D24 = D21+D22+D23
D20 = D18+D19 D25 = D17+D20-D24
Langkah 5

Perhitungan Proyeksi DEMAND (Kebutuhan SDMK)

Dari Tabel Proyeksi Kebutuhan SDMK (Perawat) di Indonesia tahun 2014-2025 diatas, maka Kebutuhan dan Ketersedian serta
Kesenjangan SDMK (Perawat) sebagai berikut:

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1 Penduduk 251,960,09 255,461,70 258,501,69 261,577,86 264,690,64 267,840,46 271,066,40 273,777,06 276,514,83 279,279,98 282,072,78 284,829,00
pada awal 5 0 4 4 1 0 0 4 5 3 3 0
tahun
Target
Rasio
2 SDMK 158 162 167 171 176 180 183 187 190 193 197 200
2014,
2019, 2025
Kebutuhan
SDMK
3 berdasarka
n Rasio
Penddk 398,097 414,870 431,181 447,821 464,797 482,113 496,955 511,051 525,378 539,941 554,743 569,658
4 Jumlah 346,086 362,733 380,180 398,467 417,633 437,721 458,776 480,843 503,971 528,212 553,619 580,248
SDMK
(Perawat)
di awal th
(
SDMK
(Perawat)
5 yang ada
diakhir
tahun 362,733 380,180 398,467 417,633 437,721 458,776 480,843 503,971 528,212 553,619 580,248 608,158
6 Kesenjanga 35,364 34,690 32,714 30,188 27,076 23,337 16,112 7,079 - 2,834 - 13,678 - 25,505 - 38,500
n
Kebutuhan
SDMK

Berdasarkan Contoh

Langkah 5

Perhitungan Proyeksi DEMAND (Kebutuhan SDMK)

Tahu
n   2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Penduduk
pada awal 205.83 215.51 225.65 236.27 247.38 259.01 271.2030 283.9597 297.3165 311.301 325.9443 341.2759
1 tahun 6 8 5 0 3 9 82 8 3 5 7 6
Target Rasio
SDMK
2014,2019,202
2 5 158 162 167 171 176 180 183 187 190 193 197 200
3 Kebutuhan 325 349 377 404 435 466 496 531 565 601 642 683

SDMK
berdasarkan
Rasio Pnddk
Jumlah SDMK
perawat di
4 awal tahun 117 191 227 238 250 320 340 365 378 382 391 420
SDMK perawat
yg ada di akhir
5 tahun 123 211 238 249 262 335 356 383 396 400 409 440
Kesenjangan
Kebutuhan
6 SDMK 203 138 139 155 173 131 140 148 168 200 233 243
PENJELASAN
1. Proyeksi penduduk Kab Lombok Utaratahun 2014-2025
2. Target Rasio SDMK contoh (Perawat) Terhadap Jumlah Penduduk, tahu 2014,2019, dan
2025 (Kepmenko Bidang Kesra No54 tahun 2013)
3. ProyeksiKebutuhan SDMK (perawat) Berdasarka Target Rasio SDMK (perawat)
Terhadap Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2014-2025
4. Jumlah SDMK contoh (perawat di awal tahun
5. Proyeksi Kebutuhan SDMK (perawat) tahun 2014-2025 yang dihitung dari ( Jumlah
SDMK (perawat) yang ada saat ini ditambah dengan SDMK yang masuk (pengangkatan
baru,dan pindahan masuk) dikurang (SDMK (perawat) pensiun, yng meninggal,
sakit/cacat, dan keluar, cuti besar dan dipecat.
6. kesenjangan SDMK (perawat) adalah selisih jumlah Kebutuhan SDMK (perawat)
berdasarkan rasio penduduk dengan jumlah SDMK (perawat) di akhir tahun.
Kesimpulan
Terdapat kesenjangan antara jumlah kebutuhan NAKES sesui standar yang telah
ditentukan olek Kemenko info bidang Kesra no 54 tahun 2013, bahwa jumlah kebutuhan
NAKES dalam hal ini contohnya Perawat per 100.000 penduduk pada tahun 2014 adalah
sebnyak, 158 orang, sedangkan di Kabupaten Lombok Utara jumlah perawat di tahun 2014
adalah sebanyak 117 orang, sedangkan dengan jumlah penduduk sebanyak, 205.836 jiwa maka
seharusnya jumlah perawat yang harusnya ada adalah, 325 orang perawat. Jadi 117 orang
perawat melayani 205.836 penduduk itu artinya 1 orang perawat melayani 1.759 jiwa di
Kabupaten Lombok Utara tahu 2014.
Apabila jumlah NAKES perawat memenuhi standar yaitu 325 orang dengan rasio
penduduk 205.836 jiwa maka setiap 1 orang perawat akan melayani 633 jiwa di Kabupaten
Lombok Utara.

MAKALAH METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN

TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN RASIO PEENDUDUK

SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN SDM


OLEH KELOMPOK 2

1. dr. Lalu Bahrudin 15. Jaswadi


2. H. Muslim Tasim 16. Nasrulloh
3. Muhammad Iqbal 17. Darmo Karno
4. Heru Purnama 18. drg. Ovie Lestya
5. Syahid Ramdlan 19. Suzana Y
6. L. Iman Saptahadi 20. Bq. Maryam
7. drg. Nova Budiharjo 21. Hermawati
8. Abdul Haris 22. Eka Yuni hariyawati
9. L. Wiradiningrat 23. Linda Azizah
10. Mursaka
11. Arif Usman
12. Riman Jayadi
13. Salman
14. Rizal Pratama

PROGRAM STUDY MAGISTER

FAKULTAS PASCA SARJANA ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


UNIVERSITAS QOMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU

Anda mungkin juga menyukai