Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU


Jl. H.L. Anggrat B.A No. 2 Gerung Kab. Lombok Barat NTB - Indonesia
Telp. (0370) 681321, 681561 Fax : 0370-681341
E-mail : rsud @lombokbaratkab.go.id Kode Pos : 83363

KERANGKA ACUAN
PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN EARLY WARNING SYSTEM PADA
MATERNAL DAN PERINATAL (MEWS & PEWS)
RSUD PATUT PATUH PATJU KAB. LOMBOK BARAT

I. Latar Belakang

Patient Safety (keselamatan pasien) merupakan komponen dasar dari pelayanan


kesehatan yang berkualitas. Prinsip utama pelayanan kesehatan adalah (First, do no
harm). Sehingga program keselamatan pasien harus menjadi prioritas pengembangan
untuk dapat dilakukan secara optimal di rumah sakit, sehingga upaya-upaya dalam
peningkatan keselamatan pasien harus dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

Sistem pengenalan dini penurunan kondisi pasien (early warning system) adalah
komponen pertama dari rantai keselamatan (“Chain of survival). Sistem pencegahan
ini penting mengingat banyaknya kegagalan rumah sakit dalam mengenali secara dini
gejala dan penurunan kondisi pasien, atau bereaksi lambat untuk mencegah kejadian
henti jantung. Sebagian besar kasus kardiorespirasi arrest yang terjadi di rumah sakit
secara umum didahului dengan periode penurunan kondisi klinis yang harus secara dini
dikenali.

Diperlukan suatu sistem atau strategi terhadap penurunan kondisi pasien di


rumah sakit, resusitasi secara optimal dan memastikan bahwa tindakan bantuan hidup
dasar dan lanjut dilakukan secara efektif terhadap pasien dengan kegawatan medis
termasuk kejadian henti jantung. Sistem ini melibatkan sumber daya manusia yang
terlatih, peralatan dan obat-obatan yang lengkap dengan standar operasional prosedur
yang baku, yang disebut dengan code blue system. Aktivasi code blue system yang
ideal harus mampu memfasilitasi resusitasi pada pasien dengan kegawatan medis dan
kondisi henti jantung dengan respon yang adekuat. Meliputi response time, standar tim
resusitasi, standar peralatan, dan standar perawatan paska resusitasi.

Early Warning Score (EWS) adalah suatu alat yang dikembangkan untuk
memprediksi penurunan kondisi pasien yang secara rutin didapatkan dari pemeriksaan
tekanan darah, nadi, kesadaran, sistem pernapasan dan lain-lain. Dengan pengenalan
secara dini kondisi yang mengancam jiwa diharapkan dapat dilakukan respon yang
sesuai termasuk melakukan assessment ulang secara detail, meningkatkan monitoring
pasien, melapor ke kepala perawat atau dokter jaga, melaporkan ke dokter penanggung
jawab pasien atau jika diperlukan aktivasi Medical emergency team/code blue team
apabila memenuhi kriteria pemanggilan. Diharapkan dengan sistem ini kegawatan
secara dini dapat dikenali, dan dapat dilakukan resusitasi segera serta perawatan
pasien sesuai dengan level kegawatannya, apakah dapat dilakukan perawatan lanjutan
di bangsal atau harus dilakukan perawatan di HCU atau ICU.

Maternal Early Warning System ( MEWS) merupakan system pemantauan pada


kasus obstetrik yang bertujuan untuk memastikan pasien dalam kehamilan atau periode
postnatal dalam keadaan aman.

Perinatal Early Warning System ( PEWS) Merupakan Salah Satu alat atau
Sistem Skoring Menggunakan Karakteristik pasien yang dapat mendeteksi perburukan
klinis pada anak di ruang rawat inap.

II. Tujuan

1. Mengenali kegawatan dan mencegah kejadian henti jantung di rumah sakit


2. Menjamin tindakan bantuan hidup dasar dilakukan secara cepat dan efektif pada
korban henti jantung

III. Keluaran yang diharapkan

Setelah mengikuti Pembelajaran Berkelanjutan, peserta diharapkan mampu


melaksanakan pemantauan pasien kasus obstetrik dan perinatal,dan
memastikan pasien dalam kehamilan atau periode postnatal dalam
keadaanaman. Dan dengan PEWS dapat mendeteksi perburukan klinis pada
anak.sehingga dapat memberikan bantuan hidup lanjut bila menemukan
kejadian henti jantung baik di lingkungan Rumah Sakit Rumah Sakit.

IV. Materi dan pokok pembahasan


Materi dan pokok pembahasan terlampir.

V. Metodologi
Pengenalan bantuan hidup dasar, MEWS ( Maternal Early Warning Score)
dan PEWS (Perinatal Early Warning System) dan code blue rumah sakit

VI. Peserta

Terdiri dari 30 orang peserta medis yang bertugas di RSUD Patut Patuh Patju
kabupaten Lombok Barat.
VII. Panitia

Panitia penyelenggara adalah Bagian Pendidikan, Penelitian dan SDM di


RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat.

VIII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Dilaksanakan pada bulan Januari 2023
Bertempat di Aula Akreditasi Lantai 2 IGD RSUD Patut Patuh Patju
Kabupaten Lombok Barat.

IX. Sumber Pendanaan


Kegiatan ini bersumber dari dana BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Patut
Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat.

X. Pencatatan dan Pelaporan


Pada akhir kegiatan dibuat laporan sebagai pertanggungjawaban atas
kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi:
a. Undangan
b. Daftar Hadir
c. Laporan pertemuan
d. Dokumentasi

Gerung, 03 Januari 2023


Mengetahui,
Kabag PPSDM Direktur RSUD Patut patuh Patju

(dr. H. Suriyadi, Sp.An)


(Baiq Endang Suprihartini, M.Si., Apt.) NIP: 19720420 200112 1 002
NIP: 19680916200112 2 003
LAMPIRAN

JADWAL PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN


EARLY WARNING SYSTEM PADA MATERNAL DAN PERINATAL (MEWS & PEWS)

WAKTU MATERI PEMBICARA

07.45 – 08.00 Registrasi Panitia


08.00 – 08.15 Pembukaan Panitia
08.15 – 08.30 Safety Breefing Panitia
08.30 – 08.45 Pre Test
08.45 – 09.30 Materi Inti 1 ( PEWS) TOT
09.30 – 10.00 (Code Blue Activation )
Materi Inti 2 ( MEWS ) TOT
( Code Blue Activation )
10.00 – 11.00 Moderator TOT
Discussion
11.00 – 12.00 Simulasi Code Blue Tim Trainer
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 – 14.00 Simulasi Code Blue peserta Tim Trainer
14.00 – 15.00 Ujian ( post test)
15.00 Penutupan
SOAL PRE TEST CODE BLUE PETUGAS NON MEDIS

1. Sistem aktifasi emergency dan resusitasi di rumah sakit dikenal dengan sebutan:
a. Code Blue system
b. Code Red System
c. Code Black System
d. Code Green System
2. Kode aktifasi code blue system RSUD Patut Patut Patju adalah
a. 118
b. 201
c. 333
d.119
3. Yang berhak melakukan resusitasi jantung paru adalah :
a. Petugas non medis
b. Dokter
c. Perawat
d. Semua benar
4. Langkah pertama bila menemukan pasien tidak sadar atau henti nafas:
a. Cek respon
b. Pastikan lingkungan aman
c. Call Code blue
d. RJP segera
5. Bagaimana cara melakukan resusitasi jantung paru (rjp)yang benar :
a. Kompresi dada 15x dan ventilasi 2x
b. Kompresi dada 30x tanpa ventilasi
c. Kompresi dada 30x dan ventilasi 2x
d. Kompresi dada 100x/menit
6. Skor respon yang dilakukan pada skor EWS 7 pada pasiendewasa
a. Tingkatkan monitoring menjadi tiap 2 jam
b. Lakukan resusitasi dan panggil tim medis emergenzy
c. Pindahkan ke HCU
d. Pasien masih dalam kondisi stabil, tingkatkan monitoring dan lapor dokter
penanggung jawab pasien
7. Berdasarkan perbedaan fisiologis pasien secara umum Early Warning system dibagi
menjadi,Kecuali :
a. EWS Pasien Pediatrik
b. EWS Pasien Dewasa
c. EWS Pasien Obsetrik
d. EWS Pasien Bedah

Anda mungkin juga menyukai