KERANGKA ACUAN
PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN EARLY WARNING SYSTEM PADA
MATERNAL DAN PERINATAL (MEWS & PEWS)
RSUD PATUT PATUH PATJU KAB. LOMBOK BARAT
I. Latar Belakang
Sistem pengenalan dini penurunan kondisi pasien (early warning system) adalah
komponen pertama dari rantai keselamatan (“Chain of survival). Sistem pencegahan
ini penting mengingat banyaknya kegagalan rumah sakit dalam mengenali secara dini
gejala dan penurunan kondisi pasien, atau bereaksi lambat untuk mencegah kejadian
henti jantung. Sebagian besar kasus kardiorespirasi arrest yang terjadi di rumah sakit
secara umum didahului dengan periode penurunan kondisi klinis yang harus secara dini
dikenali.
Early Warning Score (EWS) adalah suatu alat yang dikembangkan untuk
memprediksi penurunan kondisi pasien yang secara rutin didapatkan dari pemeriksaan
tekanan darah, nadi, kesadaran, sistem pernapasan dan lain-lain. Dengan pengenalan
secara dini kondisi yang mengancam jiwa diharapkan dapat dilakukan respon yang
sesuai termasuk melakukan assessment ulang secara detail, meningkatkan monitoring
pasien, melapor ke kepala perawat atau dokter jaga, melaporkan ke dokter penanggung
jawab pasien atau jika diperlukan aktivasi Medical emergency team/code blue team
apabila memenuhi kriteria pemanggilan. Diharapkan dengan sistem ini kegawatan
secara dini dapat dikenali, dan dapat dilakukan resusitasi segera serta perawatan
pasien sesuai dengan level kegawatannya, apakah dapat dilakukan perawatan lanjutan
di bangsal atau harus dilakukan perawatan di HCU atau ICU.
Perinatal Early Warning System ( PEWS) Merupakan Salah Satu alat atau
Sistem Skoring Menggunakan Karakteristik pasien yang dapat mendeteksi perburukan
klinis pada anak di ruang rawat inap.
II. Tujuan
V. Metodologi
Pengenalan bantuan hidup dasar, MEWS ( Maternal Early Warning Score)
dan PEWS (Perinatal Early Warning System) dan code blue rumah sakit
VI. Peserta
Terdiri dari 30 orang peserta medis yang bertugas di RSUD Patut Patuh Patju
kabupaten Lombok Barat.
VII. Panitia
1. Sistem aktifasi emergency dan resusitasi di rumah sakit dikenal dengan sebutan:
a. Code Blue system
b. Code Red System
c. Code Black System
d. Code Green System
2. Kode aktifasi code blue system RSUD Patut Patut Patju adalah
a. 118
b. 201
c. 333
d.119
3. Yang berhak melakukan resusitasi jantung paru adalah :
a. Petugas non medis
b. Dokter
c. Perawat
d. Semua benar
4. Langkah pertama bila menemukan pasien tidak sadar atau henti nafas:
a. Cek respon
b. Pastikan lingkungan aman
c. Call Code blue
d. RJP segera
5. Bagaimana cara melakukan resusitasi jantung paru (rjp)yang benar :
a. Kompresi dada 15x dan ventilasi 2x
b. Kompresi dada 30x tanpa ventilasi
c. Kompresi dada 30x dan ventilasi 2x
d. Kompresi dada 100x/menit
6. Skor respon yang dilakukan pada skor EWS 7 pada pasiendewasa
a. Tingkatkan monitoring menjadi tiap 2 jam
b. Lakukan resusitasi dan panggil tim medis emergenzy
c. Pindahkan ke HCU
d. Pasien masih dalam kondisi stabil, tingkatkan monitoring dan lapor dokter
penanggung jawab pasien
7. Berdasarkan perbedaan fisiologis pasien secara umum Early Warning system dibagi
menjadi,Kecuali :
a. EWS Pasien Pediatrik
b. EWS Pasien Dewasa
c. EWS Pasien Obsetrik
d. EWS Pasien Bedah