Linda Azizah
Program Studi – S2 Administrasi Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Qamarul Huda Badaruddin
ABSTRAK
Linda Azizah
50 hal + 4 tabel + xi
Background: Age is considered important because it can determine the prognosis in
labor and it can affect pain (complications) in both to the mother and the fetus. The
optimal reproductive age for a mother is between 20-35 years. Women who are aged
less than 20 years old, their reproductive organs are not functioning perfectly, so that
in case of their pregnancy and childbirth would be easier to have complications. In a
group of above"5 age is three times more dangerous than in a group of healthy
reproductive age (20-35 year. Based on the results of preliminary studies was found
that the numbers of maternal mother in RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten on
January I st until June 30th, 2016 as many as mother with several types of labor.
Methods: To determine the correlation of mother's age with types of labor on maternity
mother in RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten year 2016.
Conclusion: There is no correlation between the age of mother and the types of labor
on giving birth mother in RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten period of time 1 st
January 2016 until 30th June 2016.
Blibliography : 12 (2002-2011)
PENDAHULUAN Kesehatan Dunia), standar rata-rata
A. Latar Belakang operasi caesar disebuah negara adalah
Setiap wanita menginginkan proses sekitar 515%. Di indonesia presentase
persalinan berjalan secara normal dan operasi caesar sekitar 5%. Di rumah
melahirkan bayi yang sempurna. Proses sakit pemerintah rata-rata 11%,
persalinan dipengaruhi oleh tiga faktor sementara di rumah sakit swasta bisa
yang berperan yaitu kekuatan lebih dari 30% (Winknyosastro,2006).
mendorong janin keluar (power) yang Persalinan sectio caesarea ini bukan
meliputi kekuatan uterus (his), tanpa resiko menurut Bensons dan
konfraksi otot dinding perut, kontraksi Pernolls, angka kematian pada operasi
diaphragma dan ligamentum action, caesar adalah 40-80 tiap 100.000
faktor lain adalah faktorjanin kelahiran hidup. Angka ini menunjukan
(passanger) dan faktorjalan lahir resiko 25 kali lebih besar dibanding
(passage)9 Apabila his normal, tidak persalinan pervaginam
ada gangguan karena kelainan dalam Angka kejadian persalinan tindakan
letak atau bentuk janin dan tidak ada mengalami peningkatan secara global,
kelainan dalam ukuran dan bentuk jalan terutama pada persalinan seksio
lahir maka proses persalinan akan sesarea. Ada beberapa fakta tentang
berlangsung secara normal. Namun morbiditas ibu yang dihubungkan
apabila salah satu ketiga faktor ini dengan kejadian persalinan tindakan.
mengalami kelainan, misalnya keadaan Beberapa morbiditas itu antara lain
yang menyebabkan kekuatan his tidak kejadian persalinan macet, persalinan
adekuat, kelainan pada bayi atau lewat waktu, perdarahan dan penyulit
kelainan jalan lahir maka persalinan kehamilan dan persalinan lainnya.
tidak dapat berjalan normal sehingga Menurut data dari RSUP Dr.Soeradji
perlu segera dilakukan persalinan Tirtonegoro tahun 2016, morbiditas
dengan tindakan seperti dengan ektraksi tersebut merupakan penyumbang
vacum, forsep, induksi persalinan dan penyebab kematian ibu yang tinggi
oprasi caesar untuk menyelamatkan yakni sebesar 28% untuk kasus
jiwa ibu & bayi dalam kandungannya. perdarahan dan 24% untuk penyulit
Hal ini sesuai dengan Rencana Strategis persalinan lainnya . 55% dari kasus
Nasional yang terdapat dalam pesan perdarahan disebabkan oleh persalinan
kunci Making Pregnancy Safer (MPS) dengan sectio caesarea. Oleh karena itu,
yaitu : setiap persalinan ditolong oleh persalinan dengan tindakan secara tidak
tenaga kesehatan terlatih, setiap langsung ikut menyumbang penyebab
komplikasi obstetrik dan neonatal kematian ibu
mendapatkan pelayanan yang adekuat. Umur dianggap penting karena ikut
Persalinan tindakan merupakan menentukan prognosis persalinan,
prosedur kebidanan dimana tindakan karena dapat mengakibatkan kesakitan
aktif diambil oleh penolong untuk (komplikasi) baik pada ibu maupun
menyelesaikan persalinan, apabila janin.
proses persalinan tidak dapat berjalan Umur reproduksi optimal bagi seorang
secara normal . ibu adalah antara 20-35 tahun.
Persalinan tindakan dilakukan untuk Pada umur kurang dari 20 tahun, organ-
membantu proses persalinan yang organ reproduksi belum berfungsi
mengalami penyulit, sehingga dapat dengan sempurna sehingga bila terjadi
mengurangi risiko kematian ibu dan kehamilan dan persalinan akan lebih
bayi yang pada akhirnya dapat mudah mengalami komplikasi.Ibu
menurunkan AKI dan AKB di hamil berumur muda juga memiliki
Indonesia. Menurut WHO (Badan kecenderungan perkembangan
kejiwaannya belum matang sehingga Tirtonegoro Klaten Periode I Januari
belum siap menjadi ibu dan menerima sampai 30 Juni tahun 2016.
kehamilannya di mana hal ini dapat Penelitian ini menggunakan pendekatan
berakibat terjadinya komplikasi obstetri cross sectional yaitu suatu penelitian
yang dapat meningkatkan angka yang dilakukan sesaat, artinya objek
kematian ibu dan perinatal. Faktor penelitian diamati hanya satu kali dan
risiko untuk persalinan sulit pada ibu tidak ada perlakuan terhadap
yang belum pernah melahirkan pada responden. Populasi dalam penelitian
kelompok umur ibu di bawah 20 tahun ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUP
dan pada kelompok umur di atas 35 Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten dari
tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari tanggal I Januari sampai 30 Juni tahun
kelompok umur reprodüksi sehat (20- 2016 sejumlah 2.503 pasien. Sampel
35 tahun) atau responden dalam penelitian ini
Menurut data studi pendahuluan yang adalah ibu yang bersalin di RSUP Dr
didapatkan pada taggal 7 Februari Soeradji Tirtonegoro Klaten selama
sampaİ 14 Februari 2016, dari 50 orang kurun waktu dari tanggal I Januari
ibu yang bersalin dengan tindakan sampaİ 30 Juni 2016 yaitu sejjumlah
didapat Umur 620 tim: 15—300/0, 20- 345 orang.Teknik pengambilan sampel
35 thn:20=40%, >35 thn :15-30%), yang digunakan dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil studi pendahuluan adalah teknik Simple random sanıpling.
tersebut maka peneliti tertarik ingin Variabel yang digunakan dalam
melakukan penelitian tentang hubungan penelitian ini adalah:
umur dengan jenis persalinan pada ibu 1. Variabel independen (variabel
yang bersalin di RSUP Dr. Soeradji bebas) adalah Umur Ibu.
Tirtonegoro Klaten tahun 2016. 2. Variabel dependen (variabel terikat)
adalah Jenis Persalinan.
3. Kategori Paritas
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan Paritas ibu yang
bersalin di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten Tahun 2016
(n=345).