Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN (KONSEP PENYAKIT)

CA PARU

NAMA : EKA APRILLIA HASTYANING PANGESTU


NIM : 19020020

PRODI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN PENYAKIT
CA PARU

1.1 Pengertian
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran
napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan
sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusal sel-sel jaringan normal.
Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker.
Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia
skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya
silia (Robbin & Kumar, 2007)
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalami
proliferasi dalam paru (Underwood, Patologi. 2000)
Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen, lingkungan,
terutama asap rokok (Suryo, 2010).

1.2 Etiologi
Penyebab pasti dari kanker paru belum diketahui pasti, tapi paparan atau
inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan
faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh,
genetik, dan lain-lain (Amin, 2006).
a. Merokok
Merokok merupakan faktor yang berperan paling penting, yaitu 85% dari
seluruh kasus (Wilson,2005). Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan
kimia yang telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker.
b. Perokok pasif
Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan perokok pasif yang
ditemukan oleh orang lain di dalam ruangan tertutup dengan resiko
terjadinya kanker paru. Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa pada
orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok dari orang lain
resiko mendapat kanker paru meningkat dua kali (Wilson, 2005).
c. Polusi udara
Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi
pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Ematian
akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak didaerah perkotaan
dibanding daerah pedesaan.
d. Paparan zat karsinogen
Beberapa zat karsinogenseperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium,
nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinni klorida dapat menyebabkan kanker
paru (Amin, 2006).
e. Diet
Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap
betakarotene, selenium, dan vitamin A menyebabkan tingginya resiko
terkena kanker paru (Amin, 2006).
f. Genetik
Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih
besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler
memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen gen penekan
tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker
paru. (Wilson, 2005).
g. Penyakit paru
Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga
dapat menjadi resiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru
obstruktif konik beresiko empat sampai enam kali lebih besar terkena
kanker paru ketika efek dari merokok dihilangkan (Stoppler, 2010).

1.3 Klasifikasi
Kanker paru dibagi menjadikanker paru sel kecil (small cell lung
cancer/ SCLC) dan kanker paru sel tidak kecil (non-smalllung cancer lung
cancer, NSCLC). Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan terapi.
Termasuk didalam golongan kanker paru sel tidak kecil adalah epidermoid,
adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar atau campuran dari ketiganya.
a. Karsinoma sel skuamosa (epidermoid)
Merupakan tipe histologik kanker paru yang paling sering ditemukan,
berasal dari permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk
metaplasia atau displasia akibat merokok jangka panjang secara khas
mendahului timbulnya tumor. (Wilson, 2005)
b. Adenokarsinoma
Memperilihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat
mengandung mukus. Kebanyakan jenis tumor ini timbul di bagian perifer
segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut
lokal pada paru dan fibrosis interstisal kronik.
c. Karsinoma bronkoalveolus
Karsinoma ini adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat
buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam.
d. Karsinoma sel kecil
Kanker ini terdiri atas sel tumor dengan bentuk bulat hingga lonjong,
sedikit sitoplasma dan kromatin granular. Sel tumor sangat rapuh dan
sering memperlihatkan fragmentasi pada sediaan biopsi. (Kumar, 2007).
e. Karsinoma sel besar
Adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan
sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam macam. Sel ini timbul
pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan
cepat ke tempat tempat yang jauh. (Wilson, 2005).

1.4 Patofisiologi

1.5 Pathway
1.6 Manifestasi klinis
Gejala-gejala kanker paru yaitu:
1. Gejala awal. Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin
disebabkan oleh obstruksi pada bronkus.
2. Gejala umum:
- Batuk
- Hemoptisis
- Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan.
1.7 Pemeriksaan penunjang
1. Radiologi
- Foto thoraks posterior- anterior (PA) dan lateral tomografi dada
- Bronkografi
2. Laboraturium
- Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe)
- Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
- Tes kulit , jumlah absolut limfosit
3. Histopatologi
- Bronkoskopi
- Biopsi trans
- Torakoskopi
- Mediastinosopi
- Torakotomi
4. Pencitraan
- CT-scanning
- MRI

1.8 Diagnosa banding


Untuk kanker paru sel kecil diagnosis banding yang perlu
dipertimbangkan adalah :
a. Tumor paru karsinooid atipikal
b. Karsinoma neuroendokrin sel besar
c. Adenoma paru
d. Hemartoma paru
e. Limfoma mediastinal atau tumor mediastinum lainnya
f. Kanker paru bukan sel kecil.
Untuk paru bukan sel kecil, diagnosis banding yang perlu dipertimbangkan
adalah :
a. Pneumonia
b. Pneumothoraks
c. Efusi pleura
d. Tumor paru karsinoid
e. Bronkithis
f. Sindrom vena cava superior
g. Tuberkuloma.

1.9 Penatalaksanaan
a. Kuratif
Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka
harapan hidup klien.
b. Paliatif
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kalitas hidup
c. Rawat rumah pada kasus terminal
Mengurangi dampak fisis maupun psikologis kanker
d. Suportif
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal seperti pemberian
nutrisi
e. Pembedahan
Untuk mengangkat semua jaringan yang sakit sementara
mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paruyang tidak terkna
kanker.
f. Toraktomi eksplorasi
g. Pneumonektomi (pengangkatan paru)
h. Lobektomi (pengangkatan lobus paru)
i. Resesi segmentasi
j. Resesi baji
k. Dekortasi
l. Radiasi
m. Kemoterapi

1.10 Komplikasi
Adapun komplikasi dari kankervparu adalah sebagai berikut :
a. Efusi pleura atau cairan yang menumpuk dei selaput paru-paru
b. Emboli paru
c. Patah tulang belakang
d. Gangguan saraf
e. Penyakit jantung
f. Hiperkalasemia (kadar kalsium tinggi dalam darah)
g. Hiponatremia (kadar natrium rendah dalam darah )

1.11 Proses keperawatan


Pengkajian keperawatan
a. Identitas pasien
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Riwayat psikososial
f. Pola fungsi kesehatan
g. Pemeriksaan fisik
h. Pemeriksaan laboraturium
i. Pemeriksaan radiologi
j. Sitologi
k. Bronkoskopi
l. Biopsi transtorakal
m. torakoskopi
1.12 Diagnosa keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya eksudat
di alveolus
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hipoventilasi
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna makanan zat-zat gizi karena factor
biologis dan psikologis

1.13 Perencanaan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Airway suction
- Airway management
- Terapi oksigen

Daftar pustaka
Elizabeth, J. Corwin.2008. Buku Saku Patofisiologi, Jakarta : ECG
Price, sylvia A and Wilson, Lorraine M. 1988. Patofiologi konsep klinik
proses-proses penyakit. Jakarta : EGC
Suryo, Joko.2010. Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan,
Yogyakarta : B first
Suyono, Slamet, 2001. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Jilid II edisi 3. Balai
Penerbit FKUI : Jakarta
Underwood, J.C.E. 1999. Patofisiologi Umum dan Sistematik. Edisi 2. EGC :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai