Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan

suatu senyawa kimia dapat bersatu. Kekuatan daya tarik-menarik antara ion ini

menentukan sifat-sifat kimia dari suatu zat, dan cara untuk ikatan kimia dapat

berubah jika suatu zat bereaksi yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi

yang dilepas atau diabsorpsi selama terjadinya reaksi. Macam-macam ikatan

kimia dibentuk oleh atom tergantung dari struktur elektron atom. Misalnya, energi

ionisasi dan kontrol afinitas elektron dimana atom menerima atau melepaskan

elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori besar yaitu ikatan ion

dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk jika terjadinya perpindahan elektron

antara atom untuk membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai

daya tarik-menarik. Daya tarik-menarik diantara ion-ion yang bermuatan

berlawanan merupakan suatu ikatan ion. Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya

(sharing) elektron diantara atom-atom. Dengan kata lain, daya tarik-menarik inti
atom pada elektron yang terbagi diantara elektron itu merupakan suatu ikatan

kovalen (Brady,1999:235).

Ikatan kimia terjadi karena kecenderungan atom mempunyai konfigurasi

elektron seperti gas mulia. Kecenderungan ini melahirkan beberapa ikatan ion,

ikatan kovalen, ikatan hidrogen, ikatan logam dan gaya van der waals .

Kebanyakan akan tidak berada dalam keadaan bebas tapi menyatu dengan atom

lain membentuk senyawa. Ini merupakan bukti bahwa atom yang bergabung, lebih

stabil daripada yang menyendiri. Berdasarkan teori atom modern, cara

terbentuknya ikatan kimia terjadi karena adanya elektron pada kulit terluar. Gas

mulia lebih stabil dalam keadaan monoatom sedangkan unsur lain lebih stabil

apabila membentuk ikatan. Jadi elektron akan stabil apabila elektron valensinya

3
4

terisi penuh. Untuk semua atom berlaku hukum oktet, yaitu suatu atom cenderung

mempunyai elektron valensi delapan kecuali gas mulia (Soemadji, 1981:142).

B. Ikatan ionik

Ikatan ion adalah ikatan antara ion positif dan ion negatif. Atom yang
melepaskan elektron akan menjadi ion positif, sebaliknya yang menerima akan
menjadi ion negatif. Senyawa ion yang terbentuk dari ion positif dan negatif
tersusun selang seling membentuk molekul raksasa. Ikatan ion terbentuk melalui
proses serah terima elekron. Supaya jumlah elektron yang diberikan suatu atom
sama dengan yang diterima atom lain, maka koefesien reaksinya harus disamakan
pada umumnya, bila suatu unsur logam bersenyawa dengan suatu unsur non
logam, elektron-elektron dilepaskan oleh ato-atom logam dan diterima oleh atom-
atom non-logam. Mudah atau sukarnya senyawa ion terbentuk ditentukan oleh
ionisasi potensial afnitas elektron dari atom unsur pembentuk senyawa ion dan
energi kisi senyawa ion tersebut (Syukri, 1999:178).

Senyawa ion yang berwujud padat tidak menghantarkan listrik karena ion
positif dan ion negatif terikat kuat satu sama lain. Akan tetapi senyawa ion yang
yang berupa cairan akan menghantarkan listrik karena ion-ionnya yang lepas dan
bebas.Senyawa ion juga dapat menghantarkan listrik bila dilarutkan dalam pelarut
polar, misalnya air karena terionisasi. Karena kuatnya ikatan antara ion positif dan
ion negatif, maka senyawa ion banyak berupa padatan dan berbentuk kristal.
Permukaan kristal itu tidak mudah digores maupun di geser. Selain itu sifat-sifat
yang telah disebutkan, senyawa ion juga memiliki sifat hampir tidak terbakar
(Syukri,1999:179).
5

C. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan


elektron antara atomm-atom yang bergabung. Ikatan kovalen hanya melibatkan
sepasang elektron disebut ikatan kovalen tunggal, sedangkan yang melibatkan
lebih dari sepasang elektron disebut ikatan kovalen rangkap (Keenan, 1984:78).

Salah satu sifat ikatan kovalen yang penting adalah bervibrasi atau
bergetar sehingga jarak antara kedua atom bertambah dan berkurang secara
berulang-ulang. Frekuensi getaran suatu ikatan berbeda dari ikatan lain
bergantung pada jenis atom yang berikatan. Untuk atom yang sejenis, frekuensi
dipengaruhi oleh ordenya. Molekul di atom hanya ada gerakan lurus, sedangkan
molekul triatom akan mempunyai gerakan lurus dan membengkok. Frekuensi
vibrasi senyawa ini berguna dalam analisis baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, yang dibicarakan dalam kimia analisis sifat-sifat senyawa kovalen
antara lain menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau
gas, larut dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit
menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau (Syukri,
1999:180).

Natrium Clorida merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan oleh
masyarakat dalam pengolahan makanan dan bahan baku dalam berbagai industri
kimia. Industri kimia yang paling banyak menggunakan Natrium Chlorida sebagai
bahan bakunya adalah industri Chlor Alkali. Produk utama dari industri ini adalah
chlorine (Cl2) dan Natrium Hidroksida (NaOH), yang banyak dibutuhkan oleh
industri lain, seperti industri pulp dan kertas, tekstil, deterjen, sabun dan
pengolahan air limbah (Dina dan Istikomah, 2009).
6

D. Sifat fisik dan kimia bahan

Adapun sifat fisik dan kimianya antara lain:

a) NaCl

Sifat fisik dari NaCl yaitu bersifat rapuh(mudah hancur), asin karena

merupakan garam dan tidak dapat melewati selaput semi permeabel.Sifat

kimianya dapat bereaksi dengan NaOH dan HCl sehingga ph nya

netral,merupakan larutan ionik kuat dan larutan elektrolit kuat.

b) MgSO4

Berbentuk padatan putih dan tidak berbau. Magnesium sulfat sangat

mudah larut dalam air namun sedikit larut dalam alkohol,etenol dan sama sekali

tidak larut dengan aseton.

c) Kalium iodida(Kl)

Kalium iodida atau biasa disebut potasium iodida adalah suatu senyawa

kimia yang banyak digunakan pemanfaatannya dalam pembuatan obat-obatan dan

suplemen makanan. Berbentuk kristal padat berwarna putih dan berbau, mudah

larut dalam air dingin atau air panas,larut dalam metanol dan sebagian larut dalam
aseton.

Anda mungkin juga menyukai