Anda di halaman 1dari 3

SOSOK PEMUDA YANG TERMOTIVASI UNTUK MENJADI JURNALIST HEBAT

Sosok pemuda yang cerdas kelahiran pada 26 Juni 1985 anak terakhir dari 3 bersaudara,
selau membuat mahasiswa yang lain cemburu akan ilmunya. Sosok pemuda cerdas itu selalu
menuntut ilmu di tempat yang maju. Mulai dari sekolah TK di Bungoeng Seulanga, kemudian
melanjutkan SD Bertingkat Negeri 5 di Merdu, SMP Negeri 1 Merdu, selanjutnya MAN 2 Sigli.
Setelah tamat di MAN Jufrizal memutuskan diri untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu
kampus terkenal di Banda Aceh yaitu kampus UIN Ar-Raniry dan memilih di Fakultas Dakwah
mengambil jurusan Komunikasi Penyiaran Isam.

Semangat untuk menulis sudah ada ketika ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Pada
masa itu ia tidak bisa sama sekali menulis akan tetapi dengan semangat yang liar biasa membuat
ia tidak pernah patah semangat untuk terus belajar menulis. Selama menjadi mahasiswa ia mulai
tertarik untuk bergabung di Pers Mahasiswa yaitu SumberPost pada masa itu Jufrizal salah satu
anggota SumberPost yang sangat muda dan angkatan ke dua dari generasi yang pertama.Pada
dasarnya pemuda kecil itu memang mempunyai potensi dalam bidang jurnalis. Dan pada tahun
2006 ia mulai mengenal dunia Jurnalis yang lebih dalam lagi.

Sosok Jufrizal yang di kenal kebanyakan orang adalah mahasiswa kecil yang cerdas, dari
keluarga sederhana dan berpenampilan sederhana namun semangat nya sangat laur biasa dalam
menuntut ilmu apalagi ilmu journalist dan mampu mengalahkan teman-teman nya yang
kebanyakan berpenampilan ala artis-artis modern. Awal-awalnya Jufrizal belum mengerti betul
tentang ilmu jurnalist akan tetapi karena dia memang mempunyai potensi dalam bidang jurnalist
membuat Jufrizal tak kenal lelah dan letih dalam mengembangkan potensi nya di bidang jurnalist
dia selalu melatih diri dengan selalu menulis.

Dengan semangat yang tinggi pula membuat Jufrizal ingin selalu mengirim hasil
tulisannya di berbagai media termasuk media tingkat Nasional. Salah satu media tingkat
Nasional yang Jufrizal tahu adalah media yang bernama PANTAU. Jufrizal sangat tertarik
dengan media tersebut apalagi ia mengenal beberapa wartawan nasional yang sudah ikut
bergabung dan bekerja di Pantau. Salah satu nama wartawan nasional yang ia kenal adalah Linda
Susanti dan Andra Arsonal. Jufrizal melihat kedua tokoh yang ia kenal merupakan tokoh yang
sangat luar biasa.

Bagi Jufrizal menjadi jurnalis merupakan hal yang sangat menyenangkan di samping
mempunyai pengalaman yang mantap juga berwawasan luas dan juga dua tokoh tersebut yang
semakin membuat ia semangat untuk menulis dan segera mengirim tulisannya ke media tersebut.

Dan ia selalu berusaha diri sendiri dan pernah suatu ketika dia menanyakan kepada teman
satu unit yang temannya itu sudah beberapa kali mengirim tulisannya di Pantau “bagaimana cara
menulis?” ucap Jufrizal. Teman nya menjawab bahwa menulis itu sangat susah. “menulis kok
susah” gumam Jufrizal dalam hati.

Mendengar jawaban dari sang temannya ia jadikan jawaban tersebut sebagai tantangan
untuk terus bisa menulis. Jufrizal berkomitmen dan ingin membuktikan kepada temannya bahwa
menulis itu mudah dan tidak menyusahkan. Dia mencoba menulis satu tulisan lagi untuk bisa
mengirim ke media Pantau tersebut, pada awal nya ia masih ragu-ragu dengan tulisan nya akan
tetapi karna mengingat bahwa mengirim tulisan di media tingkat Nasional merupakan tantangan
bagi Jufrizal sebelum mengirim tulisannya ia mengedit sendiri tulisan nya sampai ratusan kali
kemudian baru ia minta tolong kepada orang lain untuk membantu edit tulisannya tersebut.
Setelah semuanya selesai baru ia coba mengirim tulisannya di Pantau dan langsung di muat.
“pada masa itu pertama sekali saya mengirim tulisan saya di Pantau dan Alhamdulillah di muat”
pungkas Jufrizal.

Jufrizal berpesan kepada jurnalist khususnya para penulis muda bahwa sebelum
mengirim tulisannya di media terlebih dahulu mengoreksi sendiri tulisannya, karena hasilnya
akan terasa memuaskan kemudian baru meminta tolong sama orang lain.

Terbukti sosok pemuda yang bersemangat tinggi dan berpotensi dalam ilmu jurnalist
ketika masih dijuluki sebagai mahasiswa ia sudah mendapatkan tawaran kerja di luar daerah nya,
ia mendapatkan tawaran kerja bukan karena ada hal-hal lain akan tetapi karena ia sudah
mempunyai karya sendiri padahal pada masa itu ia masih sebagai mahasiswa.

Dan setelah menyelesaikan studi nya di UIN Ar-Raniry, kemudian Jufrizal di rekom oleh
Dekan Fakultas nya untuk melanjutkan studi nya di salah satu kampus ternama di China.
Memang kalau sudah rezeki tidak akan kemana, Dekan Fakultasnya mempercayai ia di sebabkan
ia adalah sosok mahasiswa yang cerdas. Dan sekarang sosok pemuda yang menginspirasi itu
sudah mempunyai titel tinggi yaitu sudah S2 di luar negeri. Semoga pemuda yang lain bisa
mencontohkan sosok tersebut. Aamiin. (Rusnaini)

Penulis: Rusnaini

NIM : 411307008

Unit : 1

Jurusan: KPI

Anda mungkin juga menyukai