Istilah keguguran sering dipakai untuk menyatakan berakhirnya kehamilan sebelum usia 20
minggu. Keguguran bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, hormon yang tidak seimbang,
kelainan kromosom, dan kelainan pada rahim (mulut rahim yang lemah, terdapat tumor atau miom atau
bentuk rahim yang tidak normal).
Ada beberapa jenis keguguran yang dikenal dalam dunia medis, berikut penjabarannya.
Abortus imminens : Keguguran ini ialah terjadinya gangguan pada hasil pembuahan dan biasanya keluar
bercak diikuti sakit pada bagian rahim. Pada gangguan kehamilan ini biasanya proses kehamilan masih
bisa dilanjutkan. Terjadinya pendarahan pada masa ini terjadi pada masa awal kehamilan, di mana
embrio masih utuh di dalam rahim. Gangguan kehamilan pada masa ini ditandai dengan pendarahan
namun tidak banyak dan tidak disertai rasa mulas pada perut. Namun, apabila seseorang yang hamil
mengalami keguguran jenis ini, maka kehamilan harus segera dicek secara medis dan dilakukan USG
agar keadaan janin terpantau sehat atau tidak.
Abortus insipiens : Keguguran jenis ini merupakan gangguan yang terjadi pada hasil pembuahan di
dinding rahim yang makin parah. Keguguran jenis ini ditandai dengan pendarahan ringan hingga sedang
yang disertai sakit akibat kontraksi pada rahim. Gangguan kehamilan pada masa ini menunjukkan
embrio yang masih utuh dalam rahim namun telah terjadi pembukaan dalam rahim. Jika terjadi
gangguan keguguran pada tahap ini maka sesegera mungkin harus ditangani oleh dokter. Dari
kebanyakan kasus, sebanyak 10% kasus masih bisa ditangani dan janin bisa diselamatkan. Namun, jika
penanganan dokter terlambat maka janin harus dikuret (dibersihkan dari rahim).
Abortus inkomplet : Gangguan kehamilan yang terjadi ketika sebagian hasil pembuahan sudah terlepas
dari dinding rahim, pada keadaan ini janin telah berada di mulut rahim. Gangguan kehamilan ini ditandai
dengan pendarahan sedang hingga banyak disertai rasa sakit. Pada keadaan ini, janin harus dibersihkan
dari rahim. Pendarahan pada gangguan kehamilan jenis ini bisa sangat banyak dan menimbulkan shock.
Abortus komplet : Keguguran pada tahap ini terjadi ketika hasil pembuahan sudah terlepas seluruhnya
dari dinding rahim. Keadaan ini ditandai dengan pendarahan yang sangat banyak dan rasa sakit yang
hebat. Akan tetapi, jika seluruh hasil pembuahan sudah keluar dari dalam rahim maka pendarahan tidak
akan terjadi lagi. Dalam keadaan ini tindakan kuret sifatnya dikondisikan. Artinya, jika rahim sudah
bersih, maka kuret tidak perlu dilakukan. Namun, jika masih ada sisa pendarahan dalam rahim, maka
tindakan kuret harus dilakukan.
Tanda Keguguran Secara Umum:
Keguguran biasanya terjadi karena adanya gangguan pada janin ketika berada dalam
kandungan. Sayangnya, banyak wanita hamil yang tidak begitu memperhatikan tanda-tanda pada
gangguan kehamilan yang berakibat pada keguguran. Untuk itu, perlulah jika setiap wanita yang hamil
mengetahui beberapa tanda-tanda keguguran dengan harapan agar ibu hamil selalu waspada. Selain itu,
apabila menemui gejala keguguran tersebut, sang ibu bisa segera memeriksakan kehamilannya ke
dokter sehingga bisa memperoleh penanganan yang tepat. Berikut beberapa tanda keguguran yang
hendaknya diketahui oleh para wanita hamil.
Flek atau pendarahan – Pendarahan bisa terjadi pada taraf ringan hingga berat (banyak). Bisa
juga terjadi bertahap dari ringan dan makin lama makin banyak. Namun terjadinya pendarahan bukan
berarti selalu merupakan keguguran. Banyak juga wanita hamil pada usia kehamilan pada 12 minggu
pertama (perkembangan janin 3 bulan) mengalami pendarahan ringan, namun ternyata kehamilan
mereka masih berada pada taraf normal dan sehat.
Kram dan nyeri pada perut bagian bawah – Rasa kram dan nyeri bagian perut bawah biasanya
merupakan gejala yang mengikuti pendarahan. Apabila wanita hamil mengalami gangguan kram dan
nyeri maka patut waspada. Apalagi jika rasa sakit dan kram tersebut terjadi bersama pendarahan dan
rasa sakitnya melebihi rasa sakit saat haid, maka wajib untuk memeriksakan diri ke dokter untuk
mengetahui kondisi kehamilannya.
Keluar cairan pada jalan lahir – Cairan yang dimaksud ialah seperti gumpalan darah atau cairan
lain yang tidak biasa. Terkadang cairan ini dapat menyebabkan iritasi atau gatal-gatal pada organ
kewanitaan. Keluarnya jaringan janin pada jalan lahir – Proses ini biasanya diikuti dengan terjadinya
pendarahan. Jika anda merasa ada sesuatu yang keluar pada jalan lahir dan terlihat seperti jaringan janin
(berwarna keabuan dan disertai gumpalan darah), maka jangan buang jaringan janin tersebut.
Simpanlah dan bawalah ke dokter untuk dicek.
Tanda-tanda kehamilan hilang: Hilangnya gejala kehamilan biasanya ditandai dengan rasa sakit
pada payudara dan nyeri pada perut. Jika rasa sakit tersebut diikuti dengan tanda-tanda kehamilan yang
telah disebutkan di atas maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Pendarahan yang terjadi saat kehamilan seringkali ditakuti oleh para wanita hamil karena
pendarahan merupakan tanda-tanda awal dari keguguran. Sebanyak 20% wanita hamil mengalami
pendarahan pada awal kehamilan dan sebagian di antaranya mengalami keguguran. Ada beberapa
sebab yang menimbulkan terjadinya pendarahan pada masa awal kehamilan seperti implantasi ovum,
karsinoma servik, keguguran, hamil anggur, kehamilan di luar kandungan, menstruasi, kehamilan
normal, kelainan lokal pada vagina, perlukaan, erosi, dan polip. Tahapan kehamilan dibagi menjadi tiga
tahap yakni trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Berdasarkan tiga tahapan usia
kehamilan tersebut maka terjadinya pendarahan tersebut juga dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan
tahapan usia kehamilan.
Penyebab Keguguran
Penyebab keguguran biasanya terjadi karena foktor maternal dan janin. Berikut penjelasan
selengkapnya :
1) Hipertensi
2) nephritis
3) diabetes
4) anemia berat
5) penyakit jantung
6) toxemia gravidarum
7) gangguan fisiologis, seperti syok, ketakunan, dan sebagainya
8) trauma fisik
Sedangkan untuk gangguan yang bersifat lokal dapat dipaparkan sebagai berikut.
Cara hidup sehat bagi wanita hamil perlu diperhatikan agar resiko tanda-tanda keguguran
dapat ditekan. Selain itu, menjaga pola hidup sehat saat hamil juga membantu kesehatan ibu dan
janin lebih optimal. Ada beberapa aspek yang dapat dilakukan untuk merawat dan menjaga
kesehatan pribadinya, yakni:
1. Saat mengalami kehamilan, rambut ibu hamil akan tumbuh lebih cepat, tebal, dan mengkilat
dan terlihat berminyak. Guna mengatasi hal tersebut, dianjurkan untuk mencuci rambut
minimal 2-3 kali per minggu.
2. Memelihara gigi secara teratur untuk menghindari terjadinya infeksi di rongga mulut. Jika terjadi
infeksi di rongga mulut, infeksi tersebut berpotensi menyebar ke organ yang lain.
3. Memelihara kebersihan payudara. Hal ini dapat dilakukan dengan pengurutan sesuai dengan
nasihat dokter untuk mempersiapkan ASI. Sokong payudara dengan BH yang lebih besar dan
cukup menunjang.
4. Menjaga kesehatan alat kelamin agar terhindar dari infeksi kandungan. Kandungan yang
terinfeksi dapat berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Selain hal-hal yang telah dijelaskan di atas, perlu diketahui pula beberapa cara yang harus dilakukan
untuk menjaga kesehatan kehamilan. Berikut ini penjelasannya :
Menjaga kesehatan ibu dan janin salah satunya dapat dilakukan dengan pola makan yang tepat
dan seimbang. Perlu diperhatikan pula kandungan gizi yang ada dalam makanan. Ibu hamil biasanya
mengkonsumsi makanan sebanyak 2 kali lipat dari biasanya. Namun jumlah tersebut bukan sekedar
jumlah porsi, namun harus diperhatikan jumlah gizi pada makanan yang dikonsumsi. Berbagai zat gizi
yang harus diperhatikan saat kehamilan adalah:
1. Sumber tenaga – yang dugunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis
yang terjadi pada tubuh yang mencakup: pembentukan sel-sel baru, pemberian makan ibu ke
bayi melalui plasenta, juga pembentukan enzim dan hormon yang menunjang pertumbuhan bayi.
Perlu diketahui bahwa penambahan berat badan ideal bagi ibu hamil adalah 11-14 kg.
Kekurangan energi melalui asupan makanan dapat berakibat pada kurangnya penambahan berat
badan ideal bagi ibu hamil.
2. Protein – digunakan untuk membentuk jaringan baru pada janin. Kekurangan protein dapat
menyebabkan keguguran, bayi lahir dengan berat yang kurang, serta pertumbuhan jaringan
tubuh dan jaringan otak yang tidak optimal.
3. Vitamin – digunakan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung pada tubuh ibu dan
janin. Sebagai contoh, vitamin A untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 untuk menghasilkan
energi, vitamin B6 untuk mengatur pamakaian protein dalam tubuh, vitamin B12 untuk
membantu kelancaran pembentukan sel darah merah, vitamin C untk membantu penyerapan zat
besi agar tidak terjadi anemia, serta vitamin D untuk penyerapan kalsium.
4. Mineral – yang terdiri atas kalsium dan zat besi. manfaat Kalsium bagi ibu hamil berguna untuk
menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian pada janin. Jika asupan kalsium pada
ibu hamil kurang, kebutuhan kalsium akan diambil dari cadangan kalsium pada tulang ibu.
Akibatnya, tulang ibu hamil menjadi mudah keropos. Makanan yang mengandung tinggi kalsium
bisa diperoleh dari susu, telur, keju, dan kacang-kacangan. Zat besi untuk ibu hamil erat
kaitannya dengan anemia. Kekurangan zat besi dapat berakibat timbul penyakit anemia
(kekurangan sel darah merah sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan).
Anemia pada saat kehamilan dapat terjadi karena meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi setiap hari, juga
terdapat kecenderungan rendahnya zat besi pada wanita. Makanan yang mengandung banyak
zat besi adalah susu, daging, serta sayuran hijau.