Ada sejumlah infrastruktur dan bangunan yang merepresentasikan
gagasan Sukarno tentang nasionalitas dan kebanggaan sebagai bangsa,
diantaranya adalah gedung Conefo (Conference of the New Emerging
Forces, yang tidak jadi diselenggarakan), dan sekarang menjadi gedung
MPR DPR gedung Ganefo ± Senayan (sekarang Gelora Bung Karno),
Masjid Istiqal, dan Monumen Nasional (Monas). Fenomena ini, tentu dapat
dibaca sebagai upaya Sukarno untuk melepaskan diri dari citra
kolonialisme yang membelenggu, suatu diskontinuitas, dan tampil sebagai
bangsa merdeka yang modern.
Bung Karno bukan hanya sebagai negarawan hebat, tetapi juga
sebagai arsitek yang berkarakter. Bung Karno merupakan karyawan
magang di biro arsitek milik Prof. CP. Wolff Schoemaker yang juga dosen
sehingga menghasilkan desain ³kemuncak atap´ atau gada-gada.
Beberapa gaya atap Eropa, seperti hipped roof, mansard, dan dormer
windows, dikombinasikan sedemikian rupa, sehingga muncul bentuk yang
pas ber ciri khas Indonesia. Inspirasi penggunaan motif padma datang dari
kemegahan Borobudur, Prambanan, diwarnai pula dengan semangat
kepahlawanan Diponegoro.
Gedung Sate saat ini berfungsi sebagai kantor gubernur Propinsi Jawa
Barat yang berlokasi di Jl. Diponegoro No.22 Bandung. Gedung Sate pada
Zaman Belanda dikenal dengan nama bangunan Gouvernements
Bedrijven atau Pusat Instansi Pemerintahan. Gedung Sate dirancang oleh
arsitek Belanda Ir. J. Gerber dan awal bangunan dimulai dengan peletakan
batu pertama pada tanggal 27 Juli 1920.
Ñ
Pada abad ke-19, kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial sehari-
harinya, baik perempuan Jawa maupun peranakan Belanda. Bahkan
kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah
ke Indonesia pada saat itu. Pada pertengahan abad ke-18, ada dua jenis
kebaya yang banyak dikenakan masyarakat:
4) Desain Poster
..
Gambar 3. (a) Iklan yang menawarkan kamera bermerk µLeica¶ , iklan ini
dimuat dalam majalah Java Express (1938); (b) Iklan yang menawarkan
salep kulit dibuat pada tahun 1930
5) Desain Iklan
6) tokoh
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas
bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara.
Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama
M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono,
seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua
saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya,
Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak
Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa.
Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese
Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi
setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13
September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini
meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan
Bulu, Rembang.
Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai
dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak
terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada
tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada
tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia
Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
Ë
o
!
2) Desain Pakaian
Desain pakaian pada masa orde baru sudah mulai berkembang.
Namun rasa tradisionalisme terhadap budaya pakaian Indonesia
semakin berkurang. Kebaya yang dianggap sebagai pakaian adat
Indonesia pada masa ini sudah jarang dikenakan. Masuknya pengaruh
luar dan modernisme mempengaruhi desain pakaian pada masa ini.
Pada masa Orde Baru, perempuan pekerja tidak diperkenankan untuk
mengenakan kebaya. Kebaya hanya boleh dikenakan pada acara
teretentu oleh Organisasi Perempuan Dharma Wanita. Pada tahun
1970-an, kiblat dunia mode Indonesia berpaling ke Eropa dan Amerika
Serikat karena pengaruh budaya popnya mengalir deras dan kuat.
Sehingga pada saat itu kebaya dianggap ketinggalan zaman, dan
mulai ditinggalkan dan hanya dikenakan pada acara resmi atau pada
acara resepsi.
Desain mata uang pada masa orde baru tergolong lebih sederhana dibanding
desain mata uang pada masa sebelumnya. Bahan yang digunakan ialah
alumunium berkualitas yang tidak terlalu mahal. Namun penggunaannya
lebih praktis, karena massanya juga lebih ringan dari uang sebelumnya.
4) Tokoh
r!
Ô
Ô
Ô
!
" # " $
% "
%
%
% %
& %
"
%
%
%
",- %%
.
%%
%
"
'
/
" %
"
%
%%
% % %
%% " %
"
%%
/ $
% % %
"" *
%
%+
" " %
| ||| %
%%
# "%
" "
'
%%
$ % %
%
% % %
:
%
"
% . % % $
;
% , $ 4,'% ;
%
& #
#
"
%
;
%3 4 ;
%4,
%
2
) %
1. Bachrudin Yusuf
Jawab :
2. Anindita Anggrit
Jawab :
3. Riri Anjelina
Bagaimana desain poster pada masa orde baru? Adakah kaitannya
dengan politik?
Jawab :
Tentu ada kaitannya dengan politik. Desain poster pada masa orde
baru banyak menampilkan gampar-gambar politik, seperti poster
soeharto untuk kepentingan kampanyenya dan menyebarluaskan
pengaruh politiknya.
Jawab :
Jawab :
file:///D:/Pengaruh%20Revolusi%20Informasi%20terhadap%20Arsit
ektur%20Perumahan%20di%20Indonesia%20%C2%AB%20ARIEF
%20Sabaruddin.htm
file:///D:/Desain%20Modern%20di%20Indonesia%20%C2%AB%20
Sosiologi%20Desain.htm
file:///D:/Arsitektur_dan_peninggalan_sejarah_di_Surakarta.htm
file:///D:/Desain%20Modern%20di%20Indonesia%20%C2%AB%20
Sosiologi%20Desain.htm
'()(*c' '&c) c('rc)(c(c&r) ' &
'(+c() ))(('r)c
Oleh :