PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI : MENONTON
VIDEO RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU ILVI ERMALIZA IRZA OKTARI KHOMISAH M. HADI WAHYUDI M.ABD. WAKI. MAYUMI MELA ADHELITA NUR AYU RAHMADANI RPOGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PAYUNG NEGERI PEKANBARU 2017 2. 2. PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERAPI : STIMULASI PERSEPSI SENSORI I. Topik : Penerapan terapi aktifitas kelompok: stimulasi persepsi sensori Dengan kegiatan : Menontoon video II. Tujuan Umum : Klien dapat menikmati menonton video Klien menceritakan makna yang ditonton III. Tujuan khusus : - Klien mampu menonton vidio didalam kelompok. - Klien mampu menginterpretasikan serta bertanggung jawab terhadap video yang di tonton. - Klien mampu berdiskusi antara anggota kelompok tentang makna video yang di tonton - Klien mampu mengungkapkan perasaannya setelah melakukan aktifitas menonton video. IV. Landasan Teori: Halusinasi didefinisikan sebagai hilangnya kemampuan individ dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan eksternal (lingkungan). Persepsinya disampaikan tanpa ada obyek atau stimulus yang nyata. Oleh karena itu perlu stimulus eksternal yang kuat untuk memutuskan rangsangan internal yang telah menguasai dirinya dan tak mampu membedakannya dengan realita lagi. Klien yang mengalami halusinasi akan muncul perilaku yang sangat khas, antara lain senyum dan bicara sendiri, mengatakan mendengar suara-suara, mel ihat, mengecap, menghirup dan merasakan sesuatu yang tidak nyata, respon verbal lambat, merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan, tidak mampu berkomunikasi, tentang perhatian sempit dan kehilangan kemampuan 3. 3. membedakan halusinasi dengan realita. Untuk itu perlu kegiatan atau aktifitas yang dapat memutuskan / mengontrol halusinasi klien. Halusinasi dapat berkembang melalui 4 tahap, yaitu: 1. fase yang menyenangkan, dimana individu mengalami stress dan kecemasan serta rasa perpisahan dan kesepian yang memuncak dan semua itu tidak terselesaikan sehingga individu mulai sering melamun dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan dirinya. 2. Fase menyalahkan, dimana kegiatan melamun dan memikirkan dirinya menjadi dominan sehingga mulai timbul suara-suara atau bisikan yang tidakjelas. 3. Fase mengontrol, dimana bisikan dan suara semakin menonjol, menguasai dan mengontrol. 4. Fase menguasai, dimana halusinasi mulai mengancam, memerintah dan memarahi klien sehingga klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan dengan lingkungan Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi efektif dilakukan pada kelompok klien halusinasi karena dengan permainan ini dapat meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial, aktifitas yang ringan dan rnenyenangkan dapat meningkatkan harga diri serta membawa klien pada kondisi realitas. Melalui komunikasi inter dan antar anggota kelompok serta umpan balik dengan atau dan orang lain dapat meningkatkan kemampuan realitas klien. V. Kriteria Anggota Kelompok: 1. Klien kelolaan yang mengalami halusinasi pada fase I dan II yang mampu menggambar. 2. Klien kelolaan yang mengalami halusiasi pada fase III dan IV yang sudah mampu mengontrol / mengendalikan halusinasinya. 3. Klien diluar kelolaan mahasiswa yang mengalami halusinasi fase I dan II yang mampu menggambar dan mengendalikan halusinasinya. 4. 4. VI. Proses Seleksi: 1. Mengobservasi klien halusinasi. 2. Mengidentifikasi klien yang termasuk kriteria. 3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria. 4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut kelompok - Menjelaskan tujuan terapi pada klien atau kelompok - Menjelaskan rencana kegiatan kelompok - Menjelaskan aturan main dalam kelompok VII. Struktur kegiatan 1. Hari/tanggal : jum’at, 06 0ktober 2017 2. Tempat : Gedung rehabilitsi 3. Pukul : 10.15 – 10.55 wib 4. Jumlah anggota: 8 orang 5. metode kegiatan : mempraktekkan cara mengontrol halusianasi dengan cara 3 : Beraktivitas 6. Alat bantu: video, televisi, vcd - Klien saling berkenalan dengan anggota kelompok - Klien mengikuti kegiatan menonton video - Klien mengikuti aturan main kelompok - Klien dapat mengungkapkan perasaannya - Klien dapat memberikan pendapatnya - Klien dapat berdiskusi dengan anggota kelompok lainnya. 7. Pengorganisasian: Leader: khomisa Co leader: nur ayu rahmadani Fasilitator: - Irza oktari - M. Hadi wahyudi - Mela adelita 5. 5. Documentasi : m. Abdul waki Observer : ilvi ermaliza 8. Jumlah Anggota - 8 orang 9. Media Dan Alat - video - televisi - vcd - VIII. Deskripsi Tugas: Leader : - Mengkoordinir seluruh kegiatan - Memimpin permainan - Memimpin diskusi Co leader: - Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan - Membantu memimpin permainan - Menggantikan leader bila ada halangan Fasilitator: - Memotifasi anggota dalam perkenalan kelompok - Memotifasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan TAK - Mengatur posisi kelompok dan lingkungan untuk pelaksanan kegiatan - Membimbing kelompok selama permainan dan diskusi - Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan TAK - Bertanggung jawab terhadap program antisifasi masalah 6. 6. Observer: - Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara - Melaporkan hasil pengamatannya kepada leader dan semua anggota kelompok sebagai self evaluasi kelompok IX. Kegiatan Permainan: Persiapan: 10 menit - Seluruh peserta TAK (sesuai kriteria) diminta berkumpul di tempat pelaksanaan TAK - Peserta diminta duduk dikursi yang membentuk lingkaran dipandu oleh fasilitator dan co leader - Leader dan co leader mengucapkan salam dan menanyakan persaan klien hari ini. - Leader atau co leader berdiri ditengah memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, cara dan tahapan TAK - Leader atau co leader memimpin perkenalan, fasilitator memfasilitasi anggota untuk berkenalan / bersosialisasi dengan anggota kelompok, dengan cara klien memperkenalkan langsung yang meliputi:nama, umur, hobby - Setelah perkenalan selesai leader atau co leader mendorong peserta untuk sepakat mengikuti permainan. Dn leader membuat kontrak dengan klien - Observer mengamati kegiatan persiapan dari segi lingkungan, posisi, peran peserta, leader, co leader, fasilitator dan proses perkenalan / sosialisasi. Proses: 20 menit - Setelah anggota sepakat untuk mengikuti permainan, yang dipandu oleh fasilitator dan co leader. 7. 7. - Leader berada didepan memberikan pengarahan tentang menonton video, fasilitator mendukung pelaksanaan menonton - Terapis memutar tv, yang telah dipersiapkan - Observer mengamati kegiatan menggambar peserta, kegiatan leader, co leader dan fasilitator. Hasil: 10 menit - Setelah selesai menonton, semua peserta diminta maju kedepan untuk menceritsakan hasil tontonan satu persatu sambil berdiri ditempat (presentasi menyebutkan judul , maksud dari gambar dan perasaan setelah menonton) berurutan searah jarum jam, dimulai dari klie yang ada di sebelah kiri terapis . dipandu oleh leader / co leader. - leader / co leader memberi reinforcement positif dan menutup kegiatan. Terminasi - terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK - terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok - tindak lanjutnya : terapis menganjurkan klien untuk menonton acara tv yang baik. - Kontrak yang akan datang : terapis menyepakati kegiatan berikutnya. Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya. Seting Tempat Keterangan Gambar: : leader : klien : Co leader : Fasilitator : Observer : dokumentasi 8. 8. X. Proses Evaluasi: Melalui observasi respon verbal dan nonverbal anggota leader, co leader dan fasilitator selama dan setelah terapi aktifitas kelompok, dinilai: a. Evaluasi persiapan: - Lingkungan disusun sesuai rencana, memungkinkan klien berkonsentrasi terhadap kegiatan. - Peserta yang hadir sesuai kriteria yang telah ditetapkan - Posisi lingkaran yang dibentuk menunjang untuk perkenalan dan menonton - Sosialisasi berlangsung dengan hangat, seluruh peserta memperkenalkan diri - Peserta sepakat untuk mengikuti permainan - Leader, co leader dan fasilitator berperan / berposisi sebagaimana fungsinya. - Alat bantu tersedia b. Evaluasi proses: - Peserta membentuk posisi duduk dikursi yang membentuk lingkaran dengan jarak yang sudah ditentukan - Peserta konsentrasi pada permainan yang akan dilakukan - Alat gambar diberikan, peserta mulai menonton - Leader, co leader, fasilitator berperan sebagaimana mestinya - Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 9. 9. c. Evaluasi hasil: - Peserta menceritakan kepada co leader - Peserta menyampaikan hasil menonton video, mengungkapkan perasaannya - Peserta menyampaikan manfaat permainan - Leader, co leader dan fasilitator berperan sebagaimana mestinya, mengungkapkan rasa puas terhadap tak yang telah dilakukan PROGRAM ANTISIPASI MASALAH: A. Masalah: 1. Klien tiba-tiba meninggalkan kegiatan 2. Klien tiba-tiba tidak mau melakukan kegiatan 3. Klien lain diluar kriteria ingin bergabung B. Antisipasi: 1. Menanyakan alasan apa yang menyebabkan klien meninggalkan tempat, tidak mau melakukan kegiatan, dan ingin bergabung 2. Memotifasi untuk tetap mengikuti kegiatan untuk klien yang meninggalkan kegiatan dan tidak mau melakukan kegiatan 3. Menjelaskan kegiatan hanya diikuti 10 orang pada klien yang ingin bergabung. 10. 10. Format Evaluasi Sessi III : TAK A. Kemampuan Verbal No. Aspek yang dinilai Nama Klien 01 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 02 Menceritakan cerita dalam video/tv 03 Menceritakan makna cerita 04 Menjelaskan perubahan perilaku sesuai dengan tontonan Jumlah Ket : Nilai 0 = Tidak dilakukan 1 = dilakukan Lilik Ma’rifatul. Keperawatan jiwa aplikasi praktek klinik 2011. Yogyakarta: Graha ILmu