Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

I. Anamnesis:
Tn GG, laki2, 38 tahun, belum menikah, tamat S1, Wiraswasta, datang ke RSJ diantar oleh kakak kandungnya,
JJ, perempuan, 42 tahun, menikah, tamat S1, IRT dikarenakan tidak bisa tidur, suka menyendiri dan bicara-
bicara sendiri. Keluhan OS adalah OS merasa gelisah dan takut karena sering mendengar suara-suara yang
mengancam dan menyuruh OS untuk bunuh diri. Awal mula OS sering murung dan menyendiri. Bila ditanya
OS langsung marah-marah dan bicara kasar. Kakak kandungnya juga menyampaikan OS sering mencurigai
acara di televisi seperti sedang membicarakan tentang dirinya. Hal ini dialami OS dalam 8 bulan ini semakin
lama bertambah parah dalam 1 bulan terakhir. OS sudah tidak bekerja dlm 1 bln ini bahkan tidak bisa mengurus
diri lg dlm 2 minggu ini. Sebelumnya 10 bln yg lalu OS tidak berhasil menang dlm proyek penawaran kerjanya.
Sejak saat itu OS sering melamun. OS juga sering mengatakan ada ular didalam rumahnya padahal menurut
kakak OS itu hanya sebuah tali pinggang yang terletak diatas meja. OS tidak merasa sakit dan tidak mau minum
obat. Riwayat keluarga menderita hal yang sama tidak dijumpai. Riwayat penggunaan zat (-). Riwayat kondisi
medis umum juga tidak dijumpai.

II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


1. Gambaran umum
– Penampilan (sikap tubuh, cara berpakaian, kesehatan fisik): terawat/ tidak
– Tingkah laku dan aktivitas psikomotor (cara berjalan, psikomotor): tenang/ gelisah
– Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif/ kurang kooperatif/ tidak kooperatif
Atensi jumlah usaha yang dilakukan untuk memusatkan pada bagian tertentu dari penglaman;
kemampuan untuk mempertahankan perhatian pada suatu aktivitas; kemapuan untuk berkonsentrasi
2. Pembicaraan gagasan, pikiran, perasaan yang diekspresikan melalui bahasa; komunikasi melalui
penggunaan kata” dan bahasa
• Kuantitas : Spontan/ kurang spontan / tidak spontan
•Kualitas : Menjawab sesuai pertanyaan/ tidak
•Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif / kurang kooperatif / tidak kooperatif
•Aktivitas psikomotor : Hipoaktif / normoaktif / hiperaktif
Tenang / gelisah
– Spontan/ kurang spontan/ tidak spontan
– Menjawab sesuai pertanyaan/ tidak
– Arus pembicaraan: biasa/ cepat/ lambat
3. Afek, Mood, dan Emosi lainnya
Emosi  suatu kompleks keadaan perasaan dengan komponen psikis, somatik dan perilaku yang
berhubungan dengan afek dan mood
Afek Ekspresi emosi yang terlihat, mungkin tidak konsisten dengan emosi yang dikatakan pasien
Mood  suatu emosi yang meresap dan dipertahamlan, yang dialami secara subjektif dan dilaporkan
oleh pasien dan terlihat oleh orang lain contohnya depresi elasi dan kemarahan
Inappropriateketidakharmonisan antara irama perasaan emosional dengan gagasan, pikiran atau
pembicaraan yang menyertainya
Disforik mood yang tidak menyenangkan
Irritable mudah diganggu atau di buat marah
Anhedonia  hilangnya minat terhadap dan menark diri dari semua aktivitas rutin dan menyenangkan
sering kali disertai dengan depresi
Kecemasan perasaan ketakutan yang disebabkan oleh dugaan bahaya yang mungkin berasal dari
dalam atau luar
– afek: appropriate/ inappropriate
– mood: disforik, irritable, anhedonia
– Emosi lainnya: kecemasan

4. Pikiran Aliran gagasan, simbol, asosiasi yang diarahkan oleh tujuan, dimulai oleh suatu masalah atau
suatu tugas dan mengarah pada kesimpulan yang berorientasi kenyataan; jika terjadi urutan yang logis,
berpikir adalh normal; parapraksis ( tergelincir dari logis yang termotivasi secara tidak disadari juga
disebut pelesetan meurut freud) dianggap sebagai bagian dari berpikir yang normal
a) Bentuk atau proses pikiran:
Gangguan umum: Psikosis: (+)  ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari fantasi,
gangguan tes realitas, dengan menciptakan realtas baru ( berlawanan dengan neurosis: gangguan
mental di mana tes realitas adalah utuh, perilaku tidak jelas melanggar norma-norma sosial, relatif
bertahan lama atau rekuren tanpa pengobatan)
Tes realitas: pemeriksaan dan pertimbangan objektif tentang dunia di luar diri
Gangguan spesifik: Inkoherensia  (pembucaraan tidak logis) pikiran yang biasanya tidak dapat
dimengerti, berjalan bersama pikiran aau kata” dengan hubungan yang tidak logis atau tanpa tata
bahasa, yang menyebabkan disorganisasi
b) Isi Pikiran:
Waham paranoid: waham referensi

Waham keyakinan palsu, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal,
tidak sejalan dengan inteliensia pasien dan latar belakang kultural yang tidak dapat dikoreksi
dengan suatu alasan

Waham referensikeyakinan palsu bahwa perilaku orang lain ditujukan pada dirinya,
bahwaperistiwa, benda” atau orang lain mempunyai kepentingan tertentu dan tidak biasanya,
umumnya dalam bentuk negatif,diturunkan dari idea referensi, di mana seserang secara salah
merasa bahwa ia sedang dibicarakan oleh orang lain ( sebagai contoh percaya bahwa orang di
televisi atau radio berbicara padanya atau membicarakan dirinya)
5. Persepsi proses memindahkan stimulasi fisik menjadi informasi psikologis, proses mental dimana stimulasi
sensoris dibawa ke kesadaran
– Halusinasi: auditorik
– Ilusi: (+)

Halusinasipersepsi sensoris yang palsu yang tidak disertai dengan stimuli eksternal yang nyata,
mungkin terdapat atau tidak terdapat intepretasi waham tentang pengalaman halusinasi

Halusinasi auditorik: persepsi bunyi yang palsu , biasanya suara tetapi juga bunyi-bunyi lain seperti
musik merupakan halusinasi yang paling sering pada gangguan psikiatrik

Ilusi  mispersepsi atau misintepretasi terhadap stimuli eksternal yang nyata


6. Sensorium keadaan fungsi kognitif tentang perasaan khusus ( sering kali digunakan sebagai sinonim
kesadaran)
Compos mentis
Inteligensia kemampuan utuk mengerti, mengingat, menggerakkan dan menyatukan secara
konstruktif pelajaran sebelumnya dalam mengadapi situasi yang baru
7. Fungsi Kognitif
a) Orientasi:
Waktu : baik/ terganggu
Tempat : baik/ terganggu
Personal : baik/ terganggu
b) Konsentrasi dan perhatian: baik/ terganggu
c) Daya ingat: baik/ terganggu
fungsi di mana informasi di simpan di otak dan selanjutnya di ingat kembali ke kesadaran
Memori jangka panjang / jauh
Memori jangka sedang/ agak lama
Memori jangka pendek/ baru saja
Memori segera
d) Pengetahuan umum: baik/ terganggu
e) Berpikir abstrak: baik/ terganggu  kemampuan untuk mengerti nuansa arti, berpikir
multidimensional dengan kemampuan menggunakan kiasan dan hipotesis dengan tepat
8. INSIGHT: baik/ terganggu
Derajat 1
Kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatu situasi (seperti
sekumpulan gejala)
9. JUDGMENT (PERTIMBANGAN): kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan untuk
bertindak secara tepat di dalam situasi tersebut
Sosial: baik/ terganggu
Penilaian: baik/ terganggu
10. PENGEN0DALIAN IMPULS
Impulsif.
III. DIAGNOSIS BANDING
- Skizofrenia paranoid
- Gangguan skizoafektif fase depresi
- Depresi

IV. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL


- Aksis 1: f.20.0Skizofrenia ( gangguan klinis, kondisi lain yg menjadi fokus pehatian klinis)
- Aksis 2: f60.0 kepribadian paranoid ( gangguan kepribadian retardasi mental)
- Aksis 3: tidak dijumpai ( kondisi medik umum)
- Aksis 4: masalah pekerjaan ( masalah psikososial dan lingkungan)
- Aksis 5: 50 – 41 ( penilaian fungsi secara global) gejala berat (serious0, disabilitas berat

V. PROGNOSIS:
Ragu-ragu menuju baik
VI. RENCANA PERAWATAN KOMPREHENSIF
Farmakoterapi: Risperidone 1mg 2x1 selama seminggu. (rujuk : 3A) gol benzisoxazole
Psikoedukasi: mengurangi stimulus dan stressor pada pasien, memberikan ketengan kepada pasien,
memberikan dukungan atau harapan kepada pasien, menyediakan lingkungan yang nyaman untuk
pasien.
emos
Terapi skizo:
1. Fase akut: 2-8 minggu, atypical antipsychotics (risperidone)
2. Fase stabilisasi: plg tdk 6 bulan
3. Fase stabil
Serangan 1: 6bln smpe 2 thn
Serangan 2: 2thn smpe 5thn
Serangan 3: seumur hidup
First line: atypical antipsychotic
Alternative: typical antipsychotic
Resistent: clozapine

Anda mungkin juga menyukai