Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUTIARA INDRIANA

KELAS : B8
NIM : 14120180284

1.)Jelaskan alur manifestasi klinik dri covid 19?

 Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 - 14 hari setelah paparan. Tanda dan
gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti:

a.  Demam (>38°C). Tidak ada demam tidak meniadakan kecurigaan terdapatnya


Covid-19.
b.  Batuk, baik berdahak maupun tanpa dahak.
c.  Sesak napas atau kesulitan bernapas.
Selain itu, gejala lain yang bisa muncul antara lain sakit tenggorokan, fatigue atau
rasa lelah, myalgia atau nyeri otot, gejala pencernaan seperti diare dan gejala
pernapasan yang lain.
Apabila ada riwayat bepergian ke negara terjangkit Covid-19 dalam 14 hari
terakhir dan mengalami gejala di atas, maka segera kunjungi layanan kesehatan
terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan minimal
meliputi pemeriksaan fisik dan pada foto rontgen dada menunjukkan infiltrate
pneumonia luas di kedua paru. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan
pneumonia berat, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

2.) Bagaimana sistem pencegahan dan pengobatan covid 19?

Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari


orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk,
atau pilek.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang


dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk


sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan
kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi
dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.

Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah


sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani
secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19.
Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di
rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu
dilakukan.

Pengobatan Virus Covid 19

pengobatan infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan
mencegah penyebaran virus, yaitu:

Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan


karatina di rumah sakit rujukan
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh

3.) Mengapa Covid 19 dikatakan sbgai pandemi?


 Kita harus Mengetahui terlebih dahulu 
Apa itu pandemi?

Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara


atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi
merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus
penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu.

Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan


suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus
saat ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus
corona. 

 Fase pandemi

WHO pun memiliki fase pandemi yang mungkin dapat menjadi gambaran
bagi pandemi COVID-19. Beberapa fase atau tahapan di mana suatu
penyakit bisa dinyatakan sebagai suatu pandemi adalah sebagai berikut:

o Fase 1

Pada fase ini, tak ada virus yang beredar di antara hewan dapat
menyebabkan infeksi pada manusia.

o Fase 2

Fase 2 ditandai dengan adanya virus yang beredar di antara hewan yang
diketahui dapat menyebabkan infeksi pada manusia sehingga dianggap
sebagai potensi ancaman pandemi.

o Fase 3

Dalam fase 3, virus yang disebabkan dari hewan atau hewan-manusia


menyebabkan beberapa kasus secara sporadis atau menjangkiti
sekelompok kecil orang. Namun, belum cukup untuk menetapkannya
sebagai wabah di masyarakat. Penularan dari manusia ke manusia pun
masih terbatas.

o Fase 4

Pada fase ini, penularan virus dari manusia ke manusia atau dari hewan ke
manusia semakin banyak sehingga menyebabkan terjadinya wabah. Ini
juga menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap risiko pandemi.

o Fase 5

Pada fase ini, penyebaran virus dari manusia ke manusia telah terjadi
setidaknya pada dua negara di satu wilayah WHO. Sebagian besar negara
tak akan terpengaruh pada tahap ini, namun ini menjadi sinyal yang kuat
bahwa pandemi sudah dekat dan implementasi dari langkah-langkah
mitigasi yang direncanakan semakin singkat.

o Fase 6

Fase 6 merupakan fase yang ditandai dengan wabah semakin meluas ke


berbagai negara di wilayah WHO. Fase ini juga menunjukkan bahwa
pandemi global sedang berlangsung.

Lamanya setiap fase bisa berbeda-beda, mungkin bisa berbulan-bulan atau


bahkan bertahun-tahun. Selain itu, tak semua kasus bisa mencapai fase 6
karena mungkin telah berkurang di fase-fase sebelumnya. Akan tetapi,
setelah ditetapkan sebagai pandemi, tentu saja perlu pengendalian sesegera
mungkin agar tingkat penyebaran dan keparahan penyakit tidak semakin
tinggi. 

4.)Jelaskan media penularan covid 19!

 Penularan virus corona atau Covid-19 dapat terjadi melalui penyebaran


droplet atau percikan air liur. Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta,
dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan penularan virus melalui droplet 

"Penyebaran droplet merupakan penularan langsung karena dua orang atau


lebih yang sedang berinteraksi berada sangat dekat sehingga penularan
terjadi.

Dien menjelaskan, penularan langsung dapat juga terjadi melalui kontak


seperti sentuhan. Sentuhan itu biasanya melalui tangan dengan
memindahkan organisme penyebab penyakit yang dibawa dari satu orang
ke orang lainnya.  
menurut Dr. Dien, aktivitas itu mengandung agens infeksius dan dapat
terbawa dalam jarak pendek untuk mencapai konjunktiva atau membran
mukus hidung ataupun mulut pejamu yang rentan. Dien menyampaikan
droplet yang terinfeksi itu mampu mencapai jarak sekitar 0,91 meter
hingga 2 meter.

Penularan tidak langsung

Dien merangkan penularan virus corona bisa juga terjadi secara tidak
langsung. Penularan melalui rute tidak langsung melibatkan suatu objek
perantara, baik itu objek mati maupun hidup yang membawa suatu agens
dari sumber ke orang yang rentan.

Sebagai contoh, droplet mengandung virus yang dikeluarkan oleh


penderita bisa menempel di di suatu benda. Benda tersebut kemudian
tersentuh oleh orang lain yang setelah itu giliran menyentuh mulut,
hidung, atau mata sendiri sebelum mencuci tangan.

“Oleh sebab itu, siapa saja saat ini disarankan untuk bisa menerapkan etika
batuk dengan benar dan rajin mencuci tangan untuk menghindari
penularan virus,” jelas Dien.

Penularan virus corona secara tidak langsung juga bisa melalui


kontaminasi feses. Melansir Kompas.com (2/3), Dokter Spesialis Paru
Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi
Surakarta, Dr dr Reviono, SpP (K), menjelaskan penularan virus corona
dari feses atau tinja memang bisa saja terjadi.

Seseorang yang bersentuhan dengan kotoran ketika buang air besar (BAB)
dan tidak mencuci tangan dengan bersih dapat menularkan virus yang ada
di tangan dapat menyebar ke orang lain ataupun hinggap lebih dulu di
benda mati.

"Virus corona memiliki banyak rute penularan. Sebagian penularan


berlangsung kuat dan cepat," kata Dokter yang juga menjabat sebagai
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas (UNS) Solo
itu. (Irawan Sapto Adhi)

5.) Sebutkan jenis imunisasi untuk menjaga imunitas tubuh agar tidak terpapar
virus!

Vaksin biosintetik

Jenis vaksin ini mengandung antigen yang diproduksi secara khusus, sehingga
menyerupai struktur virus atau bakteri.
Vaksin biosintetik mampu memberikan kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus
atau bakteri tertentu dan dapat digunakan oleh penderita gangguan sistem
kekebalan tubuh atau penyakit kronis. Contoh vaksin jenis ini adalah vaksin Hib.

Agar dapat bekerja dengan efektif dan bisa bertahan lebih lama, sejumlah vaksin
mengandung bahan lain, seperti thiomersal atau merkuri sebagai bahan pengawet
vaksin, serum albumin, formalin, gelatin, dan antibiotik.

Vaksin pada dasarnya merupakan upaya sederhana dan efektif untuk mencegah
Anda dan keluarga dari risiko penyakit yang telah menyebabkan banyak kematian.
Oleh karena itu, mendapatkan vaksin sesuai anjuran amatlah penting untuk
dilakukan.

Setiap orang memiliki jadwal pemberian vaksin yang berbeda, tergantung usia,


jenis vaksin, kondisi kesehatan, dan riwayat vaksinasi sebelumnya.

Jika Anda atau keluarga melewatkan satu dosis atau bahkan sama sekali belum
menerima vaksin yang dianjurkan, Anda dapat menemui dokter untuk
menentukan jadwal pemberian vaksin beserta jenis vaksin yang perlu didapatkan

 Selain itu melengkapi status imunisasi anak terutama vaksin terkait


pneumonia (DPT, HiB, Campak, PCV, dan influenza

Anda mungkin juga menyukai