Anda di halaman 1dari 40

EJAAN BAHASA INDONESIA

KATA BAKU

RIRIS TIANI,S.S.,M.Hum.

FACULTY of HUMANITIES
DIPONEGORO UNIVERSITY
Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan Bahasa Indonesia atau
EBI adalah ejaan terbaru dalam
bahasa Indonesia yang disahkan
dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Nah, sebelum EBI berlaku,
kita memiliki beberapa
jenis ejaan, lho!
Apa saja?
1. Ejaan Van Ophuysen

Van Ophuysen
2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi

Soewandi/ Republik
Perbedaan ejaan Soewandi dengan ejaan
Van Ophuysen ialah:

✖ Huruf oe diganti dengan u.


Contohnya dalam ejaan Van Ophuysen penulisannya ‘satoe’,
dalam ejaan Republik menjadi ‘satu’.
✖ Huruf Hamzah / ’/ dan bunyi sentak ditulis dengan huruf /k/.
Contohnya: maklum, pak, tak, rakjat.

✖ Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2


Contohnya: kupu2, main2.

✖ Awalan di - dan kata depan di kedua ditulis serangkai dengan kata


yang mendampinginya.
Kata depan ‘di’ pada contoh dirumah, disawah, tidak
dibedakan dengan imbuhan ‘di-‘ pada dibeli, dimakan.
• Ejaan Melindo (Melayu-
3. Indonesia)
• Ejaan yang Disempurnakan
4. (EyD)

• Ejaan Bahasa Indonesia


5.
Perubahan dari EYD ke EBI

✖ Penambahan huruf diftong.

✖ Penggunaan huruf kapital.

✖ Penggunaan huruf tebal.


PEMAKAIAN
HURUF
A. Huruf Abjad
B. Huruf Vokal
C. Huruf Konsonan
D. Huruf Diftong
e. Gabungan Huruf Konsonan
F. Huruf Kapital
Huruf Kapital digunakan Sebagai :

✖ Huruf pertama awal kalimat.


✖ Huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Milenial
✖ Awal kalimat dalam petikan langsung.
✖ Huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk
sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
✖ Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan,
atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang
mengikuti nama orang.
✖ Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan,
profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai
sapaan.
✖ Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
✖ Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
✖ Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau
hari raya.
✖ Huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
✖ Huruf pertama nama geografi.
✖ Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk.
✖ Huruf pertama nama geografi.
✖ Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang
sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
✖ Huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam
judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat
kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang
tidak terletak pada posisi awal.
✖ Huruf pertama unsur singka- tan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
✖ Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
G. Huruf Miring

2. 3.
1.
Huruf miring: Huruf miring:
menegaskan/ kata atau
Huruf miring: mengkhususka ungkapan dalam
judul buku, nama n huruf, bagian bahasa daerah
majalah, nama surat kata, kata, atau bahasa
kabar yang dikutip atau kelompok asing.
dalam tulisan, kata dalam
termasuk dalam kalimat.
daftar pustaka.
H. Huruf Tebal

• Huruf tebal dipakai untuk


1. menegaskan bagian tulisan
yang sudah ditulis miring.

• Huruf tebal dapat dipakai

2.
untuk menegaskan bagian-
bagian karangan, seperti judul
buku, bab, atau subbab.
II. PENULISAN
KATA
A. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Kantor pajak penuh sesak.
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal. Kan tor
Kan-tor
B. Kata Berimbuhan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan


akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Berjalan Sukuisme
Memudahkan Kamerawan
Perbaikan Gerejawi

2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang


mengikutinya.
Aerodinamika non-ASEAN
Infrastruktur Tuhan Yang Maha Pengasih
Transmigrasi Tuhan Yang Mahakuasa
C. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di


antara unsur-unsurnya.
Misalnya:

anak- berjalan- sayur-


hati-hati
anak jalan mayur

buku- ramah- serba-


kura-kura
buku tamah serbi

cumi- terus- tunggang-


lauk-pauk
cumi menerus langgang
D. GABUNGAN KATA

 Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,


termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
 Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian
ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara
unsur-unsurnya.
 Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis
terpisah jika mendapat awalan atau akhiran.
 Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus
ditulis serangkai.
 Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.
E. KATA DEPAN

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Di mana Bangga sekarang?
Saya pergi ke sana mencarinya.
Cincin itu terbuat dari emas.
F. PARTIKEL

1. Partikel -lah, -kah,


dan -tah ditulis 2. Partikel pun ditulis
serangkai dengan kata terpisah dari kata yang
yang mendahuluinya. mendahuluinya.

3. Partikel per yang berarti


‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’
ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
G. KATA GANTI KU-, KAU-, -MU,
DAN -NYA

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Rumah itu telah kujual.


Rumahnya sedang diperbaiki.
III. PEMAKAIAN
TANDA BACA
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir 3. Tanda titik dipakai dalam daftar
kalimat pernyataan. pustaka di antara nama penulis, tahun,
Jihan duduk di sana. judul tulisan (yang tidak berakhir dengan
2. Tanda titik dipakai di belakang tanda tanya atau tanda seru), dan
angka atau huruf dalam suatu tempat terbit.
bagan, ikhtisar, atau daftar.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara
A. Bahasa Indonesia Bahasa. Jakarta: Gramedia.
1. Kedudukan
2. Fungsi 4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
3. Tanda titik dipakai untuk bilangan ribuan atau kelipatannya yang
memisahkan angka jam, menit, menunjukkan jumlah.
dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu. Fira memiliki 2.000 keping emas.

01.28.24 jam
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kerpustakaan.
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi,
melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Ini bukan milik Vyra, melainkan milik Vela.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimatnya.
Kalau di undang, Hassan akan datang.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat.
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia
memperoleh beasiswa keluar negeri.
5. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan
gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D

6. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan


atau keterangan aposisi.
Semua mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan,
harus mengikuti latihan paduan suara.
C. TANDA TITIK KOMA (;)
1. Sebagai pengganti kata peng- hubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam
kalimat majemuk.
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.

2. Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.


Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah =
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat.

3. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam


kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Rania membeli kopi bubuk, gula, dan air panas; teko,
panci, dan sendok; pisang, apel, dan jeruk.
E. TANDA HUBUNG (-)
1. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan
bagian kata atau ungkapan.
(enam-belas perdua-puluh-lima)
2. Tanda hubung dipakai untuk merangkai.
Se-Indonesia. Tahun 1980-an. Angga memperoleh gelar S-1.
3. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.

di-back up.

4. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang


menjadi objek bahasan.
Akhiran –isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi
pembetonan.
BETUL ATAU SALAH
KATA BAKU
Kata yang sudah benar dengan aturan atau
ejaan kaidah bahasa Indonesia dan bersumber
utama dari bahasa yaitu dari kamus KBBI
Kata Baku Menurut Para Ahli :

✖ Kokasi dan Hermawan


Cara pengucapan atau penulisan sesuai dengan aturan
yang dibakukan.

✖ Mulyono
Kata baku Ragam bahasa yang dipakai dalam
berkomunikasi mengenai ilmu pengetahuan.

✖ Chaer
Kata baku adalah kata yang biasa dipakek dalam
keadaan formal atau resmi dalam penulisannya menurut
kaidah yang sudah dibakukan.
CONTOH KATA BAKU
Manfaat
kata baku

✖ Pemersatu Bangsa
✖ Pemberi kekhasan
✖ Pembawa kewibawaan
✖ Kerangka acuan
TRIK HANDAL kATA BAKU

✖ Hafal sedikit ✖ Cek


demi sedikit mengguna
✖ Gunakan kan KBBI
sesering online
mungkin

Anda mungkin juga menyukai