Anda di halaman 1dari 1

Laporan kasus

Seorang anak perempuan usia 7 tahun, datang dengan keluhan perut membesar, batuk dan sesak nafas.
Keluhan perut membesar dimulai sejak 2,5bulan sebelum masuk rumah sakit disertai dengan benjolan
sebesar telur puyuh pada selangkangan dan leher yang tidak terasa nyeri, panas atau kemerahan.
Keluhan perut membesar juga disertai dengan demam naik turun, pucat, dan penurunan berat badan 3
kg dalam sebulan, tidak dijumpai keluhan pada defekasi maupun berkemih. Perut semakin membesar,
disertai dengan keluhan batuk yang muncul kurang lebih mulai 2 minggu dan sesak nafas dirasakan
terutama jika anak berbaring. Benjolan di selangkangan dan leher tidak bertambah besar, keluhan
demam, pucat serta penurunan berat badan menetap. Dari riwayat keluarga tidak dijumpai riwayat
keganasan dan sakit tuberkulosis. Pada pemeriksaan fisik dijumpai anak dalam keadaan sesak nafas,
kompos mentis, gizi kurang, pucat, asites, dan edema pada labia mayora tetapi tidak dijumpai edem
pada ekstremitas dan palpebra. Dijumpai efusi pleura sinistra, dengan masa abdomen teraba ukuran
5x5x6cm, mulai dari regio epigastrium ke arah inguinal dengan permukaan rata, padat, terfiksasi dan
nyeri tekan. Limfadenopati pada region inguinal dan servikal berukuran diameter 2 – 3 cm, padat,
terfiksasi, tidak nyeri, tidak merah, dan tidak terasa panas. Hepatomegali dan splenomegali sulit dinilai
pada pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia normositik normokromik,
trombositosis, peningkatan laju endap darah, dan hipoalbumin. Pemeriksaan apusan darah tepi juga
dijumpai trombositosis dengan gambaran anemia dan tidak dijumpai sel blast.Dari pemeriksaan
radiologis dada dijumpai efusi pleura masif sinistra yang mendorong trakea dan mediastimum ke
kontralateral (Gambar 1). Berdasarkan pemeriksaan fisik dan radiologi dada dilakukan pemasangan
water scale drainage (WSD) pada pasien dan keluar cairan pleura serohemoragis dengan cairan eksudat.
Hasil analisis PA cairan pleura dijumpai radang granulomatous, tidak dijumpai sel keganasan, pewarnaan
(bakteri tahan asam (BTA) negatif, biakan bakteri selain BTA negatif, hasil biakan sputum BTA tiga kali
pada pagi hari negatif. Tuberkulosis (TB) skor 4 berdasarkan ditemukan demam lebih dari 2 minggu, gizi
kurang, efusi pleura pada radiologis dada sugestif TB dan perbesaran kelenjar. Pemeriksaan CT scan
toraks dijumpai hidropneumotoraks sinistra, kolaps pulmo sinistra, lymphadenopathy supra clavicular,
asites dan tidak dijumpai metastase sel keganasan (Gambar 2). Pemeriksaan CT scan abdomen
menunjukkan kalsifikasi supra renal, penekanan masa dari atas mendesak ginjal ke bawah dan dijumpai
masa di para aortici dan para iliaca, tidak tampak kelainan pada hepar kandung empedu, limpa, kedua
ginjal, pankreas, kandung kemih, ovarium dan rektum. Dari hasil CT scan abdomen disimpulkan
diagnosis neuroblastoma (Gambar 3.) Gambar 1. Foto radiologis dada: Dijumpai efusi pleura masif sinistra
mendorong trakea dan mediastinum ke kontralateral. Gambar 2. CT scan toraks Dijumpai hidropneumotoraks
sinistra, kolaps pulmo sinistra, limfadenopati supra klavikular, asites dan tidak dijumpai metastase Gambar 3. CT
scan abdomen Dijumpai kalsifikasi supra renal, penekanan masa dari atas yang mendesak ginjal ke bawah,
disimpulkan terdapat neuroblastoma

Anda mungkin juga menyukai