Halmawati
(Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, E-mail: halmawati_74@yahoo.com)
Abstract
This study aimed to examine: 1) the effect of leverage on profitability 2) effect of firm size on profitability.
This research study considered causative. The population was proverty and real estate companies listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2009 until 2012. The research sample was determined by the method of purposive
sampling to obtain a sample of 30 companies. Types of data used are secondary data and methods of analysis
used is multiple regression. This study concluded that leverage was significantly influence profitability, 2) Firm
size is not significantly influence the profitability. In this study suggested that further research should consider
expanding the sample beyond the properti and real estate sector and extend the observation period, so that the
results obtained can be generalized. And also the number of other factors that need to be considered
profitability by further research. Subsequent researchers can conduct research associated with profitability,
using a variety of relevant variables, which certainly influenced on the performance and development of the
profitability of a company
untuk pemegang ekuitas pun semakin kebutuhan dana yang cukup untuk dapat
besar. Pinjaman dari pihak luar ini dapat bertahan, menyebabkan perusahaan
diproxikan dengan debt equity ratio. melakukan pendanaan. Selain itu
Ukuran perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan tidak mampu
besar kecilnya perusahaan. Dalam melunasi hutang biasanya juga disebabkan
penelitian ini ukuran perusahaan diukur oleh penurunan penjualan. Mahalnya harga
dengan total aset yang ada dalam jual rumah dan bangunan yang diikuti over
perusahaan. Aset yang dimiliki oleh supplied, menyebabkan tingginya harga
perusahaan, merupakan input bagi jual rumah dan bangunan.
perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus Namun hal ini tidak menyurutkan
mampu mengelola dan memanfaatkan aset perkembangan bisnis properti dan real
tersebut sebaik-baiknya sehingga estate untuk terus melakukan ekspansi.
menghasilkan keuntungan atau laba bagi Peningkatan ini terutama digerakkan oleh
perusahaan. banyaknya pembangunan berbagai proyek
Sebuah perusahaan yang seperti perumahan, apartemen, pusat
ukuran/skalanya besar dan sahamnya perbelanjaan, gedung perkantoran dan lain-
tersebar luas memiliki kekuatan tersendiri lain. (Sumber: www.hore-indonesia.com).
dalam menghadapi masalah bisnis dan Selain itu, juga ada isu bahwa akan adanya
kemampuan perusahaan untuk pembebasan lahan, yang merupakan isu
menghasilkan laba lebih tinggi karena positif bagi para pengusaha properti dan
usaha tersebut didukung oleh aset yang real estate. Serta adanya kebijakan
besar, sehingga kendala perusahaan yang pemerintah, yang akan mendorong
behubungan dengan aset dapat diatasi (Nur sejumlah pembangunan di berbagai
Alizna, 2009). Perusahaan yang besar infrastruktur dengan tujuan untuk
memiliki total aset yang besar, sehingga mendongkrak pembangunan di berbagai
perusahaan mampu mengoptimalkan bidang. Di sisi lain terkontrolnya laju
kineja perusahaan, dengan aset yang inflasi yang menjadi momok pertumbuhan
dimilikinya. Oleh sebab itu ukuran ekonomi juga terlihat stabil
perusahaan merupakan salah satu faktor (propertinbank.com).
yang menentukan kemampuan perusahaan Semakin membaiknya kondisi
menghasilkan laba. ekonomi seharusnya kinerja keuangan
Sejak terjadinya krisis keuangan sektor properti dan real estate semakin
global yang bermula pada tahun 2008 dan membaik. Peningkatan permintaan akan
diawali jatuhnya industri properti di membuat jumlah transaksi atas properti
Amerika Serikat yang akhirnya berdampak yang ditawarkan semakin meningkat.
pula pada wilayah Asia (Bisnis Indonesia, Selain itu dengan turunnya tingkat suku
2010). Krisis yang diawali kredit macet bunga kredit komersil tentunya akan
untuk perumahan. Indonesia sempat meringankan untuk memperoleh kredit.
mengalami guncangan akibat krisis Namun masih ada beberapa perusahaan
tersebut, sekitar kuarter ketiga tahun 2008 yang menunjukkan penurunan kinerja
lalu, pada 8 Oktober indeks bursa saham sehingga berefek pada profitabilitas.
Indonesia tutup sementara. Kondisi ini Berikut merupakan data perusahaan
dianggap mengancam sektor finansial properti dan real estate yang menunjukkan
Indonesia. berbagai fakta profitabilitas yang diukur
Sektor properti merupakan salah satu dengan ROE, DER dan total aset dapat
sektor yang paling terpuruk sejak krisis dilihat pada tabel 1 :
global, sehingga terjadi penurunan demand
untuk sektor properti Indonesia. Diiringi Tabel 1 di sini
kenaikan harga material bangunan pada
saat itu. Keadaan perusahaan menuntut
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 316
Data yang terdapat pada tabel 1 di atas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
memperlihatkan terjadinya penurunan yang diukur dengan ROE.
profitabilitas untuk pemilik perusahaan Nurfitriana (2012) juga meneliti
(ROE), DER dan total aset yang dimiliki pengaruh ukuran perusahaan, aktivitas dan
perusahaan. Pada tahun 2011 terjadi leverage terhadap profitabilitas pada
penurunan ROE pada PT. Bekasi Asri perusahaan wholesale and retail trade
Pemula (BAPA) dibandingkan dengan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian
tahun sebelumnya. Padahal rasio hutang menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu
mengalami peningkatan dari tahun ukuran perusahaan, aktivitas dan leverage
sebelumnya. Hal serupa juga terjadi pada mempunyai pengaruh yang signifikan
perusahaan PT Intiland Development Tbk positif terhadap profitabilitas.
(DILD). DER merupakan utang dan Selanjutnya Abdul Hamid (2012)
diidentikkan dengan leverage yang definisi juga melakukan penelitan tentang
intinya adalah pengungkit laba. Dapat pengaruh financial leverage terhadap
dikatakan bahwa utang digunakan untuk return on equity dan earning per share
meningkatkan keuntungan yang pada sektor industri dasar dan kimia yang
diharapkan. Tetapi kenyataannya DER terdaftar di BEI. Hasil penelitian
mengalami sedikit peningkatan tapi ROE menunjukkan bahwa financial leverage
mengalami penurunan yang cukup tajam. secara signifikan tidak berpengaruh pada
Oleh karena itu terdapat ketidaksesuaian ROE, sedangkan financial leverage
antara realita dan teori. berpengaruh secara signifikan terhadap
Pada PT Duta Anggada Realty Tbk EPS.
(DART) terlihat bahwa di tahun 2011 total Penelitian ini merupakan replikasi
aset yang dimiliki perusahaan ini naik dari dari penelitian terdahulu dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan ROE mengunakan leverage dan ukuran
mengalami penurunan dari tahun perusahaan sebagai variabel independen.
sebelumnya. Pengaruh ukuran perusahaan Serta mencoba melakukan pengujian dan
yang digambarkan dengan total aset pembuktian teori tersebut dengan
terhadap profitabilitas yang digambarkan mengunakan leverage, ukuran perusahaan,
dengan ROE yaitu, semakin besar ukuran dan profitabilitas pada perusahaan properti
perusahaan berarti semakin besar dan real estate yang terdaftar di BEI
kemungkinan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Hal ini juga jelas 2. Telaah Literatur Dan Perumusan
berbeda antara teori dan realita yang ada. Hipotesis
Berkaitan dengan persoalan tersebut, 2.1 Profitabilitas
beberapa penelitian telah dilakukan untuk Profitabilitas merupakan ukuran
mengetahui sejauhmana pengaruh leverage yang biasanya digunakan dalam
dan ukuran perusahaan terhadap pengukuran kinerja suatu perusahaan.
profitabilitas. Penelitian-penelitian tersebut Untuk melihat tingkat profitabilitas suatu
dilakukan pada beberapa perusahaan atau perusahaan dapat digunakan berbagai cara
industri yang terdaftar di BEI antara lain tergantung pada besar kecilnya laba dan
adalah penelitian Khaira Amalia tahun aset modal yang dibandingkan antara satu
(2011), pengaruh leverage, ukuran dengan yang lainnya. Definisi dari
perusahaan dan agency cost terhadap beberapa ahli akan dapat memperlihatkan
kinerja perusahaan. Hasil penelitian hal tersebut, seperti yang dikemukakan di
menunjukkan leverage hampir bawah ini.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Munawir (2004:33) mendefinisikan
perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan profitabilitas sebagai kemampuan suatu
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba
perusahaan, dan agency cost tidak selama periode tertentu. Sedangkan
317 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...
Ukuran secara umum dapat diartikan lebih banyak dikenal masyarakat sehingga
sebagai perbandingan besar kecilnya suatu dapat menarik investor untuk menanamkan
objek. Sedangkan perusahaan adalah suatu modalnya pada perusahaan tersebut.
organisasi yang didirikan oleh seseorang Selain itu kreditur juga lebih percaya
atau sekelompok orang atau badan lain untuk memberikan pembiayaan kepada
yang kegiatannya adalah melakukan perusahaan yang lebih besar dan dikenal
produksi dan distribusi guna memenuhi oleh public. Apabila perusahaan tersebut
kebutuhan ekonomi manusia (Soemarso, lebih banyak dikenal publik, maka semakin
2004:22). Menurut Agnes Sawir mudah informasi mengenai perusahaan
(2004:101) ukuran perusahaan dinyatakan akan didapat. Besarnya perusahaan bagi
sebagai determinan dari struktur keuangan. investor merupakan indikasi bahwa
Ukuran perusahaan adalah suatu perusahaan tersebut memiliki kemampuan
skala atau nilai dimana perusahaan dapat lebih besar dalam mengembalikan
diklasifikasikan besar kecilnya investasinya.
berdasarkan total aktiva, log size, nilai Salah satu tolok ukur yang
saham, dan lain sebagainya. Pada dasarnya menunjukkan besar kecilnya perusahaan
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam adalah total aset atau aktiva dari
tiga kategori yaitu perusahaan besar (large perusahaan tersebut. Perusahaan yang
firm), perusahaan menengah (medium-size) memiliki total aset besar menunjukkan
dan perusahaan kecil (small firm). bahwa perusahaan tersebut telah mencapai
Menurut keputusan Bapepam No. 9 tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini
Tahun 1995 berdasarkan ukurannya arus kas perusahaan sudah positif dan
perusahaandapat digolongkan ke dalam dianggap memiliki prospek yang baik
dua kelompok, yaitu: dalam jangka waktu yang relatif lama.
1) Perusahaan Menengah/Kecil. Selain itu aset perusahaan yang besar akan
Merupakan badan hukum yang membuat perusahaan lebih stabil
didirikan di Indonesia, yang memiliki dibandingkan perusahaan kecil, karena
jumlah kekayaan (total asset) lebih dari memiliki kontrol yang lebih baik terhadap
Rp. 20 milyar, bukan merupakan afiliasi kondisi pasar, kurang rentan terhadap
atau dikendalikan oleh suatu perusahaan fluktuasi ekonomi, sehingga mampu
yang bukan perusahaan menegah atau menghadapi persaingan ekonomi.
kecil, bukan merupakan reksa dana
2) Perusahaan menengah/besar. 2.4 Penelitian Terdahulu
Merupakan kegiatan ekonomi yang Penelitian mengenai return on equity
mempunyai kriteria kekayaan bersih pernah dilakukan Dionisius (2008) yang
atau hasil penjualan tahunan usaha. menguji analisis pengaruh kinerja
Usaha ini meliputi usaha nasional (milk keuangan, yaitu DER dan TATO dan
negara dan swata) dan usaha asing yang struktur kepemilikan saham terhadap
melakukan kegiatan usaha di Indonesia. return on equity. Hasil penelitian terdapat
Titman dan Wessels (1988) dalam pengaruh signifikan positif antara DER,
Sri (2012), menyatakan logaritma natural TATO dengan return on equity, sedangkan
dari total aktiva dan logaritma natural dari kepemilikan saham tidak berpengaruh pada
total penjualan dapat digunakan sebagai return on equity. Dimana semakin besar
indikator ukuran perusahaan. nilai DER, maka semakin besar nilai
Pengelompokkan perusahaan atas dasar return on equity.
skala operasi (besar atau kecil) dapat Penelitian tentang pengaruh
dipakai oleh investor sebagai salah satu perputaran modal kerja, struktur modal dan
variabel dalam menentukan keputusan skala perusahaan terhadap profitabilitas,
investasi. Perusahaan besar umumnya pernah juga dilakukan Nur Azlina (2009).
memiliki total aktiva yang besar pula dan Hasil penelitian menunjukkan perputaran
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 320
a. Perusahaan properti dan real estate Secara sederhana DER dapat dirumuskan
yang listing tahun 2009-2012 di Bursa dengan:
Efek Indonesia (BEI). Debt Equity Ratio =
b. Memiliki data keuangan lengkap
periode 2009-2012.
b) Ukuran Perusahaan (X2)
c. Memiliki Debt Equity Ratio (DER)
Ukuran perusahaan diukur dengan
positif selama periode 2009-2012.
besarnya total aset yang dimiliki oleh
d. Memiliki Laba Positif selama periode
perusahaan.
2009-2012
Berdasarkan briteria di atas diperoleh
3.4 Teknik Analisis Data
sampel akhir yang memenuhi kriteria
Pengujian hipotesis penelitian
sebanyak 30 perusahaan
menggunakan analisis regresi berganda
adalah analisis tentang hubungan antara
3.3 Jenis, Sumber dan Teknik
satu dependent variable dengan dua atau
Pengumpulan data
lebih independent variable. Model regresi
Jenis data dalam penelitian ini adalah
linear berganda menggunakan persamaan
data sekunder, yang didokumentasikan dari
sebagai berikut:
perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Y = a + b1X1+ b2X2+ e
periode 2009-2012. Adapun sumber data
adalah dari laporan keuangan, Indonesian
Keterangan :
Capital Market Directory (ICMD), dan
Y: Profitabilitas (ROE)
Indonesia Stock Exchange (IDX).
a : Konstanta
Teknik pengumpulan data dengan
b1b2: Koefisien regresi variabel independen
mengunakan observasi dokumentasi
X1: Leverage (DER)
dengan melihat laporan keuangan
X2: Ukuran Perusahaan
perusahaan sampel. Dengan teknik ini
e : Standar error
penulis mengumpulkan data laporan
keuangan perusahaan dari tahun 2009
4. Hasil Analisis Data Dan Pembahasan
sampai 2012 dan melakukan perhitungan
4.1 Data Profitabilitas Perusahaan
terhadap return on equity, debt equity ratio
Properti dan Real Estate Tahun
dan total aset perusahaan.
2009-2012
Profitabilitas merupakan kemampuan
3.4 Jenis dan Pengukuran Variabel
perusahaan menghasilkan laba terkait
3.4.1 Variabel Dependen (Y)
dengan segala aktivitas operasi
Variabel dependen dalam penelitian
perusahaan. Semakin besar profitabilitas
ini adalah profitabilitas, yang diukur
perusahaan berarti semakin besar pula laba
dengan skala rasio yaitu return on equity
yang dihasilkan oleh perusahaan.
(ROE). ROE diukur dengan menggunakan
Data hasil perhitungan return on
rumus
equity perusahaan sampel selama tahun
2009-2012 yang dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini
bahwa semakin baik pula kinerja sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan sehingga pengembalian yang perusahaan.
diterima pemilik perusahaan akan semakin Hasil perhitungan debt equity ratio
besar pula. (DER) perusahaan sampel dari tahun 2009-
Pada tahun 2009 terlihat bahwa 2012 yang dapat dilihat pada tabel 3
profitabilitas (ROE) tertinggi yaitu sebesar berikut:
27,81 PT. Indonesia Prima Properti Tbk
(OMRE), tahun 2010 masih dimiliki PT. Tabel 3 di sini
Indonesia Prima Properti Tbk (OMRE)
sebesar 26,04, tahun 2011 sebesar 31,37 Dari tabel 3 di atas terlihat bahwa
PT. Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan rata-rata debt equity ratio (DER)
tahun 2012 sebesar 81,38 PT. Surya perusahaan properti dan real estate
Semesta Internusa Tbk (SSIA). Secara mengalami penurunan dari tahun 2009-
keseluruhan terlihat bahwa PT. Surya 2011. Pada tahun 2009 terlihat bahwa rata-
Semesta Internusa Tbk (SSIA) memiliki rata DER sebesar 1,37, tahun 2010 sebesar
profitabilitas tertinggi dari perusahaan 1,22, tahun 2011 sebesar 1,17. Sedangkan
Properti dan Real Estate lainnya selama pada tahun 2012 rata-rata DER mengalami
tahun 2009-2012. Ini mengindikasikan peningkatan menjadi 1,32.
bahwa perusahaan mampu menyediakan Pada tahun 2009-2012 terlihat bahwa
laba bersih yang tinggi bagi pemilik modal DER tertinggi dimiliki oleh PT. Adhi
sendiri. Sehingga return on equity yang Karya (Persero) Tbk (ADHI) yaitu sebesar
optimal dapat memberikan kesejahteraan 6,69, 4,71, 5,21 dan 5,70. Sedangkan DER
bagi pemilik perusahaan. terendah pada tahun 2009 dimiliki oleh PT.
Sedangkan profitabilitas terendah Ciputra Properti Tbk (CTRP) yaitu sebesar
pada tahun 2009 dimiliki oleh PT. Sentul 0,07, tahun 2010-2011 dimiliki oleh PT.
City Tbk (BKSL) yaitu sebesar 0,11, tahun Global Land Development Tbk (KPIG)
2010 masih dimiliki oleh PT. Sentul City yaitu sebesar 0,07 dan 0,08 dan pada tahun
Tbk (BKSL) sebesar 1,59, tahun 2011 2012 dimiliki PT Bumi Serpong Damai
dimiliki PT. Duta Graha Indah Tbk Tbk (BSDE) sebesar 0,06.
(DGIK) sebesar 0,83, dan tahun 2012 Dari keseluruhan perusahaan properti
dimiliki oleh PT. Danayasa Arthatama Tbk dan real estate yang dijadikan sampel
(SCBD) yaitu sebesar 0,85. Profitabilitas dalam penelitian, perusahaan yang
terendah dimiliki PT. Sentul City Tbk memiliki DER paling tinggi selama empat
(BKSL) selama tahun 2009-2012. Secara tahun bertutut-turut tahun 2009-2012
keseluruhan profitabilitas perusahaan adalah PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
properti dan real estate selama tahun (ADHI). Hal ini terjadi karena total hutang
2009-2012 mengalami kenaikan pada jauh lebih besar dari pada total modal.
tahun 2010 dan mengalami penurunan Perusahaan lebih cendrung banyak
pada tahun 2011, dan mengalami kenaikan menggunakan hutang dalam menjalankan
lagi pada tahun 2012. Ini artinya usahanya daripada menggunakan modal
setidaknya perusahaan masih mampu sendiri yang ada dalam perusahaan
memberikan tingkat pengembalian kepada tersebut.
pemilik perusahaan.
4.3 Data Ukuran perusahaan (ROA)
4.2 Data Debt Equity Ratio (DER) Perusahaan Properti dan Real Estate
Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Tahun 2009-2012 Ukuran perusahaan menggambarkan
Debt equity ratio (DER) merupakan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran
rasio yang menunjukkan perbandingan perusahaan juga menunjukkan seberapa
antara jumlah utang dengan jumlah modal besar informasi yang ada dalam
323 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...
sampel dalam penelitian ini terlihat bahwa perusahaan yang berskala besar dan pada
total hutang yang mendominasi adalah saat pengumuman laba.
hutang jangka pendek, sehingga beban Selain itu bisa saja perusahaan tidak
bunga yang harus dibayar pihak memaksimalkan aset yang ada untuk
perusahaan, belum terlalu besar. Sehingga mencapai keuntungan yang diinginkan.
dapat dikatakan bahwa perusahaan Sehingga dapat disimpulkan ukuran
memiliki kinerja yang cukup baik, dimana perusahaan tidak dapat dijadikan salah
hutang-hutang tersebut dinilai sebagai satu tolak ukur untuk menentukan
hutang yang tidak terlalu berbahaya dan kemampuan perusahaan menghasilkan
mendukung perusahaan untuk laba. Karena perusahaan yang berukuran
berkembang. besar belum tentu mampu menghasilkan
laba yang besar daripada perusahaan yang
4.6.2 Pengaruh Ukuran perusahaan berukuran kecil.
Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil analisis statistik 5. Kesimpulan Dan Saran
dalam penelitian ini ditemukan bahwa 5.1 Simpulan
hipotesis kedua (H2) ditolak. Dari hasil Kesimpulan penelitian ini adalah
pengolahan data dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut:
total aset yang menjadi proksi untuk 1. Leverage yang diproksikan dengan debt
ukuran perusahaan tidak berpengaruh equity ratio (DER) berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. signifikan positif terhadap profitabilitas
Hasil penelitian ini menolak logika pada perusahaan Properti dan Real
yang menyatakan bahwa semakin besar Estate yang terdaftar di Bursa Efek
suatu perusahaan, maka akan semakin Indonesia (BEI).
besar pula kemampuan perusahaan untuk 2. Ukuran perusahaan yang diproksikan
menghasilkan laba. Hasil penelitian ini dengan total aset tidak berpengaruh
juga bertentangan dengan hasil penelitian signifikan terhadap profitabilitas pada
Nurfitriana (2012) yang menyatakan perusahaan Properti dan Real Estate
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
signifikan terhadap profitabilitas. Secara (BEI).
teoritis pengaruh positif ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas sejalan dengan teori 5.2 Keterbatasan Penelitian
Munawir (2004:83) perusahaan dengan Keterbatasan penelitian ini adalah
ukuran besar pun dapat menghasilkan sebagai berikut:
produk biaya rendah, dimana tingkat biaya 1. Penelitian ini hanya menggunakan
rendah merupakan salah satu unsur untuk variabel leverage dan ukuran
mencapai laba. perusahaan sebagai variabel yang
Pada penelitian ini ukuran mempengaruhi profitabilitas, sehingga
perusahaan tidak berpengaruh signifikan faktor-faktor lain menjadi terabaikan.
terhadap profitabilitas. Hal ini 2. Penelitian ini hanya menggunakan
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan jangka waktu penelitian selama 4 tahun,
bukan jaminan bahwa perusahaan akan sehingga data yang diambil
memiliki kinerja yang baik yang tercermin kemungkinan kurang mencerminkan
dari laba. Selain itu Khaira Amalia (2011) kondisi perusahaan.
juga menemukan bahwa ukuran 3. Penelitian ini hanya terbatas pada
perusahaan tidak berpengaruh terhadap perusahaan properti dan real estate,
profitabilitas. Hal ini terjadi karena pasar sehingga hasilnya kurang bisa
kurang bereaksi terhadap banyaknya digeneralisasi untuk seluruh perusahaan
informasi yang tersedia pada perusahaan- yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 326
LAMPIRAN
Tabel 1. Data ROE, DER, dan Ukuran Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2011
Kode
No Tahun ROE DER Ukuran Perusahaan
Perusahaan
1 BAPA 2010 9,30 0,45 136.358.827.789
2011 7,31 0,83 148.084.624.723
2 DART 2010 3,64 2.47 2.561.931.439.000
2011 2,72 0,83 4.103.893.859.000
3 DILD 2010 9,79 0,27 4.599.239.260.454
2011 3,77 0,51 5.961.909.741.708
Sumber: Laporan Keuangan
Tabel 2. Data Return On Equity Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Return on equity
No Kode Nama Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 22.64 22.00 18.52 18.20
2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 4.88 13.15 21.97 26.11
3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 6.66 9.30 7.31 5.13
4 BKSL Sentul City Tbk 0.11 1.59 2.96 4.61
5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 6.74 6.43 10.18 1.28
6 COWL Cowell Development Tbk 10.43 6.44 20.34 5.63
7 CTRA Ciputra Development Tbk 2.93 5.26 6.36 10.54
8 CTRP Ciputra Properti Tbk 2.24 4.50 4.57 8.05
9 CTRS Ciputra Surya Tbk 3.92 5.64 9.78 14.40
10 DART Duta Anggada Realty Tbk 4.54 3.64 2.72 6.36
11 DGIK Duta Graha Indah Tbk 7.28 7.27 0.83 4.71
12 DILD Intiland Development Tbk 2.22 9.79 3.77 4.68
13 DUTI Duta Pertiwi Tbk 8.55 9.72 11.24 14.56
Gowa Makassar Tourism
14 GMTD
Development Tbk 12.90 21.50 28.30 27.52
15 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 5.58 5.93 5.83 7.98
Jakarta International Hotels &
16 JIHD
Development Tbk 21.14 3.96 0.93 1.61
Jaya Konstruksi Manggala
17 JKON
Pratama Tbk 18.97 15.53 16.07 18.56
18 JRPT Jaya Real Properti Tbk 14.19 17.39 19.42 20.41
Kawasan Industri Jababeka
19 KIJA
Tbk 1.02 3.72 9.31 9.80
20 KPIG Global Land Development Tbk 7.00 8.35 2.52 5.54
21 LPCK Lippo Cikarang Tbk 5.15 11.58 31.37 33.13
22 LPKR Lippo Karawaci Tbk 7.94 6.81 8.02 9.95
23 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0.23 3.41 6.24 11.70
Indonesia Prima Properti
24 OMRE
Tbk 27.81 26.04 18.09 7.36
25 PWON Pakuwon Jati Tbk 12.74 19.14 15.53 39.64
26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 17.09 4.70 1.06 0.85
27 SMRA Summarecon Agung Tbk 9.74 10.91 15.91 21.92
28 SSIA Surya Semesta Internusa 2.32 13.30 23.41 81.38
329 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...
Tbk
29 TOTL Total Bangun Persada Tbk 10.58 14.46 19.71 26.66
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 12.34 14.86 17.11 17.79
Rata-rata 9.00 10.21 11.98 15.54
Maksimal 27.81 26.04 31.37 81.38
Minimal 0.11 1.59 0.83 0.85
Sumber: Data olahan sendiri (2013)
Tabel 3. Data Debt Equity Ratio (DER) Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Debt Equity Ratio
No Kode Nama Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 6.69 4.71 5.21 5.70
2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 0.84 1.07 1.18 1.36
3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 0.50 0.45 0.83 0.82
4 BKSL Sentul City Tbk 0.22 0.17 0.15 0.28
5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0.84 0.70 0.55 0.06
6 COWL Cowell Development Tbk 0.58 1.05 1.35 0.54
7 CTRA Ciputra Development Tbk 0.34 0.43 0.76 1.17
8 CTRP Ciputra Properti Tbk 0.07 0.08 0.20 0.52
9 CTRS Ciputra Surya Tbk 0.46 0.60 0.94 1.16
10 DART Duta Anggada Realty Tbk 3.83 2.47 0.83 0.51
11 DGIK Duta Graha Indah Tbk 0.63 1.02 0.55 0.75
12 DILD Intiland Development Tbk 0.83 0.27 0.51 0.55
13 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.62 0.55 0.52 0.40
14 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk 1.92 1.80 1.81 2.85
15 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 1.33 0.97 0.93 0.90
16 JIHD Jakarta International Hotels & Development Tbk 1.75 1.31 0.51 0.51
17 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 1.30 2.08 1.60 1.58
18 JRPT Jaya Real Properti Tbk 0.87 1.10 1.23 1.32
19 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.98 1.00 0.60 0.80
20 KPIG Global Land Development Tbk 0.14 0.07 0.08 0.26
21 LPCK Lippo Cikarang Tbk 2.11 1.96 1.49 1.31
22 LPKR Lippo Karawaci Tbk 1.40 1.03 1.00 1.26
23 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0.70 0.90 1.13 1.06
24 OMRE Indonesia Prima Properti Tbk 1.47 0.88 0.47 0.43
25 PWON Pakuwon Jati Tbk 1.94 1.66 1.51 2.35
26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 0.96 0.58 0.34 0.34
27 SMRA Summarecon Agung Tbk 1.59 1.86 2.28 1.94
28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 1.79 1.64 1.58 3.66
29 TOTL Total Bangun Persada Tbk 1.62 1.77 1.93 2.06
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 2.65 2.28 2.95 3.16
Rata-rata 1.37 1.22 1.17 1.32
Maksimal 6.69 4.71 5.21 5.70
Minimal 0.07 0.07 0.08 0.06
Sumber : Data olahan sendiri (2013)
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 330
Tabel 4. Data Ukuran Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Total aset
No Kode Nama Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 3 3 1
Model Durbin-Watson
1 1.951
a. Predictors: (Constant), LN_UP, DER
b. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : Olahan data SPSS (2013)