Anda di halaman 1dari 20

313 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas


(Studi Empiris Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI
Tahun 2009-2012)

Rirind Lahmi Febria


(Alumni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP)

Halmawati
(Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, E-mail: halmawati_74@yahoo.com)

Abstract
This study aimed to examine: 1) the effect of leverage on profitability 2) effect of firm size on profitability.
This research study considered causative. The population was proverty and real estate companies listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2009 until 2012. The research sample was determined by the method of purposive
sampling to obtain a sample of 30 companies. Types of data used are secondary data and methods of analysis
used is multiple regression. This study concluded that leverage was significantly influence profitability, 2) Firm
size is not significantly influence the profitability. In this study suggested that further research should consider
expanding the sample beyond the properti and real estate sector and extend the observation period, so that the
results obtained can be generalized. And also the number of other factors that need to be considered
profitability by further research. Subsequent researchers can conduct research associated with profitability,
using a variety of relevant variables, which certainly influenced on the performance and development of the
profitability of a company

Keywords : leverage,firm size, profitability

1. Pendahuluan laporan posisi keuangan pada awal periode


Persaingan yang ketat dalam komparatif.
berbagai aspek merupakan hal yang tak Salah satu pihak yang
dapat dihindari, terutama dalam dunia berkepentingan terhadap laporan keuangan
bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu adalah manajemen, yang berkepentingan
sebuah perusahaan harus mampu untuk untuk mengetahui posisi keuangan
memelihara dan mempertahankan perusahaan dan menentukan
lingkungan bisnisnya secara efisien. kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih
Perusahaan yang mampu bertahan dalam tepat. Manajemen perusahaan akan selalu
ketatnya persaingan di dunia bisnis harus dihadapkan dengan serangkaian aktivitas
memiliki kinerja yang baik, baik dari segi dalam pengambilan keputusan, baik
manajemennya, keuangan maupun yang keputusan yang menyangkut aktivitas
lainnya. investasi, pembiayaan maupun kebijakan
Salah satu sumber informasi penting pembagian keuntungan. Manajer keuangan
tentang kinerja perusahaan yang go public harus dapat menterjemahkan tujuan
adalah laporan keuangan. Menurut PSAK strategis ke dalam tujuan jangka pendek,
No.1 (revisi 2009) laporan keuangan mereka dituntut fleksibilitasnya dalam
adalah suatu penyajian terstruktur dari menangkap dan mengantisipasi perubahan
posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa yang akan datang untuk secara
suatu entitas. Laporan keuangan yang dini melakukan penyesuaian dan
lengkap terdiri dari beberapa komponen, mengambil keputusan secara cepat dan
yaitu laporan posisi keuangan pada akhir akurat.
periode, laporan laba rugi komprehensif, Menurut Agus Sartono (2010:2)
laporan perubahan ekuitas, laporan arus manajer keuangan harus mampu
kas, catatan atas laporan keuangan, serta mengambil ketiga keputusan secara efektif
dan efisien. Pertama, efektif dalam
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 314

keputusan investasi yang akan tercermin dalam meningkatkan kinerja perusahaan


dalam pencapaian tingkat keuntungan yang dan juga kesejahteraan para pemilik
optimal. Kedua, efisien dalam pembiayaan perusahaan, akan tetapi juga mampu
investasi yang akan tercermin dalam menjadi sumber informasi bagi investor
perolehan dana dengan biaya minimum. yang akan menanamkan modalnya pada
Dan ketiga, kebijakan dividen yang perusahaan tersebut. Sehingga dapat
optimal yang akan tercermin dalam dikatakan bahwa semakin tinggi ROE
peningkatan kemakmuran pemilik maka investor akan semakin tertarik untuk
perusahaan. melakukan investasi, dan begitu pula
Optimalisasi pencapaian target dari sebaliknya. Selain itu kesalahan dalam
ketiga keputusan di atas akan memberikan memanajemen keuangan perusahaan akan
penilaian terhadap kinerja manajemen mempengaruhi profitabilitas perusahaan,
yang ada dalam perusahaan, dimana salah sehingga juga akan mempengaruhi
satu indikator yang dapat digunakan dalam keputusan kreditur.
mengamati hal tersebut adalah pada Bagi kreditur, profitabilitas
profitabilitas. Menurut Mamduh Hanafi merupakan salah satu faktor terpenting
dan Abdul Halim (2007:156) profitabilitas yang dilihat dari perusahaan, karena
adalah kemampuan perusahaan untuk profitabilitas suatu perusahaan merupakan
menghasilkan keuntungan, baik dalam jaminan utama bagi kreditur untuk melihat
hubungan dengan penjualan, aset dan mampu atau tidaknya perusahaan tersebut
modal saham tertentu. Semakin tinggi menghasilkan laba, yang pada akhirnya
profitabilitas maka semakin tinggi mempengaruhi mampu atau tidaknya
kemampuan perusahaan menghasilkan laba perusahaan membayar kembali hutang-
bagi perusahaan. Tanpa perolehan laba, hutangnya. Oleh karena itu, perhatian
tentu perusahaan tidak dapat memenuhi manajemen terhadap faktor-faktor yang
tujuannya. mempengaruhi terhadap pencapaian
Profitabilitas merupakan tingkat profitabilitas perlu diperhatikan.
keuntungan bersih yang dicapai oleh Salah satu faktor yang
perusahaan saat menjalankan operasinya. mempengaruhi profitabilitas adalah
Semakin besar keuntungan yang diperoleh leverage. Pendanaan perusahaan bisa
semakin besar pula kemampuan didapat tidak hanya dari modal sendiri
perusahaan untuk membayarkan yang ada dalam perusahaan, tetapi bisa
dividennya, dan hal ini berdampak pada diperoleh dari kreditur dalam bentuk utang.
kenaikan nilai perusahaan, Jumingan Leverage merupakan nama lain dari rasio
(2009) dalam Nurfitriana (2012). utang. Rasio ini digunakan untuk
Dalam penelitian ini peneliti mengukur sejauhmana kemampuan
menggunakan ROE (return on equity) perusahaan untuk menutupi kewajiban
sebagai alat ukur profitabilitas, karena dalam bentuk utang terhadap modal yang
rasio ini merupakan rasio umum yang dimiliki perusahaan.
menjadi ukuran efisiensi penggunaan Brigham dan Houston (2001:36)
modal sendiri yang dioperasionalkan menyatakan bahwa leverage merupakan
dalam perusahaan. Semakin besar ROE, alternatif yang dapat digunakan untuk
berarti semakin besar pula kemampuan meningkatkan laba. Penggunaan utang
perusahaan menghasilkan laba bagi dalam bentuk investasi sebagai tambahan
pemilik perusahaan. untuk mendanai aset perusahaan yang
Selain itu, ROE tidak hanya menjadi diharapkan dapat meningkatkan
indikator bagi pemilik perusahaan untuk keuntungan yang akan diperoleh
mengevaluasi sejauh mana manajemen perusahaan, karena aset yang dimiliki
yang ada telah bekerja dalam perusahaan digunakan untuk menghasilkan
mengoptimalisasikan fungsi dan tugasnya laba. Dengan demikian laba yang tersedia
315 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

untuk pemegang ekuitas pun semakin kebutuhan dana yang cukup untuk dapat
besar. Pinjaman dari pihak luar ini dapat bertahan, menyebabkan perusahaan
diproxikan dengan debt equity ratio. melakukan pendanaan. Selain itu
Ukuran perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan tidak mampu
besar kecilnya perusahaan. Dalam melunasi hutang biasanya juga disebabkan
penelitian ini ukuran perusahaan diukur oleh penurunan penjualan. Mahalnya harga
dengan total aset yang ada dalam jual rumah dan bangunan yang diikuti over
perusahaan. Aset yang dimiliki oleh supplied, menyebabkan tingginya harga
perusahaan, merupakan input bagi jual rumah dan bangunan.
perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus Namun hal ini tidak menyurutkan
mampu mengelola dan memanfaatkan aset perkembangan bisnis properti dan real
tersebut sebaik-baiknya sehingga estate untuk terus melakukan ekspansi.
menghasilkan keuntungan atau laba bagi Peningkatan ini terutama digerakkan oleh
perusahaan. banyaknya pembangunan berbagai proyek
Sebuah perusahaan yang seperti perumahan, apartemen, pusat
ukuran/skalanya besar dan sahamnya perbelanjaan, gedung perkantoran dan lain-
tersebar luas memiliki kekuatan tersendiri lain. (Sumber: www.hore-indonesia.com).
dalam menghadapi masalah bisnis dan Selain itu, juga ada isu bahwa akan adanya
kemampuan perusahaan untuk pembebasan lahan, yang merupakan isu
menghasilkan laba lebih tinggi karena positif bagi para pengusaha properti dan
usaha tersebut didukung oleh aset yang real estate. Serta adanya kebijakan
besar, sehingga kendala perusahaan yang pemerintah, yang akan mendorong
behubungan dengan aset dapat diatasi (Nur sejumlah pembangunan di berbagai
Alizna, 2009). Perusahaan yang besar infrastruktur dengan tujuan untuk
memiliki total aset yang besar, sehingga mendongkrak pembangunan di berbagai
perusahaan mampu mengoptimalkan bidang. Di sisi lain terkontrolnya laju
kineja perusahaan, dengan aset yang inflasi yang menjadi momok pertumbuhan
dimilikinya. Oleh sebab itu ukuran ekonomi juga terlihat stabil
perusahaan merupakan salah satu faktor (propertinbank.com).
yang menentukan kemampuan perusahaan Semakin membaiknya kondisi
menghasilkan laba. ekonomi seharusnya kinerja keuangan
Sejak terjadinya krisis keuangan sektor properti dan real estate semakin
global yang bermula pada tahun 2008 dan membaik. Peningkatan permintaan akan
diawali jatuhnya industri properti di membuat jumlah transaksi atas properti
Amerika Serikat yang akhirnya berdampak yang ditawarkan semakin meningkat.
pula pada wilayah Asia (Bisnis Indonesia, Selain itu dengan turunnya tingkat suku
2010). Krisis yang diawali kredit macet bunga kredit komersil tentunya akan
untuk perumahan. Indonesia sempat meringankan untuk memperoleh kredit.
mengalami guncangan akibat krisis Namun masih ada beberapa perusahaan
tersebut, sekitar kuarter ketiga tahun 2008 yang menunjukkan penurunan kinerja
lalu, pada 8 Oktober indeks bursa saham sehingga berefek pada profitabilitas.
Indonesia tutup sementara. Kondisi ini Berikut merupakan data perusahaan
dianggap mengancam sektor finansial properti dan real estate yang menunjukkan
Indonesia. berbagai fakta profitabilitas yang diukur
Sektor properti merupakan salah satu dengan ROE, DER dan total aset dapat
sektor yang paling terpuruk sejak krisis dilihat pada tabel 1 :
global, sehingga terjadi penurunan demand
untuk sektor properti Indonesia. Diiringi Tabel 1 di sini
kenaikan harga material bangunan pada
saat itu. Keadaan perusahaan menuntut
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 316

Data yang terdapat pada tabel 1 di atas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
memperlihatkan terjadinya penurunan yang diukur dengan ROE.
profitabilitas untuk pemilik perusahaan Nurfitriana (2012) juga meneliti
(ROE), DER dan total aset yang dimiliki pengaruh ukuran perusahaan, aktivitas dan
perusahaan. Pada tahun 2011 terjadi leverage terhadap profitabilitas pada
penurunan ROE pada PT. Bekasi Asri perusahaan wholesale and retail trade
Pemula (BAPA) dibandingkan dengan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian
tahun sebelumnya. Padahal rasio hutang menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu
mengalami peningkatan dari tahun ukuran perusahaan, aktivitas dan leverage
sebelumnya. Hal serupa juga terjadi pada mempunyai pengaruh yang signifikan
perusahaan PT Intiland Development Tbk positif terhadap profitabilitas.
(DILD). DER merupakan utang dan Selanjutnya Abdul Hamid (2012)
diidentikkan dengan leverage yang definisi juga melakukan penelitan tentang
intinya adalah pengungkit laba. Dapat pengaruh financial leverage terhadap
dikatakan bahwa utang digunakan untuk return on equity dan earning per share
meningkatkan keuntungan yang pada sektor industri dasar dan kimia yang
diharapkan. Tetapi kenyataannya DER terdaftar di BEI. Hasil penelitian
mengalami sedikit peningkatan tapi ROE menunjukkan bahwa financial leverage
mengalami penurunan yang cukup tajam. secara signifikan tidak berpengaruh pada
Oleh karena itu terdapat ketidaksesuaian ROE, sedangkan financial leverage
antara realita dan teori. berpengaruh secara signifikan terhadap
Pada PT Duta Anggada Realty Tbk EPS.
(DART) terlihat bahwa di tahun 2011 total Penelitian ini merupakan replikasi
aset yang dimiliki perusahaan ini naik dari dari penelitian terdahulu dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan ROE mengunakan leverage dan ukuran
mengalami penurunan dari tahun perusahaan sebagai variabel independen.
sebelumnya. Pengaruh ukuran perusahaan Serta mencoba melakukan pengujian dan
yang digambarkan dengan total aset pembuktian teori tersebut dengan
terhadap profitabilitas yang digambarkan mengunakan leverage, ukuran perusahaan,
dengan ROE yaitu, semakin besar ukuran dan profitabilitas pada perusahaan properti
perusahaan berarti semakin besar dan real estate yang terdaftar di BEI
kemungkinan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Hal ini juga jelas 2. Telaah Literatur Dan Perumusan
berbeda antara teori dan realita yang ada. Hipotesis
Berkaitan dengan persoalan tersebut, 2.1 Profitabilitas
beberapa penelitian telah dilakukan untuk Profitabilitas merupakan ukuran
mengetahui sejauhmana pengaruh leverage yang biasanya digunakan dalam
dan ukuran perusahaan terhadap pengukuran kinerja suatu perusahaan.
profitabilitas. Penelitian-penelitian tersebut Untuk melihat tingkat profitabilitas suatu
dilakukan pada beberapa perusahaan atau perusahaan dapat digunakan berbagai cara
industri yang terdaftar di BEI antara lain tergantung pada besar kecilnya laba dan
adalah penelitian Khaira Amalia tahun aset modal yang dibandingkan antara satu
(2011), pengaruh leverage, ukuran dengan yang lainnya. Definisi dari
perusahaan dan agency cost terhadap beberapa ahli akan dapat memperlihatkan
kinerja perusahaan. Hasil penelitian hal tersebut, seperti yang dikemukakan di
menunjukkan leverage hampir bawah ini.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Munawir (2004:33) mendefinisikan
perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan profitabilitas sebagai kemampuan suatu
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba
perusahaan, dan agency cost tidak selama periode tertentu. Sedangkan
317 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

menurut Bambang Riyanto (1998:35) e. Operating Income Ratio, menunjukkan


profitabilitas adalah perbandingan antara kemampuan perusahaan dalam
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba operasi selama
menghasilkan laba tersebut. Dengan kata periode tertentu, sehingga dapat
lain profitabilitas adalah kemampuan suatu memperlihatkan efisiensi operasi dan
perusahaan untuk menghasilkan laba produksi perusahaan.
selama periode tertentu. f. Net Profit Margin, merupakan
Bagi perusahaan pada umumnya, keuntungan netto per rupiah penjualan.
masalah profitabilitas merupakan masalah Penelitian menggunakan rasio ROE
yang penting dari laba. Karena laba yang sebagai ukuran dalam karena return on
besar belum tentu menjadi ukuran dan equity merupakan suatu pengukuran dari
jaminan perusahaan tersebut telah bekerja pendapatan yang tersedia dari para pemilik
secara efisien. Oleh sebab itu, perusahaan atas modal yang mereka
meningkatkan efisiensi operasi perusahaan investasikan di dalam perusahaan. Tanpa
perlu dilakukan oleh perusahaaan untuk adanya tingkat keuntungan yang dinikmati
dapat mencapai laba yang optimal. dari suatu investasi saham, investor tentu
Efisiensi yang dilakukan perusahaan tidak akan melakukan investasi.
dapat diketahui apabila dengan Rasio ini mengukur kemampuan
menbandingkan laba yang diperoleh perusahaan dalam memperoleh laba yang
tersebut dengan kekayaan atau modal yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
menghasilkan laba tersebut. Dimana Beberapa istilah yang sering dipergunakan
menggunakan rasio profitabilitas untuk untuk return on equity (ROE) adalah
mengukur efisiensi suatu perusahaan rentabilitas usaha, return in networth, yang
adalah merupakan cara yang paling baik keseluruhannya dapat digunakan untuk
sebab suatu perusahaaan akan sulit untuk menilai efektivitas manajemen perusahaan
dapat meningkatkan profitabilitasnya tanpa dalam memanfaatkan modal sendiri,
meningkatkan efisiensinya. disamping mengukur seberapa besar
Pada dasarnya ada beberapa rasio tingkat keuntungan yang menjadi hak
yang digunakan dalam pengukuran tingkat pemilik modal sendiri.
profitabilitas yaitu: Menurut Manduh Hanafi (2003:180)
a. Return On Asset (ROA), merupakan return on equity (ROE) menunjukkan
kemampuan modal yang ditanamkan kemampuan perusahaan dengan modal
pada aktiva perusahaan untuk sendiri yang bekerja didalamnya untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor. menghasilkan laba bagi bagi pemegang
b. Return On Investment (ROI), saham. Sedangkan rasio rentabilitas modal
merupakan kemampuan modal yang sendiri adalah rasio yang menunjukkan
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva perbandingan antara jumlah laba yang
untuk menghasilkan keuntungan bersih. tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan
c. Return On Equity (ROE), adalah rasio jumlah modal sendiri yang digunakan
yang digunakan untuk mengukur untuk menghasilkan laba tersebut dan
pengembalian investasi pemilik, yaitu dinyatakan dalam persentase.
seberapa besar laba yang dihasilkan tiap Rasio dari return on equity sendiri
rupiah dari modal yang ditanamkan. ini dirumuskan sebagai berikut :
d. Gross Profit Margin, rasio ini
menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba
kotornya dari tiap penjualan yang
dilakukannya. Dengan rasio ini akan
2.2 Leverage
dapat ditentukan tingkat efisiensi
Leverage adalah salah satu rasio
berproduksi dan penetapan harga jual.
keuangan yang menggambarkan hubungan
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 318

antara hutang perusahaan terhadap modal periode berikutnya akan menghasilkan


maupun asset perusahaan. Rasio leverage tarif pajak yang rendah.
menggambarkan sumber dana operasi yang c. Fleksibilitas keuangan, kemampuan
digunakan oleh perusahaan. Rasio leverage untuk menghimpun modal dengan
juga menunjukkan risiko yang dihadapi persyaratan yang wajar dalam kondisi
perusahaan. Menurut Irfan Fahmi yang buruk.
(2012:62) rasio leverage adalah mengukur d. Konservatisme atau keagresifan
seberapa besar perusahaan dibiayai dengan manajerial
hutang. Rasio ini dapat melihat sejauh Beberapa manajer lebih agresif dari
mana perusahaan dibiayai oleh hutang atau manajer yang lainnya sehingga mereka
pihak luar dengan kemampuan perusahaan bersedia menggunakan utang sebagai
yang digambarkan oleh modal. usaha untuk meningkatkan laba. Namun
Tingkat rasio leverage yang tinggi demikian, penambahan hutang dalam
berarti perusahaan menggunakan hutang struktur modal akan memberikan dampak
yang tinggi pula dan ini berarti terjadinya peningkatan risiko keuangan
profitabilitas perusahaan akan meningkat, perusahaan sebagai akibat meningkatnya
namun disisi lain hutang yang tinggi akan leverage keuangan perusahaan. Oleh sebab
meningkatkan risiko kebangkrutan. Oleh itu keputusan menyangkut penggunaan
karena itu sebaiknya perusahaan harus hutang sebagai salah satu sumber
menyeimbangkan berapa utang yang layak permodalan harus mempertimbangkan
diambil dan dari mana sumber-sumber konsekuensi yang ditimbulkannya terhadap
yang dapat dipakai untuk membayar resiko keuangan yang akan dihadapi oleh
hutang. Hal ini berhubungan dengan para pemegang saham biasa. Oleh sebab
penentuan struktur modal yang tepat dalam itu di dalam perusahaan dibutuhkan suatu
perusahaan. kebijakan menentukan seberapa
Menurut Brigham (2006: 155) seharusnya kombinasi antara komponen-
penentuan struktur modal akan melibatkan komponen yang ada, yang disebut dengan
pertukaran antara risiko dan pengembalian. struktur modal optimum.
Menggunakan utang dalam jumlah yang Menurut Suad Husnan (2008:611)
lebih besar akan meningkatkan risiko yang terdapat dua tipe leverage, yaitu operating
ditanggung oleh pemegang saham. Namun, leverage dan financial leverage. Operating
menggunakan lebih banyak utang pada leverage terjadi pada saat perusahaan
umumnya akan meningkatkan perkiraan menggunakan aktiva yang menimbulkan
pengembalian atas ekuitas. beban tetap yang harus ditutup dari hasil
Terdapat empat faktor yang operasinya. Hal ini dimaksudkan untuk
mempengaruhi keputusan penggunaan mengetahui seberapa peka laba operasi
leverage modal Brigham (2006: 155) terhadap perubahan hasil penjualan dan
yaitu: berapa penjualan minimal yang harus
a. Risiko usaha, atau tingkat risiko yang diperoleh agar perusahaan tidak rugi.
inheren dalam operasi perusahaan jika Sedangkan financial leverage terjadi pada
perusahaan tidak menggunakan utang. saat perusahaan menggunakan hutang dan
Makin besar risiko perusahaan makin menimbulkan beban tetap (bunga) yang
rendah rasio utang optimalnya. harus dibayar dari hasil operasi.
b. Posisi pajak perusahaan, jika sebagian Adapun perhitungan Debt to Equity
besar laba perusahaan dilindungi dari Ratio (DER) menurut Suad Husnan
pajak oleh perlindungan pajak yang (2008:320) adalah:
berasal dari penyusutan, maka bunga
atas utang yang saat ini belum dilunasi, DER =
ataun kerugian pajak yang dibawa ke
2.3 Ukuran Perusahaan
319 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

Ukuran secara umum dapat diartikan lebih banyak dikenal masyarakat sehingga
sebagai perbandingan besar kecilnya suatu dapat menarik investor untuk menanamkan
objek. Sedangkan perusahaan adalah suatu modalnya pada perusahaan tersebut.
organisasi yang didirikan oleh seseorang Selain itu kreditur juga lebih percaya
atau sekelompok orang atau badan lain untuk memberikan pembiayaan kepada
yang kegiatannya adalah melakukan perusahaan yang lebih besar dan dikenal
produksi dan distribusi guna memenuhi oleh public. Apabila perusahaan tersebut
kebutuhan ekonomi manusia (Soemarso, lebih banyak dikenal publik, maka semakin
2004:22). Menurut Agnes Sawir mudah informasi mengenai perusahaan
(2004:101) ukuran perusahaan dinyatakan akan didapat. Besarnya perusahaan bagi
sebagai determinan dari struktur keuangan. investor merupakan indikasi bahwa
Ukuran perusahaan adalah suatu perusahaan tersebut memiliki kemampuan
skala atau nilai dimana perusahaan dapat lebih besar dalam mengembalikan
diklasifikasikan besar kecilnya investasinya.
berdasarkan total aktiva, log size, nilai Salah satu tolok ukur yang
saham, dan lain sebagainya. Pada dasarnya menunjukkan besar kecilnya perusahaan
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam adalah total aset atau aktiva dari
tiga kategori yaitu perusahaan besar (large perusahaan tersebut. Perusahaan yang
firm), perusahaan menengah (medium-size) memiliki total aset besar menunjukkan
dan perusahaan kecil (small firm). bahwa perusahaan tersebut telah mencapai
Menurut keputusan Bapepam No. 9 tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini
Tahun 1995 berdasarkan ukurannya arus kas perusahaan sudah positif dan
perusahaandapat digolongkan ke dalam dianggap memiliki prospek yang baik
dua kelompok, yaitu: dalam jangka waktu yang relatif lama.
1) Perusahaan Menengah/Kecil. Selain itu aset perusahaan yang besar akan
Merupakan badan hukum yang membuat perusahaan lebih stabil
didirikan di Indonesia, yang memiliki dibandingkan perusahaan kecil, karena
jumlah kekayaan (total asset) lebih dari memiliki kontrol yang lebih baik terhadap
Rp. 20 milyar, bukan merupakan afiliasi kondisi pasar, kurang rentan terhadap
atau dikendalikan oleh suatu perusahaan fluktuasi ekonomi, sehingga mampu
yang bukan perusahaan menegah atau menghadapi persaingan ekonomi.
kecil, bukan merupakan reksa dana
2) Perusahaan menengah/besar. 2.4 Penelitian Terdahulu
Merupakan kegiatan ekonomi yang Penelitian mengenai return on equity
mempunyai kriteria kekayaan bersih pernah dilakukan Dionisius (2008) yang
atau hasil penjualan tahunan usaha. menguji analisis pengaruh kinerja
Usaha ini meliputi usaha nasional (milk keuangan, yaitu DER dan TATO dan
negara dan swata) dan usaha asing yang struktur kepemilikan saham terhadap
melakukan kegiatan usaha di Indonesia. return on equity. Hasil penelitian terdapat
Titman dan Wessels (1988) dalam pengaruh signifikan positif antara DER,
Sri (2012), menyatakan logaritma natural TATO dengan return on equity, sedangkan
dari total aktiva dan logaritma natural dari kepemilikan saham tidak berpengaruh pada
total penjualan dapat digunakan sebagai return on equity. Dimana semakin besar
indikator ukuran perusahaan. nilai DER, maka semakin besar nilai
Pengelompokkan perusahaan atas dasar return on equity.
skala operasi (besar atau kecil) dapat Penelitian tentang pengaruh
dipakai oleh investor sebagai salah satu perputaran modal kerja, struktur modal dan
variabel dalam menentukan keputusan skala perusahaan terhadap profitabilitas,
investasi. Perusahaan besar umumnya pernah juga dilakukan Nur Azlina (2009).
memiliki total aktiva yang besar pula dan Hasil penelitian menunjukkan perputaran
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 320

modal kerja berpengaruh terhadap modal, ukuran perusahaan, dan umur


profitabilitas, variabel struktur modal yang perusahaan terhadap profitabilitas. Hasil
diukur dengan menggunakan DER penelitian menunjukkan bahwa inventory
berpengaruh terhadap profitabilitas turnover, debt equity ratio, ukuran
perusahaan sedangkan variabel yang perusahaan tidak berpengaruh terhadap
terakhir skala perusahaan tidak profitabilitas. Sedangkan variabel umur
berpengaruh terhadap profitabilitas. perusahaan berpengaruh signifikan
Penelitian Khaira Amalia tahun terhadap profitabilitas
(2011), pengaruh struktur modal, ukuran
perusahaan dan agency cost terhadap 2.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
kinerja perusahaan. Hasil penelitian Penelitian
menunjukkan struktur modal hampir Berdasarkan uaraian pada latar
berpengaruh signifikan terhadap kinerja, belakang, perumusan masalah, serta kajian
sedangkan ukuran perusahaan tidak teori di atas, maka dapat dirumuskan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, model serta hipotesis penelitian sebagai
dan agency cost tidak berpengaruh berikut:
terhadap kinerja perusahaan yang diukur
dengan ROE. Leverage
Penelitian Abdul Hamid (2012) yang Profitabilitas
meneliti pengaruh financial leverage Ukuran
terhadap return on equity dan earning per Perusahaan
share. Hasil penelitian menunjukkan
financial leverage tidak berpengaruh pada Gambar 1. Model Penelitian
return on equity, sedangkan financial
leverage berpengaruh signifikan terhadap H1 : Leverage berpengaruh signifikan
earning per share. positif terhadap profitabilitas.
Edith (2012) meneliti pengaruh H2: Ukuran perusahaan berpengaruh
struktur modal terhadap profitabilitas signifikan positif terhadap
(ROE). Hasil penelitian menunjukkan profitabilitas
bahwa struktur modal berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (ROE). Selanjutnya 3. Metode Penelitian
penelitian Sri Mintarti (2012) yang 3.1 Jenis Penelitian
berjudul analisis kinerja keuangan Penelitian ini termasuk dalam
perusahaan daerah air minum kota golongan penelitian kausatif, yaitu mencari
samarinda, yang meneliti pengaruh hubungan sebab akibat antara dua variabel
pendapatan, biaya, hutang dan ukuran atau lebih. Penelitian ini menjelaskan dan
perusahaan terhadap profitabilitas. menggambarkan pengaruh leverage dan
Terdapat pengaruh signifikan variabel ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.
pendapatan dan biaya terhadap
profitabilitas, sedangkan variabel ukuran 3.2 Populasi dan Sampel
perusahaan dan hutang tidak berpengaruh Populasi yang akan diamati dalam
signifikan terhadap profitabilitas. penelitian ini adalah seluruh perusahaan
Nurfitriana (2012) meneliti pengaruh properti dan real estate yang terdaftar di
ukuran perusahaan, aktivitas dan leverage Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 –
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian 2012 dengan jumlah populasi sebanyak 50
menunjukkan bahwa ketiga variabel perusahaan.
mempunya pengaruh yang signifikan Teknik pengambilan sampel
positif terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian ini dilakukan dengan
penelitian Nurhasanah (2012) yang menggunakan teknik purposive sampling.
berjudul pengaruh rasio aktivitas, struktur Adapun kriteria yang digunakan adalah:
321 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

a. Perusahaan properti dan real estate Secara sederhana DER dapat dirumuskan
yang listing tahun 2009-2012 di Bursa dengan:
Efek Indonesia (BEI). Debt Equity Ratio =
b. Memiliki data keuangan lengkap
periode 2009-2012.
b) Ukuran Perusahaan (X2)
c. Memiliki Debt Equity Ratio (DER)
Ukuran perusahaan diukur dengan
positif selama periode 2009-2012.
besarnya total aset yang dimiliki oleh
d. Memiliki Laba Positif selama periode
perusahaan.
2009-2012
Berdasarkan briteria di atas diperoleh
3.4 Teknik Analisis Data
sampel akhir yang memenuhi kriteria
Pengujian hipotesis penelitian
sebanyak 30 perusahaan
menggunakan analisis regresi berganda
adalah analisis tentang hubungan antara
3.3 Jenis, Sumber dan Teknik
satu dependent variable dengan dua atau
Pengumpulan data
lebih independent variable. Model regresi
Jenis data dalam penelitian ini adalah
linear berganda menggunakan persamaan
data sekunder, yang didokumentasikan dari
sebagai berikut:
perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Y = a + b1X1+ b2X2+ e
periode 2009-2012. Adapun sumber data
adalah dari laporan keuangan, Indonesian
Keterangan :
Capital Market Directory (ICMD), dan
Y: Profitabilitas (ROE)
Indonesia Stock Exchange (IDX).
a : Konstanta
Teknik pengumpulan data dengan
b1b2: Koefisien regresi variabel independen
mengunakan observasi dokumentasi
X1: Leverage (DER)
dengan melihat laporan keuangan
X2: Ukuran Perusahaan
perusahaan sampel. Dengan teknik ini
e : Standar error
penulis mengumpulkan data laporan
keuangan perusahaan dari tahun 2009
4. Hasil Analisis Data Dan Pembahasan
sampai 2012 dan melakukan perhitungan
4.1 Data Profitabilitas Perusahaan
terhadap return on equity, debt equity ratio
Properti dan Real Estate Tahun
dan total aset perusahaan.
2009-2012
Profitabilitas merupakan kemampuan
3.4 Jenis dan Pengukuran Variabel
perusahaan menghasilkan laba terkait
3.4.1 Variabel Dependen (Y)
dengan segala aktivitas operasi
Variabel dependen dalam penelitian
perusahaan. Semakin besar profitabilitas
ini adalah profitabilitas, yang diukur
perusahaan berarti semakin besar pula laba
dengan skala rasio yaitu return on equity
yang dihasilkan oleh perusahaan.
(ROE). ROE diukur dengan menggunakan
Data hasil perhitungan return on
rumus
equity perusahaan sampel selama tahun
2009-2012 yang dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini

3.4.2 Variabel Independen (X) Tabel 2 disini


Variabel independen dalam
penelitian ini adalah struktur modal dan Berdasarkan data pada tabel 2 di atas
rentabilitas ekonomi terlihat bahwa profitabilitas (ROE)
a) Leverage (X1) perusahaan properti dan real Estate di
Leverage perusahaan diukur Indonesia mengalami fluktuasi. Semakin
menggunakan Debt Equity Ratio (DER). tinggi profitabilitas mengindikasikan
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 322

bahwa semakin baik pula kinerja sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan sehingga pengembalian yang perusahaan.
diterima pemilik perusahaan akan semakin Hasil perhitungan debt equity ratio
besar pula. (DER) perusahaan sampel dari tahun 2009-
Pada tahun 2009 terlihat bahwa 2012 yang dapat dilihat pada tabel 3
profitabilitas (ROE) tertinggi yaitu sebesar berikut:
27,81 PT. Indonesia Prima Properti Tbk
(OMRE), tahun 2010 masih dimiliki PT. Tabel 3 di sini
Indonesia Prima Properti Tbk (OMRE)
sebesar 26,04, tahun 2011 sebesar 31,37 Dari tabel 3 di atas terlihat bahwa
PT. Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan rata-rata debt equity ratio (DER)
tahun 2012 sebesar 81,38 PT. Surya perusahaan properti dan real estate
Semesta Internusa Tbk (SSIA). Secara mengalami penurunan dari tahun 2009-
keseluruhan terlihat bahwa PT. Surya 2011. Pada tahun 2009 terlihat bahwa rata-
Semesta Internusa Tbk (SSIA) memiliki rata DER sebesar 1,37, tahun 2010 sebesar
profitabilitas tertinggi dari perusahaan 1,22, tahun 2011 sebesar 1,17. Sedangkan
Properti dan Real Estate lainnya selama pada tahun 2012 rata-rata DER mengalami
tahun 2009-2012. Ini mengindikasikan peningkatan menjadi 1,32.
bahwa perusahaan mampu menyediakan Pada tahun 2009-2012 terlihat bahwa
laba bersih yang tinggi bagi pemilik modal DER tertinggi dimiliki oleh PT. Adhi
sendiri. Sehingga return on equity yang Karya (Persero) Tbk (ADHI) yaitu sebesar
optimal dapat memberikan kesejahteraan 6,69, 4,71, 5,21 dan 5,70. Sedangkan DER
bagi pemilik perusahaan. terendah pada tahun 2009 dimiliki oleh PT.
Sedangkan profitabilitas terendah Ciputra Properti Tbk (CTRP) yaitu sebesar
pada tahun 2009 dimiliki oleh PT. Sentul 0,07, tahun 2010-2011 dimiliki oleh PT.
City Tbk (BKSL) yaitu sebesar 0,11, tahun Global Land Development Tbk (KPIG)
2010 masih dimiliki oleh PT. Sentul City yaitu sebesar 0,07 dan 0,08 dan pada tahun
Tbk (BKSL) sebesar 1,59, tahun 2011 2012 dimiliki PT Bumi Serpong Damai
dimiliki PT. Duta Graha Indah Tbk Tbk (BSDE) sebesar 0,06.
(DGIK) sebesar 0,83, dan tahun 2012 Dari keseluruhan perusahaan properti
dimiliki oleh PT. Danayasa Arthatama Tbk dan real estate yang dijadikan sampel
(SCBD) yaitu sebesar 0,85. Profitabilitas dalam penelitian, perusahaan yang
terendah dimiliki PT. Sentul City Tbk memiliki DER paling tinggi selama empat
(BKSL) selama tahun 2009-2012. Secara tahun bertutut-turut tahun 2009-2012
keseluruhan profitabilitas perusahaan adalah PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
properti dan real estate selama tahun (ADHI). Hal ini terjadi karena total hutang
2009-2012 mengalami kenaikan pada jauh lebih besar dari pada total modal.
tahun 2010 dan mengalami penurunan Perusahaan lebih cendrung banyak
pada tahun 2011, dan mengalami kenaikan menggunakan hutang dalam menjalankan
lagi pada tahun 2012. Ini artinya usahanya daripada menggunakan modal
setidaknya perusahaan masih mampu sendiri yang ada dalam perusahaan
memberikan tingkat pengembalian kepada tersebut.
pemilik perusahaan.
4.3 Data Ukuran perusahaan (ROA)
4.2 Data Debt Equity Ratio (DER) Perusahaan Properti dan Real Estate
Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Tahun 2009-2012 Ukuran perusahaan menggambarkan
Debt equity ratio (DER) merupakan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran
rasio yang menunjukkan perbandingan perusahaan juga menunjukkan seberapa
antara jumlah utang dengan jumlah modal besar informasi yang ada dalam
323 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

perusahaan. Perusahaan yang beskala besar dibandingkan perusahaan yang memiliki


biasanya mempunyai banyak informasi aset lebih kecil.
termasuk informasi laba dalam perusahaan.
Hasil perhitungan return on asset 4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
(ROA) perusahaan sampel dari tahun Pengujian asumsi klasik meliputi
2009-2012 yang dapat dilihat pada tabel 4 pengujian normalitas, multikolinearitas,
berikut: serta heterokedastisitas. Hasil pengujian
normalitas, multikolinearitas, serta
Tabel 4 di sini heterokedastisitas tersebut dapat dilihat
pada tabel di bawah ini
Dari tabel 4 di atas terlihat total aset
perusahaan properti dan real estate yang Tabel 5 di sini
menjadi sampel mengalami kenaikan dari Tabel 6 di sini
tahun ke tahun. Pada tahun 2009 total aset Tabel 7 di sini
rata-rata seluruh perusahaan sektor ini Tabel 8 di sini
sebesar 3,307,587,588,979, kemudian
tahun 2010 sebesar 3,955,513,409,474, Berdasarkan data pada tabel 5 di atas
tahun 2011 sebesar 4,705,986,697,810 dan terlihat bahwa hasil uji normalitas
tahun 2012 sebesar 5,832,742,355,565. menunjukkan bahwa sig > 0,05 yang
Pada tahun 2009 sampai 2012 total berarti bahwa data terdistribusi secara
aset tertinggi dimiliki oleh PT. Lippo normal. Data pada tabel 6 di atas terlihat
Karawaci Tbk (LPKR), yaitu sebesar bahwa nilai VIF untuk variabel X1 (debt
12,127,644,010796, pada tahun 2009, equity ratio) sebesar 1,001 dan nilai
16,155,384,919,926 pada tahun 2010, tolerance sebesar 0,999 sedangkan untuk
18,259,171,414,884 pada tahun 2011 dan variabel X2 (ukuran perusahaan) memiliki
24,869,295,733,093 pada tahun 2012. Hal nilai VIF sebesar 1,001 dan nilai tolerance
ini berarti bahwa aset dalam perusahaan sebesar 0,999. Masing-masing variabel
setiap tahun mengalami peningkatan, yang terlihat memiliki nilai VIF < 10 dan nilai
berarti bahwa penggunaan atas aset akan tolerance >0,1 sehingga bisa dakatakan
dioptimalkan untuk menghasilkan laba bahwa tidak terjadi gejala
bagi perusahaan. multikolinearitas.
Dari seluruh sampel pada perusahaan Selain itu, data pada tabel 7 di atas
properti dan real estate total aset terendah terlihat bahwa masing-masing variabel
pada tahun 2009 sampai tahun 2012 memiliki nilai sig > 0,05 sehingga dapat
dimiliki PT. Bekasi Asri Pemula Tbk dikatakan bahwa penelitian ini bebas dari
(BAPA). Pada tahun 2009 perusahaan ini gejala heterokedastisitas dan layak untuk
memiliki total aset sebesar diteliti. Data pada tabel 8 di atas
134,883,970,713, sedangkan pada tahun didapatkan nilai Durbin-Watson (DW
2010 mengalami kenaikan menjadi hitung) sebesar 1,951. Berdasarkan kriteria
136,358,827,789, tahun 2011 total aset yang telah ditentukan DW hitung berada
perusahaan sebesar 148,084,624,723 dan diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 1,951 ≤ 2
pada tahun 2012 sebesar 159,093,151,873. maka ini berarti dapat disimpulkan bahwa
Walaupun memiliki aset paling variabel terbebas dari autokorelasi.
rendah dalam sektor properti dan real
estate, PT. Bekasi Asri Pemula Tbk 4.5 Hasil Analisis Data
(BAPA), mengalami peningkatan aset pada Hasil pengolahan data regresi
tahunnya. Perusahaan yang memiliki berganda dapat dilihat pada tabel 9
jumlah aset lebih besar biasanya akan lebih
banyak dikenal oleh masyarakat, Tabel 9 di sini
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 324

Berdasarkan data pada tabel 9 di atas merupakan modal eksternal perusahaan,


dapat diperoleh persamaan regresi linear digunakan untuk kegiatan perusahaan.
berganda sebagai berikut : Sejalan dengan itu, laba yang diterima pun
semakin besar. Sehingga pengembalian
Y = 7,479 + 0,597 (X1) - 0,182 (X2) untuk pemilik modal yang merupakan
profitabilitas pun juga semakin besar.
Adapun pengujian hipotesis Temuan penelitian ini mendukung
penelitian (uji t) dilakukan dengan tingkat hasil penelitian ini Nur Alizna (2009) yang
signifikansi (α) 0,05. Data yang tertera menyatakan bahwa debt equity ratio
pada tabel 9 di atas memperlihatkan jika mempunyai pengaruh signifikan positif
nilai signifikansi leverage yang diukur terhadap profitabilitas. Setiap kenaikan
dengan debt equity ratio kecil dari α yaitu satuan debt equity ratio maka akan terjadi
0,000 < 0,05 dengan nilai β sebesar 0,597 peningkatan laba bagi pemilik perusahaan.
menunjukkan nilai yang positif dan thitung > Namun, temuan penelitian ini
ttabel yaitu 6,021 > 1,980. Jadi dapat bertentangan dengan hasil penelitian Edith
disimpulkan bahwa leverage berpengaruh Theresa (2012) yang menunjukkan bahwa
signifikan positif terhadap profitabilitas adanya pengaruh negatif dan paling
dan hipotesis 1 diterima. Data di atas juga dominan dari variabel leverage yang
memperlihatkan bahwa nilai signifikansi diukur dengan debt to equity ratio terhadap
ukuran perusahaan yang diukur dengan besarnya perubahan profitabilitas. Hal ini
total aset kecil dari α yaitu 0,029 < 0,05 terjadi karena komposisi antara hutang dan
dengan nilai β sebesar -0,182 menunjukan modal sendiri dalam mendanai perusahaan
arah yang negatif yang berbeda dengan sangat tidak seimbang, karena masing-
arah penelitian ini dan thitung < ttabel yaitu masing penggunaan modal mempunyai
-2,220 < 1,980. Jadi dapat disimpulkan pengaruh berbeda terhadap laba yang
bahwa ukuran perusahaan tidak diproleh oleh perusahaan. Hal ini berarti
berpengaruh terhadap profitabilitas dan bahwa setiap satuan penambahan debt to
hipotesis 2 ditolak. equity ratio maka akan ada penurunan
kemampuan laba.
4.6 Pembahasan Pada penelitian ini terlihat bahwa
4.6.1 Pengaruh DER Terhadap debt equity ratio perusahaan properti dan
Profitabilitas real estate berpengaruh secara signifikan
Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil
dalam penelitian ini ditemukan bahwa olahan data (lampiran 3) terlihat bahwa
hipotesis pertama (H1) diterima. Dari hasil nilai debt equity ratio perusahaan
pengolahan data dapat disimpulkan bahwa cenderung tinggi, pada tahun 2009 rata-
debt equity ratio yang menjadi proksi rata debt equity ratio sebesar 1,37, tahun
untuk leverage berpengaruh signifikan 2010 sebesar 1,22, tahun 2011 sebesar 1,17
positif terhadap profitabilitas, dan tahun 2012 sebesar 1,32. Brigham
Secara teoritis, pengaruh positif ini (2001) menyatakan bahwa perusahaan
sesuai dengan konsep Agus Sartono (2010) yang aktivanya sesuai untuk dijadikan
yang menyatakan bahwa profitabilitas jaminan kredit (aktiva multiguna)
(ROE) sebagai kemampuan perusahaan cenderung lebih banyak menggunakan
dalam memperoleh laba yang tersedia bagi banyak hutang. Oleh karena itu perusahaan
pemegang saham, di pengaruhi oleh besar real estate biasanya mempunyai leverage
kecilnya utang perusahaan, apabila yang tinggi.
proporsi utang semakin besar maka rasio Tingginya nilai debt equity ratio
profitabilitas juga akan besar. mengindikasikan besarnya penggunaan
Hutang merupakan pengungkit laba. hutang oleh perusahaan. Pada perusahaan
Hutang yang didapat perusahaan yang properti dan real estate yang menjadi
325 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

sampel dalam penelitian ini terlihat bahwa perusahaan yang berskala besar dan pada
total hutang yang mendominasi adalah saat pengumuman laba.
hutang jangka pendek, sehingga beban Selain itu bisa saja perusahaan tidak
bunga yang harus dibayar pihak memaksimalkan aset yang ada untuk
perusahaan, belum terlalu besar. Sehingga mencapai keuntungan yang diinginkan.
dapat dikatakan bahwa perusahaan Sehingga dapat disimpulkan ukuran
memiliki kinerja yang cukup baik, dimana perusahaan tidak dapat dijadikan salah
hutang-hutang tersebut dinilai sebagai satu tolak ukur untuk menentukan
hutang yang tidak terlalu berbahaya dan kemampuan perusahaan menghasilkan
mendukung perusahaan untuk laba. Karena perusahaan yang berukuran
berkembang. besar belum tentu mampu menghasilkan
laba yang besar daripada perusahaan yang
4.6.2 Pengaruh Ukuran perusahaan berukuran kecil.
Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil analisis statistik 5. Kesimpulan Dan Saran
dalam penelitian ini ditemukan bahwa 5.1 Simpulan
hipotesis kedua (H2) ditolak. Dari hasil Kesimpulan penelitian ini adalah
pengolahan data dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut:
total aset yang menjadi proksi untuk 1. Leverage yang diproksikan dengan debt
ukuran perusahaan tidak berpengaruh equity ratio (DER) berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. signifikan positif terhadap profitabilitas
Hasil penelitian ini menolak logika pada perusahaan Properti dan Real
yang menyatakan bahwa semakin besar Estate yang terdaftar di Bursa Efek
suatu perusahaan, maka akan semakin Indonesia (BEI).
besar pula kemampuan perusahaan untuk 2. Ukuran perusahaan yang diproksikan
menghasilkan laba. Hasil penelitian ini dengan total aset tidak berpengaruh
juga bertentangan dengan hasil penelitian signifikan terhadap profitabilitas pada
Nurfitriana (2012) yang menyatakan perusahaan Properti dan Real Estate
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
signifikan terhadap profitabilitas. Secara (BEI).
teoritis pengaruh positif ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas sejalan dengan teori 5.2 Keterbatasan Penelitian
Munawir (2004:83) perusahaan dengan Keterbatasan penelitian ini adalah
ukuran besar pun dapat menghasilkan sebagai berikut:
produk biaya rendah, dimana tingkat biaya 1. Penelitian ini hanya menggunakan
rendah merupakan salah satu unsur untuk variabel leverage dan ukuran
mencapai laba. perusahaan sebagai variabel yang
Pada penelitian ini ukuran mempengaruhi profitabilitas, sehingga
perusahaan tidak berpengaruh signifikan faktor-faktor lain menjadi terabaikan.
terhadap profitabilitas. Hal ini 2. Penelitian ini hanya menggunakan
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan jangka waktu penelitian selama 4 tahun,
bukan jaminan bahwa perusahaan akan sehingga data yang diambil
memiliki kinerja yang baik yang tercermin kemungkinan kurang mencerminkan
dari laba. Selain itu Khaira Amalia (2011) kondisi perusahaan.
juga menemukan bahwa ukuran 3. Penelitian ini hanya terbatas pada
perusahaan tidak berpengaruh terhadap perusahaan properti dan real estate,
profitabilitas. Hal ini terjadi karena pasar sehingga hasilnya kurang bisa
kurang bereaksi terhadap banyaknya digeneralisasi untuk seluruh perusahaan
informasi yang tersedia pada perusahaan- yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 326

5.3 Saran dan Earning Per Share. Jurnal


Dari hasil penelitian dan Gunadarma.
kesimpulan yang telah dikemukakan Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim.
sebelumnya, saran-saran yang dapat 2007. Analisis Laporan keuangan.
penulis berikan adalah : Yogyakarta: UPP STIM YKPN
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis
mempertimbangkan perluasan sampel di Kritis Atas Laporan Keuangan.
luar sektor properti dan real estate dan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
memperpanjang periode waktu Husnan, Suad. 1998. Manajemen
pengamatan, sehingga hasil yang Keuangan Buku Dua Edisi keempat.
didapat bisa digeneralisasi. Yogyakarta: BPFE UGM.
2. Banyaknya faktor lain yang Husnan, Suad. 2008. Manajemen
mempengaruhi profitabilitas agar perlu Keuangan Buku Satu Edisi keempat.
dipertimbangkan oleh peneliti Yogyakarta: BPFE UGM.
selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat Mintarti, Sri. 2012. Analisis Kinerja
melakukan penelitian yang terkait Keuangan Perusahaan Daerah Air
dengan profitabilitas menggunakan Minum samarinda. Forum Ekonomi
berbagai variabel yang relevan, yang Vol. XV No 2.
tentunya berpengaruh terhadap kinerja Munawir. S. 2004. Analisa Laporan
dan perkembangan profitabilitas suatu Keuangan Edisi keempat. Yogyakarta
perusahaan. : Liberty
Nurfitriana. 2012. Pengaruh Ukuran
Daftar Pustaka Perusahaan, Aktivitas, dan Leverage
Azlina, Nur. 2009. Pengaruh Tingkat terhadap Profitabilitas pada
Perputaran Modal Kerja, Struktur Perusahaan Wholesale and Retail
Modal dan Skala Perusahaan Trade di BEI. Jurnal UNRI.
terhadap Profitabilitas. Pekbis Jurnal Nurhasanah. 2012. Pengaruh Rasio
Vol. 1 No 2 Aktivitas, Struktur Modal, Ukuran
Brigham, F.M dan Houston. JF. 2001. perusahaan dan Umur Perusahaan
Manajemen Keuangan Buku Dua terhadap profitabilitas pada
Edisi Delapan. Jakarta : Erlangga. Perusahaan Food and Beverages yang
Dionisius Setyo Srihartanto. 2008. Analisis Terdaftar di BEI. Jurnal UNRI.
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar
Struktur Kepemilikan Saham Pembelanjaan Perusahaan Edisi
Terhadap Return On Equity. Thesis keempat. Yogyakarta : BPFE
Undip. Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan
Fahmi, Irfan. 2012. Analisis Kinerja SPSS Statistik Multivariat. Jakarta:
Keuangan. Bandung: Alfabeta Gramedia
Fahrudin, Khaira Amalia. 2011. Analisis Sartono, Agus. 2010. Manajemen
Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Keuangan Teori dan Aplikasi.
Perusahaan, dan Agency Cost Yogyakarta : BPFE.
terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 13 No Keuangan dan perencanaan
1. Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT
Ghozali. Imam. 2007 . Analisis Multivariate Elex Media Komputindo
Dengan Menggunakan SPSS. Soemarso, SR. 2005. Akuntansi Suatu
Semarang. BP Universitas Diponegoro Pengantar. Jakarta : Salemba Empat
Hamid, Abdul. 2012. Pengaruh Financial Stein, Edith Theresa. 2012. Pengaruh
Leverage terhadap Return on Equity Struktur Modal Terhadap
327 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

Profitabilitas pada Industri Tekstil www.propertinbank.com. (diakses


dan Garmen. Skripsi Unhas. tanggal 7 Februari 2013).
Tyas, Ari Anggarani Winadi Prasetyoning. Indonesia Capital Market Directory
2012. Dampak Krisis Keuangan (ICMD)
Global Terhadap Industri Properti di www.bapepam.go.id
Indonesia. Universitas Esa www.idx.co.id
Unggul.http://www.esaunggul.ac.id.
(diakses tanggal 12 februari 2013). .
Utama, Indra. 2012. Saham Properti
Makin Seksi.
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 328

LAMPIRAN

Tabel 1. Data ROE, DER, dan Ukuran Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2011
Kode
No Tahun ROE DER Ukuran Perusahaan
Perusahaan
1 BAPA 2010 9,30 0,45 136.358.827.789
2011 7,31 0,83 148.084.624.723
2 DART 2010 3,64 2.47 2.561.931.439.000
2011 2,72 0,83 4.103.893.859.000
3 DILD 2010 9,79 0,27 4.599.239.260.454
2011 3,77 0,51 5.961.909.741.708
Sumber: Laporan Keuangan

Tabel 2. Data Return On Equity Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Return on equity
No Kode Nama Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 22.64 22.00 18.52 18.20
2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 4.88 13.15 21.97 26.11
3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 6.66 9.30 7.31 5.13
4 BKSL Sentul City Tbk 0.11 1.59 2.96 4.61
5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 6.74 6.43 10.18 1.28
6 COWL Cowell Development Tbk 10.43 6.44 20.34 5.63
7 CTRA Ciputra Development Tbk 2.93 5.26 6.36 10.54
8 CTRP Ciputra Properti Tbk 2.24 4.50 4.57 8.05
9 CTRS Ciputra Surya Tbk 3.92 5.64 9.78 14.40
10 DART Duta Anggada Realty Tbk 4.54 3.64 2.72 6.36
11 DGIK Duta Graha Indah Tbk 7.28 7.27 0.83 4.71
12 DILD Intiland Development Tbk 2.22 9.79 3.77 4.68
13 DUTI Duta Pertiwi Tbk 8.55 9.72 11.24 14.56
Gowa Makassar Tourism
14 GMTD
Development Tbk 12.90 21.50 28.30 27.52
15 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 5.58 5.93 5.83 7.98
Jakarta International Hotels &
16 JIHD
Development Tbk 21.14 3.96 0.93 1.61
Jaya Konstruksi Manggala
17 JKON
Pratama Tbk 18.97 15.53 16.07 18.56
18 JRPT Jaya Real Properti Tbk 14.19 17.39 19.42 20.41
Kawasan Industri Jababeka
19 KIJA
Tbk 1.02 3.72 9.31 9.80
20 KPIG Global Land Development Tbk 7.00 8.35 2.52 5.54
21 LPCK Lippo Cikarang Tbk 5.15 11.58 31.37 33.13
22 LPKR Lippo Karawaci Tbk 7.94 6.81 8.02 9.95
23 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0.23 3.41 6.24 11.70
Indonesia Prima Properti
24 OMRE
Tbk 27.81 26.04 18.09 7.36
25 PWON Pakuwon Jati Tbk 12.74 19.14 15.53 39.64
26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 17.09 4.70 1.06 0.85
27 SMRA Summarecon Agung Tbk 9.74 10.91 15.91 21.92
28 SSIA Surya Semesta Internusa 2.32 13.30 23.41 81.38
329 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

Tbk
29 TOTL Total Bangun Persada Tbk 10.58 14.46 19.71 26.66
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 12.34 14.86 17.11 17.79
Rata-rata 9.00 10.21 11.98 15.54
Maksimal 27.81 26.04 31.37 81.38
Minimal 0.11 1.59 0.83 0.85
Sumber: Data olahan sendiri (2013)

Tabel 3. Data Debt Equity Ratio (DER) Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Debt Equity Ratio
No Kode Nama Perusahaan
2009 2010 2011 2012
1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 6.69 4.71 5.21 5.70
2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 0.84 1.07 1.18 1.36
3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 0.50 0.45 0.83 0.82
4 BKSL Sentul City Tbk 0.22 0.17 0.15 0.28
5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0.84 0.70 0.55 0.06
6 COWL Cowell Development Tbk 0.58 1.05 1.35 0.54
7 CTRA Ciputra Development Tbk 0.34 0.43 0.76 1.17
8 CTRP Ciputra Properti Tbk 0.07 0.08 0.20 0.52
9 CTRS Ciputra Surya Tbk 0.46 0.60 0.94 1.16
10 DART Duta Anggada Realty Tbk 3.83 2.47 0.83 0.51
11 DGIK Duta Graha Indah Tbk 0.63 1.02 0.55 0.75
12 DILD Intiland Development Tbk 0.83 0.27 0.51 0.55
13 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.62 0.55 0.52 0.40
14 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk 1.92 1.80 1.81 2.85
15 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 1.33 0.97 0.93 0.90
16 JIHD Jakarta International Hotels & Development Tbk 1.75 1.31 0.51 0.51
17 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 1.30 2.08 1.60 1.58
18 JRPT Jaya Real Properti Tbk 0.87 1.10 1.23 1.32
19 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.98 1.00 0.60 0.80
20 KPIG Global Land Development Tbk 0.14 0.07 0.08 0.26
21 LPCK Lippo Cikarang Tbk 2.11 1.96 1.49 1.31
22 LPKR Lippo Karawaci Tbk 1.40 1.03 1.00 1.26
23 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 0.70 0.90 1.13 1.06
24 OMRE Indonesia Prima Properti Tbk 1.47 0.88 0.47 0.43
25 PWON Pakuwon Jati Tbk 1.94 1.66 1.51 2.35
26 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 0.96 0.58 0.34 0.34
27 SMRA Summarecon Agung Tbk 1.59 1.86 2.28 1.94
28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 1.79 1.64 1.58 3.66
29 TOTL Total Bangun Persada Tbk 1.62 1.77 1.93 2.06
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 2.65 2.28 2.95 3.16
Rata-rata 1.37 1.22 1.17 1.32
Maksimal 6.69 4.71 5.21 5.70
Minimal 0.07 0.07 0.08 0.06
Sumber : Data olahan sendiri (2013)
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 330

Tabel 4. Data Ukuran Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2009-2012
Total aset
No Kode Nama Perusahaan
2009 2010 2011 2012

Adhi Karya (Persero)


1 ADHI 5,629,454,353,59 4,927,696,202,27 6,112,953,591,12 7,872,073,635,46
Tbk
3 5 6 8
Alam Sutera Realty
2 ASRI 3,599,964,928,00 4,587,986,473,00 6,007,548,091,00
Tbk
0 0 0 10,946,417,244
Bekasi Asri Pemula
3 BAPA
Tbk 134,883,970,713 136,358,827,789 148,084,624,723 159,093,151,873

4 BKSL Sentul City Tbk 2,784,021,782,13 4,814,315,153,73 5,920,382,916,87 6,154,231,305,37


3 3 2 1
Bumi Serpong Damai
5 BSDE 9,334,997,312,90 11,694,747,901,5 12,787,376,914,1 16,756,718,027,5
Tbk
7 51 56 75
COW Cowell Development
6 1,778,428,912,03
L Tbk
207,505,008,227 266,939,286,532 385,681,565,146 1
Ciputra Development
7 CTRA 8,553,946,343,42 9,378,342,136,92 11,524,866,822,3 15,023,391,727,2
Tbk
9 7 16 44

8 CTRP Ciputra Properti Tbk 3,651,888,611,99 3,823,458,770,18 4,314,646,971,26 5,933,874,601,62


3 5 1 6

9 CTRS Ciputra Surya Tbk 2,268,629,009,24 2,609,229,793,50 3,529,028,283,75 4,428,210,643,55


6 5 1 5
Duta Anggada Realty
10 DART 3,213,315,053,67 2,561,931,439,00 4,103,893,859,00 4,293,161,447,00
Tbk
8 0 0 0

11 DGIK Duta Graha Indah Tbk 1,494,791,050,48 1,959,238,097,46 1,485,580,913,44 1,757,959,418,44


8 2 1 9
Intiland Development
12 DILD 2,140,126,674,92 4,599,239,260,45 5,691,909,741,70 6,901,751,240,54
Tbk
1 4 8 2

13 DUTI Duta Pertiwi Tbk 4,429,503,290,69 4,723,365,274,85 5,188,186,444,79 6,952,254,980,11


3 1 0 2
Gowa Makassar
GMT
14 Tourism Development
D
Tbk 305,635,686,223 358,990,245,785 487,193,845,496 900,597,066,316
Perdana Gapuraprima
15 GPRA 1,323,187,899,97 1,184,685,940,56 1,236,255,766,96 1,310,251,294,00
Tbk
1 7 8 4
Jakarta International
16 JIHD Hotels & Development 5,137,438,904,00 4,776,300,970,00 4,362,366,221,00 4,454,535,086,00
Tbk 0 0 0 0
Jaya Konstruksi
17 JKON Manggala Pratama 1,538,696,405,88 1,952,099,715,04 2,207,158,152,58 2,557,731,220,18
Tbk 5 1 2 7

18 JRPT Jaya Real Properti Tbk 2,585,475,177,00 3,925,717,307,00 4,084,414,957,00 4,998,260,900,00


0 0 0 0
Kawasan Industri
19 KIJA 3,193,997,429,18 3,335,867,281,97 5,597,356,750,92 7,077,817,870,07
Jababeka Tbk
2 4 3 7
Global Land
20 KPIG 2,088,221,069,23 2,091,913,170,50 1,948,666,123,84 2,728,806,704,53
Development Tbk
4 3 6 2
21 LPCK Lippo Cikarang Tbk
1,551,020,489,44 1,670,033,142,09 2,041,958,524,82 2,832,000,551,10
331 Rirind Lahmi Febria dan Halmawati: Pengaruh Leverage dan Ukuran ...

1 3 3 1

22 LPKR Lippo Karawaci Tbk 12,127,644,010,7 16,155,384,919,9 18,259,171,414,8 24,869,295,733,0


96 26 84 93
MDL Modernland Realty
23 1,770,704,521,77 2,147,547,246,52 2,536,029,716,47 4,591,920,046,01
N Ltd Tbk
4 9 7 3
OMR Indonesia Prima
24
E Properti Tbk 744,866,369,493 767,521,532,169 738,221,345,249 774,036,052,884
PWO
25 Pakuwon Jati Tbk 3,476,869,704,00 4,928,510,460,00 5,744,711,035,00 7,565,819,916,00
N
0 0 0 0
Danayasa Arthatama
26 SCBD 3,803,478,613,00 3,475,736,555,00 3,478,445,408,00 3,558,903,785,00
Tbk
0 0 0 0
SMR Summarecon Agung
27 4,460,277,206,00 6,139,640,438,00 8,099,174,681,00 10,876,386,685,0
A Tbk
0 0 0 00
Surya Semesta
28 SSIA 2,382,641,539,97 2,937,938,049,76 4,854,533,414,80
Internusa Tbk
616,114,194,450 6 8 8
Total Bangun Persada
29 TOTL 1,289,548,788,90 1,589,349,600,40 1,897,418,630,99 2,064,069,415,84
Tbk
7 5 1 8
Wijaya Karya
30 WIKA 5,771,423,810,00 5,700,613,602,00 8,322,979,571,00 10,945,209,418,0
(Persero) Tbk
0 0 0 00

Rata-rata 3,307,587,588,97 3,955,513,409,47 4,705,986,697,81 5,832,742,355,56


9 4 0 5

Maksimal 12,127,644,010,7 16,155,384,919,9 18,259,171,414,8 24,869,295,733,0


96 26 84 93
Minimal
134,883,970,713 136,358,827,789 148,084,624,723 159,093,151,873
Sumber : Data olahan sendiri (2013)

Tabel 5. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 112
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.00620257
Most Extreme Differences Absolute .040
Positive .039
Negative -.040
Kolmogorov-Smirnov Z .426
Asymp. Sig. (2-tailed) .993
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Olahan data SPSS (2013)
Jurnal WRA, Vol 2, No 1, April 2014 332

Tabel 6. Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.479 2.340 3.196 .002
DER .597 .099 .493 6.021 .000 .999 1.001
LN_UP -.182 .082 -.182 -2.220 .029 .999 1.001
a. Dependent Variable: SQRT_ROE
Sumber : Olahan data SPSS (2013)

Tabel 7. Uji Heterokedastisitas


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.781 1.392 1.998 .048
DER .090 .059 .143 1.526 .130
LN_UP -.073 .049 -.141 -1.502 .136
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber : Olahan data SPSS (2013)

Tabel 8. Uji Autokorelasi


Model Summaryb

Model Durbin-Watson
1 1.951
a. Predictors: (Constant), LN_UP, DER
b. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : Olahan data SPSS (2013)

Tabel 9. Regresi Berganda


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.479 2.340 3.196 .002
DER .597 .099 .493 6.021 .000
LN_UP -.182 .082 -.182 -2.220 .029
a. Dependent Variable: SQRT_ROE
Sumber : Olahan data SPSS (2013)

Anda mungkin juga menyukai