Oleh :
YUDI KARDIMAN
FAIZAL NABILAH
LUKMAN NURHADI
EDWIN APRIADI
ERWAN SETIAWAN
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2017
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan Dan Manfaat....................................................................................................................5
BAB 2 LANDASAN TEORI................................................................................................................6
2.1 Landasan Teori.............................................................................................................................6
BAB 3 PEMBAHASAN.....................................................................................................................12
3.1 Penyebab Kerusakan Perkerasan Jalan......................................................................................12
3.2 Metode Pemeliharaan Jalan......................................................................................................13
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................................15
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
4.2 Saran..........................................................................................................................................15
BAB 1 PENDAHULUAN
Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat,
kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama pada sarana
transportasi darat.
Dampak pada konstruksi jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan
berupa lubang (potholes), bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran
(ravelling) serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi menurun.
Komperhensifitas perencanaan prasarana jalan di suatu wilayah mulai dari tahapan prasurvey,
perencanaan dan perancangan teknis, pelaksanaan pembangunan fisiknya hingga
pemeliharaan harus integral dan tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan prediksi
umur pelayanannya di masa mendatang agar tetap terjaga ketahanan fungsionalnya.
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah
dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi
dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Maka dari itu
sudah kewajiban kita untuk mengetahui mulai dari penyebab kerusakan dan cara
pemeliharaan jalan tersebut. Agar tercipta jalan yang aman,nyaman dan memberikan manfaat
yang signifikan bagi kesinambungan dan keberlangsungan hidup masyarakat luas dan
menjadi salah satu factor menjadikannya peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa
aspek-aspek kehidupan.
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam
pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail dan teliti baik itu
dari perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan tentunya.Kita sebagai pengguna jalan
pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dll. Maka dari itu
kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus ditanggulangi dan diperbaiki dengan sungguh-
sungguh.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, makalah ini akan menguraikan
permasalahan diantaranya;
1. Penyebab terjadinya kerusakan jalan
2. Alternatif penanganan kerusakan jalan secara cepat dan tepat sesuai dengan
standar yang ada.
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan
untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batuan pecah atau batu belah
ataupun bahan lainnya. Bahan ikatan yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.
Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu
lintas. Apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa
jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang diijinkan untuk melintasi jalan tersebut.
Dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan variasi
beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang akan memberikan pula
sejumlah variasi. Dan hal itu harus didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan
jalan raya ini akan menentukan kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1 akan
menerima beban besar dibanding jalan kelas 2. Maka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah
jelas berbeda. Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan
permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa
hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam
berbagai cuaca. Persyaratan suatu jalan tergantung pada imbangan antara tingkat kebutuhan
lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana telah dipahami bahwa
yang dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari
bahan-bahan khusus yang bersifat baik/konstruktif dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan
bahan pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa
jenis antara lain:
a. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan
aspal sebagai bahan pengikatnya. Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan
menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
Perkerasan Lentur
Patching
Penambalan (patching) dilakukan untuk memperbaiki kerusakan –
kerusakan pada permukaan jalan seperti:
– Lubang
– Bergelombang
– Alur dengan kedalaman lebih dari 30 mm
– Ambles dengan kedalaman lebih dari 50 mm
– Retak buaya dalam jumlah besar
Crack Sealing
Merupakan cara perbaikan jalan aspal yang mengalami retak
dengan cara mengisi dengan cairan berbahan dasar aspal
Scraping
Merupakan perbaikan dengan cara pengerukan aspal exsisting menggunakan
alat Cold Milling Machine dengan ketebalan dan lebar pengerukan disesuaikan
dengan kondisi kerusakan / sesuai dengan yang dibutuhkan.
Yang menjadi perbedaan permeliharaan Patching dengan Scraping ini adalah :
1. Patching pengerjaannya manual sedangkan scraping pengerjaan secara
moderen menggunakan alat berat (Cold Milling Machine)
2. kerusakan bisa mencapai panjang ratusan km dan lebar selebar bahu jalan
atau sekitar 1-4 m atau selebar 1/2nya jalan. Baik itu kerusakanya berupa
retak2 memanjang, berlubang atau bergelombang.
3. Lebih cepat, efektif, dan evisien tidak menambah berat beban
4. Metode Scraping ini biasanya di gunakan untuk perbaikan jalan yang
kerusakanya cukup berat,memanjang dan memerlukan waktu yang cepat,
seperti jalan Tol dan Jalan jembatan .
Perkerasan Kaku
Perbaikan Tipe A
Terdiri dari pemasangan ulang sendi atau retak. Perbaikan ini meliputi
penggergajian atau perutean persiapkan wajah beton atau retak untuk
memastikan adhesi sealer dan untuk menyediakan faktor bentuk yang tepat
Sendi yang lebih lebar dari 1 "dapat meningkatkan kebisingan dan
menampar.
Perbaikan Tipe B
Umumnya terdiri dari penggilingan kedalaman parsial atau chipping untuk
menghilangkan kerusakan atau beton delaminasi dan persiapan dan
penempatan perbaikan. Perbaikan tipe B-2D dan B-2E termasuk pemindahan
ke dasar trotoar jika perlu.
Perbaikan Tipe C
Perbaikan tipe C terdiri dari penguraian beton secara penuh pada
sambungan atau retakan dan persiapan dan penempatan perbaikan.
Perbaikan tipe CX digunakan bersamaan dengan perbaikan C Tipe jika
diperlukan pemindahan di luar dibutuhkan lebar 3'-6 "(1 m), tapi kurang dari
13 kaki (4 m) total sepanjang garis tengah.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tanpa pemeliharaan dan
perbaikan jalan secara memadai, baik rutin maupun berkala, akan dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah pada jalan, sehingga jalan akan lebih cepat kehilangan fungsinya
baik perkerasan jalan lentur maupun perkerasan jalan kaku. Apabila perkerasan jalan
dipelihara dengan baik dan tetap dalam kondisi yang baik, maka kedua jenis perkerasan jalan
tersebut akan mempunyai umur lebih lama, tetapi sekali jalan itu mulai rusak dan dibiarkan
begitu saja tanpa perbaikan, maka kerusakan yang lebih parah akan berlangsung sangat cepat.
4.2 Saran