Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu’wataa’la karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah KKN. Pokok-pokok materi yang disajikan dalam makalah ini diharapkan dapat
membantu para pembaca memahami tentang kondisi yang terjadi di Lokasi KKN Mahasiswa
Universitas Riau.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu
Kabupaten Bengkalis yang telah dilaksanakan pada tanggal 03 Juli s/d 10 September 2013,
kami banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak mulai dari awal
pelaksanaan sampai pada penyusunan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
4.Penghulu Desa Tanjung Leban (Bpk. H. Atim) & keluarga beserta jajarannya;
5.Kepala Dusun dan Ketua RT/RW yang ada di desa Tanjung Leban beserta Keluarga;
9.Pihak-pihak yang tidak tersebutkan di laporan ini namun telah berperan serta dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata.
1
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa isi makalah belum begitu
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran membangun agar isi makalah ini
dapat lebih sempurna. Akhirnya, diharapkan semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada para pembaca begitu juga dengan kami.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah yang diselenggarakan oleh akademik
di seluruh perguruan tinggi yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan tujuan
meningkatan kemampuan dan wawasan mahasiswa sebagai bekal hidup di masyarakat setelah
lulus studi serta memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader
pembangunan.
Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian nyata seorang
mahasiswa kepada masyarakat yang sebenarnya. Setelah mendapatkan materi perkuliahan
yang senantiasanya dapat berguna didalam lingkungan masyarakat itu sendiri.
Dalam kegiatan pengabdiannya pada masyarakat, mahasiswa memberikan pengalaman
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama untuk memberikan pengarahan agar dapat
memecahkan masalah dan menanggulanginya secara tepat. Selain itu, pembenahan sarana
dan prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan serta menjadi program kerja bagi
mahasiswa. Dengan kata lain, melalui KKN ini, mahasiswa membantu pembangunan dalam
masyarakat.
Dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kinerja yang harus diupayakan
secara berkesinambungan, yaitu dengan menerapkan berbagai model dan corak
pembangunan. Oleh karena itu, baik secara kelompok maupun individual, dalam KKN ini
sudah pasti mahasiswa mengamati dengan cermat apa yang menjadi permasalahan dan
potensi yang dimiliki masyarakat dengan melakukan penelitian pada setiap sektor kehidupan
bermasyarakat.
Lokasi KKN ini terletak di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten
Bengkalis, Riau. Secara keseluruhan, Desa Tanjung Leban ini terdiri dari 3 dusun, yaitu
Dusun Bakti, Dusun Air Raja dan Dusun Bukit Lengkung serta terdiri dari 8 RT dan 4 RW.
Selain itu didukung oleh kondisi tanah yang baik dan terletak di pesisir pantai, sehingga
membuat masyarakatnya lebih banyak bercocok tanam (petani) dan menjaring ikan (nelayan).
4
PETA DESA TANJUNG LEBAN KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN
BENGKALIS ; KEP. MERANTI
5
BAB II
d. Kondisi Geografis
Ketinggian tanah dari permukaan laut : 1,5 dpl
6
2.2 Pemerintahan
Pemerintahan di Desa Tanjung Leban aktif dalam setiap kegiatannya. Keaktifan tersebut
terlihat setiap harinya mulai hari Senin- Jumat.
Prasarana administrasi yang dimiliki Desa Tanjung Leban secara keseluruhan dalam
keadaan masih baik dan dapat dilihat dalam tabel berikut:
7
Buku anggaran pengeluaran pegawai dan
Ada Terisi
pembangunan
Buku kas umum Ada Terisi
Buku kas pembantu penerimaana Ada
Buku kas pembantu penerima pengeluaran rutin dan
Ada
pembangunan
2.2.2 Kepegawaian
Pemerintah desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan dibantu Aparatur Desa. Adapun
sistem pemerintahan di Desa Tanjung Leban ini memiliki struktur sebagai berikut :
2. 3.1 Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Tanjung Leban yang terdata tahun 2012 adalah 2.157
jiwa dengan Kepala Keluarga 485 yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak
1118 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 1057 jiwa, 265 usia 0-5 th, 524 orang usia
6-16 th, dan 1546 orang usia 17 th keatas. Sampai pada data sensus terakhir, pada tahun
8
2013, penduduk Desa Tanjung Leban berjumlah sekitar 2.417 jiwa yang terdiri dari
518 KK. Mayoritas penduduknya beragama Islam yakni sekitar 2.356 jiwa, Kristen
sekitar 42 Jiwa, Hindu sekitar 10 Jiwa, dan Budha sekitar 8 Jiwa.
2.3.2 Ketenagakerjaan
Guru 58
ABRI
3
Pensiunan PNS / ABRI
2
2 Petani/Perkebunan 448
3 Nelayan 53
4 Wirausaha 10
5 Pegawai BUMN -
2.4.1 Pendidikan
Dalam sektor pendidikan, Desa Tanjung Leban memiliki 1 buah Pendidikan Luar
Sekolah, 1 buah sekolah PAUD, 3 Sekolah Dasar yang terbagi di tiap dusun , dan 1 Sekolah
Menengah Pertama serta madrasah diniyah awaliyah ada 2 buah.
2.4.2 Kesehatan
Di Desa Tanjung Leban ini terdapat 1 buah Puskesdes dan posyandu yang dikelola oleh
seorang bidan dan asistennya. Puskesdes dan posyandu ini buka setiap hari senin sampai
sabtu dari jam 08.00-12.00 WIB.
2.5 Pertanian
9
2.5.1 Perkebunan
Di sektor perkebunan, masyarakat memiliki lahan sawit dan karet dan juga pertanian
sawah. Dan ini merupakan sumber mata pencarian yang dominan bagi masyarakat Desa
Tanjung Leban.
2.5.2 Peternakan
Itik 44 ekor
Kambing 71 ekor
Anjing 15 ekor
Angsa 10 ekor
Di Desa Tanjung Leban terdapat jalan aspal dan jalan tanah. Sarana transportasi yang
tersedia yaitu sepeda, sepeda motor, mobil, perahu/sampan, dan grobak.
2.6.2 Komunikasi
Sarana informasi yang ada dan digunakan oleh masyarakat Desa Tanjung Leban adalah
TV, media cetak (Koran, majalah, dll) , radio, dan telepon genggam.
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Tanjung Leban ada banyak
organisasi yang dibentuk namun tidak semua organisasi berjalan aktif. Organisasi yang sudah
terbentuk dan masih aktif:
10
1. BPD
2. LKMD
3. PKK
4. Rukun Warga
5. Rukun Tetangga
6. UED – SP
7. FKPM
8. Karang Taruna
9. Kelompok Tani
10. Lembaga Adat
11. Organisasi keagamaan
12. Koperasi Simpan Pinjam
13. MPA ( Masyarakat Peduli Asap )
14. LAMR ( Lembaga Adat Melayu )
15. LKD
16. Posyandu
11
BAB III
Kondisi Pemerintahan Desa Tanjung Leban masih tergolong yang aktif. Kantor desa yang
buka tiap hari dan aparat desa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Di Desa Tanjung Leban terdapat 1 buah puskesdes yang jam kerjanya dari 08.00-12.00 WIB
setiap senin sampai sabtu yang dikelola oleh seorang bidan dan asisten bidan. Dari kondisi di
atas, mutu pelayanan kesehatan di Desa Tanjung Leban masih tergolong rendah. Kurangnya
tenaga kerja menyebabkan kurang berfungsinya puskesmas pembantu. Sebaiknya jumlah tenaga
kerja di puskesdes pembantu ditambah, disamping itu juga menambah sarana dan prasaran yang
dapat mendukung kerja tenaga kesehatan agar dapat tercapainya peningkatan mutu pelayan
kesehatan di Desa Tanjung Leban.
Penghasilan masyarakat Desa Tanjung Leban hampir rata-rata dari perkebunan sawit dan
karet dan beberapa palawija. Hasil panen langsung dijual ke agennya. Melihat kondisi yang ada,
sebenarnya masyarakat bisa lebih kreatif lagi dalam menambah penghasilan yaitu dengan
menciptakan produk baru hasil panen buah. Selain turun langsung kelapangan, sebaiknya
diadakan suatu program bersama untuk menambah ilmu pengetahuan masyarakat dalam
mengelola hasil panen.
12
3.4 Kondisi Sosial Masyarakat Yang Membaik
Masyarakat Desa Tanjung Leban masih merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi adat,
agama dan asas kekeluargaan. Hal ini terbukti dengan seringnya kegiatan bersama di masyarakat
yang saling bekerjasama. Gotong royong rumah ibadah dan pekarangan sekitar, dan sebagainya.
Hendaknya kebiasaan baik seperti ini tetap dijaga agar generasi penerus bangsa juga tetap
menjunjung agama, adat dan kekeluargaan.
13
BAB IV
3. Membuka Kegiatan Ö Ö Ö
Ekstrakulikuler (Latihan
Silat ) di SDN 024 Tanjung
Leban
14
Nari) di SDN 024 Tanjung
Leban
8. Tadarus Al-Qur’an Ö
9. Memperingati Nuzul Al Ö
Qur’an
10. Panitia pelaksana kegiatan Ö Ö
senam LANSIA di Dusun
Bakti
11. Membantu proses belajar Ö Ö Ö Ö
mengajar di SD Negeri 024
dan SMP Negeri 06 desa
Tanjung Leban Dusun Bakti
12. Mengajar private di posko Ö Ö Ö Ö
siswa-siswi di SD Negeri
024 Tanjung Leban
13. Penyuluhan PHBS di SD Ö Ö
Negeri 024 Dusun Bakti
14. Berpartisipasi dalam Ö Ö
kegiatan di kantor desa
Tanjung Leban
15. Berpartisipasi dalam Ö Ö Ö Ö
kegiatan ronda bersama
organisasi MPA
(Masyarakat Peduli Api ) di
Desa Tanjung Leban
16. Membantu proses belajar di Ö Ö Ö Ö
SD Negeri 027 desa
15
Tanjung Leban Dusun air
raja
17. Bimbingan belajar siswa/I Ö Ö
SD Negeri 027 di posko
yang bertepat di rumah
kadus dusun air Raja
16
5 RIFANI ANDITA 1102136190 MANAJEMEN
6 RIKA SAWITRI 1103135427 FISIKA
7 NADYA SARI 1101112023 ADMINISTRASI
NEGARA
8 WISTYA TRI VANI 1109112569 HUKUM
9 NURCHOLIS 1109111453 HUKUM
10 AKMALUDIN 1101120412 HUBUNGAN
INTERNASIONAL
11 JUNARDI 1104120384 TEKNOLOGI HASIL
PERIKANAN
12 FELDY ANGGRIA 1107114360 MESIN
13 JEFRY 1102136433 AKUNTANSI
Selama pelaksanaan KKN yang telah dilaksanakan 21 program kerja. Berikut ini akan
dijelaskan dengan rinci masing-masing program kerja yang telah dilaksanakan selama KKN:
Program kerja ini dilaksanakan untuk mengabdikan berbagai ilmu pendidikan dan teknologi
yang telah didapat selama perkuliahan. kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan di Tata
Usaha disekolah dilaksanakan 3x seminggu (dimulai dari hari senin, rabu hingga jum’at).
kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 dan ke-4 pada bulan Juli.
17
dilaksanakan mulai dari jenjang pendidikan SD saja. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 minggu
bulan Juli, mulai hari sabtu sampai minggu pukul 16.00 WIB – 17.30 WIB. Kegiatan ini
meningkat setiap harinya hal ini tampak dari persentase anak yang hadir. Hambatan pelaksanaan
kegiatan ekstrakulikuler pencak silat adalah waktu yang singkat untuk latihan.
18
waktu yang lama dan pada pelaksanaannya tidak semua anggota mengambil andil karena tidak
terbentuknya kepenitiaan pelaksanaan acara sehingga tidak terkoordinir dengan baik.
H. Tadarus Al-Qur’an
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta diharapkan dengan kegiatan ini anak-anak dapat membaca Al-qur’an secara tartil
sesuai dengan syariat Islam. Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sebelum bulan ramadhan
setelah melaksanakan sholat maghrib di rumah warga. Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada
anak-anak di sekitar desa yang ingin memperbaiki kemampuan membacanya. Jumlah peserta
kegiatan ini selalu konstan / tetap.
K. Membantu proses belajar mengajar di SD Negeri 024 dan SMP Negeri 06 desa
Tanjung Leban Dusun Bakti
19
Program kerja ini dilaksanakan untuk mengabdikan berbagai ilmu pendidikan dan teknologi
yang telah didapat selama perkuliahan. Kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan di Tata
Usaha di sekolah dilaksanakan secara bergantian dari setiap anggota menurut jadwal pelajaran
yang telah disusun di sekolah. Dalam pelaksanaan mengajar ini terdapat hambatan berupa tidak
adanya buku pegangan untuk belajar.
20
minggu ke-1 sampai minggu ke-4 yang dilakukan secara bergilir setiap harinya dari masing-
masing anggota. Hambatannya jalan yang cukup ekstrim dan jarak tempuh yang jauh serta tidak
adanya kendaraan patroli yang tersedia sehingga kami berinisiatif untuk menggunakan kendaraan
pribadi.
Q. Bimbingan belajar siswa/I SD Negeri 027 di posko yang bertepat di rumah kadus dusun
air Raja
Program kerja ini dilaksanakan untuk meningkatkan cara belajar dan pola pikir yang masih
minim dikalangan anak-anak. Bimbingan belajar di posko terkhusus untuk tingkat SD saja.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari selama berada disana , mulai pukul 19.30 WIB s/d
selesai. Hambatan dari kegiatan adalah kurangnya perlengkapan yang dapat mendukung kegiatan
ini, seperti : tidak adanya papan tulis, kurangnya buku pelajaran dan ruangan yang kurang
kondusif.
R. Penyuluhan PHBS dan sosialisasi penanaman pohon di SD 027 dusun air raja
Kegiatan ini dilaksanakan agar murid SD Negeri 027 Dusun Air Raja bisa mengetahui sejak
dini PHBS serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan jumlah peserta 1 siswa mulai
dari kelas 1 hingga 6 SD. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Mahasiswa KKN
Universitas Riau dengan pihak sekolah Dusun Air Raja. Penyampaian materi dalam bentuk
power point disertakan juga pemberian sertifikat serta plakat kepada pihak sekolah sebagai
ucapan terima kasih. Hambatan untuk program PHBS sendiri yaitu tidak tersedianya sarana-
prasarana untuk mendukung kegiatan praktek mencuci tangan yang merupakan salah satu
indicator PHBS tersebut.
21
S. Melakukan Sensus Penduduk indikator PHBS di Dusun Air Raja
Program ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk dengan indikator pola hidup
bersih dan sehat sebagai penilaian di Dusun Air Raja. Hambatan dalam pelaksanaan diantaranya
masalah internal di kelompok karena terlalu banyaknya opini dari masing-masing anggota yang
membuat program sedikit terhambat dari jadwal yang direncanakan.
U. Melakukan penanaman pohon kayu disepanjang jalan desa tanjung leban dusun bakti
Program kerja ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang asri di Desa Tanjung
Leban. Kegiatan ini diikuti oleh kades beserta jajarannya, BP REDD plus, badan
penanggulangan asap, organisasi masyarakat dan masyarakat di sekitar Dusun Bakti. Dan
dilakukan penanaman secara simbolis oleh kades. Hambatan dalam pelaksanaan yaitu
diundurnya waktu acara tanpa alasan yang jelas dari panitia.
BAB V
Ketika berbicara mengenai masalah, seharusnya kita berfikir bagaimana untuk mengatasi
masalah yang ada agar masalah tersebut dapat terselesaikan sehingga tercapailah suatu tujuan.
Dari masalah yang ditemui didalam pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KUKERTA Desa Tanjung
Leban mencoba untuk melaksanakan setiap kegiatan yang telah direncanakan dan mencoba
mengatasi masalah yang di temui dalam melakukan kegiatan.
22
A. Sangat minimnya dana untuk melaksanakan kegiatan sehingga kami harus mengumpulkan
dana dari setiap anggota kelompok dan meminimalisir penggunaan dana untuk setiap
kegiatan yang memerlukan dana.
B. Lokasi yang ditempuh relative jauh dan sulit untuk merealisasikan program kerja.
C. Perbedaan respon antar warga disetiap dusun
D. Minimnya sarana pendukung pada sebagian program kerja.
E. Perbedaan pendapat dari semua anggota kelompok sehingga menyulitkan dalam
mendapatkan keputusan.
F. Tidak adanya listrik PLN di desa tersebut dan hanya menggunakan ganset pada malam
hari dan pagi hari.
G. Kurangnya minat dan motivasi anak anak untuk belajar dan melanjutkan sekolah di desa
tersebut.
BAB VI
A. Untuk mengatasi minimnya dana untuk kegiatan, maka kami melakukan alternatif dengan
cara mengumpulkan dana pribadi anggota kelompok dan membuat permohonan bantuan
dana
23
B. Dalam pemecahan masalah lokasi yang jauh dan juga akibat kurangnya transportasi kami
berinisiatif menyewa mobil ambulan desa sebagai transportasi menuju lokasi kegiatan
program kerja(dusun air raja)
C. Dengan adanya perbedaan respon atau sambutan warga di masing-masing dusun kami
terlebih dahulu mempelajari karakter dari warga terlebih dahulu dan jika warga kurang
respon kami berupaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan warga tersebut dengan
melakukan silahturahmi sekalian penyampaian program kerja.
D. Alternatife dalam penanganan masalah untuk kurangnya sarana pendukung dalam
terealisasinya program kami mengambil inisiatif untuk menyederhanakan keperluan.
E. Untuk perbedaan pendapat dari masing-masing anggota kami menyelesaikan dengan
sebaik-baiknya demi kesuksesan program.
F. Untuk mengatasi masalah minimnya listrik di desa tanjung leban, kami menyiapkan
keperluan kegiatan seperti mencetak foto, mengeprint data-data dengan menggunakan
waktu yang seperlunya ketika genset dihidupkan pada waktu yang telah ditentukan oleh
pemilik rumah/posko.Untuk mengatasi masalah tidak adanya listrik PLN maka kami di
desa tanjung leban mengajukan proposal kepada pemerintah Kabupaten Bengkalis agar
memasukkan listrik PLN ke desa tanjung Leban. Namun program ini tidak berjalan
dengan lancar dikarenakan belum ada tanggapan dari Bupati Bengkalis dan terkendala
dengan program lain yang masih banyak dan sering bentrok.
G. Untuk mengatasi masalah dan hambatan di bidang pendidikan berkaitan dengan
kurangnya minat anak-anak untuk belajar dan sekolah, maka diadakanlah pemberian
pengarahan dan motivasi untuk anak-anak sekolah dan dibuatlah les dan pemutaran film
pendidikan/motivasi untuk mengisi waktu liburan anak-anak SD. Serta kurangnya tim
pengajar atau guru disekolah kami membantu para guru untuk mengambil alih dalam
mengajar dan memberikan motivasi kepada murid-murid sekolah baik di SDN 24
Tanjung Leban maupun di SMPN 06 Bukit Batu.
Dalam pemecahan masalah yang terjadi di lokasi ini, peran mahasiswa Kukerta Univeritas
Riau sangatlah penting. Mahasiswa KUKERTA menjadi teman untuk berdiskusi dan mahasiswa
KUKERTA pun banyak mendapat pelajaran baru. Keberadaan mahasiswa Kukerta Universitas
24
Riau ini telah membantu kelancaran dan kesuksesan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
BAB VII
HASIL LOKAKARYA
Selama pelaksanaan KKN yang telah dilaksanakan 21 program kerja. Berikut ini akan
dijelaskan dengan rinci masing-masing program kerja yang telah dilaksanakan selama KKN:
25
A. Membantu proses belajar mengajar di SD Negri 024 Desa Tanjung Leban
Program kerja ini dilaksanakan untuk mengabdikan berbagai ilmu pendidikan dan teknologi
yang telah didapat selama perkuliahan. Proses belajar mengajar di kelas dilakukan oleh seluruh
anggota KUKERTA meliputi mata pelajaran IPS, PKN, Bahasa Indonesia, IPA, dan matematika.
Kegiatan belajar mengajar disekolah dilaksanakan 3x seminggu (dimulai dari hari senin, rabu
hingga jum’at). Jadwal proses belajar mengajar dan kegiatan di Tata Usaha disesuaikan dengan
jadwal mengajar guru bidang studi yang bersangkutan dan jadwal program kerja yang lain.
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2dan ke-4 pada bulan Juli. Sebelum mulai
belajar mengajar, setiap mahasiswa diperbolehkan menggunakan buku yang ada di perpustakaan
sebagai pegangan untuk mengajar di kelas disamping itu juga mahasiswa KKN yang turun
mengajar di kelas diberi Silabus untuk menyesuaikan pelajaran di kelas.
Proses belajar mengajar di posko mengalami beberapa kendala antara lainnya : ruangan yang
terlalu kecil sehingga lingkup belajar anak-anak yang datang untuk belajar bersama pun sangat
terbatas atau tidak dapat lagi menampung jumlah peserta bimbingan belajar, selain itu prasarana
yang tersedia di posko juga terbatas tidak ada papan tulis dan buku pelajaran yang dapat
mendukung untuk anak belajar secara efektif dan efesien. Disamping itu juga suasana belajar
yang tidak nyaman juga menjadi kendala sebagian anak untuk belajar dikarenakan adanya anak
yang tidak serius saat belajar atau hanya ingin bermain-main bersama temannya. Untuk
mengatasi kendala / masalah ini, berbagai upaya dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas
Riau antara lain yaitu membagi anak sesuai dengan jenjang kelasnya dan setiap kelas dipegang
oleh satu atau dua orang mahasiswa KKN dan membuat jadwal belajar yang lebih efektif dan
26
efisien. Sehingga bimbingan belajar di posko dapat dikendalikan dibandingkan waktu awal
melaksanakan bimbingan beljar dan membuat belajar jauh lebih efektif dan efesien.
27
murid tidak bisa mengulang kembali pelajaran dirumah maupun mempelajari pelajaran
berikutnya.
H. Tadarus Al-Qur’an
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta diharapkan dengan tadarus Al-qur’an ini anak-anak dapat membaca Al-qur’an
secara tartil sesuai dengan syariat Islam.Kegiatan ini dilaksanakan pada saat bulan ramadhan
setelah melaksanakan sholat tarawih di masjid / surau yang ada di Desa Tanjung Leban.Sasaran
kegiatan ini ditujukan kepada anak-anak di sekitar masjid / surau. Dari hasil kegiatan tadarus
yang dilakukan selama 3 minggu bulan ramadhan jumlah peserta semakin meningkat dari hari ke
hari serta terjadi peningkatan cara baca pada anak-anak yang menjadi peserta tadarus. Kendala
dalam pelaksanaan kegiatan tadarus, yaitu:
1. Kurangnya partisipasi remaja dalam mengikuti kegiatan tadarus sehingga masjid /
surau sepi.
2. Terbatasnya waktu dalam pelaksanaan tadarus.
3. Kurangnya fasilitas dalam pelaksanaan tadarus terutama Al-qur’an
4. Adanya peserta yang tidak serius sehingga membuat jalannya pelaksannaan agak
terganggu atau bisa dibilang tidak berjalan dengan lancar.
28
J. Panitia pelaksana kegiatan senam LANSIA di Dusun Bakti
Program kerja ini diaksanakan agar masyarakat lansia di Desa Tanjung Leban dapat
mengetahui cara untuk menjaga ketahanan fisik. Kegiatan ini dilakukan minggu ke-3 bulan
agustus. Biaya kegiatan ini bersumber dari dana kegiatan ibu-ibu PKK berkisar Rp 200.000,-
K. Membantu proses belajar mengajar di SD Negeri 024 dan SMP Negeri 06 Desa
Tanjung Leban Dusun Bakti
Program kerja ini dilaksanakan untuk mengabdikan berbagai ilmu pendidikan dan teknologi
yang telah didapat selama perkuliahan. kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan di Tata
Usaha disekolah dilaksanakan secara bergantian dari setiap anggota menurut jadwal pelajaran
yang telah disusun di sekolah. Proses belajar mengajar di kelas dilakukan oleh seluruh anggota
KUKERTA meliputi mata pelajaran IPA, PPKN, Bahasa Indonesia, IPA, dan matematika di
SDN 024 dan mata peajaran IPA, PPKN dan Bahasa Indonesia untuk SMPN 06. Kegiatan belajar
mengajar disekolah dilaksanakan 3x seminggu (dimulai dari hari senin, rabu hingga jum’at)
untuk SDN 024 dan 3x seminggu (dimulai dari hari senin, kamis hingga sabtu). Jadwal proses
belajar mengajar dan kegiatan di Tata Usaha disesuaikan dengan jadwal mengajar guru bidang
studi yang bersangkutan dan jadwal program kerja yang lain. Selain itu, kegiatan ini
dilaksanakan pada minggu ke-2 dan ke-4 pada bulan Agustus. Sebelum mulai belajar mengajar,
setiap mahasiswa diperbolehkan menggunakan buku yang ada di perpustakaan sebagai pegangan
untuk mengajar di kelas disamping itu juga mahasiswa KKN yang turun mengajar di kelas diberi
Silabus untuk menyesuaikan pelajaran di kelas.
29
M. Penyuluhan PHBS di SD Negeri 024 Dusun Bakti
Program kerja ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pola hidup bersih dan
sehat sejak dini kepada siswa/siswi di SD Negri 024 Dusun Bakti. Program ini dilaksanakan di
minggu ke-3 bulan agustus. Program ini harapannya dapat menanamkan pola hidup sehat para
siswa/siswi yang tidak hanya disekolah tapi juga dirumah. Biaya bersumber dari dana
sumbangan kelompok. Hambatan dalam melakukan program ini yaitu sarana dan prasarana yang
kurang memadai dalam praktek seperti tidak adanya kran air sehingga dalam pelaksanaan
prakteknya kurang efektif.
O. Megikuti ronda bersama organisasi MPA (Masyarakat Peduli Api ) di Dusun Bakti
Program kerja ini dilakukan untuk mengikuti ronda bersama organisasi MPA (Masyarakat
Peduli Api) dalam mengawasi lokasi yang rawan akan kebakaran. Program ini dilakukan pada
minggu ke-1 sampai minggu ke-4 yang dilakukan secara bergilir setiap harinya dari masing-
masing anggota. Hambatannya jalan yang cukup ekstrim dan jarak tempuh yang jauh.
P. Membantu proses belajar di SD Negeri 027 desa Tanjung Leban Dusun air raja
Program kerja ini dilaksanakan untuk mengabdikan berbagai ilmu pendidikan yang telah
didapat selama perkuliahan. kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan di Tata Usaha disekolah
dilaksanakan secara bergantian dari setiap anggota menurut jadwal pelajaran yang telah disusun
di sekolah. Proses belajar mengajar dilakukan oleh mahasiswa KUKERTA dimulai dari kelas 1
sampai kelas V1 SD. Hambatan dalam pelaksanaan program yaitu kurangya buku saku untuk
murid.
Q. Bimbingan belajar siswa/I SD Negeri 027 di posko yang bertepat di rumah kadus dusun
air raja
Program kerja ini dilaksanakan untuk meningkatkan cara belajar dan pola pikir yang masih
minim dikalangan anak-anak. Bimbingan belajar di posko dilaksanakan mulai dari jenjang
30
pendidikan SD saja. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari selama berada disana , mulai pukul
19.30 WIB s/d selesai. Hambatan dari kegiatan adalah kurangnya perlengkapan yang dapat
mendukung kegiatan ini, seperti : tidak adanya papan tulis, kurangnya buku pelajaran dan
ruangan yang kurang kondusif.
R. Penyuluhan PHBS dan sosialisasi penanaman pohon di SD 027 dusun air raja
Kegiatan ini dilaksanakan agar murid SD Negeri 027 Dusun Air Raja bisa mengetahui sejak
dini PHBS serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan jumlah peserta +/- 100 siswa
mulai dari kelas 1 hingga VI SD. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Mahasiswa KKN
Universitas Riau Dusun Tanjung Leban dengan pihak sekolah. Penyampaian materi dalam
bentuk power point disertakan juga pemberian sertifikat serta plakat kepada pihak sekolah
sebagai ucapan terima kasih.
Program kerja ini dilakukan selain untuk kelestarian lingkungan juga untuk menanamkan
rasa cinta lingkungan di lingkungan sekolah. Adapun hambatan dalam pelaksanaan yaitu
dikarenakan lokasi yang cukup jauh sehingga datangnya bibit kayu terhambat dan
mengakibatkan pengunduran dalam penanaman kayu dari waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya.
U. Melakukan penanaman pohon kayu disepanjang jalan desa tanjung leban dusun bakti
Program kerja ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang asri di Desa Tanjung
Leban. Kegiatan ini diikuti oleh kades beserta jajarannya, BP REDD plus, kepala pusat
penelitian lingkungan, organisasi masyarakat dan masyarakat di sekitar Dusun Bakti. Dan
dilakukan penanaman secara simbolis oleh kades. Hambatan dalam pelaksanaan yaitu
diundurnya waktu acara tanpa alasan yang jelas dari panitia.
31
MASALAH YANG DITEMUI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN
Ketika berbicara mengenai masalah, seharusnya kita berfikir bagaimana untuk mengatasi
masalah yang ada agar masalah tersebut dapat terselesaikan sehingga tercapailah suatu tujuan.
Adapun masalah yang kami hadapi adalah sebagai berikut:
A. Sangat minimnya dana untuk melaksanakan kegiatan sehingga kami harus mengumpulkan
dana dari setiap anggota kelompok dan meminimalisir penggunaan dana untuk setiap
kegiatan yang memerlukan dana.
B. Kurangnya transportasi untuk mempersiapkan program kerja dan dalam pelaksanaan
program kerja.
C. Kurangnya saling komunikasi dan sharing dari masyarakat setempat.
A. Untuk mengatasi minimnya dana untuk kegiatan, maka kami melakukan alternatif dengan
cara mengumpulkan dana pribadi anggota kelompok dan membuat permohonan bantuan
dana.
B. Karena konfirmasi yang kurang lancar dengan masyarakat setempat, maka kami mencoba
untuk mencari info sendiri yang dianggap perlu.
C. Karena kurangnya transportasi, maka kami berinisiatif untuk jalan kaki, ataupun
meminjam kendaraan masyarakat untuk menjalankan program kerja.
Dalam pemecahan masalah yang terjadi di lokasi ini, peran mahasiswa Kukerta
Univeritas Riau sangatlah penting. Mahasiswa KUKERTA menjadi teman untuk berdiskusi dan
mahasiswa KUKERTA pun banyak mendapat pelajaran baru. Keberadaan mahasiswa Kukerta
Universitas Riau ini telah membantu kelancaran dan kesuksesan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat.
32
BAB VIII
Demikianlah makalah ini dibuat berdasarkan apa yang terjadi sebagai bukti kami telah
melaksanakan kegiatan KKN Universitas Riau. Adapun kesimpulan dari apa yang telah
dijelaskan di atas adalah bahwa setiap program kerja yang dilaksanakan memiliki kendala
masing-masing. Semoga dengan adanya KKN Universitas Riau ini dapat meningkatkan
33
kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan,
menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat desa.
Desa ini bernama Desa Tanjung Leban terletak di kecamatan Bukit Batu, Kabupaten
Bengkalis, Provinsi Riau. Jumlah penduduk di Desa Tanjung Leban yang terdata sampai tahun
2012 adalah 2.157 jiwa dengan Kepala Keluarga 485 yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 1118 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 1057 jiwa. Pada umumnya mata
pencaharian masyarakat Desa Tanjung Leban sebagai petani, pekebun, nelayan, pedagang, dan
sebagian kecil bergerak di bidang jasa dan pegawai negeri sipil.
Desa Tanjung Leban bisa dikatakan telah berkembang cukup baik. Namun, jika dilihat dari
fasilitas umum seperti listrik, jembatan, kursi dan meja di sekolah, serta sarana umum lainnya,
masih ada yang kurang layak. Karena itu, diharapkan pemerintah hendaknya lebih
memperhatikan kondisi-kondisi tersebut terutama listrik.
Berdasarkan apa yang telah dialami dan dijalani selama melaksanakan KUKERTA di Desa
Tanjung Leban terhitung mulai tanggal 03 Juli 2014 s/d 10 September 2014 di atas, maka saran
yang kami sampaikan untuk program KUKERTA sebaiknya program yang dilaksanakan harus
sesuai dengan tematik yang telah ditetapkan pihak Universitas Riau sehingga KUKERTA
Tematik yang perdana diselenggarakan berhasil dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Universitas, selain itu kami juga berharap sebaiknya program kukerta tematik tahun ini mengenai
mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau tidak hanya berhenti sampai berakhirnya
KUKERTA.
Kami berharap program ini terus berkelanjutan, karena kami menyadari bahwa untuk
mengatasi kebakaran hutan dan lahan membutuhkan waktu yang lama dan tidak cukup hanya 2
bulan saja. Jika dilakukan hanya sampai masa KUKERTA saja, maka harapan kita semua untuk
mengatasi kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan tidak akan bisa terwujud.
Harapan ke depannya kepada seluruh mahasiswa KKN Universitas Riau agar dapat
melaksanakan program kerja dengan lebih baik lagi dan kreatif.
34
I. UCAPAN TERIMA KASIH
35
Terimakasih kepada teman-teman KUKERTA yang telah berusaha gigih dan
bersusah payah dalam menyukseskan setiap kegiatan yang ada.
Terimakasih kepada Koordinator Kecamatan yang telah memimpin koordinasi antar
desa.
Terimakasih kepada seluruh perangkat desa (Kades, Sekdes, BPD, LKMD, Kadus,
RT, RW), ibu PKK, Pemuka Masyarakat, Pemuda Desa, Kepala Sekolah dan Majelis Guru
yang telah mendukung program yang kami rencanakan dan laksanakan.
Terimakasih kepada tuan rumah (Pak H. Samadi beserta Keluarga) yang telah
memberikan naungan berlindung (posko) untuk kami selama 2 bulan.
Terimakasih kapada adik-adik yang selalu bermain di posko dan menghibur kami
(janur, arfi dan semuanya).
Terimakasih kepada seluruh masyarakat Desa Tanjung Leban yang telah ikut
berpartisipasi dalam menyukseskan program kami. “Kenangan itu tak kan pernah
terlupakan”.
36
1. Membantu proses mengajar di SDN 024 Tanjung Leban
37
4. Panitia pelaksana kegiatan senam LANSIA desa Tanjung Leban
5. Mahasiswa kukerta sedang menjalankan program PHBS di SDN 024 Tanjung Leban.
38
7. Berpartisipasi dalam kegiatan ronda MPA(Masyarakat Peduli Api) di desa Tanjung Leban
9. Bimbingan belajar siswa/i SDN 027 di posko yang bertempat di rumah kepala Dusun Air
Raja
39
10. Penyuluhan PHBS dan sosialisasi penanaman pohon di SDN 027 Dusun Air Raja
11. Melakukan sensus penduduk ber indikator PHBS di Dusun Air Raja
12. Melakukan penanaman pohon kayu di SDN 027 Dusun Air Raja
40
13. Melakukan penanaman pohon kayu di sepanjang jalan desa Tanjung Leban (penanaman
simbolis oleh kepala desa dan ibu kepala desa)
41
14. Workshop Pengelolaan Hutan Dan Lahan Berkelanjutan
42
16. Perpisahan Dengan Tuan Rumah Di posko
43