DESIGN PENINGKATAN
KAPABILITAS APIP
Kapasitas APIP yang luar biasa bila dapat dioptimalkan perannya
• Setiap K/L dan Provinsi serta
Kabupaten/Kota telah terbentuk APIP
• Bagi pimpinan yang berkomitmen untuk
membangun kinerja, akuntabilitas, dan
mendorong pemerintahan yang bersih,
maka peran APIP akan sangat terasa
kehadirannya.
• Paradigma sebagian APIP yang mulai
berubah dari watchdog menjadi konsultan,
dan bahkan katalis, yang mindset nya bukan
mencari kesalahan tetapi bersikap
profesional untuk memberi rekomendasi
perbaikan melalui pengawasan mulai tahap
perencanaan dan pelaksanaan.
Dampak peran APIP yang optimal dan
Pimpinan yang kondusif terhadap GG
• TRADISI
PE KEJAR
NY TAYANG
EB • PENYE-
AB RAPAN
BURUK
REALISASI PENYERAPAN
JUNI 2014
• Di tahun 2013, masih terdapat 19 KL termasuk LK BUN dengan opini WDP dan 3 LKKL
dengan opini TMP.
• Opini WDP umumnya disebabkan kelemahan dalam pengelolaan dan pencatatan kas
dan setara kas, persediaan, PNBP, aset tetap, belanja barang, dan belanja modal.
• Opini TMP disebabkan pencatatan dan pengelolaan yang belum memadai atas
persediaan, aset tetap, pendapatan, belanja barang, belanja modal, belanja hibah dan
belanja bantuan sosial.
**Sumber Data: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I 2014
7
PERKEMBANGAN OPINI LKPD
PERIODE 2005 S.D 2013
**Sumber data : Biro Humas dan Luar Negeri BPK dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I
8
2014
Mendagri menyatakan dalam Rakornas Was Intern 13 Mei 2015 bahwa sekitar 400 Kepala
Daerah saat ini berpotensi memiliki masalah hukum
HASIL AUDIT KINERJA BPK 2013
AUDIT KINERJA TERHADAP 86 APIP
(APIP Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten, Kota)
JUMLAH APIP
URAIAN TIDAK
SUDAH BELUM
ADA KET
Memiliki Juklak/Juknis 7 53 26
Mengimplementasikan Kode Etik 16 63 7
Membuat Internal Audit Charter 7 73 6
Melakukan analisis kebutuhan auditor 2 66 18
Memperoleh Diklat sesuai kebutuhan 11 71 4
HASIL AUDIT KINERJA BPK TERHADAP 86 APIP
(APIP Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten, Kota)
JUMLAH
JUMLAH URAIAN
URAIAN APIP
APIP
Temuan Audit
Perencanaan
• Tidak berdasarkan pengujian bukti
• Belum mempertimbangan risiko dalam 50
76 dan pelaksanaan prosedur
memilih Auditi
• Tidak memenuhi unsur temuan
• Tidak mempertimbangkan hasil audit 40
72 (Kondisi, Kriteria, Sebab, Akibat)
sebelumnya
• Perencanaan belum sesuai standar 76 • Tidak dikomunikasikan 43
dengan pihak terkait
Pelaksanaan • Tidak didokumentasikan dan 42
• Belum menyusun program audit dalam format tidak standar
65
setiap penugasan Dokumentasi kertas kerja
• Pemilihan prosedur audit belum
75 • Tidak disusun secara lengkap dan
mempertimbangkan skala prioritas 82
sistematis
• Perencanaan audit belum mencakup
77 • Tidak direviu secara berjenjang 82
pemahaman dan pengujian SPI
• Belum menetapkan tujuan, sasaran, ruang • Tidak disimpan secara aman, 84
lingkup, metodologi, jangka waktu, alokasi 76 tertib dan mudah diakses
sumberdaya dan prosedur audit yang jelas Pelaporan
Perolehan dan pemilihan bukti
• Laporan tidak disusun 30
• Tidak memenuhi kualitas bukti (Cukup,
72 • Disusun tidak tepat waktu 73
Releven, Kompeten)
• Tidak mendokumentasikan dalam kertas • Tidak dilakukan koreksi dan reviu
64 62
kerja secara memadai berjenjang
KONDISI APIP
APIP secara nasional
ARTI LEVEL 1
1. APIP belum mampu untuk memberikan
reasonable assurance bahwa program atau
kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah
telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. APIP belum mampu mencegah tindak
pelanggaran terhadap ketentuan
3. APIP belum mampu memberikan assurance
atas efisiensi dan efektivitas
program/kegiatan Pemerintah
PENYEBAB LEVEL 1
Seringnya mutasi tanpa kaderisasi mengindikasikan kurangnya
komitmen Pimpinan dlm memberdayakan APIP
Kompetensi dan Profesionalisme SDM belum memadai
Kuantitas SDM yang belum memadai
Anggaran dan sarana termasik IT belum memadai
Ruang lingkup kegiatan pengawasan masih terbatas
pada akurasi perhitungan
Perencanaan belum berdasarkan prioritas/risiko
Standar Audit, Kendali Mutu,pengelolaan kualitas ‐QAIP belum memadai
14
Amanah PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP
AUDITOR harus
PROFESIONAL
Was Intern Pasal 51, 52, 53, 54, 56
PERAN APIP
oleh APIP
YANG EFEKTIF Pasal 48
Pasal 11
Audit dilakukan oleh pejabat
• memberikan keyakinan yang yang memenuhi syarat
Audit kompetensi keahlian sebagai
memadai atas ketaatan, Reviu auditor.
kehematan, efisiensi dan
efektivitas (3E) pencapaian
Evaluasi
Pemantauan Memenuhi Kode Etik
tujuan penyelenggaraan tugas dan Standar Audit
dan fungsi Instansi Kegiatan
Pemerintah Pengawasan Melaporkan Hasil Penugasan
Sesuai Kebutuhan
Lainnya
• memberikan peringatan dini dan Stakeholder
meningkatkan efektivitas Melaksanakan Tugas secara
manajemen risiko dalam Independen dan Obyektif
penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah
• memelihara dan meningkatkan
kualitas tata kelola PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 11, 48,
penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah 51, 52, 53, 54, 56
Data Auditor 2014 dalam prosentase
Sd. saat ini, Auditor berjml 12.755 atau (27,39%) dari total kebutuhan nasional
46.560 sehingga terjadi kekurangan 33.805 auditor. Pada tahun 2019 diharapkan
berjumlah 20.255 auditor atau 43.50 % dari kebutuhan nasional 17 17
KEBUTUHAN PENINGKATKAN LEVEL KAPABILITAS APIP
Untuk Tujuan RB pada Area
VISI RB (PerPres81/2010) Pengawasan: Terwujudnya
mempercepat tercapainya tata
kelola pemerintahan yang baik pemertintahan yg bersih, bebas
dari KKN
Pemerintahan Sekelas
Dunia (World Class)
First / Semua Instansi Pemerintah APIP melakukan Peran yang Third line
second line berbenah diri melakukan RB Efektif Psl 11, 59 PP 60 Th 2008 defense
defense Inpres No. 4 /2011 ttg percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas
keuangan negara, terutama Instruksi No. 2 mempercepat
penyelenggaraan SPIP dan 3 mengintensifkan peran APIP
APIP perlu meningkatkan kualitas hasil audit intern dan perlu InPres 9 /
PerPres 192 2014
/2014 meiningkatkan kemampuan (kapabilitasnya) organisasinya
Kondisi Yang diharapkan
Kondisi Saat Ini Grand Design Peningkatan PP 2/2015: RPJMN 2015‐
474 APIP dari 623 APIP NASIONAL Kapabilitas APIP 2019 TABEL 7.1 BUKU 2 RPJMN
Indikator Kinerja RPJMN 2015 ‐2019 Bidang Aparatur Negara
TINGKATAN LEVEL APIP
(IA-CM) Kapabilitas APIP berada pada
sd 31 Desember 2014, 404 APIP APIP menjadi agen perubahan LEVEL 5
Optimizing level 3 (Integrated), Outcome:
85,23 % berada di level 1 (initial), reasonable assurance atas
APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
LEVEL 4
Managed
APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas,
ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan LEVEL 3
18
KONDISI YANG DIHARAPKAN
APIP BERPERAN DENGAN EFEKTIF
SEBAGAIMANA PASAL 11 PP NO. 60 TAHUN 2008
Proses audit dilakukan secara tetap
(rutin) dan berulang dengan LEVEL 2
pembangunan infrastruktur, namun RPJMN
Infrastructure 2015‐2019
baru selaras sebagian dengan
standar audit yang ada Level 3
(kumulatif
Tidak ada praktik yang tetap, sd level 3)
tidak ada kapabilitas yang LEVEL 1
berulang dan tergantung Initial
kepada knerja individu
TINGKATAN OUTCOME IA-CM
APIP menjadi agen perubahan LEVEL 5
Optimizing
APIP mampu memberikan assurance secara
keseluruhan atas tata kelola, manajemen LEVEL 4
risiko dan pengendalian intern Managed
28
Arahan Presiden RI
Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2015
Jakarta, 13 Mei 2015
1. Kapabilitas APIP:
a. Lima tahun kedepan, level Kapabilitas APIP
ditargetkan mencapai 85% Level-3, 1% Level-1.
b. APIP membuat sistem peringatan dini.
c. APIP memberikan solusi atas berbagai masalah.
d. Tingkatkan kapabilitas pengawasan intern
pemerintah.
2. BPKP harus mendorong agar anggaran pemda
51% belanja pembangunan, 49% belanja aparatur.
3. BPKP mendorong pemda menyelenggarakan cash
management, e-budgeting, e-processing, e-catalog.
4. Regulasi terkait PBJ disederhanakan.
5. Anggaran desa setiap tahun akan membesar,
pengawasannya seperti apa.
6. Proyek pembangkit tenaga listrik 35.000 MW agar
didampingi, dikawal, dicek, diawasi.
7. Siapkan pengawasan atas rencana pemberian
tambahan dana ke kabupaten/kota (@Rp 100 M).
8. Optimalkan ruang fiskal melalui optimalisasi
penerimaan negara serta efisiensi dan efektivitas
pengeluaran anggaran.
STRATEGI PENINGKATAN KAPABILITAS APIP
1. Penyediaan Grand Design Peningkatan Kapabilitas
APIP
2. Peningkatan kesadaran untuk memiliki tingkat kapabilitas
berkelas dunia
3. Penilaian secara mandiri (self assessment) oleh APIP
kapabilitas APIP sesuai kriteria internasional (IACM),
disertai penyediaan dukungan aplikasi self assessment
4. Proses penjaminan kualitas (quality assurance) oleh BPKP
5. Peningkatan secara mandiri (self improvement) kapabilitas
APIP oleh APIP berdasarkan hasil self assessment,
disertai penyediaan layanan konsultansi - help desk serta
bimtek oleh BPKP dan monitoring terhadap proses
peningkatan kapabilitas APIP.
6. Peningkatan kompetensi APIP melalui e-Learning oleh
BPKP 30
DRAF PEDOMAN DAPAT DIUNDUH DI WEB BPKP
31
32
33
34
35
TERIMAKASIH
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Jl. Pramuka 33 Jakarta 13120 Telepon (021) 85910031 (hunting)
Web: http://www.bpkp.go.id
email: warta_pengawasan@bpkp.go.id
hananto.widhiatmoko@bpkp.go.id
36