Anda di halaman 1dari 4

TEMPAT BERSEJARAH DI

DUNIA
&
HARI NASIONAL INDONESIA

Kelompok 3 :
Farhan Hibrizi
Gani Nurrazaq
M Al Asad
Putri Harahap
Suwindri
TM Imam At Thoriq

SMA HARAPAN 1 MEDAN


Tempat Bersejarah
Angkor Wat
A. Angkor Wat
Angkor Wat (bahasa Khmer:
អង្គរវត្ត) adalah sebuah kuil atau
candi yang terletak di kota Angkor,
Kamboja. Kuil ini dibangun oleh Raja
Suryawarman II pada pertengahan
abad ke-12. Pembangunan kuil
Angkor Wat memakan waktu selama
30 tahun. Angkor Wat terletak di
dataran Angkor yang juga dipenuhi
bangunan kuil yang indah, tetapi
Angkor Wat merupakan kuil yang
paling terkenal di dataran Angkor.
Raja Suryawarman II memerintahkan pembangunan Angkor Wat menurut
kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan
merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor
Wat adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam kompleks
bangunan Angkor Wat.
Sebagaimana mitologi gunung Meru, kawasan kuil Angkor Wat dikelilingi
oleh dinding dan terusan yang mewakili lautan dan gunung yang mengelilingi
dunia. Jalan masuk utama ke Angkor Wat yang sepanjang setengah kilometer
dihiasi pagar susur pegangan tangan dan diapit oleh danau buatan manusia
yang disebut sebagai Baray. Jalan masuk ke kuil Angkor Wat melalui pintu
gerbang, mewakili jambatan pelangi yang menghubungkan antara alam dunia
dengan alam dewa-dewa.
Angkor Wat berada dalam keadaan yang baik dibandingkan dengan kuil
lain di dataran Angkor disebabkan karena Angkor Wat telah dialihfungsikan
menjadi kuil Buddha dan dipelihara serta digunakan secara terus menerus
ketika agama Buddha menggantikan agama Hindu di Angkor pada abad ke-13.
Kuil Angkor pernah dijajah oleh Siam pada tahun 1431.
Pada tahun 1992, Angkor Wat masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia
UNESCO.
Nama modern Angkor Wat, berarti "Kuil Kota"; Angkor adalah bentuk
perubahan dari kata នគរ nokor yang berasal dari kata नगर nagara dalam
bahasa Sanskerta yang berarti ibu kota atau negara. wat adalah istilah dalam
bahasa Khmer untuk kuil atau candi. Sebelumnya nama asli candi ini adalah
Preah Pisnulok atau Vishnuloka (tempat dewa Wisnu bersemayam),
berdasarkan nama anumerta raja pembangunnya, Suryawarman II.
B. Sejarah Angkor Wat
Angkor Wat terletak 55 kilometer (34 mil) di utara kota modern Siem
Reap, dan bergeser ke timur dari bekas ibu kota sebelumnya yang berpusat di
candi Baphuon. Candi ini berada di kawasan kelompok percandian terpenting di
Kamboja, juga menjadi candi paling selatan dari kelompok candi di kota Angkor.
Rintisan rancangan dan pembangunan candi dimulai pada paruh
pertama abad ke-12 Masehi, pada masa pemerintahan raja Suryawarman II
(memerintah pada 1113 – sekitar 1150). Dipersembahkan untuk memuliakan
Wisnu, candi ini dibangun sebagai candi agung negara milik raja sekaligus
sebagai ibu kota. Karena prasasti yang menyebutkan pembangunannya belum
ditemukan, maka nama asli candi ini tidak diketahui. Ditafsirkan candi ini
mungkin aslinya disebut sebagai "Preah Pisnu-lok" (Bahasa Khmer Kuno,
serapan dari bahasa Sanskerta: "Vara Vishnu-loka") secara harfiah bermakna
"Kawasan Suci Wisnu", berdasarkan dewa utama yang dimuliakan di candi ini.
Proyek pembangunan sepertinya dihentikan segera setelah kematian raja,
menyisakan beberapa relief rendah yang belum rampung. Pada 1177, kira-kira
27 tahun setelah kematian Suryawarman II, Angkor diserang oleh bangsa
Champa, musuh tradisional bangsa Khmer. Kemudian kerajaan Khmer
dipulihkan kembali oleh raja baru Jayawarman VII, yang mendirikan ibu kota
baru di Angkor Thom candi kerajaan baru di Bayon, yang terletak beberapa
kilometer di utara Angkor Wat.
Pada akhir abad ke-13, Angkor Wat perlahan-lahan dialihfungsikan dari
candi Hindu menjadi candi Buddha Theravada, hal ini berlangsung hingga kini.
Angkor Wat agak tidak biasa dibandingkan candi-candi lainnya di Angkor,
meskipun ditelantarkan setelah abad ke-16, Angkor Wat tidak pernah benar-
benar ditinggalkan. Angkor tetap bertahan antara lain salah satunya karena
parit yang mengelilinginya melindungi bangunan candi dari rongrongan pohon
besar hutan rimba.
Hari Olahraga Nasional Indonesia
Hari Olahraga Nasional atau yang juga disingkat Haornas diperingati tiap
tanggal 9 September. Tepat hari ini, Rabu (9/9/2015), menjadi peringatan
Haornas ke-67.
Asal mula Haornas adalah saat pemerintah Indonesia menggelar Pekan
Olahraga Nasional (PON), yang berlangsung selama 9-12 September 1948.
Perhelatan PON pertama itu di Kota Solo.
PON ke-1 ini diikuti sekitar 600 atlet di sembilan cabang olahraga, yaitu
atletik, lempar cakram, bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, pencak silat,
panahan, dan bola basket. Jumlah total medali di PON pertama itu sebanyak
108 medali, yang terdiri atas medali emas, perak, dan perunggu.
Peserta PON pertama adalah atlet tingkat kota dan karesidenan. Sebanyak
13 daerah yang ikut serta dalam PON pertama ini adalah Surakarta,
Yogyakarta, Bandung, Madiun, Magelang, Malang, Semarang, Pati, Jakarta,
Kedu, Banyuwangi, dan Surabaya. Sebagai tuan rumah, Kota Solo meraih
posisi juara dengan total perolehan 36 medali. Emas 16 medali, perak 10
medali, dan perunggu 10.
Presiden Soekarno lah yang meresmikan PON Pertama tersebut pada saat
pembukaan. Sementara penutupan PON ke-1 dilakukan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Ketika itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah Ketua
Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI). KORI kemudian tergabung
dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), yang lantas pada 2007
berubah menjadi Komite Olimpiade Indonesia.
Pembukaan PON pertama pada 9 September 1948 tersebut lantas
diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional.

Anda mungkin juga menyukai