Anda di halaman 1dari 4

HAL : QUESTION AND ANSWER

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN

DOSEN : Dr. Enni Savitri, SE.,MM,Ak.,CA

Pertanyaan :

1. Meliana Wida Sari


Menurut kelompok penyaji, manakah yang lebih baik alternative kebijakan yang fleksibel
atau membatasi?
2. Rike Monika Fauziah
Apa resiko yang dihadapi perusahaan jika menggunakan pembiayan jangka pendek dan
apa solusi untuk mengatasi resiko tersebut?
3. Zulfaneri Putra
Bagaimana perusahaan jika menggunakan pembiayaan jangka pendek, dalam hal ini jika
perusahaan tersebut menggunakan hutang atau modal?
4. Masdi
Dalam menyusun anggaran kas, apa saja yang bisa kita gunakan dalam menyusun
anggaran kas ini, apa yang harus kita perhatikan?

Jawaban :

1. Ada beberapa hal yang dapat di analisa terlebih dahulu sebelum menentukan alternative
mana yang paling baik pendanaan :
1. Kondisi Simpanan/Cadangan kas perusahaan
2. Maturity hedging
3. Term structure

Jika strategi peusahaan dimana dalam jangka panjang mencukupi atau menutupi biaya
untuk seluruh total kebutuhan asset, bahkan saat musim puncak. Dan perusahaan
memiliki kelebihan kas untuk berinvestasi surat berharga saat kebutuhan asset tidak
berada di titik puncak. Karena, strategi fleksibel ini membutuhkan investasi besar pada
modal kerja bersih serta kelebihan yang terus menerus.
Sementara itu, kebijakan pendanaan yang dibatasi ini ketika perusahaan pendanaan
jangka panjangnya tidak dapat menutupi biaya seluruh kebutuhan asset. Perusahaan perlu
mencari pinjaman atau hutang jangka pendek untuk menutupi deficit. Pendanaan jangka
panjang disini hanya digunakan perusahaan untuk kebutuhan asset jangka panjang.

Tetapi jika kita melihat dari Carrying cost dan Shortage cost bisa kita lihat dari :

Jika carrying cost atau biaya penyimpanan lebih rendah dari shortage cost atau biaya
kelangkaaan, maka kebijakan keuangan jangka pendek yang sesuai adalah kebijakan
yang fleksibel

Sebaliknya jika Shortage Cost lebih rendah dari Carrying Cost maka kebijakan keuangan
jangka pendek yg sesuai adalah kebijakan yg dibatasi.

2. A. Resiko Pembiayaan Jangka pendek diantaranya gagal bayar yang dapat terjadi jika
pembiayaan dengan hutang. Jika bisnis sedang dalam keadaan tidak bagus, maka ada
kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Hal ini tentu akan
berpengaruh kepada net working capital perusahaan.
B. Jika pembiayaannya dengan modal maka kemungkinan besar perusahaan tidak dapat
membayar return kepada investor, sehingga investor bisa saja menarik modal yang telah
di investasikan kepada perusahaan. Hal ini nantinya juga akan berefek kepada nilai
perusahaan tersebut.
Cara untuk mengatasi resiko adalah :
1. Jika pembiayaan dengan hutang, ketika keadaan perusahaan tidak dalam kondisi
stabil yang nantinya akan berefek gagal bayar kepada pihak ketiga, salah satu
diantaranya adalah perusahaan meminta kepada pihak ketiga untuk
penambahan/memperpanjang masa jatuh tempo hutang tersebut, sehingga perusahaan
memiliki waktu yg lebih lama dalam mengumpulkan kas untuk melakukan
pembayaran hutang tersebut. Yang kedua, Pengklasifikasian hutang, mana yang lebih
urgent dan yang harus lebih dulu di lunasi berdasarkan waktu jatuh temponya. Jika
ingin menambah/melakukaan penambahan biaya melalui hutang di perhitungkan dulu
apakah memang perusahaan perlu untuk melakukan utang tersebut atau bisa dengan
cash. Kalau misalnya tidak terlalu mempengaruhi Net WORKING CAPITAL
perusahaan maka langkah tersebut bisa diambil.
2. Jika dengan modal yang bisa dilakukan adalah, meningkatkan kinerja, menjaga raio-
rasio keuangan dalam kondisi yg baik, melihat persaingan dipasar dan harus cepat
dan dapat menyesuaikan kondisi perusahaan dengan kondisi perekonomian yang
sedang terjadi agar tetap bisa mempertahankan investor

3 . Perusahaan jika menggunakan pembiayaan jangka pendek, dalam hal ini jika
perusahaan tersebut menggunakan hutang maka bisa menggunakan hutang dagang,
bank kredit dan note payable. Sedangkan jika perusahaan tersebut menggunakan modal
maka bisa dengan cara menjual saham dan contoh lainnya dengan repo.

4. Sebelum menyusun cash budgeting ini kita memerlukan estimasi dulu terhadap kas.
Estimasi pengeluaran kas untuk berbagai tujuan, penerimaan kas dari beberapa sumber,
estimasi beberapa periode tertentu dimasa yg akan dtg, estimasi posisi kas dalam satu
periode.
1. Menyusun taksiran kas dan pengeluaran kas menurut rencana operasional
perusahaan
2. Menyusun kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk menutup deficit dn membayar
bunga hutang beserta pelunasan
3. Menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan kas dan pengeluaran kas
1. Anggaran penjualan
2. Budget strategis
3. Budget taktis (periodical)
KESIMPULAN
Pengelolaan Keuangan jangka pendek melibatkan asset lancer dan liabilitis lacar.
Aset lancer dan liabilitis lancer muncul dalam aktivitas operasi jangka pendek dan
siklus kas dari suatu perusahaan. Mengelol arus kas jangka pendek melibatkan
kegiatan meminimalkan biaya. Dua biaya utama adalah biaya penyimpanan, imbalan
hasil yang hilang karena menyimpan terlalu banyak asset jangka pendek seperti kas,
dan biaya kekurangan, biaya dari kekurangan asset-aset jangka pendek. Tujuan dari
pengelolaan keuangan jangka pendek dan melakukan perencanaan keuangan jangka
pendek adalah untuk menemukan trade0off dari biaya penyimpanan dan biaya
kekurangan.
Dalam kondisi ekonomi yang ideal, perusahaan dapat dengan sempurna
memperkirakan penggunaan dan sumber dari kas jangka pendek, dan modal kerja
bersih menyediaan sebuah penyangga yang membuat perusahaan dapat memenuhi
kewajiban berjalannya. Manajer keuangan mencari tingkat saldo yang optimal dari
setiap asset lancer.
Manajemen keuangan dapat menggunakan anggaran kas untuk mengidentifikasi
kebutuhan keuangan jangka pendek. Anggara kas menjelaskan kepada manajer
tentang jumlah pinjaman yang dibutuhkan atau jumlah yang dapat dipinjamkan dalam
jangka pendek. Perusahaan memiliki beberapa cara untuk memperoleh dana yang
akan digunakan untuk memenuhi keurangan dana dalam jangka pendek, termasuk
pinjaman dengan atau tanpa jaminan.

Anda mungkin juga menyukai