Depresiasi merupakan penurunan nilai dari suatu barang sebagai akibat berlangsungnya
waktu. (Swalm, 1965) Depresiasi didefinisikan sebagai :“sejumlah biaya yang harus
disediakan oleh seseorang atau suatu perusahaan atau unit-unit tertentu pada setiap
periode waktu untuk melakukan penggantian dari mesin, peralatan, ataupun fasilitas-
fasilitas lain setelah umur dari mesin, peralatan, ataupun fasilitas- fasilitas lain tersebut
awal.
Aset yang terkena depresiasi hanya fixed asset (asset tetap) yang pada
Jenis Depresiasi
1. Depresiasi Fisis :
2. Depresiasi Fungsional :
Permintaa suatu produk yang tidak simbang dengan kapasitas sehingga
permintaan.
3. Depresiasi Teknologi :
Adanya penemuan baru mengakibatkan peralatan yang sudah ada menjadi tidak
Secara umum ada beberapa alasan dilakukannya perhitungan depresiasi ini, yaitu:
kekayaan fisik, dana ini sifatnya sebagai saving untuk menjamin kontinuitas/
keberlanjutan usaha bila mesin habis masa pakainya dan perlu diganti dengan yang
baru. Secara teoritis dana depresiasi yang telah disimpan sebelumnya dapat dibayarkan
dibayarkan.
Banyak yang bisa untuk menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara
Metode ini merupakan metode yang sederhana dan paling mudah dimengerti. Dalam
metode ini ongkos depresiasi merupakan harga yang konstan (tetap), sehingga nilai
buku (book value) besarnya berkurang secara linier akibat adanya depresiasi.
Dt = P – SV / n
BVt = P – tDt atau BVt = BV (t-1) – Dt
Keterangan :
n = Umur Ekonomis
Bvt = book value / nilai buku, yaitu perkiraan nilai jual suatu aset
Contoh :
Jika diketahui nilai investasi awal adalah $ 50.000 dengan nilai sisa $ 10.000 setelah 5
dt = p – sv / n
= $ 50.000 – $ 10.000 / 5
= $ 8.000/tahun
perhitungan depresiasi selama umur pakai dapat dilihat pada tabel berikut :
Metode ini menghasilkan ongkos depresiasi yang pada awal periode paling besar,
ekonomisnya. Ongkos depresiasi setiap tahun dihitung dengan membagi sisa umur
hidup pada awal tahun terhadap jumlah angka tahun dari umur hidup seluruhnya dan
Dt = (Deprecible year remaining / Sum of year digits) x (First Cost – Salvage Value)
atau
Dt = (N-t+1/SOYD) x (P – SV)
Dimana :
Keterangan :
Dt = nilai depresiasi
n = periode depresiasi
dt = tingkat depresiasi
P = fisrt cost
SV = salvage value
Contoh :
Hitung depresiasi untuk 3 tahun pertama serta book value untuk tahun ke 3, jika
diketahui first cost = $ 25.000 dengan salvage value = $ 4.000 dan umur = 8 tahun.
Hampir sama dengan SOYD, penyusutan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun
– tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun – tahun berikutnya.
prosentase tetap dari nilai buku aset tersebut pada akhir tahun sebelumnya.
Dt = d . BVt-1
Dimana :
Dimana BV t = BV t-1 – Dt
= BV t-1 (1-d)
Contoh :
Sebuah perusahaan membeli alat produksi dengan harga Rp 35 juta dan biaya
pengiriman serta uji coba besarnya adalah 1 juta, jika masa pakai ekonomi alat ini
Menggunaan asumsi bahwa penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu
Pemakaian depresiasi ini sangat tidak menguntungkan bila ditinjau dari sudut
pajak yang harus ditanggung perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan metode
Dt = BV t-1 – BV t
Dimana :
A = ( P –S)(A/F,i%,N)
Contoh :
Sama dengan kasus diatas, jika menggunakan bunga 10% pertahun dan nilai sisa
sebesar Rp 3 juta, maka hitunglah depresiasi yang terjadi dan nilai buku selama periode
depresiasi.
Reference :
https://doi.org/10.1080/00137916508928729