Anda di halaman 1dari 8

Depresiasi

Depresiasi merupakan penurunan nilai dari suatu barang sebagai akibat berlangsungnya

waktu. (Swalm, 1965) Depresiasi didefinisikan sebagai :“sejumlah biaya yang harus

disediakan oleh seseorang atau suatu perusahaan atau unit-unit tertentu pada setiap

periode waktu untuk melakukan penggantian dari mesin, peralatan, ataupun fasilitas-

fasilitas lain setelah umur dari mesin, peralatan, ataupun fasilitas- fasilitas lain tersebut

dilampaui (Anon, 1972)

 Depresiasi dapat dikatakan sebagai beban tahunan untuk menutupi investasi

awal.

 Depresiasi adalah pengeluaran bukan tunai yang mempengaruhi aliran kas

melalui pajak pendapatan.

 Penyusutan atau penurunan nilai asset bersamaan dengan berlalunya waktu

Aset yang terkena depresiasi hanya fixed asset (asset tetap) yang pada

umumnya bersifat fisik seperti bangunan, mesin/ peralatan, armada, dll

Jenis Depresiasi

1. Depresiasi Fisis :

Sebagai akibat dari penggunaan/operasi yang mengakibatkan menurunnya

kemampuan secara fisis yang berarti kemampuan operasional dari suatu

barang/peralatan menurun. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan

menurunnya kemampuan fisis suatu barang/peralatan adalah dengan melakukan

perawatan yang baik

2. Depresiasi Fungsional :
Permintaa suatu produk yang tidak simbang dengan kapasitas sehingga

perusahaan tidak dapat lagi sepenuhnya melakukan fungsi pemilikan atas

permintaan.

3. Depresiasi Teknologi :

Adanya penemuan baru mengakibatkan peralatan yang sudah ada menjadi tidak

ekonomis lagi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.

Depresiasi tergantung pada :

 Investasi awal dari properti (P)

 Tanggal pemakaian awal (n1)

 Estimasi masa Pakai (N)

 Nilai Sisa / Nilai Akhir (F)

 Metode depresiasi yang di Pakai

Besarnya depresiasi diharapkan seminimal mungkin sehingga dapat menekan pajak

Syarat Aset Terdepresiasikan :

 Harus digunakan untuk bisnis penghasilan

 Umur ekonomis dapat dihitung, dan lebih dari 1 tahun

 Aset/properti yang digunakan dapat menjadi usang/nilainya menurun

Secara umum ada beberapa alasan dilakukannya perhitungan depresiasi ini, yaitu:

1. Untuk menyediakan dana pengembalian modal yang telah diinvestasikan dalam

kekayaan fisik, dana ini sifatnya sebagai saving untuk menjamin kontinuitas/

keberlanjutan usaha bila mesin habis masa pakainya dan perlu diganti dengan yang

baru. Secara teoritis dana depresiasi yang telah disimpan sebelumnya dapat dibayarkan

untuk pembelian mesin baru

2. Untuk memungkinkan adanya biaya penyusutan yang dibebankan pada biaya

produksi atau jasa yang dihasilkan dari penggunaan asetaset


3. Sebagai dasar pengurangan pembayaran pajak-pajak pendapat/ usaha yang harus

dibayarkan.

Banyak yang bisa untuk menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara

metode tersebut yang sering digunakan adalah :

1. Metode garis lurus (straight line = SL).

2. Metode jumlah angka tahun (sum of year digit = SOYD).

3. Metode keseimbangan menurun (declining balance = DB).

4. Metode dana sinking (sinking found = SF).

I. Metode garis lurus (straight line = SL).

Metode ini merupakan metode yang sederhana dan paling mudah dimengerti. Dalam

metode ini ongkos depresiasi merupakan harga yang konstan (tetap), sehingga nilai

buku (book value) besarnya berkurang secara linier akibat adanya depresiasi.

Besarnya depresiasi per tahun dihitung dengan rumus :

Dt = P – SV / n
BVt = P – tDt atau BVt = BV (t-1) – Dt
Keterangan :

Dt = nilai depresiasi tahunan

t = tahun (t = 1,2,3 ……..,n)

P = investasi awal/first cost

SV = Salvage Value / nilai Sisa/ nilai akhir

n = Umur Ekonomis

Bvt = book value / nilai buku, yaitu perkiraan nilai jual suatu aset

Contoh :
Jika diketahui nilai investasi awal adalah $ 50.000 dengan nilai sisa $ 10.000 setelah 5

tahun, maka hitunglah nilai depresiasi tahunan, book value.

dt = p – sv / n

= $ 50.000 – $ 10.000 / 5

= $ 8.000/tahun

perhitungan depresiasi selama umur pakai dapat dilihat pada tabel berikut :

II. Metode jumlah angka tahun (sum of year digit = SOYD).

Metode ini menghasilkan ongkos depresiasi yang pada awal periode paling besar,

sedangkan pada tahun-tahun berikutnya makin mengecil hingga akhir umur

ekonomisnya. Ongkos depresiasi setiap tahun dihitung dengan membagi sisa umur

hidup pada awal tahun terhadap jumlah angka tahun dari umur hidup seluruhnya dan

dikalikan dengan jumlah ongkos yang didepresiasikan.

Hubungan tersebut diatas dapat dinyatakan sebagai :

Dt = (Deprecible year remaining / Sum of year digits) x (First Cost – Salvage Value)

atau

Dt = (N-t+1/SOYD) x (P – SV)

Dimana :

SOYD = jumlah Digit tahun dari 1 d/s N


n = Umur ekonomis

BVt = BVt-1 – Dt atau BVt = P – (P – SV)

t (n-t/2) + 0,5 / Digit SOYD

Keterangan :

Dt = nilai depresiasi

SOYD = sum of year digit (sampai n)

n = periode depresiasi

Bvt = book value periode ke t

dt = tingkat depresiasi

P = fisrt cost

SV = salvage value

Contoh :

Hitung depresiasi untuk 3 tahun pertama serta book value untuk tahun ke 3, jika

diketahui first cost = $ 25.000 dengan salvage value = $ 4.000 dan umur = 8 tahun.

D1 = (8-1+1) / 36 x (25.000-4.000) = $ 4.667

D2 = (8-2+1) / 36 x (25.000-4.000) = $ 4.083

D3 = (8-3+1) / 36 x (25.000-4.000) = $ 3.500

Nilai depresiasi berkurang (D1>D2>D3)

BV = 25.000 – (8-3+1) / 36 x (25.000-4.000) = $ 12.750

III. Metode keseimbangan menurun (declining balance = DB).

 Hampir sama dengan SOYD, penyusutan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun

– tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun – tahun berikutnya.

 Dapat digunakan jika umur aset lebih dari 3 tahun.


 Nilai depresiasi pada tahun tertentu dihitung dengan mengalikan suatu

prosentase tetap dari nilai buku aset tersebut pada akhir tahun sebelumnya.

Dt = d . BVt-1

Dimana :

d = Tingkat depresiasi yang ditetapkan (d=2/n)

BVt-1 = nilai buku aset pada akhir tahun sebelumnya (t-1)

Dimana BV t = BV t-1 – Dt

= BV t-1 (1-d)

Contoh :

Sebuah perusahaan membeli alat produksi dengan harga Rp 35 juta dan biaya

pengiriman serta uji coba besarnya adalah 1 juta, jika masa pakai ekonomi alat ini

adalah 5 tahun, maka hitunglah :

 Depresiasi DDB pada tahun ke-1

 Nilai buku tahun ke- 1

 Buatlah tabel depresiasi sampai tahun ke -5

IV. Metode dana sinking (sinking found = SF).

 Menggunaan asumsi bahwa penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu

waktu ke waktu berikutnya.

 Peningkatan yang terjadi disebabkan karena disertakannya konsep nilai waktu

dari uang,sehingga besarnya depresiasi akan meningkat seirama dengan tingkat

bunga yang berlaku.

 Pemakaian depresiasi ini sangat tidak menguntungkan bila ditinjau dari sudut

pajak yang harus ditanggung perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan metode

ini jarang dipakai.

Dt = (P – S)(A/F, i%, N)(F/P, i%,t-1)


atau

Dt = BV t-1 – BV t

Dimana :

BVt = (P – A) (F/A, i%, t) dengan

A = ( P –S)(A/F,i%,N)

Contoh :

Sama dengan kasus diatas, jika menggunakan bunga 10% pertahun dan nilai sisa

sebesar Rp 3 juta, maka hitunglah depresiasi yang terjadi dan nilai buku selama periode

depresiasi.

Reference :

Anon. (1972). ENGINEERING ECONOMY. https://doi.org/10.1201/9780203908587-42

Swalm, R. O. (1965). Engineering economy. Engineering Economist.

https://doi.org/10.1080/00137916508928729

Anda mungkin juga menyukai