Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM ERA GLOBALISASI

Oleh :
NAMA : KETLIN K. KALLA
NIM : 1803020031
MK :
DOSEN PA : DR ENDANG E. GIRRI M,BM

ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul  Etika Bisnis dalam Era Globalisasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memahamkan pembaca akan makna dari  perbedaan, dan
diharapkan makalah ini dapat menambahkan semangat persatuan  bangsa, dan memberikan
pemahaman akan indahnya hidup di dalam berbagai  perbedaan yang ada. Demikian makalah
ini kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................ii
BAB 1PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 latar belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................2
2.1 Pengertian Etika...............................................................................................................2
2.2 Pengertian Globalisasi.....................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................5
3.1 Etika bisnis di era globalisasi...........................................................................................5
3.2 Pengaruh etika bisnis di era globalisas............................................................................6
3.3 Kode Etik dalam Etika Bisnis..........................................................................................6
3.4 Etika Bisnis di bidang Pemasaran dalam Menghadapi era Globalisasi...........................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................7
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................7
4.2 Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
    
A. Latar Belakang
Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian besar
pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya jika menjalankan prinsip-
prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting artinya dalam menegakkan
persaingan usaha sehat yang kondusif.

Di Indonesia, penegakan etika bisnis dalam persaingan bisnis semakin berat. Kondisi ini
terjadi karena banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis itu
sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut tidak dapat diselesaikan melalui hukum
karena sifatnya yang tidak terikat menurut hukum.

Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang dapat memahami suatu
bisnis persaingan, bagaimana bersikap ataupun berprilaku.Bagaimana era global ini dituntut
untuk menciptakan suatu persaingan yang kompetitif sehingga dapat terselesaikan tujuannya
dengan baik, kolusi, korupsi, mengandalkan koneksi, menjadi suatu hal yang biasa dalam
tatanan kehidupan bisnis, yang mana prinsip menguasai dan menghalalkan segala cara untuk
memenangkan persaingan menjadi suatu hal yang lumrah, padahal etikanya tidak begitu.

Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system
ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya
barangbarang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan
saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen,
termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia,
dan lain sebagainya.

    B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran etika bisnis dalam era globalisasi ?


2. Apa saja yang melatar belakangi etika bisnis di era globalisasi ?
3. Apa yang menjadi landasan hukum etika bisnis ?
4. Bagaimana etika bisnis menjadi sangat berpengaruh dalam pekembangan di era
globalisasi?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari, mengenal, dan memahamii
peranan etika bisnis di era globalisasi . selain itu agar kita lebih dapat mempelajari dan
menambah wwasan tentang dampak ataupun pengaruh etika bisnis di era globaliasai sekarang
ini 
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Etika Bisnis

1. Pengertian etika

Etika berasal dari kata Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika
adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Menurut Suhardana, dalam Sukirno Agus dan
I Cekik Ardana istilah lain dari etika adalah susila, su artinya baik, sila artinya kebiasaan. Jadi
susila berarti kebiasaan atau tingkah laku perbuatan manusia yang baik.
Menurut Lawrence, Weber, dan dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana etika adalah
suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah
perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang fundamental,
bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita inginkan meraka
berpikir dan bertindak terhadap kita.
Menurut David P. Baron dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana etika adalah suatu
pendekatan sistematis atas penilaian moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintetis,
dan reflektif.
Menurut Muslich etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norma dan moralitas ini
menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian
terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuranberusaha.
Chandra R, menambahkan bahwa perubahan-perubahan besar dalam oraktik
pengelolaan bisnis dewasa ini menyebabkan perhatian terhadap etika bisnis semakin penting.
Oleh karena itu, etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara
pengaturan dan pengelolaan bisnis yangmemperhatikan norma dan moralitas melalui
penciptaan barang danjasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh
keuntungan melalui transaksi.
2.  Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari
bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik
dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau
kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini,
misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau
institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.Model bisnis seperti
ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

3. Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-
kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari
dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini mencakup bagaimana
kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung
pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis.Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana
standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern
untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-
orang yang ada di dalam organisasi.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam
kegiatan  bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan
hukum
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
a.       Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
b.      Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat
c.       Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi
pihak – pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
adalah:
a.       Pengendalian diri
b.      Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
c.       Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
d.      Menciptakan persaingan yang sehat

4. Prinsip-prinsip Etika Bisnis


Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikanacuan cara yang
harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Muslich (2004: 18-20)
menyatakan bahwa prinsip-prinsip etika bisnis meliputi:
a. Prinsip ekonomi
Perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan
dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya dalam menetapkan kebijakan
perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang
berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.
b. Prinsip kejujuran
Kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalammendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan
kepada seluruh pihak yang terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki
oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan
menaruh kepercayaan yang tinggi bagi perusahaan tersebut.
c. Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat
Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentutidak membantu
perusahaan dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru kejahatan dalam berbisnis
akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Niatan dari suatu tujuan terlihat cukuptransparan
misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai dari suatuperusahaan.

B. Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran


pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan
infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan
aktivitas ekonomi dan budaya.
Globalisasi merupakan proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system
ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya
barang-barang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan
saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen,
termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia,
kreasi komunikasi global dan system transportasi seperti internet dan pelayaran global,
perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia, IMF, dan lain sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN

      3.1   Etika Bisnis di Era Globalisasi


             
 Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang telah mengglobal. Setiap sisi kehidupan
diwarnai oleh bisnis. Dalam lingkup yang besar, Negara pastinya terlibat dalam proses bisnis
yang terjadi. Tiap-tiap Negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya sendiri sehingga
tidak mungkin semua Negara merasa tercukupi oleh semua sumber daya yang mereka miliki.
Mulai dari ekspedisi Negara Eropa mencari rempah-rempah di Asia sampai perdagangan
minyak Internasional merupakan bukti bahwa dari dulu sampai sekarang sebuah Negara tidak
dapat bertahan hidup tanpa keberadaan bisnis dengan Negara lainnya. Dewasa ini, pengaruh
globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan internasional yang lebih
luas. Kemajemukan ekonomi dan sistem perdagangan berkembang menjadi sebuah kesatuan
sistem yang saling membutuhkan. Ekspor-Impor multinasional menjadi sesuatu yang biasa.
Komoditi nasional dapat diekspor menjadi pendapatan Negara, serta produk-produk asing
dapat diimpor demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
              Setiap Negara terus mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain untuk mendapatkan
yang mereka inginkan, juga menaikkan tingkat ekonomi yang ada. Tidak dapat dipungkiri
bahwa Bisnis multinasional merupakan kesempatan untuk meraih pundi-pundi uang demi
meningkatkan tingkatan ekonomi, terutama Negara berkembang yang rata-rata memiliki nilai
tukar mata uang yang rendah. Developing country mendapat keuntungan dengan kemudahan
untuk mengekspor barang domestiknya ke luar dan kemudahan untuk mendapatkan investor
asing sebagai penanam dana bagi usaha-usaha dalam negeri. Sedangkan developed country
lebih mudah dalam mendapatkan barang/jasa yang mereka inginkan.
              Ada kesempatan yang terbuka lebar maka pasti ada persaingan untuk
mendapatkannya. Berikut ini ada dua macam keuntungan yang dapat digunakan sebagai
modal untuk meraih keberhasilan:

1. Keuntungan absolut, disaat sebuah Negara dapat memproduksi sesuatu produk yang lebih
murah dan/atau kualitas yang lebih tinggi dari Negara lain. Contohnya Indonesia memiliki
keunggulan karena memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti minyak. Sehingga
Indonesia dapat menjual minyak lebih murah.
2. Keuntungan komparatif, disaat sebuah Negara memproduksi barang dengan lebih efisien
atau lebih baik daripada Negara lain yang memproduksi barang yang sama.
Contohnya produsen mobil sport Ferrari dalam penggunaan teknologi terpadu pada
pembuatan mobil balap.
                 Era globalisasi adalah situasi dan keadaan yang seolah-olah tanpa batas antar
orang, tugas, tempat, ruang atau dengan kata lain “mendunia.” Sehingga dalam menjalankan
bisnis dalam era  globalisasi ini para pelaku bisnis menghadapi tantangan utama, yakni:
Pelanggan lebih menuntut kecepatan waktu, dan budaya instant sudah menjadi trend masa
kini. Hal ini menjadikan waralaba yang laris adalah dapat menyediakan makanan cepat saji.
                   Etika-etika dalam bisnis kurang diperhatikan oleh pelaku bisnis yang memang
hanya mengandalkan kekuatan dan kekuasaan saja, sehingga terjadilah pembagian-
pembagian kepada pelaku bisnis menurut suku, etnis ataupun agama.
            Konsumen kini lebih cerdas dan kritis, dalam arti mereka tidak hanya melihat harga
tetapi juga membandingkan dengan mutu atau kualitas produk dan pasti akan mengklaim jika
kecewa terhadap suatu produk yang dibelinya.
            Ditentukan adanya standar mutu tertentu yang diputuskan secara bersama-sama oleh
suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO. Tingkat ekspansi dan persaingan bisnis sangat
tinggi, baik secara domestic maupun internasional, begitu suatu produk muncul di pasaran
dan ‘booming’, pasti dalam sekejap ada produk lain yang meniru, entah halal maupun tidak.
            Perkembangan internet dan bisnis dalam beberapa tahun ini juga semakin terasa
dampaknya dalam aktivitas masyarakat keseharian. Kemudahan komunikasi yang disajikan
memungkinkan perolehan informasi seketika. Kemajuan teknologi komputer, telepon, dan
televisi telah memberikan dampak besar terhadap cara perusahaan menghasilkan dan
memasarkan produk mereka.
            Karena teknologi telah memudahkan manusia dalam berbagai jenis. Jarak geografis
dan budaya telah menyempit dengan munculnya pesawat udara, mesin faks, dan lain-lain.
Kemajuan-kemajuan ini membuat perusahaan untuk mengerti bahwa hakikat pasar tidak lagi
terbatas pada ruang dan waktu
            Globalisasi dan teknologi telah mendorong kemajuan dalam berbagai sektor.
Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan
persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu memberikan apa yang siap dibeli
orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara harus menemukan cara
menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value) yaitu barang dan jasa yang
menarik minat beli.
            Dalam era globalisasi berarti setiap orang bisa mendapatkan informasi dengan mudah
dan dari mana saja dalam waktu yang singkat, segala sesuatu yang terjadi di belahan dunia
manapun bisa diakses oleh setiap orang, pergolakan ekonomi dan perubahan mata uang dunia
dapat dilacak dari kantor/tempat kerja hanya lewat alat elektronik yang canggih yaitu
komputer. Jadi permasalahan dan tantangan berbisnis di Indonesia khususnya sangatlah multi
kompleks baik dari dalam perusahaan sendiri maupun dari luar seperti halnya persaingan
mutu produk atau pemasaran dalam perdagangan pasar dunia yang mengglobal.
            Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestic
(nasional) maupun di pasar internasional atau global.Tanpa terkecuali di Negara kita, dunia
usaha di Indonesia juga berkembang dengan pesat. Perdagangan bebas AFTA (ASEAN Free
Trade Area) di tahun 2003 dan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) mulai tahun
2020 memberikan kesempatan para produsen untuk memasarkan produknya secara bebas.

  3.2. Pengaruh Etika Bisnis dalam Era Globalisasi

               Tidak semua kesempatan bisnis global dapat langsung digunakan.Terdapat beberapa


halangan yang dapat menghadang perdagangan internasional seperti perbedaan sosial dan
budaya, perbedaan ekonomi dan perbedaan hukum dan politik.Perusahaan harus mampu
menyikapi barrier tersebut.
               Sebagai dampak globalisasi dan perubahan teknologi, situasi pasar saat ini didorong
ke arah keadaan yang berbeda jauh sekali dibandingkan situasi pasar sebelumnya. Perubahan-
perubahan tersebut tampak pada berbagai fenomena, antara lain:
a.       Kekuasaan saat ini sudah beralih ke tangan konsumen.
b.      Skala produksi yang besar tidak lagi merupakan keharusan.
c.       Batasan-batasan negara dan wilayah tidak lagi menjadi kendala.
d.      Teknologi dengan cepat dapat dikuasai dan ditiru.
e.       Setiap saat akan muncul pesaing-pesaing dengan biaya yang lebih murah.
f.       Meningkatnya kepekaan konsumen terhadap harga dan nilai
  3. 3. Kode Etik dalam Etika Bisnis

            Selain itu social budaya, ekonomi dan hukum-politik, yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah Etika Bisnis. Etika bisnis adalah perilaku baik atau buruk berdasarkan
kepercayaan perseorangan dan norma sosial dengan membedakan antara yang baik dan yang
buruk. Kode Etik yang ada bersumber dari pandangan anak-anak ke perilaku orang dewasa,
pengalaman, perkembangan nilai serta moral, dan pengaruh kawan.
Tujuan diciptakanya kode etik adalah:
1.      Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
2.      Berkurangnya potensial regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai aktivitas kontrol.
3.      Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
4.      Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-etika.
            Tanggung jawab sosial juga merupakan juga hal yang penting. Tanggung jawab sosial
adalah sebuah konsep dimana sebuah perusahaan terhubung dengan sosial dan lingkungan
sekitar dalam hal proses bisnis dan interaksi perusahaan dengan stakeholdernya. Tanggung
jawab sosial dunia bisnis tidak saja berorientasi pada komitmen sosial yang menekankan pada
pendekatan kemanusiaan, belas kasihan, dan semacamnya,
tetapi menjadi kewajiban yang sepantasnya dilaksanakan oleh para pelaku bisnis dalam ikut
serta mengatasi permasalahan sosial yang menimpa masyarakat.

      3.4. Etika Bisnis di bidang Pemasaran dalam Menghadapi era Globalisasi


            Dalam setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan
harapan kenaikan pada tingkat pemasarannya.
            Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi
diketahui oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana
cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku,
etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan oleh
tekhnik promosi.
            Cara-Cara Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis Dalam menciptakan etika bisnis,
Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk
tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
  Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi
3. Mempertahankan Jati Diri
         Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
           Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang
erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan
perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-
kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
           Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya
(trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga
pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar
dan mapan.
6. Memelihara Kesepakatan
           Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki
terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
7. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
           Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika
bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah
BAB IV
PENUTUP
4.1 . Kesimpulan

Dalam kehidupan bermasyarakat, dikenal nilai-nilai dan norma-norma etis.Begitu


juga pada dunia bisnis pada umumnya.Bisnis perlu mengenal dan memperhatikan
etika.Dalam dunia persaingan yang ketat, bisnis yang berhasil adalah bisnis yang
memprhatikan nilai-nilai moral.Jadi antara etika dan bisnis ada relevasinya.Adanya
persaingan yang ketat antara pelaku usaha dan adanya prinsip ekonomi untuk memperoleh
kaentungan sebesar-besarnya, membuat para pelaku bisnis bertindak tidak jujur.
Upaya perlindungan konsumen masih terdapat kendala-kendala antara lain karena
rendahnya kesadaran konsumen akan hak-haknya. Guna melindungi konsumen dan produsen
terhadap perdagangan dalam dan luar negeri, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

    4.2     Saran
1. Perlu adanya pendidikan atau penyuluhan tentang etika bisnis kapada para pelaku bisnis.
Demikian pula penyuluhan tentang kehidupan berbisnis yang berlandaskan etika yang
merupakan keadilan ekonomi, serta hasil dari penerapan keadilan, yaitu terwujudnya keadilan
sosial.
2. Pemerintah perlu mengembangkan dan menumbuhkan aparatyang mempunyai
kemampuan, kepekaan, serta kewibawaan untuk melaksanakan pengawasanserta pembinaan
kepada pelaku bisnis, agar praktek-praktek yang meninggalkan etika bisnis tidak dilakukan
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Kristianto, Paulus Lilik. Jurnal Etika Bisnis. (online). Tersedia:

http://www.ejurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/414.pdf Html (10 Maret 2011)

Sundartini, Nurfajrianti. Pengertian Etika Bisnis Diakses dari. (online) Tersedia


https://antilicious.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/. Html (24
November 2011).
Wikipedia, Globlisasi. (Online) Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi.

Html (23 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai