Oleh :
NAMA : KETLIN K. KALLA
NIM : 1803020031
MK :
DOSEN PA : DR ENDANG E. GIRRI M,BM
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Etika Bisnis dalam Era Globalisasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memahamkan pembaca akan makna dari perbedaan, dan
diharapkan makalah ini dapat menambahkan semangat persatuan bangsa, dan memberikan
pemahaman akan indahnya hidup di dalam berbagai perbedaan yang ada. Demikian makalah
ini kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................ii
BAB 1PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 latar belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................2
2.1 Pengertian Etika...............................................................................................................2
2.2 Pengertian Globalisasi.....................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................5
3.1 Etika bisnis di era globalisasi...........................................................................................5
3.2 Pengaruh etika bisnis di era globalisas............................................................................6
3.3 Kode Etik dalam Etika Bisnis..........................................................................................6
3.4 Etika Bisnis di bidang Pemasaran dalam Menghadapi era Globalisasi...........................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................7
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................7
4.2 Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian besar
pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya jika menjalankan prinsip-
prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting artinya dalam menegakkan
persaingan usaha sehat yang kondusif.
Di Indonesia, penegakan etika bisnis dalam persaingan bisnis semakin berat. Kondisi ini
terjadi karena banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis itu
sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut tidak dapat diselesaikan melalui hukum
karena sifatnya yang tidak terikat menurut hukum.
Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang dapat memahami suatu
bisnis persaingan, bagaimana bersikap ataupun berprilaku.Bagaimana era global ini dituntut
untuk menciptakan suatu persaingan yang kompetitif sehingga dapat terselesaikan tujuannya
dengan baik, kolusi, korupsi, mengandalkan koneksi, menjadi suatu hal yang biasa dalam
tatanan kehidupan bisnis, yang mana prinsip menguasai dan menghalalkan segala cara untuk
memenangkan persaingan menjadi suatu hal yang lumrah, padahal etikanya tidak begitu.
Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system
ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya
barangbarang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan
saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen,
termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia,
dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian etika
Etika berasal dari kata Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika
adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Menurut Suhardana, dalam Sukirno Agus dan
I Cekik Ardana istilah lain dari etika adalah susila, su artinya baik, sila artinya kebiasaan. Jadi
susila berarti kebiasaan atau tingkah laku perbuatan manusia yang baik.
Menurut Lawrence, Weber, dan dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana etika adalah
suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah
perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang fundamental,
bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita inginkan meraka
berpikir dan bertindak terhadap kita.
Menurut David P. Baron dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana etika adalah suatu
pendekatan sistematis atas penilaian moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintetis,
dan reflektif.
Menurut Muslich etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norma dan moralitas ini
menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian
terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuranberusaha.
Chandra R, menambahkan bahwa perubahan-perubahan besar dalam oraktik
pengelolaan bisnis dewasa ini menyebabkan perhatian terhadap etika bisnis semakin penting.
Oleh karena itu, etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara
pengaturan dan pengelolaan bisnis yangmemperhatikan norma dan moralitas melalui
penciptaan barang danjasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh
keuntungan melalui transaksi.
2. Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari
bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik
dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau
kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini,
misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau
institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.Model bisnis seperti
ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
B. Globalisasi
1. Keuntungan absolut, disaat sebuah Negara dapat memproduksi sesuatu produk yang lebih
murah dan/atau kualitas yang lebih tinggi dari Negara lain. Contohnya Indonesia memiliki
keunggulan karena memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti minyak. Sehingga
Indonesia dapat menjual minyak lebih murah.
2. Keuntungan komparatif, disaat sebuah Negara memproduksi barang dengan lebih efisien
atau lebih baik daripada Negara lain yang memproduksi barang yang sama.
Contohnya produsen mobil sport Ferrari dalam penggunaan teknologi terpadu pada
pembuatan mobil balap.
Era globalisasi adalah situasi dan keadaan yang seolah-olah tanpa batas antar
orang, tugas, tempat, ruang atau dengan kata lain “mendunia.” Sehingga dalam menjalankan
bisnis dalam era globalisasi ini para pelaku bisnis menghadapi tantangan utama, yakni:
Pelanggan lebih menuntut kecepatan waktu, dan budaya instant sudah menjadi trend masa
kini. Hal ini menjadikan waralaba yang laris adalah dapat menyediakan makanan cepat saji.
Etika-etika dalam bisnis kurang diperhatikan oleh pelaku bisnis yang memang
hanya mengandalkan kekuatan dan kekuasaan saja, sehingga terjadilah pembagian-
pembagian kepada pelaku bisnis menurut suku, etnis ataupun agama.
Konsumen kini lebih cerdas dan kritis, dalam arti mereka tidak hanya melihat harga
tetapi juga membandingkan dengan mutu atau kualitas produk dan pasti akan mengklaim jika
kecewa terhadap suatu produk yang dibelinya.
Ditentukan adanya standar mutu tertentu yang diputuskan secara bersama-sama oleh
suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO. Tingkat ekspansi dan persaingan bisnis sangat
tinggi, baik secara domestic maupun internasional, begitu suatu produk muncul di pasaran
dan ‘booming’, pasti dalam sekejap ada produk lain yang meniru, entah halal maupun tidak.
Perkembangan internet dan bisnis dalam beberapa tahun ini juga semakin terasa
dampaknya dalam aktivitas masyarakat keseharian. Kemudahan komunikasi yang disajikan
memungkinkan perolehan informasi seketika. Kemajuan teknologi komputer, telepon, dan
televisi telah memberikan dampak besar terhadap cara perusahaan menghasilkan dan
memasarkan produk mereka.
Karena teknologi telah memudahkan manusia dalam berbagai jenis. Jarak geografis
dan budaya telah menyempit dengan munculnya pesawat udara, mesin faks, dan lain-lain.
Kemajuan-kemajuan ini membuat perusahaan untuk mengerti bahwa hakikat pasar tidak lagi
terbatas pada ruang dan waktu
Globalisasi dan teknologi telah mendorong kemajuan dalam berbagai sektor.
Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan
persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu memberikan apa yang siap dibeli
orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara harus menemukan cara
menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value) yaitu barang dan jasa yang
menarik minat beli.
Dalam era globalisasi berarti setiap orang bisa mendapatkan informasi dengan mudah
dan dari mana saja dalam waktu yang singkat, segala sesuatu yang terjadi di belahan dunia
manapun bisa diakses oleh setiap orang, pergolakan ekonomi dan perubahan mata uang dunia
dapat dilacak dari kantor/tempat kerja hanya lewat alat elektronik yang canggih yaitu
komputer. Jadi permasalahan dan tantangan berbisnis di Indonesia khususnya sangatlah multi
kompleks baik dari dalam perusahaan sendiri maupun dari luar seperti halnya persaingan
mutu produk atau pemasaran dalam perdagangan pasar dunia yang mengglobal.
Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestic
(nasional) maupun di pasar internasional atau global.Tanpa terkecuali di Negara kita, dunia
usaha di Indonesia juga berkembang dengan pesat. Perdagangan bebas AFTA (ASEAN Free
Trade Area) di tahun 2003 dan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) mulai tahun
2020 memberikan kesempatan para produsen untuk memasarkan produknya secara bebas.
Selain itu social budaya, ekonomi dan hukum-politik, yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah Etika Bisnis. Etika bisnis adalah perilaku baik atau buruk berdasarkan
kepercayaan perseorangan dan norma sosial dengan membedakan antara yang baik dan yang
buruk. Kode Etik yang ada bersumber dari pandangan anak-anak ke perilaku orang dewasa,
pengalaman, perkembangan nilai serta moral, dan pengaruh kawan.
Tujuan diciptakanya kode etik adalah:
1. Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
2. Berkurangnya potensial regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai aktivitas kontrol.
3. Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
4. Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-etika.
Tanggung jawab sosial juga merupakan juga hal yang penting. Tanggung jawab sosial
adalah sebuah konsep dimana sebuah perusahaan terhubung dengan sosial dan lingkungan
sekitar dalam hal proses bisnis dan interaksi perusahaan dengan stakeholdernya. Tanggung
jawab sosial dunia bisnis tidak saja berorientasi pada komitmen sosial yang menekankan pada
pendekatan kemanusiaan, belas kasihan, dan semacamnya,
tetapi menjadi kewajiban yang sepantasnya dilaksanakan oleh para pelaku bisnis dalam ikut
serta mengatasi permasalahan sosial yang menimpa masyarakat.
4.2 Saran
1. Perlu adanya pendidikan atau penyuluhan tentang etika bisnis kapada para pelaku bisnis.
Demikian pula penyuluhan tentang kehidupan berbisnis yang berlandaskan etika yang
merupakan keadilan ekonomi, serta hasil dari penerapan keadilan, yaitu terwujudnya keadilan
sosial.
2. Pemerintah perlu mengembangkan dan menumbuhkan aparatyang mempunyai
kemampuan, kepekaan, serta kewibawaan untuk melaksanakan pengawasanserta pembinaan
kepada pelaku bisnis, agar praktek-praktek yang meninggalkan etika bisnis tidak dilakukan
lagi.
DAFTAR PUSTAKA