Anda di halaman 1dari 7

Jahe bisa digunakan untuk bumbu masakan, namun sering juga digunakan sebagai bahan

dalam pengobatan tradisional.

Manfaat kesehatan dari jahe pun telah terbukti secara ilmiah sehingga tidak perlu diragukan.
Dilansir dari healthline, berikut adalah 7 manfaat jahe untuk kesehatan yang telah terbukti:

1. Mengatasi mual

Jahe tampaknya sangat efektif untuk mengatasi mual. Jahe bisa mengatasi mual dengan
penyebab yang berbeda, salah satunya adalah mual akibat kehamilan.

Menurut ulasan dari 12 penelitian yang melibatkan total 1.278 perempuan hamil, 11-15 gram
jahe dapat mengurangi gejala mual secara signifikan.

Meski jahe bisa mengatasi mual, diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam
jumlah banyak saat menjalani kehamilan.

2. Menurunkan berat badan


Jahe dapat berperan dalam menurunkan berat badan. Sebuah tinjauan literatur di tahun 2019
menyimpulkan, suplementasi jahe secara signifikan mampu mengurangi berat badan.

Sebuah studi di tahun 2016 yang melibatkan 80 wanita menemukan bahwa jahe juga
membantu menurunkan indeks massa tubuh (BMI) dan kadar insulin darah.

Peserta penelitian menerima dosis harian yang relatif tinggi, yakni 2 gram bubuk jahe setiap
hari selama 12 minggu.

3. Mengatasi osteoartritis
Osteoartritis (OA) adalah masalah kesehatan yang cukup umum namun menimbulkan rasa
tidak nyaman karena menyebabkan gejala nyeri sendi dan kaku.

Sebuah tinjauan menyebutkan bahwa orang yang mengatasi OA dengan jahe mengalami rasa
sakit yang berkurang secara signifikan.

Peserta penelitian menerima 500 mg-1 gram jahe setiap hari selama 3 hingga 12 minggu.
Mayoritas dari peserta telah didiagnosis mengidap OA lutut.

4. Menurunkan gula darah


Jahe memiliki sifat anti-diabetes. Dalam sebuah studi di tahun 2015 yang melibatkan peserta
dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa 2 gram bubuk jahe per hari dapat menurunkan gula
darah sebesar 12 persen.

Ada juga penurunan rasio apoliproprotein hingga 28 persen dan apolipoprotein A-I hingga 23
persen yang merupakan efek samping dari stres oksidatif.

Meski demikian, untuk melihat manfaat jahe bagi penyakit diabetes, masih dibutuhkan
penelitian lebih lanjut.

5. Mengatasi gangguan pencernaan kronis


Gangguan pencernaan kronis ditandai dengan rasa sakit dan tidak nyaman di bagian atas
perut yang terjadi secara berulang.

Diyakini bahwa pemicu utama gangguan pencernaan adalah pengosongan perut yang lembat.
Orang yang mengalami dispepsia fungsional membutuhkan waktu 12,3 menit untuk
mengosongkan perut setelah mengonsumsi jahe.

Ini lebih cepat dari mengonsumsi plasebo yang membutuhkan hingga 16,1 menit sehingga
jahe sangat bermanfaat untuk pencernaan.

6. Mengurangi nyeri haid


Dismenore atau nyeri saat haid memang menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Untuk
mengatasinya, ada cara yang sangat mudah, yakni dengan mengonsumsi jahe.

Sebuah penelitian di tahun 2009 yang melibatkan 150 wanita menemukan bahwa jahe mampu
mengurangi nyeri dengan efektivitas setara dua obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).

Para wanita tersebut mengonsumsi jahe atau NSAID selama 3 hari pertama periode
menstruasi. Ketigakelompok mendapatkan 4 dosis harian bubuk jahe 250 mg, asam
mefenamat, atau ibuprofen.

7. Menurunkan kolesterol
Kadar kolesterol jahat yang tinggi berkaitan dengan risiko penyakit jantung sehingga tidak
boleh disepelekan.

Dalam sebuah studi di tahun 2018 terhadap 60 orang dengan hiperlipidemia, 30 orang yang
menerima 5 gram bubuk jahe setiap hari mengalami penurunkan kadar kolesterol jahat hingga
17,4 persen selama 3 bulan.

Meski penurunan kolesterol sangat signifikan, perlu diingat bahwa peserta penelitian
menerima jahe dengan dosis yang sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai