Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

DOSEN:
I Gusti Ngurah Oka Ariwangsa S.E, M.M.
OLEH:
I Made Trimayasa
NIM:
119112306

PRODI MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS)
DENPASAR
2020
Kata Pengantar

Om Swastiyastu
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam
proses pengerjaannya, tapi saaya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan dalam
makalah ini, sangat kami harapkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 07 Oktober 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
2.1 Risk and Return........................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Risiko (Risk).................................................................................................5
2.1.2 Pengertian Tingkat Pengembalian (Return)...................................................................6
2.1.3 Hubungan Risk dan Return............................................................................................6
2.2 Return Realisasi (realized return)............................................................................................7
2.2.1 Return Total (Total Return)............................................................................................8
2.2.2 Relatif Return (Return Relative).....................................................................................8
2.2.3 Kumulatif Return (Return Cumulative)..........................................................................8
2.2.4 Return Disesuaikan (Adjusted Return)............................................................................9
2.2.5 Rata – Rata Geometrik...................................................................................................9
2.3 Return Ekspektasi (Expected Return) dan resiko sekuritas tunggal.....................................9
2.3.1 Expected Return.................................................................................................................9
2.3.2 Estimasi expected return dan resiko sekuritas tunggal..................................................10
2.4 Divertifikasi dan risiko portofolio..........................................................................................11
2.4.1 Divertifikasi.......................................................................................................................11
2.4.2 Resiko Portofolio...............................................................................................................12
2.5 Estimasi Return Dan Risiko Portofolio..................................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini dalam investasi baik invidu maupun bisnis berinvestasi menghabiskan uang
untuk mendapatkan uang yang lebih banyak. Tingkat nilai pengembalian dalam investasi
dapat dilihat dari kinerja keuangan dari uang yang diinvestasikan tersebut.

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih
luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau
berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu
jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih
besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula.

Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam
keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:

1. bersifat linear atau searah.


2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

Jika Anda berinvestasi dalam saham spekulatif (atau saham apapun), Anda mengambil risiko
dengan harapan memperoleh suatu pengembalian yang besar. Risiko suatu aset dapat
dianalisis dengan dua cara:

1)      Secara berdiri sendiri (stand- alone), di mana aset tersebut dianggap terpisah.

2)      Berdasarkan jumlah portofolio, di mana aset tersebut dianggap sebagai salah satu dari
sejumlah aset dalam portofolio.

Jadi aset stand alone-risk adalah risiko investor yang akan dihadapi jika seorang investor
hanya mengadakan satu aset. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar aset diadakan di
portofolio, tetapi perlu dipahami stand-alone risk berguna untuk memahami risiko dalam
konteks portofolio. Tidak ada investasi yang harus dilakukan kecuali tingkat pengembalian
yang diharapkan cukup tinggi untuk mengkompensasi para investor untuk risiko yang
diperoleh dari investasi. Misalnya, dapat dipastikan bahwa beberapa investor akan bersedia
untuk membeli saham perusahaan minyak jika pengembalian yang diharapkan lebih besar.

Pada umumnya, aset berisiko (risky assets) jarang menghasilkan tingkat pengembalian yang
diharapkan para investor, aset berisiko mendapatkan lebih baik atau kurang dari yang
awalnya diharapkan. Memang, jika aset selalu menghasilkan pengembalian yang diharapkan
para investor, maka tidak akan berisiko. Risiko investasi berkaitan dengan probabilitas yang

3
berproduktif rendah atau pengembalian yang negatif, sangat besar mempunyai peluang
pengembalian yang rendah atau negatif, yang berisiko investasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian return dan risiko ?


2. Apa hubungan return dan risiko ?
3. Bagaimana estimasi realized return ?
4. Bagaimana estimasi expected return dan risiko sekuritas tunggal ?
5. Apa itu divertifikasi dan risiko portofolio ?
6. Bagaimana estimasi expected return dan risiko portofolio ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari return dan risiko investasi


2. Untuk mengetahui hubungan dari return dan risiko investasi
3. Untuk mengetahui estimasi realized return
4. Untuk mengetahui estimasi expected return dan risiko sekuritas tunggal
5. Untu mengetahui pengertian dari divertifikasi dan risiko portofolio
6. Untuk mengetahui estimasi expected return dan risiko portofolio

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Risk and Return


2.1.1 Pengertian Risiko (Risk)

Menurut Fahmi (2014:357), “Risiko sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu
keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan
berbagai pertimbangan pada saat ini.

Sementara itu, Husnan (2015:43) mendefisinikan risiko sebagai kemungkinan tingkat


keuntungan yang diperoleh menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan.

Menurut Zubir (2013) yang dikutip oleh Fawziah (2016) dan Mardani (2017:33), investor
akan menanggung sejumlah risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor-faktor tertentu yang
tidak dapat dihindari. Faktor-faktor tersebut ialah:

 Interest rate risk, yaitu risiko perubahan tingkat bunga tabungan dan pinjaman;
 Market risk, yaitu risiko gejolak (variability) return;
 Inflation risk, yaitu risiko menurunnya daya beli masyarakat sebagai akibat dari
kenaikan harga barang-barang secara terus menerus dan umum.
 Business risk, yaitu risiko tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan semakin ketat;
 Financial risk, yaitu risiko keuangan yang berkaitan dengan struktur modal yang
digunakan untuk mendanai kegiatan perusahaan.
 Liquidity risk, yaitu risiko yang berkaitan dengan kesulitan untuk mencairkan
protofolio;
 Exchange rate risk atau currency risk, yaitu risiko perubahan nilai tukar mata uang
antar negara;
 Country risk, yaitu risiko kondisi politik, keamanan dan stabilitas perekonomian antar
negara.

Mengingat sangat kompleksnya risiko (risk) dalam investasi, maka munculah


penyederhanaan dalam teori investasi modern. Dalam teori investasi modern, risiko dapat
digolongkan menjadi risiko sistemamtis (systematic risk) atau biasa disebut dengan risiko
pasar (market risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk).

Menurut Husnan (2015:141), Systematic risk adalah risiko yang selalu ada dan tidak bisa
dihilangkan dengan diversifikasi (pembentukan portofolio). Sedangkan Unsystematic risk
adalah risiko yang bisa dihilangkan dengan diversifikasi (pembentukan portofolio).
Penjumlahan kedua jenis risiko tersebut disebut dengan risiko total.

Dalam Mardani (2017:34), Secara statistik, risiko investasi dapat diukur menggunakan dua
alat ukur, yaitu standar deviasi dan beta saham. Standar deviasi menggambarkan gejolak

5
return saham dari return rata-rata suatu sekuritas. Sedangkan beta saham menggambarkan
gejolak return dari return pasar.

2.1.2 Pengertian Tingkat Pengembalian (Return)

Menurut Fahmi (2014:358), Return adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu
dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Sedangkan Bodie et., all
(2005) mendefinisikan return sebagai penjumlahan sederhana pendapatan yang diperoleh dari
setiap dolar yang diinvestasikan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa return merupakan tingkat pengembalian yang
diperoleh atas investasi yang dilakukan. Sedangkan tingkat pengembalian yang diharapkan
dalam investasi disebut dengan expected return. Selisih antara actual return dengan expected
return disebut juga dengan abnormal return (return tak terduga).

Abnormal return bernilai positif artinya return yang terjadi lebih besar daripada return yang
diharapkan. Sedangkan abnormal return bernilai negatif artinya return yang terjadi lebih
kecil daripada return yang diharapkan.

Setiap jenis investasi memiliki tingkat keuntungannya masing-masing, seperti Sertifikat


Deposito Bank yang menjamin return sebesar tingkat bunga yang telah ditentukan BI dan
bersifat pasti, Obligasi yang memberikan return yang disebut dengan Kupon dan akan
dibayarkan secara periodik atau sekaligus dan bersifat pasti.

Berbeda dengan investasi saham, return yang diterima pada investasi saham ada dua yaitu
capital gain atau capital loss dan dividen (dalam Mardani, 2017:32). Return pada investasi
saham sangat tergantung pada performance emiten di pasar.

Dengan demikian, investasi saham tidak akan menjamin keuntungan bagi investor (pemodal).
Meskipun demikin, investasi saham mampu memberikan return yang lebih tinggi daripada
investasi aset bebas risiko. Apabila sobat dapat mengelola investasi dengan baik, bahkan
return yang tinggi sekalipun dapat diperoleh.

2.1.3 Hubungan Risk dan Return

Secara teknis, semakin tinggi expected return, maka risk yang dihadapi investor juga semakin
tinggi dan berlaku sebaliknya. Hubungan risk and return adalah linier dan searah. Grafik
Security Market Line berikut menjelaskan hubungan risk and return dalam investasi dipasar
modal.

6
Grafik Security Market Line (SML) di atas menunjukkan bahwa adanya hubungan positif
antara risk and return. yang mana risk ditunjukkan oleh E(Rp) atau expected return portfolio
pada sumbu Y dan risk ditunjukkan oleh βp atau Beta portofolio pada sumbu X.

Sementara itu, Rf merupakan tingkat keuntungan investasi pada aset bebas risiko dengan
risiko sebesar nol (0). E(Rm) atau expected return market merupakan tingkat keuntungan
pasar saham.

Sedangkan βm atau Beta pasar merupakan risiko pasar yang bernilai 1. Perhatikanlah garis
Security Market Line (SML) yang dimulai dari titik Rf dan menuju pada pertemuan titik E(Rm)
dan titik βm yang merupakan tingkat keuntungan pasar saham (diukur menggunakan indeks
pasar seperti IHSG, LQ-45, JII, dll).

Dari penjelasan tersebut, maka kesimpulan bahwa risk and return berhubungan linear
memang benar. Perhatikan garis SML, semakin meningkat E(Rp) maka βp juga semakin
meningkat.

2.2 Return Realisasi (realized return)

   Merupakan return yang telah terjadi. Return dihitung berdasarkan data histories,

return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari

perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi

(ekspekted return) dan risiko dimasa mendatang.

   Perhitungan return realisasi disini menggunakan return total. Return total

merupakan keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. 

7
Pengukuran Return Realisasian
Pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total (Total
Return), relatif return (return relative), kumulatif return (return cumulative) dan return
disesuaikan (adjusted return) sebagai berikut:
2.2.1 Return Total (Total Return)
Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode
tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. yang terdiri dari:
a.       Capital gain (loss): merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga
investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya
terjadi kerugian modal (capital loss).
Return Saham =Capital Gain (Loss) + Yield

 
 

b.      Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode
tertentu dari suatu investasi. Untuk saham biasa yang membayar deviden periodik sebesar Dt
rupiah per lembarnya, maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1.

2.2.2 Relatif Return (Return Relative)


Return total dapat bernilai negatif dan positif. Kadangkala pada perhitungan rata-rata
geometrik dibutuhkan suatu nilai yang positif, maka digunakan return relatif (relative
return) yaitu dengan menambahkan nilai satu terhadap nilai return total sebagai berikut:
 
Return relatif= (return total+1)
 

2.2.3 Kumulatif Return (Return Cumulative)


Untuk mengetahui total peruba kemakmuran, indeks kemakmuran kumulatif (cumulative
wealth index) yang dapat mengukur akumulasi semua return muali dari kemakmuran awal
(KK0), dapat digunakan. Rumus IKK adalah sebagai berikut:
Notasi:
-          Ikk = indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama
sampai ke n.
-          Kk0 = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1.

8
-          Rt = return periode ke-t mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode (t=n)
 
IKK = KK0 (1 +R1) (1 + R2) …. (1 + Rn) atau IKK = PHK x YK

2.2.4 Return Disesuaikan (Adjusted Return)


Return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return ini biasa
disebut return riil (real return) atau return yang disesuaikan dengan inflasi (inflation adjusted
return).  Selain itu, diversifikasi internasional semakin dibicarakan, karena diversifikasi ini
dapat menurunkan tingkatb resiko yang sudah tidak dapat diturunkan lagi akibat diversifikasi
domestik. Jika investasi dilakukan di luar negeri,  return yang diperoleh perlu disesuaikan
dengan kurs mata uang yang berlaku sebagai berikut:

2.2.5 Rata – Rata Geometrik


Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata yang
memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Metode rata-rata
geomertrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang harus melibatkan pertumbuhan,
sedangkan metode rata-rata aritmatika lebih tepat digunakan untuk menghitung rata-rata
untuk satu periode yang sama dari banyak return tanpa melibatkan pertumbuhan. Jika rata-
rata geometrik diketahui, indeks kemakmuran kumulatif untuk periode tertentu.

2.3 Return Ekspektasi (Expected Return) dan resiko sekuritas tunggal

2.3.1 Expected Return


Return Ekspektasi (expected return) merupakan return yang digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis.
A. Berdasarkan Nilai Ekspektasian Masa Depan
Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti investor akan memperoleh return di
masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Maka, return yang akan diterima
harus diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berarti bahwa tidak
hanya sebuah hasil masa depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi
beberapa hasil masa depan dengan kemungkinan probabilitas terjadinya. Oleh karena itu,
probabilitas dari hasil-hasil masa depan perlu diketahui. Distribusi probabilitas ini dapat
diperoleh dengan cara estimasi secara subyektif atau berdasarkan dari kejadian sejenis di

9
masa lalu yang pernah terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai
ekspektasi (expected value method) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa
depan (outcome) dengan probabilitas kejadiannya dan mnjumlah semua produk perkalian
tersebut. 

B. Berdasarkan Nilai – Nilai Return Historis


Ketidak akuratan yang terjadi pada penghitungan hasil masa depan dapat dikurangi
dengan menggunakan data historis untuk menghitung ekspektasi, yaitu sebagai berikut:
  Metode rata-rata (mean method): mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap
sama dengan rata-rata nilai historisnya.
  Metode tren (trend method): dapat digunakan jika pertumbuhan akan diperhitungkan.
  Metode jalan acak (random walk method): beranggapan bahwa distribusi data return bersifat
acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi, sehingga diperkirakan return terakhir akan
terulang di masa depan.
Metode mana yang terbaik tergantung dari distribusi data returnnya.

C. Berdasarkan Model Return Ekspektasian


Model-model untuk menghitung hasil ekspektasi sangat dibutuhkan. Model yang tersedia
yang populer dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan model CAPM.

Adapun perhitungan expected return menurut brown dan waren yaitu sebagai berikut :
E ( Rit )=Rmt
Keterangan
E(Rit) = tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t
Rmt = timkat keuntungan pasar pada periode t

2.3.2 Estimasi expected return dan resiko sekuritas tunggal

Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal (stand-alone risk), investor harus
memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang lebih
dikenal dengan probabilitas kejadian. Sedangkan hasil dari perkiraan return yang akan terjadi
dan probabilitas disebut sebagai distribusi probabilitas. Dengan kata lain, distribusi
probabilitas menunjukan spesifikasi berapa tingkat yang akan diperoleh dan berapa
probabilitas terjadinya return tersebut.
10
Estimasi suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return harapan atau sekuritas
tersebut. Return harapan pada dasarnya adalah nilai return rata-rata. Jika kita memiliki
distribusi probabilitas return suatu sekuritas, nilai return harapannya dapat dihitung dengan
cara menentukan nilai rata-rata tertimbang dari dsitribusi return tersebut. Dalamperhitungan
rata-rata tertimbang ini, bobotnyaditentukan atas dasar nilai probabilitas masing-masing
return yang terjadi. Secara matematis, rumus untuk menghitung return harapan dari suatu
sekuritas adalah sebagai berikut :
n
E ( R )=∑ ( P j ) ( Rij )
i=1

Keterangan :
E(R) = return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas i
Rij = hasil masa depan ke – j untuk sekuritas i
P = probabilitas hasil masa depan ke – j (untuk sekuritas ke – i )
N = jumlah sekuritas

2.4 Divertifikasi dan risiko portofolio

2.4.1 Divertifikasi
Resiko yang dapat di difersifikasikan adalah risiko yang tidak sistematik atau resiko
spesifik dan unik untuk perusahaan. Diversifikasikan risiko in sangat penting untuk investor,
karena dapat meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang di terima.
A.    Diversifikasi dengan Banyak Aktiva
Mengikuti hukum statistik, bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin dekat nilai
rata-rata sampel dengan nilai ekspektasian dari populasi. Hukum ini disebut dengan hukum
jumlah besar (Law of Large Numbers). Asumsi yang di gunakan dalam hal ini adalah bahwa
tingkat hasil (rate of return) untuk masing- masing sekuritas secara statistik adalah
independen.
Semakin banyak sekuritas yang dimasukan ke portofolio, semakin kecil risiko
portofolionya. Kenyataannya, asumsi rate of return yang independen untuk masing-masing
sekuritas adalah kurang realistis, karena umumnya return sekuritas berkorelasi satu dengan
lainnya.

11
B.     Diversifikasi Secara Random
Diversivikasi secara random ( random atau naive diversification ) merupakan
pembentukan portofolio dengan memilih sekuritas- sekuritas secara acak tampa
memperhatikan secara karakteristik dari investasi yang relevan seperti misalnya return dari
sekuritas itu sendiri

C.    Diversifikasi Secara Markowitz


Semakin banyak sekuritas yang di masukan ke dalam portofolio, semakin kecil risiko
portofolio. Degan menggunakan metode markowtz, diversifikasi ini dapat di buktikan secara
sistematis.

2.4.2 Resiko Portofolio


Risiko portofolio (portfolio risk) tidak merupakan rata rata tertimbang dari seluruh risiko
sekuritas tunggal. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah
return untuk masing masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.
Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau varian
(variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Dengan demikian varian return
portofolio yang merupakan risiko portofolio dapat di tuliskan sebagai berikut :
2
Var(Rp) = p = E [Rp – E(Rp)]2

A.    Portofolio dengan Dua Aktiva


Merupakan suatu portofolio yang terdiri dari dua aktiva, yaitu sekuritas A dan B, yang
didalamnya terdapat nilai kovarian nol menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel independen,
yaitu pergerakan satu variabel tidak ada hubungannya dengan pergerakan variabel yang
lainnya. Dan kovarian dapat dihitung menggunkan dengan cara:
1.      Kovarian dengan Cara Propabilitas
2.      Kovarian Menggunakan Data Historis
Dalam portofolio dengan dua aktiva memiliki konsep kovarian yang dapat dinyatakan
dalam bentuk Koevesien Korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara
dua variabel relatif terhadap masing-masing deviasi.

12
B.     Portofolio dengan Banyak Aktiva
Merupakan portofolio dengan banyak aktiva, yaitu terdiri dari n buah sekuritas. Proporsi
dari masing – masing aktiva ke-i yang membentuk portofolio adalah sebesar W1, W2, dan
W3, berturut-turut untuk sekuritas ke 1,2, dan 3.

2.5 Estimasi Return Dan Risiko Portofolio

Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti menghitung return yang diharapkan dan
risiko suatu kumpulan aset individual yang dikombinasikan dalam suatu portofolio aset.
Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio adalah sebagai berikut:
dalam hal ini:
n
E ( R P )=∑ W i E (Ri)
i=1
E(Rp) = return yang diharapkan dari portofolio
Wi = bobot portofolio sekuritas ke-i
ΣWi = jumlah total bobot portofolio = 1,0
E(Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i
n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio.

CONTOH: ESTIMASI RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO : Sebuah portofolio


yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan
masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, presentase dana yang diinvestasikan
pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%, maka return yang
diharapkan dari portofolio tersebut adalah: E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25) = 0,195
atau 19,5%

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam
keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:

1. bersifat linear atau searah.


2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

Return Realisasi (realized return) Merupakan return yang telah terjadi. Return dihitung
berdasarkan data histories, return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi (ekspekted return) dan risiko dimasa mendatang.
Return Ekspektasi (expected return) merupakan return yang digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis.
Estimasi expected return dan resiko sekuritas tunggal Untuk mengestimasi return
sekuritas sebagai aset tunggal (stand-alone risk), investor harus memperhitungkan setiap
kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang lebih dikenal dengan probabilitas
kejadian. Sedangkan hasil dari perkiraan return yang akan terjadi dan probabilitas disebut
sebagai distribusi probabilitas. Dengan kata lain, distribusi probabilitas menunjukan
spesifikasi berapa tingkat yang akan diperoleh dan berapa probabilitas terjadinya return
tersebut.
Divertifikasi, Resiko yang dapat di difersifikasikan adalah risiko yang tidak sistematik
atau resiko spesifik dan unik untuk perusahaan. Diversifikasikan risiko in sangat penting
untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang di
terima.
Risiko portofolio (portfolio risk) tidak merupakan rata rata tertimbang dari seluruh risiko
sekuritas tunggal. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah
return untuk masing masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.

14
15

Anda mungkin juga menyukai