Anda di halaman 1dari 8

e - ISSN: 2615-8787

KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE


(TPACK) GURU SOSHUM SETINGKAT SMA

Nurul Hidayati, Punaji Setyosari, Yerry Soepriyanto


Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang 5 Malang 65145-0341-57470011
nurulhida307@gmail.com1

ABSTRAK

Pada abad 21 guru perlu memahami dan mimiliki kompetensi Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK). TPACK adalah kerangka kerja/kerangka teoritis untuk mendesain model
pembelajaran dengan mengintegrasikan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi, dan content.
Kompetensi TPACK sangat dibutuhkan oleh guru SOSHUM untuk menciptakan pembelajaran
yang cerdas dan kreatif, dikarenan bidang studi SOSHUM lebih menekankan pada aspek
pengetahuan, fakta dan konsep-konsep yang bersifat hafalan. Faktor jender dalam kompetensi
TPACK guru SOSHUM perlu dianalisis. Jender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara
laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari segi nilai dan perilaku. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini untuk mengetahui kompetensi TPACK Guru SOSHUM berdasarkan jender. Melalui
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian komparatif diperoleh hasil bahwa ada perbedaan
persepsi pada kompetensi TPACK guru SOSHUM berdasarkan jender.

Kata Kunci: TPACK, Jender, SOSHUM

PENDAHULUAN pembelajaran yang cerdas, kreatif dan


Kehidupan telah memasuki abad inovatif sesuai dengan karekteristik
21 dimana penggunaan teknologi dalam bidang studi SOSHUM sangat diperlukan.
menjalankan kehidupan sehari-hari sudah Perangkat pembelajaran memiliki peranan
menjadi kewajiban termasuk dalam dunia yang sangat penting bagi seorang guru
pendidikan. Pengintegrasian teknologi untuk menciptakan kondisi belajar
untuk pembelajaran merupakan tindakan tersebut. Guru harus mampu menyusun
yang sangat penting oleh guru pada era perangkat pembelajaran dengan lengkap
ini. Guru harus mampu memilih teknologi dan sistematis supaya pembelajaran
yang tepat dengan materi dan strategi bidang studi SOSHUM lebih interaktif,
pembelajaran. inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
Pengintegrasian teknologi untuk memotivasi peserta didik untuk berperan
mendukung strategi pembelajaran dalam aktif.
bidang studi SOSHUM sangat dibutuhkan. Kompetensi Technological
Pembelajaran pada bidang studi SOSHUM Pedagogical Content Knowledge
sering disajikan dalam bentuk faktual (TPACK) dapat membantu guru untuk
dan konsep yang kering. Guru hanya menyusun perangkat pembelajaran yang
mengejar target pencapaian kurikulum, dibutuhkan dalam bidang studi SOSHUM.
tidak mementingkan proses. Sehingga TPACK mampu mengintegrasikan unsur
pembelajaran bidang studi SOSHUM lebih pedagogik, konten dan teknologi dalam
menekankan pada aspek pengetahuan, pembelajaran. TPACK merupakan
fakta dan konsep-konsep yang besifat pengetahuan yang penting untuk
hafalan belaka. Oleh karena itu, usaha yang pengembangan keterampilan profesional
kuat dari seorang guru untuk menciptakan guru. Oleh sebab itu, pola pengembangan

TPACK . . . -Nurul, dkk- || 291


kompetensi TPACK merupakan sebuah konteksnya.
pemikiran yang sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan perubahan
yang terjadi.
Meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
juga harus memperhatikan faktor apa
saja yang mempengaruhi pengembangan
kompetensi TPACK guru. Salah satu hal
yang harus diperhatikan adalah faktor
jender guru. Gilarso (dalam Yunita Rosalia:
21) menjelaskan bahwa secara psikologis
laki-laki dan perempuan mempunyai Gambar 2.1. Mishra & Khoehler (2009)
perkembangan yang berbeda. Oleh karena The TPACK Framework And Its Knowledge
itu, perbedaan jender perlu dianalisis components.
dalam mengembangan kompetensi TPACK
guru. Hal inilah yang mendasari peneliti Terdapat tujuh domain pengetahuan
untuk melakukan penelitian tentang dalam TPACK yang digambarkan oleh
“Kompetensi Technological Pedagogical Koehler & Mishra (2009: 63) yaitu: 1)
Content Knowledge (TPACK) Guru Content Knowledge yang merupakan
SOSHUM SMA Berdasarkan Jender.” pengetahuan guru tentang materi pelajaran
yang akan dipelajari atau diajarkan; 2)
Konsep Technologicl Pedagogical Technological Knowledge (TK) adalah
Content Knowledge (TPACK) pengetahuan guru tentang teknologi yang
Technological Pedagogical And dapat mendukung suatu pembelajaran;
Content Knowledge (TPACK) adalah 3) Pedagogical Knowledge (PK) adalah
pengetahuan guru tentang bagaimana pengetahuan yang mendalam tentang
memfasilitasi pembelajaran siswa dari proses dan praktik dalam menyampaikan
konten tertentu melalui pendekatan materi yang akan dipelajari; 4)
pedagogik dan teknologi (Cox & Pedagogical Content Knowledge (PCK)
Graham, 2009: 63). TPACK merupakan merujuk pada pernyataan Shulman 1986
pengembangan dari Shulman (1986) (dalam M.J. Koehler et al., 2014: 102)
yaitu Pedagogical Content Knowledge yaitu pengajaran yang efektif memerlukan
(PCK). TPACK dikenal di dalam bidang lebih dari sekedar pemisahan pemahaman
penelitian pendidikan sebagai framework konten dan pedagogi; 5) Technological
(kerangka kerja/kerangka teoritis) dalam Content Knowledge (TCK) adalah
mendesain model pembelajaran dengan pengetahuan tentang bagaimana teknologi
mengintegrasikan tiga aspek utama yaitu dapat menciptakan sebuah gambaran baru
teknologi, pedagogi, dan content. Mishra dalam materi tertentu (Schmidt et al.,
& Khoehler (2009: 62) menjelaskan 2009: 125); 6) Technological Pedagogical
bahwa pembelajaran yang berkualitas Knowledge (TPK) adalah pemahaman
membutuhkan pemahaman kompleks yang tentang bagaimana pembelajaran dapat
saling berhubungan diantara tiga sumber berubah ketika teknologi tertentu
utama pengetahuan yaitu teknologi, digunakan dengan cara tertentu (Koehler
pedagogi, dan konten, serta bagaimana & Mishra, 2009: 65); 7) Technological
ketiga sumber itu diterapkan sesuai dengan Pedagogical Content Knowledge

292 || JKTP Volume 1, Nomor 4, Desember 2018


(TPACK) adalah pengetahuan tentang dengan definisi ilmu sosial-humaniora
interaksi yang kompleks antara domain maka program studi yang masuk dalam
prinsip pengetahuan (konten, pedagogi, kategori SOSHUM merupakan program-
teknologi) (Koehler & Mishra, 2009: 65). program dalam bidang sosial, budaya,
non-teknik, dan non-enginering.
Ilmu Sosial dan Humaniora (SOSHUM) Jender
Ilmu berkembang dengan pesat Secara bahasa “gender” berasal dari
seiring dengan penambahan jumlah bahasa Inggris, yang artinya jenis kelamin.
cabang-cabangnya. Jika melihat secara Di Indonesia sudah lazim digunakan
umum ilmu dibagi menjadi tiga rumpun, menjadi ‘jender’, yang diartikan sebagai
yaitu: ilmu alam (Natural Sciences), interpretasi mental dan kultural terhadap
ilmu sosial (Social Sciences), dan ilmu perbedaan kelamin yakni laki-laki dan
Humaniora (Humanities). Rumpun ilmu perempuan. Di dalam Women’s Studies
sosial adalah sosiologi, antropologi, Encyclopedia dijelaskan bahwa jender
psikologi, pendidikan, ekonomi dan adalah “konsep kultural yang berupaya
politik. Sedangkan rumpun dari Ilmu memuat perbedaan dalam hal peran,
Humaniora meliputi Bahasa, Budaya, perilaku, mentalitas dan karakteristik
Ilmu bahasa, Kesusasteraan, Pendidikan, emosional antara pria dan wanita yang
sejarah, anthoropologi budaya, Ilmu berkembang dalam masyarakat”(Resti
hukum, Filsafat, Arkeologi, Seni, ilmuilmu Fauziah dkk., 2015: 261). Jender dapat
keagamaan, dan Ilmu-ilmu sosial yang diartikan sebagai perbedaan yang tampak
mempunyai isi yang humanistik. antara laki-laki dan perempuan dilihat dari
segi nilai dan perilaku. Schustack (dalam
Program Studi SOSHUM Poppy Ceria, 2016: 15) menyatakan
Salah satu upaya pemerintah yang bahwa “Pada umumnya kaum pria
agar proses pendidikan berjalan dengan memperlihatkan kemampuan spasial
lebih optimal adalah diselenggarakannya yang lebih baik, sedangkan kaum wanita
program penjurusan yang bertujuan menunjukkan kemampuan verbal yang
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran lebih maju.”
serta kompetensi yang diperlukan peserta
didik. Penjurusan mulai dilaksanakan METODE
pada jenjang pendidikan mengeah (SMA, Penelitian yang dilakukan
MA, SMK, MAK). Dalam Pasal 79 ayat 2 merupakan penelitian kuantitatif (non-
PP RI No.17 Tahun 2010, program studi eksperimental). Desain dari penelitian ini
yang diselenggarakan khusus di SMA adalah penelitian komparatif, yaitu peneliti
dan MA terdiri atas: Program studi Ilmu membandingkan dua kelompok berbeda.
Pengetahuan Alam (IPA), Program studi Kelompok yang dibandingkan adalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Program guru SMA/SMK laki-laki dan perempuan.
studi Bahasa, Program studi Keagamaan, Peneliti membandingkan perbedaan
dan Program Studi lain yang diperlukan kompetensi TPACK guru. Pengambilan
masyarakat. Dari program-program sampel dilakukan dengan teknik
studi tersebut yang masuk dalam bidang kelompok atau rumpun (cluster). Punaji
SOSHUM adalah program studi IPS, Setyosari (2016: 224) teknik kelompok
program studi Bahasa, dan program studi atau rumpun (cluster) digunakan apabila
keagamaan. Bidang studi tersebut akan populasi atau sampel yang tersedia adalah
bercabang lagi membentuk mata pelajaran. berupa unit-unit rumpun dalam populasi.
Sedangkan untuk SMK memiliki Teknik pengambilan sampel yang dipilih
banyak sekali program keahlian. Sesuai berdasarkan area-area tertentu.

TPACK . . . -Nurul, dkk- || 293


di atas menunjukkan jumlah subyek
penelitian sebanyak 26 (48%) guru laki-
laki dan 31 (54%) guru perempuan,
sehingga diperoleh jumlah keseluruhan
sebanyak 57 guru SMA bidang studi
SOSHUM. Digunakan inisial untuk
menyebutkan nama-nama sekolah tersebut
sebagai pengganti nama asli lembaga yang
Teknik ini dilakukan melalui dua bersangkutan.
tahap, tahap pertama dari populasi
seluruh SMA/SMK sederajat di kota Tabel 2. Distribusi Subyek Berdasarkan
Malang diambil menjadi 4 sekolah dan Asal Sekolah
tahap kedua subjek penelitian dipilih
Asal Sekolah Jumlah Presentase
secara random yaitu berjumlah 57 Guru %
bidang SOSHUM. Pengumpulan data SMAN A Kota Malang 15 26%
menggunakan instrumen berbentuk MAN B Kota Malang 12 21%
kuesioner. Instrumen yang digunakan SMKN C Kota Malang 13 23%
yaitu Instrumen kompetensi TPACK (self-
SMA D Kota Malang 17 30%
assessment) dari Schmidt et al., 2009.
Total 57 100%
HASIL
Penelitian dilakukan pada 57 guru
bidang studi SOSHUM pada tingkat SMA/
SMK sederajat. Jumlah subyek penelitian
antara guru laki-laki dan guru perempuan
berbeda. Berikut data yang diperoleh dari
penelitian.
SUBYEK PENELITIAN
Jender Jumlah Presentase %
Laki-laki 26 46%
Perempuan 31 54%
Total 57 100%
Gambar 2. Teknik Cluster Random
Sampling (Sugiyono, 2001: 59)

Berdasarkan tabel dan diagram


yang diatas menunjukkan jumlah
responden penelitian dari SMAN A Kota
Malang 15 (26%) guru, responden dari
MAN B Kota Malang 12 (21%) guru,
responden dari SMKN C Kota Malang 13
(23%) guru, responden dari SMA D Kota
Malang 17(30%) guru. Jumlah guru dari
empat sekolah sebanyak 57 guru.
Analisis statistik deskriptif yang
dihasilkan meliputi mean, median,modus
dari dua sampel.

Berdasarkan tabel dan diagram

294 || JKTP Volume 1, Nomor 4, Desember 2018


Tabel 3. Analisis Statistik
lebih tinggi dari pada nilai rata-rata guru
perempuan. Nilai tertinggi guru laki-
RESPONDEN laki dan guru perempuan berada pada
NILAI Guru Guru kompetensi yang sama yaitu Pedagogical
Laki-Laki Perempuan
(26) (31) Knowledge (PK). Sedangkan nilai terendah
Jumlah 3905 4274 guru laki-laki dan guru perempuan juga
Nilai berada pada kompetensi yang sama lagi
Mean 150,19 137,87 yaitu Technological Content Knowledge
Median 4 4 (TCK).
Modus 4 4
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji
Guru laki-laki yang berjumlah 26
Kolmogorov Smirnov pada data sebelum
memperoleh jumlah nilai 3905 dengan
diolah berdasarkan model penelitian yang
rata-rata 150,19. Median dan modus yang
diajukan
diperoleh sebesar 4. Guru perempuan yang
berjumlah 31 memperoleh jumlah nilai Tabel 5. Uji Normalitas SPSS
sebesar 4272 dengan rata-rata 137,87.
Median dan modus yang diperoleh sebesar
4. Kemudian untuk nilai kompetensi
TPACK guru berdasarkan jender diperoleh
hasil sebagai berikut.
Tabel 4. Kompetensi TPACK Guru
Berdasarkan Jender Diperoleh nilai siginifikasi guru
laki-laki 0,086 dan guru perempuan 0,102.
Nilai Rata-Rata Kompetensi
Nilai signifikansi guru laki-laki dan guru
Kompetensi Laki-laki Perempuan perempuan lebih dari 0,05 yang berarti
TK 26,15 23,35 data yang digunakan berdistribusi normal.
CK 20,46 19,45
PK 29,38 27,71 Uji Homogenitas
PCK 16,5 15,52 Uji homogenitas menggunakan
TCK 16,38 15,16 teknik Homogenity of Variance Test.
Data dikatakan homogen apabila nilai
TPK 20,88 18,52
signifikansi > 0,05. Berikut ini hasil
TPACK 20,42 18,16 penghitungan Homogenity of Variance
Test dengan SPSS.
Tabel 6. Uji Homogenitas SPSS

Nilai signifikansi didapat sebesar


0,080. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
Berdasarkan tabel perbandingan yang digunakan homogen.
dan diagram perbandingan di atas,
menunjukkan bahwa pada tujuh domain Uji Hipotesis
TPACK nilai rata-rata guru laki-laki Uji hipotesis dilakukan dengan

Pendekatan Saintifik . . . -Siti, dkk- || 295


menggunakan Independent Sample T-test. kompetensi Technological Pedagogical
Hipotesis yang diajukan yaitu Content Knowledge (TPACK), guru laki-
Ho : Tidak ada perbedaan persepsi laki memperoleh nilai sebesar 20,42 dan
terhadap kompetensi Technological untuk guru perempuan sebesar 18,86. Dari
Pedagogical Content Knowledge tujuh domain kompetensi Technological
(TPACK) guru SOSHUM berdasarkan TPACK, nilai rata-rata guru laki-laki lebih
jender. tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata
Kriteria pengujian Ho yaitu jika guru perempuan.
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > Berdasarkan uji hipotesis pada
0,05) maka Ho diterima, jika thitung lebih setiap domain TPACK dapat dinyatakan
kecil dari Ttabel (thitung < Ttabel) maka bahwa pada domain Content Knowledge
Ho diterima. Jika hasil yang diperoleh (CK), Pedagogical Knowledge (PK),
sebaliknya maka Ho ditolak. Diperoleh Pedagogical Content Knowledge (PCK),
Ttabel sebesar 2.00404 dengan df = 55 dan Technological Content Knowledge
taraf signifikansi 5%. Dari tujuh domain (TCK) Ho diterima yang berarti tidak
diperoleh hasil uji hipotesis sebagai ada perbedaan persepsi guru SOSHUM
berikut. berdasarkan jender. Sedangkan untuk
Tabel 7. Uji Hipotesis TPACK domain Technological Knowledge (TK),
Technological Pedagogical Knowledge
(TPK), dan Technological Pedagogical
Kompetensi tHitung Nilai sig. Ho
(2-tailed)
Content Knowledge (TPACK) Ho ditolak
yang berarti ada perbedaan persepsi guru
TK 2,156 0,035
Ditolak SOSHUM berdasarkan jender.
CK 1,262 0,212 Diterima
PK 1,499 0,140 Diterima KESIMPULAN
PCK 1,645 0,106 Diterima Nilai kompetensi TPACK pada
TCK 1,668 0,101 Diterima guru SOSHUM tingkat SMA/SMK di
TPK 3,301 0,002 Ditolak Kota Malang diperoleh nilai rata-rata guru
TPACK 3,005 0,004 Ditolak
laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan
guru perempuan.
PEMBAHASAN
Tidak terdapat perbedaan
Berdadasarkan hasil analisis
persepsi berdasarkan jender di empat
diperoleh data yang menunjukkan tingkat
kompetensi yaitu Content Knowledge
kompetensi paling tinggi pada guru laki-
(CK), Pedagogical Knowledge (PK),
laki dan guru perempuan yaitu pada
Pedagogical Content Knowledge (PCK),
domain Pedagogical Knowledge (PK).
Technological Content Knowledge (TCK).
Guru laki-laki memperoleh nilai rata-
Sedangkan pada tiga kompetensi yang
rata sebesar 29,38 dan guru perempuan
lain, yaitu Technological Knowledge (TK),
memperoleh nilai rata-rata sebesar 27,71.
Technological Pedagogical Knowledge
Sedangkan perolehan nilai terendah oleh
(TPK), dan Technological Pedagogical
guru laki-laki dan perempuan juga pada
Content Knowledge (TPACK) dinyatakan
domain yang sama yaitu pada kompetensi
ada perbedaan persepsi berdasarkan
Technological Content Knowledge
jender.
(TCK). Untuk guru laki-laki memperoleh
nilai rata-rata sebesar 16,38 dan untk
SARAN
guru perempuan memperoleh nilai rata-
Hal yang dapat direkomendasikan
rata sebesar 15,16. Sedangakan untuk
bagi peneliti mendatang terkait penelitian

296 || JKTP Volume 1, Nomor 4, Desember 2018


ini adalah menambahkan variabel yang TPACK-handbookchapter-2013.
berkaitan dengan upaya peningkatan pdf
kompetensi TPACK bagi tenaga pendidik. Pemerintah Republik Indonesia, 2010.
Peraturan Pemerintah Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia Nomor 17 tahun
Cox, S., & Graham, C. R. (2009). 2010 tentang Pengelolaan dan
“Diagramming TPACK in practice: Penyelenggaraan Pendidikan.
using and elaborated model of the Jakarta. Dari http://luk.staff.ugm.
TPACK framework to analyze ac.id/atur/PP17-2010Lengkap.pdf
and depict teacher knowledge”. Rosalia, Yunita. 2007. Pengaruh Jenis
TechTrends, 53(5), 60–69. Dari Kelamin Terhadap Hubungan
http://ipt287f09s2.pbworks.com/f/ Antara Persepsi Mahasiswa
Using+an+Elaborated+Model+of+ Tentang Profesi Guru. Skripsi.
TPACK+framework.pdf P.Ak. FKIP. Universitas Sanata
Fauziyah, Resti dkk. 2015. Dharma. Dari https://repository.
PENGETAHUAN MASYARAKAT usd.ac.id/8584/2/021334025_Full.
DESA TENTANG KESETARAAN pdf
GENDER. PROSIDING KS: Schmidt A., Denise dkk. 2009.
RISET & PKM, (2) 2, 147 – 300. Technological Pedagogical
Dari https://www.researchgate. Content Knowledge (TPACK):
net/publication/320325892_ The Development and Validation
P E N G E T A H U A N _ of an Assessment Instrument
M A S YA R A K AT _ D E S A _ for Preservice Teachers. Journal
TENTANG_KESETARAAN_ of Research and Technology
GENDER Education, 42 (2): 123–149. Dari
Koehler, M. & Mishra, P. 2009. What https://files.eric.ed.gov/fulltext/
is technological pedagogical EJ868626.pdf
content knowledge (TPACK)? Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian
Contemporary Issues in Technology Pendidikan & Pengenmbangan
and Teacher Education, 9(1), 60– (Edisi keempat). Jakarta:
70. Dari https://www.researchgate. Prenamedia Group
net/publication/241616400_What_ Zai, Ceria Poppy. 2016. Kompetensi Guru
Is_Technological_Pedagogical_ SMA Berdasarkan Jenis Kelamin,
Content_Knowledge/download Usia, Pengalaman Mengajar, dan
M.J. Koehler et al. 2014. The Technological Status Kepegawaian. Skripsi. PE.
Pedagogical Content FKIP. Universitas Sanata Dharma.
Knowledge Framework. 9, 101-111. Dari https://repository.usd.
Dari https://www.punyamishra. ac.id/6247/2/121334019_full.pdf
com/wp-content/uploads/2013/08/

TPACK . . . -Nurul, dkk-|| 297


298 || JKTP Volume 1, Nomor 4, Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai