Anda di halaman 1dari 25

Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

PERTEMUAN 4:
PROSES INDUSTRI KIMIA I

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses industri kimia I, anda
harus mampu:
1.1 Memahami proses industri kimia I: Distilasi adsorbsi, absorbsi, ekstraksi,
filtrasi .

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Proses Industri Kimia I: Distilasi adsorbsi, absorbsi, ekstraksi, filtrasi .

1. Distillasi
Yaitu suatu proses pemisahan campuran cair-cair, berdasarkan perbedaan titik
didihnya.

Pada operasi distilasi:


1. pemisahan didasarkan bila campuran cair ada dalam keadaan setimbang
dengan uapnya, komposisi uap dan cairan berbeda. Uap akan mengandung
lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan cairan
akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap.

S1 Teknik Kimia UNPAM 25


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

2. Bila uap dipisahkan dari cairan, maka uap tersebut dikondensasikan,


selanjutnya akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang pertama,
dengan lebih banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan
dengan cairan yang tidak teruapkan.
3. Bila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi sebagian,
akan didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap
lebih tinggi.

Campuran  dipanaskan  uap dikondensasikan  cairan II dst


Untuk pemurnian:
Cairan II  dipanaskan  uap dikondensasikan  cairan III yang lebih
murni dst

S1 Teknik Kimia UNPAM 26


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

S1 Teknik Kimia UNPAM 27


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Tipe Distilasi
Karena karakter campuran yang berbeda maka distilasi dilakukan dengan cara
berbeda pula.
A. Berdasarkan prosesnya, distilasi dapat dibedakan menjadi :
1. Distilasi batch (batch distillation)

Distilasi batch  dilakukan satu kali proses, yakni bahan


dimasukkan dalam peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya
(distilat dan residu).
Keuntungan dari distilasi batch yaitu :
 Dalam volume yang kecil, proses ini lebih menguntungkan

S1 Teknik Kimia UNPAM 28


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

 Lebih mudah mengalami perubahan pada formulasi produk


 Lebih fleksibel dalam perubahan laju produksi
 Dapat diganti dengan alat multi - purpose untuk proses produksi dari plant
yang sama ketika peralatan yang bisa dipakai sedang dalam proses
pembersihan karena fouling atau proses sterilisasi.

2. distilasi kontinyu (continuous distillation).


Distilasi kontinyu prosesnya berlangsung terusmenerus. Ada aliran
bahan masuk sekaligus aliran bahan keluar.

B. Berdasarkan tekanannya, distilasi dapat dibedakan menjadi :

S1 Teknik Kimia UNPAM 29


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

1.Distilasi Atmosferis (300-400 mmHg)


2. Distillasi vakum (< 300 mmHg)
3. Distillasi tekanan (≥ 400 mmHg)
C. Berdasarkan komponen penyusunnya, distillasi dibedakan menjadi:
1. Distillasi sistem biner
2. Distillasi sistem multi komponen
D. Berdasarkan sistem operasinya, distillasi dibedakan menjadi:
1. Distillasi single stage
2. Distillasi multi stage

Distillasi multi stage

E.
Berdasarkan jenisnya, distilasi dapat dibedakan menjadi :

1. DISTILASI SEDERHANA
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih
yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap

S1 Teknik Kimia UNPAM 30


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

lebih dulu.Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu


kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas[. Distilasi ini dilakukan
pada tekanan atmosfer. Salah satu contoh aplikasi distilasi sederhana yaitu
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

2. DISTILASI UAP
Tipe khusus atau spesial dari sebuah distilasi untuk suatu bahan yang sensitif
terhadap suhu seperti senyawa aromatik yang biasanya terdapat didalam
minyak atsiri. Destilasi uap ini dibuat karena terdapatnya masalah dari
beberapa senyawa yang terkadang rusak atau molekul molekulnya pecah saat
pemanasan dengan suhu tinggi.

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik


didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-
senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih.
Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran
senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut
dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air.
Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam
seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau
jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.

S1 Teknik Kimia UNPAM 31


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Penyulingan minyak atsiri untuk pembuatan parfum. Distilasi uap juga banyak
digunakan di kilang-kilang minyak bumi dan petrokimia tanaman di mana
distilasi uap ini sering disebut sebagai "penguapan stripping".

3. DISTILASI FRAKSIONAL
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair,
dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik
didihnya.Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan
titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri
minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak
mentah.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan
untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke
atas, semakin tidak volatil cairannya.

S1 Teknik Kimia UNPAM 32


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

4.
DISTILASI KERING
Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi dibanding
distilasi biasa. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan bakar
cair dari batubara dan kayu. Selain itu, distilasi kering juga digunakan untuk
memecah garam-garam mineral.
Bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa cairan
atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan atau cairan). Produk-
produk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi
dan dikumpulkan.
Limbah ban / plastic / karet dibuang ke dalam tungku penyulingan tanpa
dipotong-potong atau penghapusan kabel.
Gas yang dihasilkan keluar dan didinginkan oleh pendingin gas. Bagian dari
gas cair akan kembali dalam bentuk minyak. Sisanya, gas yang tidak dapat
mengembun dalam pendingin gas akan benar-benar dihilangkan dalam
insinerator atau boiler. Sementara, kawat dan karbon, yang awalnya
terkandung dalam ban, tetap sebagai residu dalam tungku.

S1 Teknik Kimia UNPAM 33


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Rangkaian alat distilasi yang banyak digunakan di industri adalah jenis tray
tower dan packed tower.

S1 Teknik Kimia UNPAM 34


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

S1 Teknik Kimia UNPAM 35


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

S1 Teknik Kimia UNPAM 36


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

II. ADSORPSI
Adsorpsi atau penyerapan adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair dimana bahan yang akan dipisahkan ditarik oleh
permukaan zat padat yang menyerap (adsorben).
Adsorpsi terjadi karena perbedaan polaritas menyebabkan sebagian molekul
melekat pada permukaan itu lebih erat daripada molekul-molekul lainnya.
Partikel-partikel kecil zat penyerap ditempatkan ke suatu hamparan tetap dan
fluida n dialirkan melalui hamparan tetap tersebut sampai zat padat mendekati
jenuh dan pemisahan yang dikehendaki tidak dapat berlangsung lagi.
Contoh:
1. Pemutihan gula pasir
2. Pewarnaan serat wol, kapas, sutera
3. Penjernihan air dengan tawas (Al(OH)3)

S1 Teknik Kimia UNPAM 37


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

4. Penggunaan norit untuk obat sakit perut


Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi
Kolom adsorpsi dilengkapi dengan peralatan :
- Bak penampung umpan sekaligus berfungsi sebagai bak penampung overflow,
bak pengatur debit, bak penampung efluen, pompa air, flowmeter

IV. ABSORPSI
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair
yang diikuti dengan pelarutan.

S1 Teknik Kimia UNPAM 38


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik
(pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada
absorpsi kimia).
Contoh :
- Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas
dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.
- Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).
- Penyerapan CO2 pada bahan bakar minyak atau gas alam dengan larutan
K2CO3
Teknologi proses pembuatan formalin
Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor
yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor
hingga suhu 55 0C,dimasukkan ke dalam absorber.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar
formaldehid sekitar 37 – 40%. Bagian terbesar dari metanol, air,dan formaldehid
dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara.
Proses pembuatan asam nitrat
Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam
kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO
menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat.
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi
kimia. Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci.
Persyaratan absorben :
- Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar
mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
- Selektif.
- Memiliki tekanan uap yang rendah.
- Tidak korosif.
- Mempunyai viskositas yang rendah.
- Stabil secara termis.
- Murah

S1 Teknik Kimia UNPAM 39


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Contoh Absorben: air (untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan
partikel debu dan tetesan cairan), natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti
basa).

S1 Teknik Kimia UNPAM 40


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Struktur dalam absorber:


• Bagian atas: Output gas sebagai tempat keluarnya gas dari reaktor.
• Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh
sehingga mudah untuk diabsorbsi
• Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Prinsip Kerja Kolom Absorbsi
• Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda
fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen
kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada
setiap reaktor kimia.
• Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan
kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua
fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa
difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air
sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara.
V. EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengambil zat
terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami)
sulit sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah
dibicarakan. Karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka

S1 Teknik Kimia UNPAM 41


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam
konsentrasi yangterlalu rendah.
Contoh:
- pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau
minyak wangi,
pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat

S1 Teknik Kimia UNPAM 42


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

S1 Teknik Kimia UNPAM 43


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Tahap-tahap Suatu proses ekstraksi :


1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya
saling berkontak. Dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan
cara difusi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut.
2. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara
penjernihan atau filtrasi.
3. Mengisolasi ekstrak dari laratan ekstrak dan mendapatkan kembali
pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut.
Pemilihan bahan yang akan diekstrak dan pelarutnya:
1. Selektivitas
Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-
komponen lain dari bahan ekstraksi.
2. Kelarutan
Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang
besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).
3. Kemampuan tidak saling bercampur
Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut
dalam bahan ekstraksi.
4. Kerapatan

S1 Teknik Kimia UNPAM 44


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan


yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.
5. Reaktivitas
Pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen
kornponen bahan ekstraksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya
reaksi kimia. (misalnya pembentukan garam)
6. Titik didih
Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara
penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan itu
tidak boleh terlalu dekat, dan juga tidak terlalu tinggi
7. Kriteria yang lain
Pelarut sedapat mungkin harus
o Murah
o Tersedia dalam jumlah besar - tidak beracun
o Tidak dapat terbakar
o Tidak eksplosif bila bercampur dengan udara - tidak korosif
o Tidak menyebabkan terbentuknya emulsi - memiliki viskositas yang
rendah
o Stabil secara kimia dan termis.
Contoh beberapa pelarut yang terpenting adalah: air, asam-asam. organik dan
anorganik, hidrokarbon jenuh, toluen, karbon disulfit, eter, aseton,hidrokarbon
yang mengandung chlor, isopropanol, etanol.
Contoh Ekstraksi :
1. Pemisahan aromatik dari minyak kerosen untuk meningkatkan daya
bakarnya dan pemisahan aromatik dari parafin dan zat naphthenic untuk
meningkatkan karakteristik suhu-viskositas pada sifat gesekan minyak.
2. Untuk mendapatkan zat yang sangat murni seperti benzen, toluen, dan
xylen dari sifat katalitik yang didapatkan dari industri minyak.
3. Produksi asam asetat anhidorus.
4. Pemurnian penicillin. Bahan-bahan aktif dari tumbuhan atau organ – organ
binatang untuk keperluan farmasi
5. Pengambilan gula dari umbi

S1 Teknik Kimia UNPAM 45


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

6. Pengambilan minyak dari biji-bijian

VI. FILTRASI
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu
tertahan.
Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan.

JENIS PERALATAN
FILTRASI
A. Filter ampas (cake filter)
Penyaring ampas memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar
sebagai suatu kue kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi
peralatan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang
B. Mesin Pres Bersaringan (Filter Press)
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya
padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring
seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan
tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan,

S1 Teknik Kimia UNPAM 46


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.

C. Filter Drum Berputar (Rotary Drum Filter)


Jenis yang paling umum dari penyaring vakum kontinyu adalah penyaring
drum berputar.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang anda ketahui tentang ekstraksi? Jelaskan
2. Apa perbedaan antara adsorbsi dan absorbsi? Jelaskan
3. Apa fungsi filtrasi? Jelaskan
4. Jelaskan criteria dalam ektraksi? Jelaskan
5. PAda industry minyak bumi, jenis proses pemisahan apa yang digunakan?
Jelaskan.

S1 Teknik Kimia UNPAM 47


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

D. DAFTAR PUSTAKA
Lienda Handojo,M. Eng, 1995, Teknologi Kimia, Bagian I, PT.Pradnya Paramita

Austin, GT., 1996, Industri Proses Kimia, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Badger, W.L & Banchero, J.T.,1985, Introduction to Chemical Engineering,


Sydney

GLOSARIUM

Bahan Baku Industri Kimia adalah bahan dasar yang digunakan sebagai
inputan proses industry kimia.
Produk Industry Kimia adalah hasil proses industry kimia

S1 Teknik Kimia UNPAM 48


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

DAFTAR PUSTAKA

Lienda Handojo,M. Eng, 1995, Teknologi Kimia, Bagian I, PT.Pradnya Paramita

Austin, GT., 1996, Industri Proses Kimia, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Chakrabarty, B.N., 1981, Industrial Chemistry, New delhi, Oxfod & IBH
Publishing. Co.

Badger, W.L & Banchero, J.T.,1985, Introduction to Chemical Engineering,


Sydney

S1 Teknik Kimia UNPAM 49

Anda mungkin juga menyukai