Anda di halaman 1dari 11

Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

PERTEMUAN 3:
PROSES INDUSTRI KIMIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses industri kimia, anda harus
mampu:
1.1 Memahami proses industri kimia.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Proses Industri Kimia

Hubungan bahan baku dan produk industri diperlihatkan bagan berikut ini:

S1 Teknik Kimia UNPAM 14


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Untuk menuangkan alur proses suatu industry kimia, digunakan diagram alur
proses, misalnya proses pembuatan garam dapur.

S1 Teknik Kimia UNPAM 15


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

S1 Teknik Kimia UNPAM 16


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

S1 Teknik Kimia UNPAM 17


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

A. Identifikasi Satuan Proses dan Satuan Operasi


Proses industri :
1. Proses Batch
Selama Proses tidak ada inputan maupun output, biasanya untuk
produksi kecil
2. Proses Kontinyu
Selama proses terjadi keseimbangan, biasanya untuk produksi besar.

S1 Teknik Kimia UNPAM 18


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Akumulasi = Input - output

B. Pengubahan Ukuran Bahan Padat


Dilakukan dengan penghancuran (Crushing) dan penggilingan (grinding).

C. Pencampuran Bahan
Beberapa tujuan yang perlu diperhatikan pada proses pencampuran antara
lain:
1. Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan
homogen.
2. Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar
tetap homogen
3. Mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang besar
4. Menghilangkan perbedaan konsentrasi dan perbedaan suhu,
mempertukarkan panas

S1 Teknik Kimia UNPAM 19


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

5. Mengeluarkan secara merata gas-gas dan uap-uap yang timbul.


6. Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya,
atau menghasilkan produk akhir (produk komersial) yang baik.

Faktor yang mempengaruhi pencampuran Bahan:


1. Aliran
Aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi biasanya
menguntungkan proses pencampuran. Sebaliknya, aliran yang laminar
dapat menggagalkan pencampuran.
2. Ukuran partikel/luas permukaan
Semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang harus dicampur,
yang berarti semakin kecil partikel dan semakin mudah gerakannya di
dalam campuran, maka proses pencampuran semakin baik.
3. Kelarutan
Semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur satu
terhadap lainnya, semakin baik pencampurannya.

Pemilihan Alat Pencampur


Pemilihan alat pencampur dan juga metode pencampuran terutama didasarkan
pada:
1. Jenis-jenis bahan yang akan dicampur
2. Jenis campuran yang akan dibuat
3. Jumlah campuran yang akan dibuat
4. Derajat pencampuran yang ingin dicapai
5. Maksud pembuatan campuran
6. Sistem operasi (kontinu, terputus-putus)

Campuran Cair - Cair


Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan cair-cair dapat berupa tangki atau
bejana yang dilengkapi dengan pengaduk. Tangki atau bejana biasanya berbentuk
silinder dengan sumbu terpasang vertikal, bagian atas bejana itu bisa terbuka saja
ke udara atau dapat pula tertutup.

S1 Teknik Kimia UNPAM 20


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Campuran Padat – Cair


Contoh :
· Mencampur serbuk dengan cairan untuk membuat butiran-butiran (granulat)
· Mencampur pasta pada industri farmasi dan kosmetik dengan bahan bahan aktif.
· Mencampur masa sintetik yang plastis dengan bahan-bahan penolong (misalnya
bahan pelunak, stabilisator, bahan pewarna).
Alat yang digunakan dapat berupa tangki atau bejana vertikal yang berbentuk
silinder, bahan digilas dan diuli oleh satu atau dua perkakas campur yang mirip
pengaduk.

Campuran Padat – Padat


Contoh :

S1 Teknik Kimia UNPAM 21


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

Pencampuran bahan pewarna dengan bahan pewarna lainnya atau dengan bahan
penolong untuk menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna yang cemerlang.
Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa
bejana-bejana yang berputar, atau bejana-bejana berkedudukan tetap tapi
mempunyai perlengkapan pencampur yang berputar, ataupun pneumatik.

Campuran Cair – Gas


Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam cairan,
artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk gas.
Contoh :
- Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi
- Oksidasi cairan oleh udara (fermentasi, memasukkan udara kedalam lumpur
dalam instalasi penjernih biologis)
- Meningkatkan kadar (melarutkan) gas dalam cairan (misalnya HCL dalam air,
oksigen dalam cairan-cairan)

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan tentang pertimbangan pencampuran bahan.
2. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pemilihan
peralatan pencampuran bahan?
3. Bila kita ingin mencampurkan padat dengan padat, peralatan apa yang
sesuai?, jelaskan
4. Bila pencampuran antara bahan cair-cair, pertimbangan apa yang
diguanakn untuk memilih peralatan?

D. DAFTAR PUSTAKA
Lienda Handojo,M. Eng, 1995, Teknologi Kimia, Bagian I, PT.Pradnya Paramita

Austin, GT., 1996, Industri Proses Kimia, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Badger, W.L & Banchero, J.T.,1985, Introduction to Chemical Engineering,


Sydney

S1 Teknik Kimia UNPAM 22


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

GLOSARIUM

Bahan Baku Industri Kimia adalah bahan dasar yang digunakan sebagai
inputan proses industry kimia.
Produk Industry Kimia adalah hasil proses industry kimia

S1 Teknik Kimia UNPAM 23


Modul Proses Industri Kimia Teknik Kimia - UNPAM

DAFTAR PUSTAKA

Lienda Handojo,M. Eng, 1995, Teknologi Kimia, Bagian I, PT.Pradnya Paramita

Austin, GT., 1996, Industri Proses Kimia, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Chakrabarty, B.N., 1981, Industrial Chemistry, New delhi, Oxfod & IBH
Publishing. Co.

Badger, W.L & Banchero, J.T.,1985, Introduction to Chemical Engineering,


Sydney

S1 Teknik Kimia UNPAM 24

Anda mungkin juga menyukai