Parasit cacing adalah hewan multiseluler (metazoa) simetris bilateral yang memiliki tiga lapisan
germinal (triploblaslic melazoa) dan termasuk dalam kerajaan Metazoa.
• Istilah cacing (Yunani helmin-worm) aslinya
disebut cacing usus, tetapi sekarang terdiri dari banyak cacing lain, termasuk parasit jaringan
serta banyak spesies yang hidup bebas.
Cacing, yang terjadi sebagai parasit pada manusia termasuk dalam dua filum (Tabel 1):
1. Filum Platyhelminthes (cacing pipih): Tt meliputi dua kelas:
i. Kelas: Cestoda (cacing pita)
ii. Kelas: Trematoda (cacing atau digeneans)
2. Filum Nemathelminthes: termasuk kelas Nematoda dan dua subkelas:
i. Subkelas: Adenophorea (Aphasmidia)
ii. Subkelas: Secernenrea (Phasmidia).
• Perbedaan antara cestoda, trematoda dan nematoda telah diringkas pada Tabel 2.
Ujung kepala Pengisap hadir, Pengisap hadir Tidak ada Tidak ada pengisap, tidak
beberapa telah hooklet ada hooklet. Beberapa
memasang hooklet telah mengembangkan
kapsul bukal dengan baik
Saluran pencernaan Tidak ada ada tapi tidak lengkap Lengkap dari mulut hingga
anus
Rongga tubuh Tidak ada Tidak ada ada
Life cycle Membutuhkan dua Membutuhkan tiga host Membutuhkan satu host
host (kecuali (kecuali Schistosoma) (kecuali cacing filaria dan
Hymenolepis dan Dracunculus)
Diphyllobothrium)
LIFE CYCLE
Cestode: Mereka menyelesaikan siklus hidupnya dalam dua inang yang berbeda, kecuali
Hymenolepis nana, yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu inang dan Diphyllobothrium
latum yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam tiga selang.
Trematoda: Mereka menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu inang definitif (manusia) dan
dua inang perantara.
Siput air tawar atau moluska bertindak sebagai inang perantara pertama dan ikan atau kepiting
bertindak sebagai inang perantara kedua kecuali schistosom yang memerlukan dua inang: (I) satu
inang definitif (manusia) dan (2) inang perantara lainnya (siput).
Nematoda: Nematoda hanya membutuhkan satu inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya
kecuali nematoda filarial dan Dracunculus medinensis, yang menyelesaikan Siklus Hidupnya
dalam dua inang.
Patogenesitas: Lesi patologis pada penyakit cacing disebabkan oleh kerusakan langsung yang
disebabkan oleh cacing atau karena kerusakan tidak langsung oleh respons inang, misalnya
respons alergi inang terhadap cacing. Banyak penyakit yang menyebabkan malnutrisi pada
inang. Malnutrisi mengganggu produksi antibodi.